Membantu Generasi Muda Pasar Kliwon Mempersiapkan Masa Depan : Pelatihan Dasar Kosakata Bahasa Inggris oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0
 
Pemberian Materi pelatihan dasar kosakata 
dengan flashcard dan permainan simon says.

Campusnesia.co.idSurakarta, 31 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program pelatihan dasar kosakata bahasa Inggris melalui cerita pendek dan permainan sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2024 ini merupakan inisiatif mahasiswa UNDIP dalam mendukung program pemerintah di bidang pendidikan, khususnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di kalangan masyarakat.

Pelatihan ini diselenggarakan di Taman Baca RW 03, Kelurahan Pasar Kliwon, dengan peserta utama anak-anak setempat. Dengan menggunakan metode interaktif seperti flashcard dan permainan "Simon Says," mahasiswa UNDIP berupaya meningkatkan penguasaan kosakata dasar bahasa Inggris secara menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan kesadaran akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sejak dini, sebagai bekal masa depan yang lebih baik.

Dukungan penuh datang dari Bapak Sugiantoro, Ketua RT 02 RW 03, yang sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa tersebut. "Saya merasa pelatihan dasar kosakata bahasa Inggris ini adalah langkah signifikan dari mahasiswa UNDIP dalam membantu pemerintah, khususnya di bidang pendidikan, untuk meningkatkan minat generasi muda dalam mempelajari bahasa Inggris yang sangat penting bagi masa depan mereka," ungkapnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, terutama anak-anak yang antusias mengikuti setiap sesi pelatihan. Mahasiswa UNDIP juga membagikan pengetahuan mengenai pentingnya pembelajaran kosakata bahasa Inggris kepada orang tua dan masyarakat setempat, menekankan bahwa penguasaan bahasa asing merupakan salah satu kunci untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang.

 
Pemberian Modul Pelatihan 
pada ketua RT 02 RW 03 kelurahan pasar kliwon

Kerja sama antara mahasiswa UNDIP dan warga RW 03 menunjukkan sinergi yang kuat dalam mendukung program pemerintah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa membuktikan bahwa ilmu yang mereka dapatkan di universitas dapat diaplikasikan untuk memberdayakan masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Program ini tidak hanya memperlihatkan peran penting mahasiswa dalam dunia pendidikan, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi mereka dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang lebih cerdas dan siap bersaing di masa depan.



Penulis :
Pertiwi Dyaning W.I.K / Sastra Inggris / Fakultas Ilmu Budaya 

Dosen pembimbing : 
1. Agus Naryoso, S. Sos., M.Si
2. Rissa Anandita, S.E., M.Ak., Ak., CA

Reportase Program Kerja Monodisplin II

Editor:
Achmad Munandar

Mengenalkan Sejarah Kebo Bule Kepada Wisatawan Domestik dan Mancanegara Melalui Leaflet Dwibahasa

0
 




Kadang kebo bule yang ada di alun-alun kidul

Campusnesia.co.idSurakarta, 1 Agustus 2024 – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengambil langkah inovatif dalam mendukung pariwisata lokal Kelurahan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Mereka menciptakan leaflet dwibahasa, dalam bahasa Indonesia dan Inggris, yang mengulas sejarah Kebo Bule, simbol budaya ikonik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya Surakarta kepada wisatawan domestik dan mancanegara melalui konten yang menarik dan mudah dipahami.

Kebo Bule, kerbau albino yang dianggap sakral oleh masyarakat dan Keraton Surakarta, memiliki sejarah panjang yang berakar dalam tradisi dan kepercayaan Jawa. Keberadaannya tidak hanya sebagai simbol spiritual, tetapi juga sebagai daya tarik wisata unik, terutama di Kelurahan Pasar Kliwon, tempat kandang Kebo Bule berada.

