Mahasiswa KKN Undip berikan sosialisasi mengenai K3 Las dan Sertifikasi Pengelasan kepada warga di Dukuh Sidodai, Desa Krengseng

0
 
Gambar 1 Pemberian Bantuan APD Las 
kepada Kepala Dukuh Sidodadi


Campusnesia.co.idBatang (28/7/2024). Niko Andrias Susanto, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memberikan sosialisasi mengenai K3 Las dan Sertifikasi Pengelasan kepada warga Dukuh Sidodadi, Desa Krengseng. Kegiatan ini dilakukan mengingat lokasi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang dekat dengan Desa Krengseng maka diharapkan KITB akan menyerap banyak tenaga kerja dari desa sekitar, termasuk Desa Krengseng. Untuk mencapai harapan tersebut maka warga desa juga harus memiliki skill dan sertifikasi yang dibutuhkan industri, salah satu keahlian yang dibutuhkan industri merupakan las/welding

Pengelasan adalah proses penyambungan dua bagian logam atau lebih  dengan cara meleburkan bagian yang akan disambung dan menambahkan bahan pengisi sehingga membentuk sambungan yang kuat setelah pendinginan. Pengelasan yang umum digunakan pada usaha kecil dan menengah adalah las listrik, dimana  energi listrik itu sendiri digunakan sebagai sumber panas pada proses pengelasan.

Pengelasan sendiri merupakan salah satu alat penting untuk mendukung kehidupan modern kita dimana kebanyakan gedung hingga alat transportasi dibangun dengan sambungan las. Maka dari itu dengan adanya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), banyak masyarakat desa sekitar yang dapat diserap sebagai tenaga kerja. Selain potensi kerja di KITB, dengan keahlian las yang banyak dibutuhkan industri dimana-mana.

Pada kesempatan tersebut, ia melakukan kegiatan tersebut dengan memberikan edukasi kepada warga tentang pengertian, cacat, inspeksi, dan K3 Las. Selain itu juga ia menjelaskan tentang sertifikasi yang dibutuhkan oleh seorang welder seperti Welding Performance Qualification (WPQ) dan Welding Procedure Specification (WPS). Mengingat las merupakan pekerjaan yang memiliki resiko yang tinggi, ia menekankan hal mengenai K3 las kepada para warga terrmasuk tentang resiko apa saja yang bisa terjadi baik dari segi kerugian material hingga kerugian terhadap kesehatan para pekerja, dengan melalui sosialisasi Alat Pelindung Diri (APD) yag disajikan dengan poster. Pada kesempatan tersebut juga mahasiswa KKN juga membersaikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) las berupa kacamata las dan sarung tangan las kepada warga yang mengikuti sosialisasi.
 
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan warga terutama yang berusia kerja dapat tertarik untuk belajar mengenai las yang dimana merupakan sebuah keahlian yang dibutuhkan oleh industri, serta juga dapat mengimplementasikan K3 ketika bekerja demi keamanan dan keselamatan diri.



Editor:
Achmad Munandar

Bangkitkan Daya Saing UMKM: Transformasi Donat Ibu Nitta Dengan Identitas Visual Yang Menarik Dan Pelatihan Pembuatan Logo

0
 


 
Gambar 1. Output Program Kerja Monodisiplin


Campusnesia.co.id - Dusun Muntuk, yang terletak di Desa Krengseng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Indonesia, memiliki salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi donat dengan kualitas tinggi dan cita rasa yang lezat. Namun, meskipun produknya memiliki rasa yang sangat enak, UMKM ini sering menghadapi kesulitan dalam bersaing di pasar. Kesulitan ini terutama disebabkan oleh kurangnya identitas visual, seperti logo, yang membuat produk donat tersebut terlihat kurang menarik dan tidak dikenal oleh konsumen.

Untuk membantu mengatasi masalah ini, pada tanggal 26 Juli 2024, diadakan sebuah program pelatihan khusus yang bertujuan meningkatkan daya saing UMKM tersebut. Program kerja monodisiplin ini diberi nama “Pelatihan dan Pembuatan Desain Logo Produk UMKM Penghasil Kue”. Fokus utama dari program ini adalah Ibu Nitta, seorang pengusaha UMKM yang memproduksi donat di Dusun Muntuk. Selama program ini, Ibu Nitta diberi pelatihan tentang pentingnya logo sebagai elemen identitas dan alat pemasaran bagi suatu UMKM. Selain itu, dia juga diajarkan cara menggunakan aplikasi Canva untuk membuat logo yang menarik dan sesuai dengan karakteristik produknya.

