TIM KKN II UNDIP Kelurahan Kemlayan Gelar Pelatihan Senam Kaki Bagi Penderita Penyakit Diabetes Melitus

0

Campusnesia.co.id - Kemlayan, Surakarta, 11 Agustus 2024.  Dalam upaya pencegahan komplikasi pada penderita penyakit diabetes melitus, Tim KKN II Undip Kelurahan Kemlayan mengadakan pelatihan senam kaki bagi penderita penyakit diabetes melitus. Pelatihan yang diadakan oleh Tim KKN II Undip Kelurahan Kemlayan ini khusus diikuti oleh penderita penyakit diabetes melitus yang tinggal di Kelurahan Kemlayan. 

Pelatihan dilakukan dalam satu hari yang dilaksankan di Gedung Serbaguna Kemlayan pada tanggal 11 Agustus 2024. Pelatihan ini dihadiri oleh 21 orang yang merupakan penderita diabetes melitus. Pelatihan ini disambut antusias dan semangat oleh para peserta yang terlibat. 

Pelatihan diawali dengan perkenalan dengan Tim KKN II Undip Kelurahan Kemlayaan sambil dibagikan poster terkait senam kaki. Kemudian dilanjutkan dengan edukasi terkait senam kaki baik pengertian, manfaat, dan kapan serta dimana senam kaki dapat dilakukan. Pelatihan dilanjutkan dengan melakukan senam kaki yang dipimpin oleh mahasiswa KKN dengan bantuan video. Kemudian dilanjutkan dengan senam kaki tanpa bantuan video. Acara pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab. 


Penderita diabetes melitus harus mewaspadai komplikasi yang akan. Komplikasi dapat menyerang ke seluruh tubuh, mulai dari mata hingga ujung kaki, oleh karena itu penting dilakukan pencegahan. Senam kaki penting dilakukan karena dapat mencegah terjadinya komplikasi bagi penderita diabetes melitus. Selain itu, senam kaki dapat memberikan manfaat lainnya yaitu memperlancar aliran darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, mencegah sendi agar tidak kaku, dan mencegah kelainan dalam bentuk kaki. 

Pelatihan ini menjadi langkah nyata sebagai upaya pencegahan komplikasi penyakit diabetes melitus agar penyakit diabetes melitus yang diderita oleh warga Kelurahan Kemlayan tidak terjadi komplikasi. Pelatihan ini mendorong semangat dan motivasi warga Kelurahan Kemlayan untuk melakukan senam kaki sebagai upaya mencegah komplikasi penyakit diabetes melitus. 



Editor:
Achmad Munandar

Kreasi Cat Air: Warna-Warni Ramah Lingkungan oleh TIM II KKN UNDIP 2023/2024

0



Campusnesia.co.id -  “Demonstrasi Pembuatan Cat Air dari Bahan Makanan” disambut dengan antusiasme tinggi oleh anak anak yang tergabung dalam Forum Anak “Pelangi” Kemlayan. Demonstrasi ini merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh Pravdani Salma Baiti sebagai mahasiswa S1 Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian dari bagian Tim 11 KKN UNDIP di wilayah Kelurahan Kemlayan. Program kerja ini menyasar anak-anak di Forum Anak “Pelangi” Kemlayan sebagai salah satu perwujudan dari tujuan program kerja ini, yaitu melatih keterampilan serta kreatifitas mereka. Selain itu, Kemlayan dikenal sebagai salah satu kampung seniman yang ada di Surakarta, namun sayangnya kegiatan atau aktivitas yang berbau seni masih jarang diselenggarakan. 

Berangkat dari hal tersebut, maka demonstrasi ini dilaksanakan untuk memantik kegiatan kreatif bagi Forum Anak “Pelangi”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 3 Agustus 2024.  Datang dari ilmu disiplin yang jauh dari bidang kesenian menjadi tantangan tersendiri, namun hal tersebut dapat diatasai dengan inovasi dan modifikasi bahan makanan menjadi cat air. Inovasi dan tranformasi penggunaan bahan makanan menjadi cat air menjadi bukti bahwa bahan makanan mentah tidak hanya berakhir menjadi makanan pada umumnya, namun juga dapat menghasilkan suatu produk lain yang inovatif dan bermanfaat. 