Melihat potensi besar dari sejarah Kebo Bule, mahasiswa UNDIP merancang leaflet yang informatif namun mudah dipahami. Leaflet ini memuat sejarah singkat Kebo Bule, mitos yang menyelimutinya, serta peran pentingnya dalam tradisi Keraton Surakarta. Disusun dalam dua bahasa, leaflet ini memastikan informasi tersebut dapat diakses oleh wisatawan dari berbagai latar belakang.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Kelurahan Pasar Kliwon. Bapak Supatno, Lurah Pasar Kliwon, menyatakan bahwa inisiatif mahasiswa UNDIP ini sangat membantu upaya pemerintah lokal dalam mempromosikan kekayaan budaya Surakarta ke kancah internasional. "Inisiatif ini sangat penting untuk mendukung pariwisata budaya di Surakarta," ujar Bapak Supatno.
 
Bersama dengan serati atau pawang dari kebo bule

Dalam proses penyusunan leaflet, mahasiswa UNDIP bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan serati Kebo Bule untuk memastikan informasi yang disajikan akurat dan relevan. Leaflet tersebut direncanakan akan didistribusikan ke berbagai pusat informasi pariwisata dan lokasi strategis di Surakarta, sehingga wisatawan dapat dengan mudah memahami latar belakang sejarah Kebo Bule, dan menghargai kunjungan mereka ke Surakarta dengan lebih mendalam.

Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini menjelaskan, "Tujuan utama pembuatan leaflet ini adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, dengan memberikan informasi yang akurat dan menarik tentang salah satu aspek penting dari budaya Jawa. Kami ingin memastikan bahwa wisatawan tidak hanya melihat Kebo Bule sebagai atraksi, tetapi juga memahami makna dan sejarah di baliknya."
 
Penyerahan Leaflet kepada pak lurah

Secara keseluruhan, pembuatan leaflet dwibahasa ini menunjukkan komitmen mahasiswa UNDIP dalam berkontribusi pada pengembangan pariwisata budaya di Surakarta. Diharapkan, dengan adanya leaflet ini, wisatawan yang berkunjung ke Kelurahan Pasar Kliwon dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah serta tradisi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sekaligus menambah daya tarik wisata di kawasan tersebut.



Penulis : 
Pertiwi Dyaning W.I.K / Sastra Inggris / Fakultas Ilmu Budaya 

Dosen pembimbing : 
1. Agus Naryoso, S. Sos., M.Si
2. Rissa Anandita, S.E., M.Ak., Ak., CA

Reportase Program Kerja Monodisplin I 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Kedawung, Kabupaten Sragen Mengenalkan Tokoh-Tokoh Sejarah Di Balik Kecamatan Mondokan Kepada Anak-Anak Sekolah Desa Kedawung, Untuk Memperluas Wawasan Tentang Tokoh Bersejarah Di Mondokan, Yuk Simak!

0
 


Campusnesia.co.id - Sragen, 25 Juli 2024 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Kedawung, Kecamatan Sragen, Kabupaten Mondokan, mengajukan salah satu program kerja yang cukup signifikan bagi murid-murid sekitar Desa Kedawung. Athirah Ghassani Rahadatul Aisy, mahasiswa dari Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, berupaya dan berinisiatif untuk membuat suatu desain dan penyampaian melalui membuat suatu poster mengenai pengenalan tokoh-tokoh  sejarah di balik Kecamatan Mondokan kepada anak anak sekolah untuk memperluas wawasan mengenai para tokoh yang berperan dan berdampak di Mondokan sebagai salah satu program kerja selama KKN.

Kecamatan Mondokan merupakan tempat yang menjadi saksi sejarah puluhan tahun yang lalu, siapa sangka Kecamatan ini mempunyai toko-tokoh yang akan mewujudkan peran dan peristiwa yang penting yang terkait di wilayah sekitar kecamatan ini. Dari Desa Kedawung hingga Desa Sono, Kecamatan Mondokan mempunyai  tokoh-tokoh yang sangat menarik dan patut untuk diketahui baik-baik dalam kalangan sejarah lokal hingga sejarah Indonesia secara umum. Tokoh-tokoh yang berkait dengan Mondokan, Sragen yang berwibawa terhadap masyarakat lokal yakni Pangeran Notoprojo, Nyi Ageng Serang, Jenderal Gatot Subroto hingga Jenderal Soedarmono. Tentu tokoh-tokoh sejarah ini mempunyai keterkaitan yang penting dengan Monumen Tjanda Bhirawa yang terletak di Kecamatan Mondokan, Demikian, melihat dari potensi tersebut, Athirah Ghassani mengambil inisiatif untuk mengembang dan memperkenalkan poster ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang menarik semua orang di lorongan sekolah-sekolah Desa Kedawung.