Tidak hanya pelatihan menggunakan aplikasi Canva untuk membuat logo yang menarik, program ini juga menghasilkan hasil konkret berupa logo siap pakai untuk produk donat Ibu Nitta, serta sebuah booklet yang berisi panduan lengkap dan alat-alat yang dapat digunakan untuk membuat logo menggunakan aplikasi Canva. Booklet ini dirancang untuk membantu Ibu Nitta, dan pelaku UMKM lainnya, memahami cara membuat logo secara mandiri.

Gambar 2. Selesainya Program Kerja Monodisiplin

Setelah mengikuti program ini, Ibu Nitta berbagi pengalamannya, “Selama ini saya hanya fokus pada kualitas dan rasa donat, tetapi saya tidak menyadari betapa pentingnya memiliki identitas visual seperti logo. Melalui program ini, saya belajar banyak tentang bagaimana logo dapat meningkatkan daya tarik produk saya dan bagaimana cara membuat logo yang sesuai dengan keinginan saya menggunakan aplikasi Canva”.

Dengan berakhirnya program ini, harapannya produk donat dari Ibu Nitta dapat lebih kompetitif di pasar dan menarik perhatian lebih banyak konsumen. Selain itu, program serupa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di daerah lain, sehingga produk-produk lokal dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.



Editor:
Achmad Munandar

KKN Undip Bersama BPBD Batang Sulap Desa Lebo Menjadi Perisai Kuat Hadapi Banjir dan Gempa!

0



Campusnesia.co.id - Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang (27/07/2024). Chara Julia Dara, Mahasiswi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, KKN Tim II Universitas Diponegoro meluncurkan program monodisiplin dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir dan gempa bertajuk "Pelatihan dan Pendampingan terhadap Mitigasi Bencana Banjir dan Gempa Bagi Masyarakat Lebo bersama BPBD Batang" di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Program ini diadakan sebagai respon terhadap bencana banjir dan gempa yang melanda Kabupaten Batang akhir- akhir ini salah satunya di Desa Lebo.

Curah hujan yang deras di wilayah Gringsing pada Maret 2024 menyebabkan meluapnya sungai dan terjadinya bencana banjir di Desa Lebo. Adapun gempa yang terjadi di Kabupaten Batang pada Juli 2024 disebabkan oleh aktivitas sesar aktif yang berada di wilayah tersebut. Gempa dengan magnitudo 4,4 ini termasuk jenis gempa tektonik yang mengakibatkan guncangan yang cukup kuat dirasakan di wilayah Batang, Pekalongan, dan sekitarnya.  Kejadian ini menimbulkan kerugian materi dan mengancam keselamatan warga. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan pendampingan dalam mitigasi bencana banjir agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana serupa di masa mendatang.

Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat Desa Lebo dalam upaya mitigasi bencana banjir dan gempa. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat memahami langkah-langkah yang perlu diambil sebelum, saat, dan setelah terjadi banjir dan gempa, sehingga dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut. 

Program kerja ini dimulai dengan melakukan survei untuk mengetahui permasalahan banjir di Desa Lebo. Survei ini menemukan beberapa hasil, di antaranya wilayah yang terkena banjir dan gempa, daerah yang berpotensi banjir dan gempa, serta penyebab banjir dan gempa tersebut. Berdasarkan hasil survei ini, tim kemudian melakukan perizinan kepada pihak yang bersangkutan terkait program yang akan dijalankan termasuk bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang yang berkribusi memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah keselamatan dan prosedur evakuasi yang benar. 

 
Pendampingan Tim II KKN Undip dan BPBD Batang 
terhadap Mitigasi Bencana Banjir dan Gempa 
kepada Linmas dan Masyarakat Lebo 

Pelaksanaan program TIM II KKN Undip Bersama BPBD Batang yaitu dengan melakukan pendampingan kepada Masyarakat terutama Linmas untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana banjir dan gempa bumi melalui edukasi dan pelatihan. Program ini mencakup penyuluhan tentang langkah-langkah keselamatan yang harus diambil saat bencana terjadi, serta simulasi prosedur evakuasi yang aman. 