Pembuatan cat air ini berasal dari bahan makanan sederhana seperti, tepung maizena, soda kue, cuka, air, dan pewarna makanan. Bahan-bahan tersebut mudah digunakan dan tidak menimbulkan efek berbahaya jika digunakan secara rumahan. Oleh karena itu, pelaksanaan program kerja ini mengikutsertakan peran dan campur tangan langsung dari mereka. Hal tersebut menambah keseruan dan suasana interaktif antara Tim II KKN UNDIP dan Forum Anak “Pelangi” Kemlayan. Setelah kegiataan pembuatan cat air selesai, para peserta dipersilahkan untuk mewarnai menggunakan cat air hasil kreasi mereka sendiri. 

“Kegiatannya seru! Jadi dapat ilmu baru tentang bahan makanan menjadi cat air. Bisa ikut langsung bikin cat air juga menambah pengalaman buatku. Mungkin nanti akan bikin sendiri lagi di rumah karena pembuatannya mudah,” ujar Kenzie, salah satu peserta demonstrasi dari Forum Anak “Pelangi” Kemlayan. Program kerja ini diharapkan dapat memperkenalkan alternatif pembuatan cat air yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan bahan makanan yang mudah didapatkan di sekitar kita.



Editor:
Achmad Munandar

Peduli Sesama dengan Kasih Sayang melalui Psychological First Aid

0

Campusnesia.co.id - Surakarta, 29 Juli 2024. Berangkat dari banyaknya kasus bullying, kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan berbagai macam musibah atau bencana yang menimpa masyarakat sekitar di kehidupan sehari-hari mengakibatkan dampak psikologis yang tidak mereka ketahui. Oleh sebab itu, perlu adanya penyadaran mengenai dampak psikologis dari terjadinya suatu bencana. Kelompok yang paling dekat dengan masyarakat adalah PKK karena keberadaanya yang selalu ada di setiap RT, RW, dan lingkungan kelurahan. Dengan demikian, PKK perlu untuk dapat menjadi orang pertama yang dapat membantu dan mendukung masyarakat yang menjadi korban suatu musibah atau bencana.

Sebanyak 21 orang kader PKK Kelurahan Kemlayan dengan antusias mengikuti kegiatan Psikoedukasi Psychological First Aid (PFA) yang diselenggarakan di Aula Kelurahan Kemlayan. Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan kader PKK dalam ranah kesehatan khususnya dalam aspek psikologis untuk membantu dan memberikan dukungan kepada korban ketika mengalami musibah atau bencana. 

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari KKN yang diadakan di kelurahan Kemlayan. Pemberian Psikoedukasi dengan materi yang disampaikan oleh Naufal Rafi Ilyasa, seorang mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro yang sedang bertugas di Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Materi yang disampaikan meliputi pengertian PFA, tujuan PFA, Komponen dasar PFA, dan langkah-langkah pemberian PFA. 

Selama kegiatan, peserta terlihat sangat antusias dan senang mendengarkan materi yang dipaparkan. Tidak hanya mendapatkan materi mengenai PFA, namun peserta kegiatan juga terlibat aktif dalam Forum Group Discussion (FGD) untuk memecahkan studi kasus yang diberikan dengan menerapkan konsep PFA dalam situasi nyata yang telah disimulasikan. 

Hasil dari diskusi kelompok tersebut kemudian dipresentasikan kepada seluruh peserta. Setiap kelompok berhasil untuk menyampaikan hasil diskusinya dengan jelas dan sesuai dengan materi PFA yang sudah diberikan. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan aplikasi materi yang telah diperoleh selama kegiatan berlangsung.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kader PKK dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan dan dukungan secara psikologis di lingkungan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis masyarakat, terutama di tengah situasi yang penuh tantangan.

 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa UNDIP Mengajarkan Cara Merawat Tanaman Stevia dan Mengubahnya menjadi Gula Alternatif

0



Campusnesia.co.id - Surakarta (7/8/2024) pada minggu ke-4 KKN, Mahasiswa dari Program Studi Bioteknologi Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan pelatihan tentang cara merawat dan mengolah tanaman Stevia menjadi gula alternatif di Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan alternatif pemanis alami yang lebih sehat dibandingkan dengan gula biasa, terutama bagi masyarakat yang rentan terhadap diabetes.