Pada Monumen Mandiro Noto terdapat prasasti yang bertuliskan bahwa Sragen Utara menjadi basis gerilya bagi Yon Tjandha Bhirawa, khususnya di Kecamatan Mondokan sebagai posko Yon. Pada masa itu, Jenderal Gatot Subroto, seorang pemimpin militer yang tegas dan antikiri, memimpin penumpasan pemberontakan PKI di Madiun dan pernah bermarkas di rumah Kepala Desa Sono, Pak Toto Wiryono. Tjanda Bhirawa diresmikan pada 30 Juli 1949, dan monumen ini didirikan pada 14 Juli 1987 oleh Jenderal Soedarmono. Lokasi monumen ini dulunya adalah kandang kerbau milik Panembahan Notoprojo, yang dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah.



Upaya dalam memperkenalkan para tokoh ini dengan upaya membentuk desain poster yang kian menjadi metode penyampain terhadap murid-murid dan guru sekitar Desa Kedawung agar bisa mengenali dan mengetahui peran dan sejarah yang terkait dengan Monumen Mandiro yang mungkin mereka lewati setiap hari, tetapi tidak mengetahui lebih dalam tentang peran dan sejarah hingga dampak adanya monumen itu, dimana monumen ini sudah menjadi ikon sragen karena pentingnya jejak dan bukti monumen ini bagi sejarah kemerdekaan RI. Poster yang disusun ini mencakupi empat tokoh, yakni : Panembahan Notoprojo, Pahlawan Nyi Ageng Serang,  Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Sudarmono yang semua memiliki peran masing-masing yang terkait dengan mandiro. Para guru menelaah informasi dari metode penyampaian dengan baik dan berterima kasih dalam upaya untuk memberi sebuah kajian historis untuk bisa mengetahui dan pelajari dari wilayah yang mereka tempati. 

Dengan mengajarkan sejarah dan pengenalan terhadap tokoh-tokoh mengenai latar belakang dan peristiwa masa lalu di Sragen menggunakan pengenalan dan penjelasan melalui metode poster yang dilaksanakan pada beda-beda hari dan ragam guru untuk disampaikan di lokasi yakni sekolah-sekolah sekitar Desa Kedawung, lebih tepatnya : SD 1, SMP 1, SMP 2, SMK 1, SMK TH akan dapat menjadi kehadiran yang mengembangkan para murid dan anak muda secara umum di Desa Kedawung untuk mengetahui dan lebih giat lagi untuk mempelajari dan mengetahui sejarah dan akar hingga dampak dari para tokoh-tokoh ini untuk memperhatikan dan mempelajari sehingga anak-anak yang sedang belajar bersama akan lebih semangat lagi dan merasa lebih hormat untuk kian merasa bangga terhadap sejarah dan jiwa nasionalisme di Indonesia, tentunya di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen yang menjadi saksi sejarah signifikan. 



Penulis: 
Athirah Ghassani Rahadatul Aisy
(Sejarah 2021, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP 2024 Membuat Pembaruan Informasi Di Monumen Mandiro Noto Untuk Mengembangkan Pengetahuan Sejarah Lokal Kepada Warga Desa Kedawung Hingga Mondokan, Sebagai “Kota Pejuang”

0



Campusnesia.co.id - Sragen, 8 Agustus 2024 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Kedawung, Kecamatan Sragen, Kabupaten Mondokan, mengajukan salah satu program kerja yang penting dan signifikan bagi warga masyarakat sekitar Desa Kedawung. Athirah Ghassani Rahadatul Aisy, mahasiswa dari Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, berinisiatif  dengan membuat panel informasi mengenai sejarah Monumen Mandiro Noto dan sejarah hingga tugas Pasukan Pager Desa sebagai salah satu program kerja selama KKN.