BPBD juga mengajarkan cara mengidentifikasi tanda-tanda awal bencana dan memberikan panduan untuk bertindak selama dan setelah bencana, sehingga masyarakat lebih siap dan responsif dalam menghadapi situasi darurat. Selain itu, luaran poster-poster edukasi mengenai mitigasi bencana banjir ditempel oleh Tim II KKN Undip di tempat-tempat umum di Desa Lebo, terutama di balai desa dan dekat dengan jalur evakuasi agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Poster tersebut berisi pengertian banjir serta langkah-langkah yang harus dilakukan (Do) dan yang harus dihindari (Don't) saat banjir sebagai berikut:


Do:
• Simpan dokumen penting dan barang berharga di tempat yang aman.
• Matikan listrik dan gas untuk menghindari risiko kebakaran dan sengatan listrik.
• Saat bencana, pindah ke tempat yang lebih tinggi jika memungkinkan.
• Memahami dan mengikuti jalur evakuasi.
• Ikuti arahan pihak berwenang.
• Membuang limbah/sampah di tempatnya.


Don't:
• Menyimpan barang berharga di tempat yang rendah.
• Berjalan atau mengemudi melalui air banjir.
• Mengabaikan instruksi evakuasi dari pihak berwenang.
• Kembali ke rumah tanpa memastikan kondisi aman.
• Mengonsumsi sesuatu yang sudah tercemar banjir.
• Membuang limbah/sampah di sungai atau selokan.


Poster dan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penanganan banjir dan gempa. Melalui pelatihan dan pendampingan ini, masyarakat Desa Lebo diharapkan menjadi lebih tanggap dan siap dalam menghadapi bencana banjir dan gempa di masa mendatang.



Editor:
Achmad Munandar

Sehat dan Enak! KKN Undip Ciptakan Nugget Lele sebagai Camilan Pencegah Stunting bagi Anak dan Peluang Bisnis di Desa Lebo

0




Campusnesia.co.idLebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang (13/07/2024). Chara Julia Dara, Mahasiswi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, KKN Tim II Universitas Diponegoro meluncurkan program monodisiplin yang inovatif yaitu "Pembuatan Nugget Ikan Lele sebagai Camilan Sehat Pencegah Stunting yang Enak untuk Anak dan Ide Usaha Bisnis".  Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pengolahan ikan lele yang selama ini hanya dijual dalam bentuk segar, serta untuk mengatasi masalah anak-anak yang kurang suka makan ikan.

Desa Lebo memiliki potensi besar dalam budidaya ikan lele, namun pengolahan ikan lele di desa ini masih terbatas pada penjualan ikan segar tanpa adanya inovasi yang bisa memberikan nilai tambah. Selain itu, banyak anak-anak di Desa Lebo yang tidak tertarik mengonsumsi ikan, padahal ikan mengandung banyak manfaat dan nutrisi yang baik untuk perkembangan tubuh dan otak. Oleh karena itu, Tim KKN II Universitas Diponegoro berinisiatif untuk memperkenalkan olahan nugget ikan lele sebagai solusi. 

Program ini ditujukan untuk masyarakat Desa Lebo, terutama ibu-ibu posyandu yang memiliki anak-anak yang tidak tertarik makan ikan. Dengan adanya program ini, diharapkan ibu-ibu dapat membuat camilan sehat yang disukai anak-anak dan sekaligus bisa menjadi ide usaha bisnis yang menjanjikan. Ikan lele dipilih karena memiliki harga yang terjangkau dan banyak dibudidayakan di Desa Lebo. Selain itu, ikan lele mudah diolah, memiliki rasa yang lebih ringan, rendah lemak, kaya protein, omega 3, vitamin dan mineral, meningkakan imunitas, mencegah kekurangan gizi serta baik untuk tumbuh kembang dan kecerdasan otak anak.  
 
Pendampingan kepada Ibu-Ibu Posyandu 
Mengenai Isi Leaflet serta Pembagian Produk 
Olahan Nugget Ikan Lele

Program kerja ini dilakukan dengan cara melakukan pendampingan kepada ibu-ibu Posyandu mengenai isi leaflet serta pembagian produk olahan nugget ikan lele. Pendampingan ini meliputi penjelasan detail tentang resep, langkah-langkah pembuatan, dan manfaat ikan lele bagi kesehatan. Hal ini bertujuan agar ibu-ibu tidak hanya dapat membuat nugget ikan lele sendiri di rumah, tetapi juga memahami pentingnya nutrisi ikan bagi perkembangan anak-anak. 