Saat mendampingi kegiatan Posbindu di RW 04, tim mahasiswa menemukan bahwa banyak lansia dan orang tua di Kelurahan Kemlayan yang menderita diabetes atau berisiko terkena penyakit tersebut. Meskipun demikian, kebiasaan mengonsumsi teh atau kopi dengan gula setiap pagi masih sangat umum di kalangan masyarakat setempat.

Dari penelitian yang dilakukan, Stevia terbukti memiliki kandungan pemanis alami yang tidak hanya lebih manis daripada gula biasa, tetapi juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Tanaman Stevia juga mudah dirawat, mirip dengan tanaman kecil seperti Kemangi, yang menjadikannya cocok untuk dibudidayakan di halaman rumah. Banyak warga di Kemlayan memiliki lahan kecil yang cocok untuk menanam tanaman, dan hobi berkebun juga cukup populer di kalangan warga.


Program ini dilaksanakan dengan dukungan Ibu-Ibu anggota Forum Kesehatan Keluarga (FKK), dan kegiatan berlangsung setelah rapat FKK pada tanggal 7 Agustus 2024 di Balai Serbaguna (BSG) RW 02. Sebelum pelatihan, mahasiswa telah melakukan uji coba sendiri mengenai cara mengolah daun Stevia kering menjadi sirup gula sederhana yang lebih manis dari gula biasa.

Selama acara, peserta diberikan demonstrasi video tentang cara pembuatan gula Stevia cair dan sesi tanya jawab untuk memperdalam pemahaman mereka. Video tutorial dan langkah-langkah pembuatan kemudian dibagikan melalui grup WhatsApp Forum Kesehatan Keluarga. Sebagai langkah awal untuk memulai budidaya, setiap perwakilan RW diberikan satu bibit Stevia untuk ditanam di halaman rumah mereka.

Dengan diadakannya pelatihan dan pemberdayaan ini, diharapkan ibu-ibu FKK dapat menyampaikan manfaat dari tanaman Stevia kepada warga lainnya dan mulai menanam Stevia secara masif. Diharapkan juga Stevia dapat menggantikan gula biasa sebagai pemanis alternatif yang lebih sehat dan bermanfaat. Lebih jauh, diharapkan Kelurahan Kemlayan dapat menanam Stevia dalam jumlah yang cukup besar sehingga menjadi "Kampung Bebas Diabetes" berkat penggunaan Stevia.


Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Mahasiswa KKN Undip: Kulit Buah Jadi Teh dan Ecoenzyme, Desa Kedawung Dapat Ilmu Baru

0


Pelatihan pengolahan kulit buah menjadi teh. 
Sumber: Dokumentasi Pribadi


Campusnesia.co.idDesa Kedawung, Sragen - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip), Aninda Farhannisa dari program studi Kimia, telah menggelar kegiatan pengolahan limbah kulit buah menjadi produk yang bermanfaat di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, dengan audiens yang berbeda sesuai fokus produk yang diperkenalkan.

Pada 20 Juli 2024, Aninda menyelenggarakan pelatihan pembuatan teh dari kulit buah yang dihadiri oleh ibu-ibu Desa Kedawung. Dalam kegiatan tersebut, Aninda memperkenalkan cara mengolah kulit buah yang biasanya dibuang menjadi minuman teh yang sehat karena dalam kulit buah masih terkandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi tubuh seperti Flavonoid sebagai antioksidan. Proses pembuatan teh ini sangat sederhana dimana kulit buah yang telah dibersihkan dipotong kecil-kecil kemudian dioven pada suhu 50-60oC atau dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. 

Selanjutnya, pada 6 Agustus 2024, Aninda kembali mengadakan pelatihan, kali ini dengan fokus pada pembuatan ecoenzyme. Peserta pelatihan ini adalah kader Adiwiyata dari SMP Negeri 1 Mondokan. Para siswa diajarkan proses fermentasi limbah organik dari kulit buah untuk menghasilkan ecoenzyme, yang dapat digunakan sebagai pembersih alami serta pupuk cair. Ecoenzyme adalah solusi ramah lingkungan yang tidak hanya bermanfaat bagi rumah tangga, tetapi juga untuk pertanian dan pengelolaan lingkungan yang lebih luas.