Siapa sangka dalam desa ini berdirinya sebuah monumen kecil dengan cerita dan pelajaran yang penting untuk diketahui dan diceritakan. Monumen Mandiro sekarang dirawat dan dikelola dengan baik oleh warga sekitar dan tentunya langsung oleh Camat Mondokan, Pak Agus Endarto.   Dari banyak ragam tempat dan wilayah yang mengalami peristiwa bersejarah di Kabupaten Sragen ada suatu bukti sejarah yang penting dari masa kemerdekaan RI yang patut diketahui oleh warga sekitar hingga di luar Sragen, suatu ikon pada Desa Kedawung dan kian kabupaten Sragen. Monumen Mandiro merupakan sebuah bukti bahwa Sragen telah menjadi saksi peristiwa bersejarah yang mempunyai dampak terhadap sejarah kemerdekaan Indonesia, dan betapa pasukan dan warga desa berjuang dan mempertahankan kemerdekaan dalam pertempuran gerilya yang kian diabadikan dalam sebuah monumen, Monumen Mandiro Noto Tjanda Bhirawa, yang terletak di Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen pada Jl. Raya Mondokan No. 1, Kalibuk, Desa Kedawung. 


Dilakukannya kegiatan ini pada tanggal 8 Agustus 2024, untuk mengembangkan dan meluaskan pengetahuan hingga konteks sejarah dalam monumen yang berdiri di Taman Mandiro agar warga sekitar hingga semua orang yang mengunjungi monumen ini dapat mengenali dan mempelajari peristiwa dari adanya peninggalan bukti sejarah tersebut. Hingga pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh minimnya panel informasi dan konteks untuk masyarakat dan pengunjung agar bisa baik-baik memahami sejarah yang pernah terjadi di Mondokan, Sragen. Dengan demikian dalam mengatasi dan melakukan upaya tersebut, ada proses pengumpulan informasi dan bahan-bahan hingga bantuan langsung oleh Camat Mondokan, Pak Agus Endarto, menyampaikan usulan

“Ini penyampaian yang sangat komunikatif jadi sudah cukup. Karena memang banyak orang belum tau” dengan harapan bisa memperluaskan wawasan fakta dan sejarah bagi semua orang dan generasi selanjutnya. Panel informasi ini diharapkan akan mengacu ke audiens yang ingin mengetahui dan sekaligus mempelajari suatu peristiwa dan peninggalan yang menjadi bukti ikon pejuang, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. 

Kehadiran dari panel informasi ini menjadi kegiatan yang tidak hanya membuat suatu desain, tetapi mencetak dan menampilkan dengan akrilik lembar di dinding monumen langsung, dua hasil desain panel informasi mengenai Monumen Mandiro, Tjanda Bhirawa dan sebelahnya, panel informasi berkait dengan Pasukan Gerilya Desa atau “Pager Desa” dengan harapan dan tujuan yang akan mengasih sebuah kajian dan konteks yang akan membantu dan membuat warga dan pengunjung memahami secara umum sejarah dan makna di belakang berdirinya monumen tersebut. Panel ini ditampilkan pada 8 Agustus, sore dini hari di dinding belakang monumen, tepatnya depan air mancur Taman Mandiro. Kami berharap dengan adanya tampilan dan upaya program ini dapat memberikan dan bermanfaat terhadap masyarakat dengan adanya  sebuah kajian yang bisa dibaca oleh semua yang tertarik dan berkunjung.


Penulis: 
Athirah Ghassani Rahadatul Aisy
(Sejarah 2021, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Monodisiplin Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Parakan Kauman, Temanggung, Pembuatan E-Book Terkait Tempat Yang Wajib Dikunjungi di Parakan Kauman

0



Campusnesia.co.id -  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II  2024 Universitas Diponegoro melaksanakan Kegiatan Pembuatan E-Book Terkait Tempat Yang Wajib Dikunjungi di Parakan Kauman (28/7/2024).