Sebagai luaran dari program ini, Tim KKN II Universitas Diponegoro juga membagikan produk olahan nugget ikan lele dan leaflet berisi resep serta manfaat ikan lele. Diharapkan dengan adanya program ini, anak-anak di Desa Lebo akan lebih gemar makan ikan dalam bentuk camilan yang lezat dan sehat, serta ibu-ibu dapat menerapkan dan mengembangkan ide usaha nugget ikan lele di rumah masing-masing. Berikut adalah resep dan langkah-langkah pembuatan nugget ikan lele yang diperkenalkan dalam program ini:

Bahan-bahan:
• 1 buah wortel, diparut
• 2 siung bawang putih, dihaluskan
• 1/2 sdt merica bubuk
• 1/2 sdt garam
• 1 sdm tepung sagu/tapioka
• 1 sdm tepung terigu
• 1 butir telur ayam
• 250 gram daging ikan lele, difilet dan dihaluskan
• Tepung panir
• Putih telur
• Tepung terigu


Cara Membuat:
1. Siapkan wadah, campur semua bahan jadi satu, aduk merata.
2. Siapkan loyang, oleskan dengan mentega seluruh permukaannya.
3. Masukkan adonan ke dalam loyang.
4. Kukus selama 30 menit.
5. Diamkan sampai tidak terlalu panas dan iris sesuai selera.
6. Balur nugget dengan larutan tepung terigu+air, lalu baluri tepung panir.
7. Simpan di dalam kulkas selama 1 jam.
8. Goreng di minyak panas, sajikan.


Program kerja ini mendapatkan respon yang sangat baik dari ibu-ibu posyandu di Desa Lebo. Mereka antusias dalam mendengarkan penjelasan serta menikmati nugget ikan lele yang disediakan. Banyak dari mereka yang tertarik untuk mempraktikkan resep ini di rumah sebagai solusi untuk anak-anak yang tidak suka makan ikan. Selain itu, program ini juga memberikan ide usaha bisnis yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga di Desa Lebo.



Editor:
Achmad Munandar

Lempar Kebakaran, Padam Masalah: Mahasiswa KKN Undip Bawa Solusi Cerdas Atasi Sampah di Kemiri Barat

0
 






Campusnesia.co.idSubah, Batang - 29 Juli 2024. Mahasiswa Universitas Diponegoro, Maulana Yusuf, berhasil menyita perhatian masyarakat Desa Kemiri Barat dengan program inovatifnya dalam pengelolaan sampah. Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan serentak dengan program multidisiplin GIATS, Maulana Yusuf memperkenalkan solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi masalah kebakaran akibat pembakaran sampah sembarangan.

Program yang diberi nama "Lempar Kebakaran" ini hadir sebagai respons terhadap kondisi Desa Kemiri Barat yang masih kesulitan mengakses tempat pembuangan sampah. Akibatnya, banyak warga yang memilih membakar sampah di sekitar rumah. Padahal, kebiasaan ini membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.

"Bapak Ibu, membakar sampah sembarangan itu sama saja dengan menabur penyakit. Asap yang dihasilkan mengandung banyak zat berbahaya yang bisa merusak paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan. Selain itu, pembakaran sampah juga berkontribusi terhadap perubahan iklim," tegas Maulana Yusuf saat memberikan materi. 

Dalam presentasinya yang dihadiri oleh sekitar 33 orang ibu-ibu PKK, Maulana Yusuf memaparkan secara detail bahaya pembakaran sampah. Mulai dari pencemaran udara, kerusakan lapisan ozon, hingga risiko kebakaran yang lebih besar. Ia juga memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang lebih baik, seperti prinsip reduce, reuse, dan recycle. Selain itu, mahasiswa Teknik Perkapalan ini juga menekankan pentingnya memilih waktu dan lokasi yang tepat untuk membakar sampah, serta cara memadamkan api dengan aman.
 