 
Pelatihan pengolahan kulit buah menjadi ecoenzyme. 
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat dan peserta pelatihan. Para ibu-ibu merasa senang dengan pengetahuan baru yang mereka dapatkan tentang cara memanfaatkan limbah menjadi produk yang berguna dan sehat. Sementara itu, kader Adiwiyata SMP juga menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari pembuatan ecoenzyme dan berharap dapat mengaplikasikannya dalam program sekolah mereka.

Dengan inisiatif seperti ini, Aninda berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi Desa Kedawung, baik dalam aspek pengelolaan lingkungan maupun pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai tambah.



Penulis: 
Aninda Farhannisa 
(Kimia 2021, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Mahasiswa KKN Undip: Pembuatan Body Spray Anti Nyamuk Ramah Kulit di Desa Kedawung

0
 

Pelatihan pembuatan bodyspray antinyamuk. 
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Campusnesia.co.idDesa Kedawung, Kecamatan Modokan, Kabupaten Sragen - Masalah lingkungan di Desa Kedawung, yang dikenal dengan tingginya populasi nyamuk, menjadi perhatian utama bagi Aninda Farhannisa, seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Tim II Universitas Diponegoro (Undip). Berdasarkan informasi dari Bidan Puji, salah satu tokoh kesehatan desa, warga sering mengeluhkan banyaknya nyamuk yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Nyamuk berpotensi membawa penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan malaria.

Menanggapi permasalahan ini, Aninda menginisiasi kegiatan pembuatan body spray anti nyamuk yang aman untuk kulit tubuh. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 20 Juli 2024 ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu Desa Kedawung.

Body spray yang dibuat dalam kegiatan ini menggunakan bahan-bahan alami seperti Witch Hazel, Glycerin, air suling, dan essential oil. Witch Hazel berfungsi sebagai astringen alami yang membantu mengurangi iritasi kulit dan mengurangi rasa gatal, sedangkan Glycerin berperan sebagai pelembap yang menjaga kelembapan kulit. Air suling digunakan sebagai pelarut yang aman, dan essential oil ditambahkan sebagai bahan aktif yang berfungsi mengusir nyamuk serta memberikan aroma segar pada body spray.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembuatan body spray, tetapi juga memberikan edukasi kepada peserta tentang manfaat masing-masing bahan yang digunakan serta cara penggunaannya. Ibu-ibu desa yang hadir sangat antusias dan berharap agar produk ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah nyamuk di lingkungan mereka.

"Kami senang sekali ada kegiatan seperti ini, apalagi produk yang dibuat aman untuk kulit dan menggunakan bahan-bahan alami," kata salah seorang peserta. Aninda berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Kedawung dapat lebih peduli terhadap kesehatan kulit sekaligus mampu melindungi diri dari serangan nyamuk secara efektif dan aman.

Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan solusi serupa dalam menghadapi masalah kesehatan lingkungan mereka.



Penulis: 
Aninda Farhannisa 
(Kimia 2021, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Bersama KKN UNDIP Pasar Kliwon Berbenah : QRIS Jadi Solusi Pembayaran Praktis

0


Gambar 1; Diskusi interaktif dengan para pelaku UMKM


Campusnesia.co.idPasar Kliwon, Surakarta - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kerja Nyata (KKN) melakukan Peningkatan penjualan UMKM melalui optimasi pembayaran digital dengan Qriss dan pengenalan Digital Payment kepada warga Kelurahan Pasar Kliwon. Kegiatan ini merupakan upaya mahasiswa UNDIP untuk membantu peningkatan efektivitas sistem pembayaran UMKM.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang keunggulan dan pendaftaran Qris ini diselenggarakan selama beberapa hari dan diikuti oleh para pelaku UMKM dari Pasar Kliwon. Dalam sesi edukasi, mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) memaparkan pengetahuan dan informasi tentang keunggulan menjadi merchant Qris dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para peserta. 