E-Book ini mencakup informasi mengenai tempat-tempat wisata di Parakan Kauman yang bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat tentang tempat menarik di Parakan Kauman

Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap seperti survei lapangan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi. Selanjutnya adalah bertanya kepada warga untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai tempat-tempat wisata yang ada. Lalu mengumpulkan data berupa foto yang kemudian disusun menjadi konten yang akan dimasukkan ke dalam e-book.

Melalui e-book ini, diharapkan Parakan Kauman dapat lebih dikenal oleh wisatawan dan masyarakat setempat dapat merasakan manfaat dari meningkatnya jumlah pengunjung ke daerah tersebut sehingga pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi Masyarakat di Parakan Kauman.

Bagi yang ingin membava e-book tersebut bisa kunjungi link berikut ini: https://bit.ly/E-BookGuideParakanKauman


Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Monodisiplin Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Parakan Kauman, Temanggung Edukasi Pemasaran Digital untuk Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Melalui Metode Takakura

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II  2024 Universitas Diponegoro melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Terkait Pemasaran Digital untuk Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Melalui Metode Takakura (25/7/2024).

Penyuluhan dilakukan di Pasar Legi dan menargetkan pedagang di Pasar Legi. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKN monodisiplin Ranu Wicaksono mahasiswa dari Jurusan Administrasi Bisnis. 

Kegiatan ini diawali dengan memberikan pemaparan materi mengenai manfaat pemasaran digital, strategi pemasaran digital, tips pemasaran digital, rincian biaya, dan menghitung BEP apabila pedagang ingin menjual pupuk kompos yang dihasilkan dari metode Takakura.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan pedagang Pasar Legi dalam mengelola sampah organik serta memasarkan produk kompos secara efektif melalui platform digital.

Program kerja KKN ini dapat menjadi contoh bagi pasar lain dalam mengelola sampah organik dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
Melalui program ini, pedagang di Pasar Legi tidak hanya mampu mengelola sampah dengan lebih baik, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian mereka melalui penjualan pupuk kompos. Selain itu, diharapkan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik akan menyebar lebih luas, sehingga lingkungan desa menjadi lebih bersih dan sehat. 



Editor:
Achmad Munandar

Tetap Bertahan di Era Digital: Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pendampingan Penggunaan E-commerce sebagai Media Penjualan Online bagi UMKM Batik

0


Gambar 1 Edukasi dan Pemberian Modul Pengaplikasian 
E-commerce dan Media Sosial bagi Pelaku UMKM Batik

Campusnesia.co.idPekalongan (10/08/2024) Era digital mendorong berkembangnya pemasaran produk dan layanan secara online, salah satunya melalui e-commerce. Penjualan online melalui e-commerce memungkinkan suatu usaha menjangkau pasar yang lebih luas, mengurangi biaya operasional, dan menawarkan kenyamanan bagi para konsumen. Dalam menghadapi era digital, suatu usaha perlu melakukan penjualan online agar usahanya mampu bersaing dan tetap bertahan di era digital, namun para pelaku UMKM Batik di Kelurahan Kepatihan belum banyak yang memahami dan melakukan penjualan online. Hal ini mendorong Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan melakukan program kerja multidisiplin Pendampingan Penjualan Online melalui E-commerce kepada pelaku UMKM Batik. 

Program kerja pendampingan penggunaan e-commerce sebagai media penjualan online dilaksanakan oleh Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan. Pendampingan ini dilakukan terhadap salah satu pelaku UMKM Batik di Kelurahan Kepatihan, yaitu Batik Mas Agunx Q. Pendampingan dilakukan dengan memberikan modul tentang cara membuat dan mengelola akun e-commerce (Shopee dan TikTok) untuk memasarkan produk batik, baik dalam bentuk kain maupun pakaian jadi. Selain itu, media sosial seperti Instagram juga dapat digunakan dalam mendukung penjualan online dengan mengenalkan produk dan menjangkau pelanggan lebih luas. 
 