Inovasi APAR Lempar
Puncak dari program ini adalah demonstrasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) lempar. Maulana Yusuf menjelaskan bahwa APAR lempar memiliki dua jenis, yaitu kecil dan besar. Namun, dalam presentasinya, ia lebih fokus pada APAR lempar kecil yang dinilai lebih praktis dan mudah digunakan. Melalui video singkat, peserta diberikan panduan langkah demi langkah mengenai cara menggunakan APAR lempar dengan benar.

Untuk program ini, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 90.000 untuk pembelian 3 unit APAR lempar dengan harga satuan sekitar Rp 30.000. Satu unit APAR digunakan sebagai peraga dalam video demonstrasi, sementara dua unit lainnya diserahkan kepada perwakilan masyarakat.


Antusiasme Ibu-ibu PKK
Program "Lempar Kebakaran" mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, terutama para ibu-ibu PKK yang hadir dalam acara tersebut. Mereka merasa terbantu dengan adanya sosialisasi ini dan berjanji akan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami sangat berterima kasih atas inisiatif Mas Maulana. Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Sekarang kami jadi tahu cara yang benar dalam mengelola sampah dan bagaimana cara memadamkan api jika terjadi kebakaran," ujar Ibu Aris, salah seorang peserta dan selaku ketua ibu-ibu PKK.


Harapan ke Depan
Maulana Yusuf berharap program "Lempar Kebakaran" dapat menginspirasi masyarakat Desa Kemiri Barat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ia juga berharap program serupa dapat dilaksanakan di desa-desa lain yang memiliki permasalahan yang sama.

"Saya ingin masyarakat Desa Kemiri Barat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah. Dengan bersama-sama kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," tutur Maulana Yusuf.

#KKNDiponegoro #InovasiDesa #LingkunganBersih



Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP: Kolaborasi Multidisiplin Lahirkan Produk Olahan Kopi Unik dan Menjanjikan

0



Campusnesia.co.id - Desa Kemiri Barat, Subah, Batang – 27 Juli 2024. Sebuah inovasi menarik hadir di tengah masyarakat Desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Sebanyak sembilan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil memikat perhatian masyarakat dengan program pemberdayaan pengolahan biji kopi menjadi produk-produk inovatif, yaitu KROPI (kripik kopi) dan LINOPI (lilin aroma terapi kopi).

Kegiatan yang melibatkan berbagai latar belakang keilmuan ini, mulai dari teknik perkapalan, administrasi bisnis, keperawatan, psikologi, ilmu kelautan, informasi dan humas, antropologi sosial, teknik geologi, hingga ilmu komunikasi, berhasil menyatukan potensi untuk memberdayakan kelompok istri-istri petani kopi serta masyarakat setempat.


Edukasi dan Inovasi untuk Tingkatkan Nilai Ekonomis Kopi
Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi pengolahan biji kopi menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis kopi sebagai komoditas utama Desa Kemiri Barat.

"Wah mas menarik banget itu programnya, kalau bisa saya minta resepnya juga ya mas buat pelatihan ibu-ibu kedepannya nanti. Kan lumayan juga itu kalau bisa dijadikan bahan jualan ya," ujar Pak Sulhan, salah satu masyarakat setempat, yang antusias dengan inovasi KROPI dan LINOPI.


Potensi Kopi Liberika dan Inovasi Produk
Dalam program ini, mahasiswa KKN UNDIP memanfaatkan biji kopi Liberika yang melimpah di Desa Kemiri Barat. Kopi Liberika, jenis kopi yang dikenal dengan rasa yang unik, cenderung lebih asam dan fruity dibandingkan arabika atau robusta, menjadi bahan dasar utama pembuatan KROPI dan LINOPI. Rasa asam alami dari kopi Liberika ini memberikan cita rasa yang khas pada KROPI, yang saat digabungkan dengan manisnya gula aren menghasilkan perpaduan rasa yang unik dan menggugah selera. Tekstur KROPI yang renyah dan krispi semakin menambah kenikmatan saat dinikmati.


Kontribusi Mahasiswa Teknik Perkapalan: Pengawetan KROPI
Salah satu poin penting dalam program ini adalah kontribusi dari Maulana Yusuf, mahasiswa Teknik Perkapalan. Maulana berhasil mengembangkan teknik pengawetan untuk KROPI agar produk ini dapat bertahan lebih lama dan memiliki daya simpan yang baik. Dengan demikian, KROPI dapat dipasarkan dalam kemasan yang menarik dan higienis.