Selain itu, mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) juga membawakan beberapa aktivitas interaktif untuk menarik perhatian dan mempermudah peserta memahami materi yang diberikan. Salah satu aktivitas yang sangat populer adalah diskusi interaktif dengan peserta sehingga lebih efisien dalam penyampaian materi.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) berbagi pengetahuan dan informasi tentang Qris dan bagaimana cara pendaftarannya. Salah satu warga yang ikut dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa sosialisasi dan edukasi seperti ini sangat penting dilakukan sejak awal agar jika nanti UMKM sudah siap untuk melakukan digitalisasi pembayaran, mereka sudah memiliki bekal dasar mengenai digitalisasi ini. 

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat, terutama dari para pelaku UMKM yang mengapresiasi upaya mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) dalam memberikan edukasi dan membantu UMKM menambah wawasan pengetahuan. 
 


Gambar 2 : Kunjungan langsung ke UMKM Nasi Kebuli 

Ini menunjukkan betapa mahasiswa memainkan peran penting dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan sistem perekonomian daerah setempat. Para mahasiswa membuktikan bahwa mereka tidak hanya memperoleh ilmu di universitas, tetapi juga membantu masyarakat dan membangun negeri. 

“Saya suka kegiatan seperti ini karena kapan lagi bisa belajar digitalisasi gratis dan dibimbing dari dasar.” ujar salah satu pelaku UMKM. 

Secara keseluruhan, kegiatan ini membuktikan betapa pentingnya UMKM untuk serta merta mengikuti teknologi yang selalu berkembang. Mereka membuktikan bahwa ilmu dan kepedulian yang didapatkan di universitas dapat digunakan untuk membantu membangun negeri dan membentuk generasi muda Indonesia yang lebih baik. 



Penulis: 
Nabela Citra Azzahra  
Manajemen / Fakultas Ekonomika dan Bisnis 

Dosen Pembimbing: 
1. Rissa Anandita, S.E., M.Ak., Ak., CA
2. Agus Naryoso., S.Sos., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Kurangi Sampah Plastik dengan Inovasi Ramah Lingkungan ”Ecobrick”: Mahasiswa KKN TIM II Undip Melakukan Sosialisasi Pembuatan Ecobrick Guna Mendukung Eco-Friendly Life

0
 



Campusnesia.co.idSidorejo, Pekalongan (27/07/2024), Mahasiswa KKN Tim II Undip Rheyhan Adwimadiputra gencarkan gaya hidup Eco-Friendly melalui kegiatan pemilahan sampah plastik dan pembuatan ecobrick di SD Sidorejo dan SD Kolong Morena. Eco friendly adalah konsep gaya hidup yang tidak membahayakan lingkungan dengan cara mengelola sampah. Salah satu cara pengelolaan sampah dan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yaitu dengan pembuatan ecobrick. Ecobrick merupakan botol plastik bekas yang diisi hingga padat dengan sampah plastik non-biodegradable (kantong plastik, bungkus makanan, dan limbah plastik lainnya) yang nantinya akan menjadi barang yang memiliki nilai guna. 

Siswa/siswi SD Sidorejo dan SD Kolong Morena memiliki kebiasaan dalam menggunakan plastik sekali pakai yang biasa mereka dapatkan dari bungkus makanan setelah jajan. Kebiasaan tersebut membuat jumlah limbah plastik disekitar sekolah menjadi tidak terkendali. Sampah plastik yang berasal dari wilayah sekolah tersebut akan berakhir di tempat pembuangan akhir wilayah sekitar dan akan menumpuk sekian bertambahnya hari. Bahkan sampah-sampah plastik tersebut sering kali dikumpulkan kemudian dibakar sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan di Desa Sidorejo.

Berdasarkan hal tersebut membuat mahasiswa KKN Tim II Undip memiliki inisiatif untuk membuat kegiatan sosialisasi pemilahan sampah plastik serta pembuatan ecobrick yang dilakukan pada hari sabtu yang dilaksanakan di SD Sidorejo dan Kolong Morena. Kegiatan sosialisasi berupa pemaparan materi mengenai proses pemilahan sampah plastik dan cara pembuatan ecobrick. Ecobrick merupakan inovasi yang menarik dalam pengelolaan sampah plastik. Ecobrick tidak hanya berperan dalam mengurangi pencemaran lingkungan saja melainkan menyediakan alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan dalam industri konstruksi (material konstruksi pembuatan pagar dan dinding) dan furnitur (meja dan kursi).