Gambar 2 Pendampingan Pembuatan 
Akun Instagram Bisnis sebagai Media Promosi

Pendampingan penjualan online ini mendapatkan respon positif dari Mas Agung selaku pemilik UMKM Batik Mas Agunx Q. Mas Agung juga bertanya mengenai tips dan trik supaya pemasaran online melalui TikTok dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Pada akhir pendampingan, Mas Agung berterima kasih kepada Tim KKN II UNDIP di Kelurahan Kepatihan karena sudah diberikan pelatihan untuk melakukan penjualan secara online, "terima kasih kepada Mbak Anggi dan Tim KKN UNDIP yang sudah mengenalkan tentang penjualan online dan mendampingi saya dalam membuat Instagram bisnis".

Kegiatan pendampingan pemanfaatan e-commerce sebagai media penjualan online ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pelaku UMKM Batik agar dapat melakukan penjualan produk secara online sehingga usahanya dapat lebih menjangkau banyak orang dan tetap bertahan menghadapi persaingan pasar di era digital saat ini. Penggunaan e-commerce untuk penjualan batin secara online diharapakan dapat terus berlanjut untuk dimanfaatkan para pelaku UMKM Batik sebagai media pemasaran yang efektif dan menguntungkan.


Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi Mahasiswa Universitas Diponegoro Mengenai Tata Cara PTSL di Kelurahan Gilingan

0

Gambar 1 Dokumentasi Pemberian Brosur mengenai Tata Cara Mengurus Tanah 
melalui Program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 
di Masyarakat Kelurahan Gilingan

Campusnesia.co..id - Permasalahan hukum mengenai tanah atau sengketa lahan yang ada di Indonesia sering kali terjadi, Sengketa lahan juga terjadi antar pemangku kepentingan (pengusaha, BUMN dan pemerintah). Hal itu membuktikan pentingnya sertipikat tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang dimiliki. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam suatu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. 

Pada Masyarakat, program PTSL ini disebut dengan istilah sertifikasi tanah yang mana juga sebagai bentuk pelaksanaan program pemerintah untuk memberikan Program PTSL sebagai wujud pelaksanaan dari kewajiban pemerintah untuk menjamin kepastian dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah pada Masyarakat. Kurangnya jaminan kepastian hukum terhadap tanah seringkali memicu terjadinya sengketa atau perseteruan atas tanah yang ada di berbagai wilayah di Indonesia selain sengketa itu terjadi di kalangan masyarakat tetap jarang pula sengketa tanah tersebut diantar pemangku kepentingan seperti pengusaha BUMN dan pemerintah. Hal tersebut membuktikan betapa pentingnya sertifikat tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang dimiliki. 
                                                  
Melalui program ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2023/2024 mengadakan sosialisasi mengenai Tata Cara Mengurus Tanah melalui Program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) berdasarkan program KKN yang telah digagas. Program ini telah dilaksanakan dengan lancar pada tanggal 28 Juli 2024 di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.  
                                

Gambar 2 Dokumentasi Pemberian Brosur mengenai Tata Cara 
Mengurus Tanah melalui Program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
 di Masyarakat Kelurahan Gilingan

Program KKN ini dilaksanakan bertujuan untuk Memberikan kepastian hukum, peningkatan nilai ekonomi tanah dan mendorong masuknya investasi dan mendukung pembangunan yang terencana. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan antar pihak dapat sadar hukum dan dapat bekerja sama dengan baik sehingga permasalahan sengketa lahan dapat diminimalisir serta dapat diatasi secara baik dan benar. 

Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan cara mendatangi ke tiap-tiap rumah warga dan memberikan penyuluhan secara singkat, padat dan jelas, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab pada beberapa warga yang bertanya serta pemberian brosur mengenai tata cara Mengurus Tanah melalui Program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Semangat dan antusias Masyarakat mengenai tata cara PTSL membantu mendorong terlaksanannya program KKN ini di Kelurahan Gilingan sehingga Masyarakat dapat memahami program pemerintah mengenai PTSL dan turut berkontribusi mengikuti program PTSL ini. 



Penulis : 
Veren Regina Salsalbila
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing :
1. Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M.P.
2. Dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes, FISPH
3. Dra. Retno hestiningsih, M.Kes

Universitas Diponegoro, Semarang
TIM II Kuliah Kerja Nyata Reguler 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Cegah Penyakit Tidak Menular Diabetes Melalui Senam Kaki Sebagai Upaya Pengendalian Diabetes

0



Loetju.id - Menurut International Diabetes Federation (IDF) Diabetes merupakan penyakit yang berkembang cepat di abad ke-21, diabetes merupakan kondisi yang ditandai dengan kadar gula atau glukosa dalam darah secara terus-menerus pada penderita diabetes kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin atau respon sel terhadap insulin yang berubah-ubah, IDF juga menyebutkan bahwa diperkirakan populasi diabetes dewasa yang berusia antara 20-79 tahun sebanyak 19.465.100.

Di Kelurahan Gilingan terdapat posbindu yang berkegiatan untuk memonitoring serta deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) secara terpadu dari hasil screening PTM dihasilkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita yaitu hipertensi dan diabetes terutama diabetes tipe 2 pada usia pra lansia hingga lansia.

Diabetes dibagi menjadi menjadi 2 kategori yaitu diabetes melitus tipe 1 yang disebabkan karena penyakit autoimun atau ada keturunan genetik yang menyebabkan seseorang kesusahan memproduksi insulin sedangkan diabetes melitus tipe 2 terjadi ketika sel tubuh kurang responsif sehingga mengakibatkan resistensi insulin, diabetes tipe 2 cenderung diakibatkan karena pola hidup. Diabetes ini menganggu aliran darah ke jantung, otak, dan terutama pada bagian kaki. Maka dari itu dibutuhkan intervensi yang tepat untuk menangani gangguan aliran darah, salah satunya dengan inovasi ”Senam Kaki Diabetes”.

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dari disiplin ilmu Keperawatan melaksanakan pengendalian diabetes kepada ibu-ibu PKK RT 01 RW 02 di Kelurahan Gilingan pada Minggu, 28 Juli 2024 pada pukul 17.00 – 17.30 WIB, kegiatan ini berisikan pemberian materi terkait diabetes pada usia pra lansia hingga lansia lalu dilanjutkan dengan praktik senam, materi yang disampaikan antara lain yaitu, faktor risikonya, penanganannya, pentingnya menjaga pola makan dan pola hidup sehat, dan pengendaliannya lalu materi ini dirangkum dalam bentuk leaflet.

Pada saat penyampaian materi menggunakan ilustrasi yang mudah dipahami lalu dilanjutkan dengan sharing pengalaman penanganan diabetes setelahnya melaksanakan praktik ”Senam Kaki Diabetes,” para ibu PKK mengatakan baru pertama kali mengetahui terkait senam ini terutama pada bagian melatih kekuatan otot kaki dengan merobek dan melipat kertas menggunakan kaki.


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para warga mendapatkan pengetahuan baru dan dapat mengaplikasikan intervensi ”Senam Kaki Diabetes” secara mandiri sehingga diabetes dapat terkendali serta tidak menimbulkan komplikasi lainnya. 


Penulis : 
Anindita Dewi Anggraini 
(Fakultas Kedokteran - Ilmu Keperawatan)

Dosen Pembimbing :
1. Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M.P.
2.  Dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes, FISPH
3.  Dra. Retno hestiningsih, M.Kes

Universitas Diponegoro, Semarang
TIM II Kuliah Kerja Nyata Reguler 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Good Governance! Mahasiswa Tim KKN II UNDIP Bantu Optimalkan Alur dan Syarat Administrasi Kependudukan

0
 
Gambar I. Penyerahan Luaran 
Program Kerja Monodisiplin
 (Wanda Achlis N – Ilpem 2021)