Respon Positif Masyarakat
Kegiatan yang dihadiri sekitar 33 peserta ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Mereka antusias mengikuti pelatihan dan demonstrasi pembuatan KROPI dan LINOPI. Para peserta juga sangat tertarik dengan inovasi pengawetan yang dikembangkan oleh Maulana Yusuf.


Alasan Pemilihan Tema
Pemilihan tema pemberdayaan pengolahan biji kopi menjadi KROPI dan LINOPI didasarkan pada potensi besar yang dimiliki Desa Kemiri Barat dalam bidang perkopian. Dengan adanya inovasi produk turunan kopi, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal.


Bentuk Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

• Pemberian edukasi mengenai jenis-jenis olahan kopi yang unik

• Cara pengolahan KROPI dan LINOPI

• Teknik pemasaran produk olahan kopi

• Demonstrasi pembuatan KROPI dan LINOPI

 
Kesimpulan
Program KKN multidisiplin UNDIP ini berhasil memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Kemiri Barat. Melalui kegiatan pemberdayaan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal. Inovasi KROPI dan LINOPI menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi yang kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat.


Informasi Kontak
Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini atau ingin berkolaborasi, dapat menghubungi ketua tim KKN, Maulana Yusuf, melalui email: maulanayusuf3838@gmail.com.



Editor:
Achmad Munandar

Dukung Optimalisasi Kelompok UMKM Tugu Manunggal, Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Keterampilan Pelaku UMKM Desa Tugu Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

0



Campusnesia.co.idCawas, Klaten (13/8) - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting sebagai salah satu pilar perekonomian di Desa Tugu, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kinerja kelompok UMKM, Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program yang berfokus pada optimalisasi kelompok UMKM Tugu Manunggal di Desa Tugu. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dan produktivitas UMKM melalui berbagai pelatihan dan pendampingan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Pada hari Minggu (28/7/2024), kegiatan bertajuk “Optimalisasi Sumber Daya Manusia Kelompok UMKM Tugu Manunggal Desa Tugu: Meningkatkan Keterampilan dan Kapasitas Tenaga Kerja Lokal” telah dilaksanakan di Balai Desa Tugu. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus UMKM Tugu Manunggal serta pelaku UMKM dari berbagai sektor di Desa Tugu. Tujuan utama program ini adalah untuk membangkitkan kembali identitas kelompok UMKM Tugu Manunggal melalui sosialisasi dan pelatihan yang relevan, guna meningkatkan prospek dan daya saing usaha yang dijalankan.

Program yang dilaksanakan melibatkan serangkaian sosialisasi yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan UMKM, termasuk legalitas dalam berusaha, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), manajemen bisnis, pemasaran digital, keuangan, dan keterampilan teknis terkait produk. Materi pelatihan disampaikan oleh mahasiswa KKN Undip yang memiliki latar belakang studi sesuai dengan topik-topik tersebut sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan serta keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Adanya materi terkait legalitas dalam berusaha, membantu pelaku UMKM memahami persyaratan hukum dan perizinan yang diperlukan untuk menjalankan usaha secara sah. Selain itu, pentingnya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja untuk menjaga kesejahteraan pelaku usaha dijelaskan dalam materi K3. Pemaparan terkait keterampilan teknis diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan inovasi produk yang dihasilkan, termasuk manajemen keuangan, pemasaran digital, dan creative marketing.


Antusiasme peserta sangat terlihat dari ketertarikan dalam mengikuti setiap sesi. Salah seorang pelaku UMKM mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat, memberikan wawasan baru, serta membuka kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dalam manajemen dan pemasaran. Beberapa peserta juga menunjukkan ketertarikan khusus pada materi pemasaran digital, dengan harapan dapat memanfaatkan ilmu tersebut untuk mengembangkan pasar produk mereka lebih jauh.

Selain sosialisasi dan pelatihan, program ini juga mencakup analisis tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari setiap struktur pengurus UMKM Tugu Manunggal. Analisis ini bertujuan untuk memperkuat kondisi internal kepengurusan dan memastikan setiap anggota menjalankan perannya secara efektif. Tidak hanya itu, pemetaan UMKM di Desa Tugu dilakukan untuk mempermudah identifikasi potensi ekonomi dan mendukung pengembangan lebih lanjut. Dengan pemetaan ini, diharapkan dapat ditemukan potensi yang dapat dikembangkan dan area-area yang memerlukan intervensi tambahan.