Diharapkan dengan adanya program ini dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya pemilahan sampah plastik  serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mengatasi limbah plastik serta merubahnya menjadi barang yang memiliki nilai guna. 



Penulis : 
Rheyhan Adwimadiputra
Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Editor:
Achmad Munandar

Menjaga Kehidupan Laut: Mahasiswa KKN Tim II Undip Melakukan Sosialisasi Mengenai Biota Laut yang Dilindungi

0
 


Campusnesia.co.idSidorejo, Pekalongan (26/07/2024), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Tim II Tahun 2023/2024 melakukan kegiatan sosialisasi Pemecahan Masalah Terhadap Ancaman Biota Laut yang Dilindungi kepada siswa/siswi SMPN 2 Kecamatan Tirto, Desa Sidorejo, Pekalongan, Jawa Tengah. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa/siswi SMPN 2 Kecamatan tirto untuk meningkatkan kesadaran akan biota laut yang dilindungi.  

Lautan kita adalah rumah bagi berbagai biota yang sangat penting untuk keseimbangan ekosistem. Banyak spesies laut yang kini terancam punah karena berbagai faktor, seperti pencemaran, penangkapan ikan yang berlebihan, dan perubahan iklim. Upaya perlindungan terhadap biota laut yang terancam punah menjadi krusial untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan manfaatnya bagi generasi mendatang. Hal ini yang melatar belakangi mahasiswa KKN Undip untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem dan biota laut.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat. Mahasiswa KKN Undip menyampaikan beberapa materi dengan menggunakan poster infografis biota laut yang dilindungi serta melalui media powerpoint terkait keanekaragaman hayati laut, faktor penyebab biota laut punah, upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga biota laut. Setelah pemaparan materi selesai dilakukan sesi tanya jawab dan bermain games bersama. 

Sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membentuk pemahaman serta kesadaran siswa siswi SMPN 2 Kecamatan Tirto untuk melindungi menjaga dan melindungi biota laut yang dilindungi dan terancam punah. 



Penulis : 
Rheyhan Adwimadiputra
Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 

Editor:
Achmad Munandar

Jelajahi Desa dari Lensa: Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Memberikan Pendampingan Pembuatan Video Branding Destinasi Wisata di Desa Juwangi

0



Campusnesia.co.id -   Juwangi, Kabupaten Boyolali (19/07/2024) - Program Multidisiplin Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan bangga mengumumkan pelaksanaan pendampingan pembuatan video branding desa wisata dengan tema "Jelajahi Desa dari Lensa". Program ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan dan potensi destinasi wisata di Desa Juwangi melalui media video yang menarik dan informatif.

Pendampingan ini dilaksanakan dari tanggal 19 Juli 2024 sampai 28 Juli 2024 di setiap destinasi wisata mulai dari Lodji Papak, Stasiun Telawa, Sendang Tirtosumo dan Sumur Jolotundo, Gereja Kristen Jawa Juwangi, Pura Giriwangi, dan Masjid Baitul Munajat. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa hari dikarenakan terdapat beberapa tempat yang harus divideo. Untuk informasi terkait destinasi wisata yang ada di Desa Juwangi, kami melakukan wawancara kepada narasumber yang paham mengenai destinasi wisata tersebut. Selain itu, kami juga melakukan studi pustaka untuk menambah informasi terkait destinasi wisata.


Kegiatan ini bertujuan untuk dapat meningkatkan potensi di Desa Juwangi sebagai destinasi wisata yang unggul serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata. Dengan adanya video branding yang berkualitas, diharapkan lebih banyak wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi dan mengeksplorasi Desa Juwangi ini.



Penulis : 
Tim II KKN UNDIP Desa Juwangi

DPL  : 
Irfan Murtadho Yusuf S.A.P., MPM

Editor:
Achmad Munandar