Campusnesia.co.id - Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Tim II KKN Undip Tahun 2024 berkolaborasi dengan pemerintah Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dokumen kependudukan. Dengan program kerja (proker) bertajuk "Optimalisasi Alur dan Syarat Pelayanan Administrasi Kependudukan”. Pelayanan administrasi tingkat kelurahan merupakan lembaga pemerintahan terkecil yang perlu dimaksimalkan sebagai gambaran pemerintahan di kalangan masyarakat kecil. Pelayanan administrasi yang baik merupakan tuntutan yang terangkum dalam Sustainable Development Goals yaitu Partnerships for The Goals (kemitraan untuk mencapai tujuan). 

Pemerintahan yang baik, yang dikenal sebagai Good Governance, adalah salah satu pilar penting dalam memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu elemen krusial dalam mencapai Good Governance adalah penyelenggaraan pelayanan publik yang efisien dan transparan. Optimalisasi Alur dan Syarat Pelayanan Administrasi Kependudukan Kelurahan Gilingan merupakan langkah nyata dalam mewujudkan Good Governance di tingkat lokal. Good Governance mencakup prinsip-prinsip seperti transparansi, partisipasi publik, akuntabilitas, efektivitas, dan supremasi hukum. Dalam konteks pengurusan dokumen kependudukan, prinsip-prinsip ini berarti bahwa proses pelayanan harus terbuka untuk umum, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan harus dihargai, dan penyelenggara pelayanan harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
 

Gambar II. Konsultasi Pembuatan Alur 
dan Syarat Administrasi Kependudukan

Program kerja ini dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap awal, yaitu Tanggal 20 Juli 2024, mahasiswa Tim II KKN Undip melakukan observasi dan wawancara untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelayanan dokumen kependudukan di kelurahan. Banyak masyarakat yang belum memahami alur dan syarat pengurusan dokumen kependudukan, sehingga seringkali terjadi kesalahan dan hambatan dalam proses pengurusan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, bekerja sama dengan perangkat desa untuk menyusun alur pelayanan administrasi kependudukan secara tertulis. Mahasiswa KKN membuat Standing Banner yang berisi tentang alur dan jenis layanan dokumen yang disediakan oleh Kelurahan. Banner alur pelayanan menjadi media komunikasi visual yang sangat efektif dalam menjelaskan tahapan proses administrasi kependudukan. Dengan desain yang menarik dan jelas, banner ini membantu mengedukasi masyarakat tentang prosedur yang harus diikuti untuk mengurus dokumen-dokumen penting seperti KK, KTP, Akta kelahiran, Akta Kematian, KIA (Kartu Identitas Anak), dan Surat Pindah. Selain itu, banner juga menyajikan informasi tentang persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan untuk setiap tahapan pelayanan. Serta terdapat barcode yang secara lebih rinci menyajikan alur dan syarat administrasi kependudukan.

Dengan adanya program ini, alur dan syarat pelayanan dokumen di Kelurahan Gilingan harapannya dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat mengenali para perangkat desa yang dapat memberikan informasi, maupun membantu masyarakat desa yang membutuhkan dan peningkatan Pelayanan Publik kepada masyarakat. Program ini disusun dengan dukungan dari pihak desa yang kompeten, termasuk pendampingan oleh Bapak Muhammad Solichin, SW, M. AB., selaku Kepala Seksi Pemerintahan, Pelayanan Publik dan Ketenteraman Ketertinam. Pada 31 Juli 2024, program ini resmi diselesaikan. Pemasangan Standing Banner mendapat tanggapan positif dari perangkat desa, yang merasa terbantu karena informasi yang disediakan dapat menjadi pedoman bagi masyarakat dalam proses administrasi di Kelurahan Gilingan. 



Penulis : 
Wanda Achlis Nuriya 
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – S1 Ilmu Pemerintahan)

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M.P. , 
dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes, FISPH, FISCM., 
Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes.

Lokasi : 
Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta

Editor:
Achmad Munandar