Dengan adanya program ini, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam produktivitas dan efisiensi usaha UMKM Tugu Manunggal. Peningkatan ini diharapkan akan berdampak positif pada pendapatan dan kesejahteraan pelaku UMKM di Desa Tugu, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.



Penulis: 
Tim II KKN Universitas Diponegoro di Desa Tugu

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Etika dan Tanggung Jawab Digital, KKN Tim II UNDIP Beri Edukasi Literasi Sosial kepada PKK

0
 


Campusnesia.co.id Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, kemampuan untuk berperilaku secara etis dan aman di dunia maya menjadi semakin penting. Menyadari hal ini, Faiza Faradilla, KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) memulai inisiatif inovatif dengan mengadakan pelatihan literasi media sosial untuk pengurus dan anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta dengan keterampilan kritis dalam memverifikasi informasi, menjaga privasi, dan memastikan keamanan online mereka. Di tengah maraknya berita palsu dan ancaman keamanan digital, pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan perilaku yang lebih cerdas dan bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya.

Program ini dilaksanakan di Desa Ngaglik pada Minggu (28/7/2024). Dalam kegiatan ini para peserta diajarkan cara mengenali sumber informasi yang kredibel, teknik memeriksa fakta, serta menggunakan alat dan platform verifikasi informasi untuk memastikan berita dan klaim yang mereka terima adalah akurat. Selain itu, mereka diberikan panduan tentang pentingnya menjaga privasi online dan bagaimana mengatur pengaturan privasi di berbagai platform media sosial. Untuk Facebook, misalnya, peserta belajar cara mengatur siapa yang dapat melihat postingan dan informasi profil serta mengaktifkan fitur "Two-Factor Authentication" untuk menambah lapisan keamanan.

Pelatihan juga menekankan pentingnya melindungi data pribadi dengan menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan waspada terhadap phishing. Peserta diberi tips untuk secara rutin memperbarui perangkat lunak dan memantau aktivitas akun guna mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Selain itu, program ini memberi edukasi bagaimana cara mengelola informasi yang dibagikan, dengan berhati-hati dalam membagikan data pribadi dan menggunakan fitur privasi untuk mengontrol akses ke informasi mereka.
Prinsip-prinsip etika digital juga dibahas, meliputi tanggung jawab atas konten yang diposting, kejujuran dalam komunikasi, dan menghormati privasi orang lain. Peserta diingatkan untuk menghormati hak cipta dan menghindari serta menangani cyber bullying dengan bijaksana. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun perilaku online yang positif dan inklusif dengan menghargai perbedaan dan berkomunikasi secara sopan.

Program ini diterima dengan baik oleh peserta terbukti dari aktifnya tanya jawab yang dilakukan serta peserta memperhatikan dengan seksama materi yang dijelaskan. Dengan pelatihan ini, KKN Tim II UNDIP berharap para peserta dapat lebih sadar akan pentingnya etika digital dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri mereka serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan online yang aman dan bertanggung jawab.



Penulis : 
Faiza Faradilla, Ilmu Komunikasi (2024)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Mahasiswa KKN Berdayakan Potensi SDA Desa Bendo untuk Cegah Stunting

0
 


Camppusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen (06/08/2024) Dalam rangkameningkatkan kesehatan dan gizi anak serta remaja di Desa Bendo, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja multidisiplin yang melibatkan pelatihan antropometri anak, edukasi pilar utama gizi pada
golden age period, serta pemberian makanan tambahan dan tablet tambah darah. Kegiatan ini dihadiri oleh kader kesehatan posyandu setempat yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan program.

Program diawali dengan pelatihan antropometri anak yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader posyandu Desa Bendo dalam mengukur dan memantau pertumbuhan anak. Antropometri, yang meliputi pengukuran tinggi badan atau panjang badan, dan berat badan yang menjadi indikator penting dalam menilai status gizi dan pertumbuhan anak. Harapannya dengan adanya pelatihan tersebut para kader kesehatan Desa Bendo dapat lebih terampil dalam melakukan pengukuran antropometri, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat digunakan untuk intervensi gizi yang tepat.

Selanjutnya, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang pilar utama gizi anak pada periode emas (golden age period) anak, yaitu usia 0-5 tahun. Masa ini merupakan periode kritis dalam perkembangan fisik dan kognitif anak, sehingga pemenuhan gizi yang tepat sangat penting. Materi yang disampaikan mencakup konsep gizi utama, pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang seimbang, serta strategi penting dalam memberikan makanan pada anak.

Mahasiswa KKN melanjutkan program kesehatan mereka mengenai produk olahan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang belum tercukupi dari makanan pokok. Program ini difokuskan pada anak usia 0-2 tahun untuk mencegah stunting, meningkatkan status gizi, dan mendukung tumbuh kembang anak. Pada kesempatan kali ini, tim KKN memilih jagung sebagai bahan utama PMT karena kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, serat, vitamin B, vitamin C dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Olahan jagung akan diolah menjadi puding jagung. Puding ini dipilih karena selain kaya akan nutrisi, juga memiliki rasa manis dan tekstur lembut yang disukai anak-anak, sehingga memudahkan proses konsumsi. Puding jagung mudah dibuat di rumah dan harganya terjangkau. Mahasiswa KKN juga menayangkan video tutorial yang telah dibuat oleh tim KKN mengenai cara membuat PMT puding jagung. Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN juga mendistribusikan resep puding jagung dalam bentuk brosur dan puding jagung.


Program selanjutnya yaitu Pemberdayaan pengetahuan remaja dalam konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah stunting yang dilaksanakan pada 18 Juli 2024 di Posyandu Remaja Desa Bendo. Acara yang dihadiri oleh 30 peserta ini dibuka oleh Ketua Posyandu dan diisi oleh mahasiswa KKN, yang memberikan pengantar mengenai stunting serta peran tablet tambah darah dalam mencegahnya. Bidan Desa Bendo, Ibu Dwi Andriyani, Amd.Keb., menekankan “Anemia pada remaja putri merupakan faktor risiko stunting”. Materi disampaikan melalui poster edukatif dan mini poster, mencakup penjelasan stunting, dampaknya, dan cara konsumsi tablet tambah darah yang benar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 75% dan diakhiri dengan distribusi mini poster untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Hambatan awal terkait pemahaman peserta  berhasil diatasi melalui penjelasan interaktif. Sebagai tindak lanjut, kader Posyandu merencanakan pelatihan lanjutan dan distribusi poster informatif di desa. Program ini merupakan bagian dari rangkaian upaya pencegahan stunting yang berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari kader kesehatan posyandu. Ibu Dewi, salah satu kader, mengungkapkan, "Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain menambah pengetahuan, kami juga mendapatkan keterampilan baru yang dapat langsung diterapkan di posyandu." Mahasiswa KKN berharap program multidisiplin ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan anak dan remaja di Desa Bendo.



Editor:
Achmad Munandar

Tahu Ayu: Solusi Tingkatkan Nilai Tambah Produk Tahu di Desa Pendem

0

Campusnesia.co.idKaranganyar, (12/08/24) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menghadirkan inovasi baru di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Salah satu mahasiswa, Elizabet Eveline Piscesha, berhasil memikat hati ibu-ibu PKK dengan program kerja monodisiplin inovasinya, yakni pembuatan tahu ayu.

Inovasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pabrik tahu di desa tersebut yang belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan nilai tambah produk tahu lokal. Tahu ayu diharapkan tidak hanya dapat menjadi menu tambahan yang bergizi bagi keluarga tetapi juga sebagai ide usaha yang potensial bagi masyarakat.

Kegiatan ini difokuskan pada ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Desa Pendem. Para peserta mendapatkan pemahaman mengenai tahu ayu melalui penyampaian materi yang disertai dengan tayangan video yang menjelaskan proses pembuatan tahu ayu secara detail. Video tersebut memaparkan langkah-langkah pembuatan mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

Setelah sesi materi dan tayangan video, ibu-ibu PKK diberi kesempatan untuk mencicipi hasil produk tahu ayu. Antusiasme mereka sangat terlihat, dengan banyak yang menunjukkan minat dan keinginan untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah.

Program kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda. Selain menambah wawasan tentang cara mengolah tahu menjadi produk yang lebih menarik, tahu ayu juga dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Pendem, yang dikenal
 
dengan produksi tahu melimpah. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar