Tahu Ayu: Solusi Tingkatkan Nilai Tambah Produk Tahu di Desa Pendem

0

Campusnesia.co.idKaranganyar, (12/08/24) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menghadirkan inovasi baru di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Salah satu mahasiswa, Elizabet Eveline Piscesha, berhasil memikat hati ibu-ibu PKK dengan program kerja monodisiplin inovasinya, yakni pembuatan tahu ayu.

Inovasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pabrik tahu di desa tersebut yang belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan nilai tambah produk tahu lokal. Tahu ayu diharapkan tidak hanya dapat menjadi menu tambahan yang bergizi bagi keluarga tetapi juga sebagai ide usaha yang potensial bagi masyarakat.

Kegiatan ini difokuskan pada ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Desa Pendem. Para peserta mendapatkan pemahaman mengenai tahu ayu melalui penyampaian materi yang disertai dengan tayangan video yang menjelaskan proses pembuatan tahu ayu secara detail. Video tersebut memaparkan langkah-langkah pembuatan mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

Setelah sesi materi dan tayangan video, ibu-ibu PKK diberi kesempatan untuk mencicipi hasil produk tahu ayu. Antusiasme mereka sangat terlihat, dengan banyak yang menunjukkan minat dan keinginan untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah.

Program kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda. Selain menambah wawasan tentang cara mengolah tahu menjadi produk yang lebih menarik, tahu ayu juga dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Pendem, yang dikenal
 
dengan produksi tahu melimpah. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar

Label Kemasan Jadi Kunci Sukses, Mahasiswa KKN Undip Dampingi Produsen Tahu Desa Pendem

0



Campusnesia.co.idDesa Pendem, Kec. Mojogedang, Kab. Karanganyar (01/08/24) - Di balik lezatnya tahu produksi Desa Pendem, tersimpan tantangan tersendiri yakni belum memanfaatkan label kemasan untuk produk tahu mereka. Kondisi ini membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan pendampingan dan peningkatan pengetahuan mengenai label kemasan pangan untuk produk tahu yang diproduksi di Desa Pendem. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Elizabet Eveline Piscesha.

Desa Pendem dikenal dengan keberadaan empat pabrik tahu yang beroperasi di wilayah tersebut. Namun, meski produk tahu buatan desa ini memiliki kualitas yang baik, para pengusaha tahu menghadapi kendala signifikan: tidak ada satupun dari produk mereka yang menggunakan label kemasan. Hal ini berdampak pada kurangnya informasi yang dapat disampaikan kepada konsumen dan mempengaruhi daya saing produk di pasar.

Pentingnya label kemasan pangan tidak bisa dipandang sebelah mata. Label yang informatif dan sesuai standar tidak hanya membantu konsumen dalam memilih produk yang aman dan berkualitas, tetapi juga meningkatkan daya saing produk di pasar. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pengusaha tahu lokal tentang pentingnya mencantumkan label yang jelas dan sesuai regulasi.

Dalam pelatihan ini, dijelaskan berbagai aspek mengenai pembuatan label, termasuk informasi yang harus dicantumkan, seperti nama produk, nama produsen, komposisi, tanggal kadaluarsa, serta berat bersih. Selain itu, juga diberikan panduan tentang cara mendesain label yang menarik dan mudah dibaca.

Program ini mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha tahu di Desa Pendem. Salah satu pengusaha tahu, Bapak Parman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa Undip. “Kami sangat senang dan terbantu dengan adanya pelatihan ini. Kami paham tujuan Mbak baik agar usaha tahu kami bisa semakin berkembang kedepannya,” ujarnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang label kemasan, para pengusaha tahu diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas jangkauan pasar.



Editor:
Achmad Munandar

Dengan Kenaikan Penjualan Hingga 30%, UMKM Binaan Undip Buktikan Efektivitas Strategi Digital Marketing

0

Mahasiswa KKN Undip dan pelaku UMKM Desa Podo bergandengan
 tangan dalam mengembangkan visualisasi 
dan strategi media sosial untuk UMKM.

Campusnesia.co.id -  Tim II KKN Undip tahun 2023/2024 berhasil menggugah antusiasme para pelaku UMKM Desa Podo dengan program pendampingan visualisasi dan media sosial. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness serta mendorong peningkatan penjualan produk-produk UMKM lokal.

Fokus utama program ini adalah para pelaku UMKM di Desa Podo. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan secara langsung kepada para pelaku UMKM, mulai dari tips membuat visual yang menarik, membangun brand di media sosial, hingga strategi pemasaran melalui media sosial seperti Instagram dan Tiktok.

"Tujuan utama kami adalah membantu UMKM Desa Podo untuk lebih dikenal dan produk mereka lebih diminati. Dengan visualisasi yang menarik dan strategi media sosial yang tepat, diharapkan produk-produk UMKM Desa Podo dapat bersaing di pasaran yang lebih luas," ujar Dhieva Leona Febriant, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Salah satu UMKM yang sangat antusias mengikuti program ini adalah usaha es teh. Pemilik usaha mengaku sangat terbantu dengan pendampingan yang diberikan. "Saya sangat senang dengan program ini. Saya ingin usaha es teh saya lebih dikenal banyak orang. Dengan bantuan mahasiswa KKN, saya jadi tahu bagaimana cara mempromosikan produk saya di media sosial," ungkapnya.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh pelaku UMKM lainnya. Mereka berharap dengan adanya program ini, produk-produk UMKM Desa Podo dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM.
Keberhasilan program pendampingan ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Undip dengan pemerintah desa dan para pelaku UMKM Desa Podo. Ke depannya, diharapkan program seperti ini dapat terus dilakukan untuk mendukung pengembangan UMKM di desa-desa lainnya.

Tags: KKN UNDIP, KKN UNDIP 2024, Mahasiswa KKN Undip



Dosen pembimbing lapangan : 
Yayuk Astuti, Ph. D.

Editor:
Achmad Munandar

KKN Undip di Desa Podo: Masyarakat Lebih Cerdas Atasi Masalah Pinjol

0
 
Pendampingan dilakukan di Balai Desa Podo, 
Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (30/07/2024) 
(foto: dokumentasi pribadi)


Mahasiswa KKN Undip dan Karang Taruna Desa Podo bersinergi dalam upaya pencegahan pinjaman online ilegal.

Campusnesia.co.idTim II KKN Undip tahun 2023/2024 berhasil melaksanakan program pendampingan literasi keuangan. Kali ini, mahasiswa Undip menyasar Karang Taruna Desa Podo untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Podo, mahasiswa KKN memberikan edukasi mengenai berbagai modus operandi pinjol ilegal yang sering terjadi, seperti iming-iming bunga rendah, proses pencairan cepat, hingga ancaman penagihan yang tidak manusiawi. Selain itu, mahasiswa juga menjelaskan dampak negatif dari pinjol ilegal, mulai dari permasalahan finansial hingga potensi pelanggaran privasi.

"Karang Taruna memiliki peran yang sangat strategis dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itu, kami memilih mereka sebagai mitra kami dalam program ini," ujar Dhieva Leona Febriant, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Tujuan utama dari program ini adalah:

• Meningkatkan kesadaran: Membuat masyarakat, terutama generasi muda, lebih sadar akan risiko dan bahaya pinjol ilegal.

• Memberikan pengetahuan: Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengelolaan keuangan yang sehat.

• Mencegah kerugian: Mencegah masyarakat terjerat utang yang sulit dilunasi akibat pinjol ilegal.

• Membangun komunitas keuangan yang sehat: Membangun komunitas yang peduli terhadap pengelolaan keuangan yang baik dan berkelanjutan.

Pelaksanaan program ini disambut hangat oleh Karang Taruna dan perangkat desa. Sebelumnya, pihak KKN telah melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah desa untuk memastikan kegiatan berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. 

An-im Vatahillah mengungkapkan antusiasmenya, "Program ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Banyak di antara kita yang tergiur dengan kemudahan pinjol, namun tidak menyadari risikonya. Dengan adanya edukasi ini, kami berharap anggota Karang Taruna dapat menjadi agen perubahan dan menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat."

Senada dengan Ketua Karang Taruna, Ibu Kunifah selaku perangkat desa juga memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa Undip. "Kami sangat berterima kasih atas program ini. Harapan kami, dengan adanya edukasi seperti ini, masyarakat desa kami dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari jeratan pinjol ilegal," ungkapnya.

Salah satu peserta, Rendi, mengungkapkan motivasi dirinya untuk ikut serta dalam pemberantasan pinjol ilegal, "Saya merasa terpanggil untuk ikut serta dalam kegiatan ini karena banyak teman-teman saya yang pernah terjerat pinjol. Saya ingin mengajak mereka untuk lebih berhati-hati dan mencari solusi yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan finansial."

Tags: KKN UNDIP, KKN UNDIP 2024, Mahasiswa KKN Undip



Dosen pembimbing lapangan : 
Yayuk Astuti, Ph. D.

Editor:
Achmad Munandar

Ubah Limbah Rumah Tangga: Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Perikanan

0
 
Kegiatan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) 
oleh Mahasiswa Tim II KKN UNDIP yang berlokasi 
di Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (04/08/2024) 
(foto: dokumentasi pribadi)


Campusnesia.co.id - Pekalongan (04/08/2024)-Pembatasan penggunaan pupuk kimia untuk pertanian dilakukan untuk menjaga ekosistem disekitar lahan pertanian karena terlalu banyak masyarakat menggunakan pupuk kimia untuk tanaman. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah hasil rumah tangga menjadi alasan Nurul Hikmah, Mahasiswi KKN UNDIP TIM II memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC).

Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berwujud cair terbuat dari bahan-bahan organik melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan pembusukan. Penggunaan pupuk anorganik dikhawatirkan dapat merusak tanah serta isu pencemaran lingkungan. Sumber bahan baku organik ini dapat diperoleh dari berbagai limbah rumah tangga seperti limbah hasil perikanan, sayurann dan buah-buahan. Biasanya untuk membuat pupuk organik ini ditambahkan mikroorganisme seperti EM4 untuk mempercepat pendegradasian.

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dalam 2 hari dengan rangkaian kegiatan 1 meliputi pemaparan materi terkait pupuk organik cair, penayangan video pembuatan POC, bahan yang digunakan dalam pembuatan POC, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab bersama Warga dan Karang taruna. Kegiatan 2 dilanjutkan dengan pelatihan secara langsung pembuatan POC dari air budidaya ikan lele di Dusun 1.

Kegiatan ini menghasilkan respon positif dari warga dan karang taruna karena harga pupuk kimia yang terus meningkat dan langka. Banyaknya pertanyaan yang diajukan warga dan karang taruna mengenai materi pemanfaatan limbah yang telah di sampaikan. 

“Terimakasih untuk Mahasiswa KKN Undip yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan Pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair dari limbah hasil perikanan. Harapannya ilmu yang telah diberikan dapat dipraktekkan dan dilanjutkan, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Podo sekaligus menginspirasi tentang pentingnya pemanfaatan limbah organik” ujar M. An-im Vatahillah Arrafi selaku Ketua Karang Taruna Desa Podo

“Terimakasih untuk Mahasiswa KKN Undip yang telah melaksanakan kegiatan Pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair dari air budidaya ikan lele. Harapannya nanti warga dapat mempraktekkan kembali dengan memanfaatkan air budidaya lele mereka karena hal tersebut juga menjadi peluang usaha bagi warga sekitar” ujar M. Fatah R. selaku Warga Desa Podo


Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) ditutup dengan pembagian produk POC dan melakukan dokumentasi bersama Karang taruna dan warga Desa Podo.



Tags: KKN UNDIP, KKN UNDIP 2024, Mahasiswa KKN Undip


Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yayuk Astuti, Ph. D.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim II KKN Undip Melaksanakan Pendampingan dan Pemberian Produk Diversifikasi Hasil Perikanan kepada Ibu Hamil

0

Kegiatan pendampingan dan pemberian produk diversifikasi perikanan 
untuk ibu hamil Mahasiswa Tim II KKN UNDIP yang berlokasi 
di Balai Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (03/08/2024)
 (foto: dokumentasi pribadi)


Campusnesia.co.idPekalongan (03/08/2024)- Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) bersama dengan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) memiliki visi bersama untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ibu hamil, nifas, menyusui, dan balita.

Kami melakukan kunjungan door to door ke setiap rumah ibu hamil/nifas/menyusui dan balita untuk mengumpulkan data mengenai pengetahuan serta lingkungan keluarga di Desa Podo, setelah melakukan survei dan pendataan tersebut tim kami melaksanakan kegiatan dengan target ibu hamil.

Pelaksanaan kegiatan dimulai bersamaan dengan posyandu ibu hamil, dimana ibu hamil akan di cek kehamilanya terlebih dahulu seperti tensi dan tes gula darah. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan Pemberian dan pendampingan mengenai konsumsi produk diversifikasi hasil perikanan, dimana produk tersebut baik untuk kesehatan ibu hamil dan anak di dalam kandungan. Produk-produk yang diberikan yaitu seperti nugget ikan, fish dumpling, chikuwa dan tofu.



Hasil dari kegiatan ini menghasilkan respon positif dari ibu-ibu hamil karena mereka mendapatkan pengetahuan baru serta banyaknya pertanyaan yang di ajukan oleh ibu hamil ketika mencoba tester produk dari kami. 

“Terimakasih untuk Mahasiswa KKN Undip yang telah melaksanakan kegiatan program pendampingan yang memang dikhususkan untuk ibu hamil, kami berharap program ini akan dilanjutkan lagi kedepannya dan bermanfaat bagi masyarakat” Ujar Ibu Puji Widiastuti selaku Bidan Desa Podo


Tags: KKN UNDIP, KKN UNDIP 2024, Mahasiswa KKN Undip



Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yayuk Astuti, Ph. D.

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Gizi Anak! Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Melaksanakan Penyuluhan Pentingnya Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN)

0


Kegiatan penyuluhan Memasyarakatkan makan Ikan (Gemarikan) 
oleh Mahasiswa Tim II KKN UNDIP yang berlokasi di Balai Desa Podo, 
Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (20/07/2024) (foto: dokumentasi pribadi)


Campusnesia.co.idPekalongan (20/07/2024)- Permasalahan kekurangan gizi pada anak di Indonesia masih banyak, diantaranya adalah stunting. Kebiasaan makan ikan akan mempengaruhi tingkat kecukupan protein dan nutrisi sehingga akan memberikan dukungan dalam peningkatan gizi anak. Kondisi tersebut mendorhong Nurul Hikmah, Mahasiswi KKN UNDIP TIM II memberikan Penyuluhan mengenai Gerakan memasyarakatkan makan ikan.

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) merupakan progam nasional yang dirancang oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan tujuan untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan terutama untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak. Mengkonsumsi ikan membantu dalam pencegahan terjadinya stunting pada anak-anak. 

Pelaksanaan penyuluhan Gemarikan berlangsung dengan rangkaian kegiatan meliputi pemaparan materi terkait gemarikan, manfaat makan ikan, pengenalan berbagai macam ikan serta jenis produk diversifikasi hasil perikanan, kemudian diselingi dengan pembagian poster. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama kader desa, kuis serta pemberian sedikit doorprize.

Kegiatan ini menghasilkan antusias yang tinggi dari Kader-kader kesehatan Desa Podo, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan sesuai materi yang telah dipaparkan oleh mahasiswa. 


“Terimakasih untuk Mahasiswa KKN Undip yang telah melaksanakan kegiatan penyuluhan Gemarikan di Desa Podo. Harapannya ilmu yang telah diberikan dapat dilanjutkan oleh ibu-ibu kader kesehatan untuk mengurangi pencegahan stunting dan kekurangan gizi anak di Desa Podo” ujar Ibu Kunifah selaku Kaur Umum dan Perencanaan di Desa Podo.

Kegiatan penyuluhan Gemarikan ditutup dengan pembagian doorprize kuis dan melakukan dokumentasi bersama Kader kesehatan Desa Podo.


Tags: KKN UNDIP, KKN UNDIP 2024, Mahasiswa KKN Undip



Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yayuk Astuti, Ph. D.

Editor:
Achmad Munandar

Singkong Jadi Bintang: Mahasiswa UNDIP Ciptakan Brownies Gluten-Free Lezat dan Sehat

0



Campusnesia.co.id - Sukoharjo, 6 Agustus 2024  Singkong, yang selama ini dianggap sebagai makanan pokok sederhana kini menjelma menjadi bahan baku inovatif untuk menciptakan solusi kesehatan masyarakat. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 kembali berinovasi dengan menghadirkan solusi kreatif untuk permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Mojorejo. Kali ini, mereka berhasil mengolah singkong sebagai komoditas lokal yang melimpah menjadi brownies gluten-free yang lezat dan sehat. Brownies gluten-free ini menawarkan perpaduan sempurna antara manisnya coklat dan sedikit gurihnya singkong, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan menggugah selera.

Pelatihan pembuatan brownies gluten-free yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Mojorejo pada Selasa (6/8), disambut antusias oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Peserta diajak secara langsung untuk mempraktikkan pembuatan brownies tersebut.


Singkong: Solusi Manis untuk Masalah Kesehatan
Pemilihan singkong sebagai bahan utama brownies bukan tanpa alasan. Singkong kaya akan karbohidrat kompleks yang baik untuk pencernaan dan juga gluten-free. Hal ini membuatnya cocok untuk penderita diabetes, yang mana masih menjadi perhatian di Desa Mojorejo. Selain itu, dengan semakin populernya tren gaya hidup sehat yang mengutamakan makanan gluten-free, brownies dari singkong ini menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.

"Brownies gluten-free ini tidak hanya enak, tapi juga menyehatkan. Kami sangat senang bisa belajar membuat makanan baru yang bermanfaat bagi keluarga," ujar Ibu Sri, salah satu peserta pelatihan. 

Singkong juga mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, kandungan vitamin C pada singkong juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.


Meningkatkan Nilai Ekonomi Desa
Inovasi brownies gluten-free ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi Desa Mojorejo. Dengan mengolah singkong menjadi produk bernilai tambah, diharapkan pendapatan masyarakat khususnya petani singkong dapat meningkat. Brownies ini bisa dijual langsung kepada masyarakat sekitar dan juga dipasarkan secara online melalui platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Selain itu, produk dapat dipasarkan pada toko oleh-oleh dan kafe yang menyediakan menu sehat, sehingga memperluas jangkauan pasarnya.

"Kami berharap brownies gluten-free ini bisa menjadi produk unggulan Desa Mojorejo. Potensi pasarnya sangat besar, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk dipasarkan ke daerah lain," ungkap Paulina, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2024 di Desa Mojorejo.


Dukungan dan Harapan
Program ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan kelompok masyarakat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil bumi lokal menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis tinggi. 

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNDIP. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Mojorejo. Kami akan terus mendukung pengembangan produk brownies gluten-free ini," ujar Setyo Joko Susilo, selaku PJ Kepala Desa Mojorejo.
 


Langkah Selanjutnya
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP di Desa Mojorejo berharap program ini bisa terus memberikan manfaat jangka panjang dan dipantau kemajuannya oleh kerjasama antara pihak desa. Kerjasama ini penting untuk mendukung perkembangan dan pemberdayaan ekonomi desa. Dengan memberikan merek dagang dan kemasan yang menarik, produk brownies gluten-free ini bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran.


Kesimpulan
Mahasiswa KKN telah membuktikan diri sebagai penggerak ekonomi lokal dengan menciptakan brownies gluten-free dari singkong. Inovasi ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berperan sebagai pembaharu, tetapi juga sebagai pendukung ekonomi masyarakat. Melalui kreativitas dan semangat kerja sama, permasalahan kesehatan dan ekonomi dapat diselesaikan secara bersama-sama.



Editor:
Achmad Munandar

Perilaku Bullying Dan Bahayanya Terhadap Anak Sekolah Dasar

0



Campusnesia.co.idDesa Siwalan, Kecamatan Siwalan, kabupaten Pekalongan (7/08/2024) – Telah terlaksanakanannya program monodisiplin oleh mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) yaitu pencerdasan terkait bahayanya perilaku bullying terhadap anak sekolah dasar. 

Bullying merupakan salah satu isu yang masih menjadi fokus utama dalam mendidik anak anak. Bullying sendiri masih sulit untuk diselesaikan karena masih banyaknya kasus bullying yang tidak ditindaklanjuti dengan tegas. Bullying sendiri adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain baik dilakukan secara individu maupun secara berkelompok yang dapat berupa tindakan verbal maupun non verbal bahkan sekarang bullying dapat dilakukan melalui social media. Kasus bullying ini perlu menjadi Highlights permasalahan karena dapat mempengaruhi masa depan bangsa. 

Bullying diatur dalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindung Anak pada pasal 76C yang berbunyi “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh lakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak.” 

Anak anak cenderung untuk lebih mudah terpengaruh oleh hal hal yang ada disekitarnya. Apalagi dengan seiring berkembangnya zaman dan perkembangan teknologinya yang mengharuskan anak anak untuk mengetahui cara penggunaan teknologi, seperti Handphone. Penggunaan Gadget pun hingga saat ini menjadi pro dan kontra, karena sulitnya control dari orang tua maupun orang dewasa dalam mengawasi anak anak dalam memainkan Gadgetnya. Salah satu pemicu anak melakukan bullying adalah dengan melihat orang lain melakukan bullying. Selain itu anak anak sekolah dasar ini berada dalam umur yang suka mengeksplorasi segala hal. 


Desa Siwalan ini memiliki 2 sekolah dasar dan memiliki siswa cukup banyak sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa dalam kehidupan sekolah dasar ini ada yang melakukan bullying. Dengan adanya pencerdasan terkait Bullying di SD Siwalan ini diharapakan untuk dapat meningkatkan Awareness terhadap bahayanya bullying dan juga dampak yang terjadi akibat bullying tersebut. Program ini juga ditujukan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti Guru dan juga orang tua agar memperhatikan dan mengawasi anak anaknya supaya tidak terjerumus hal hal yang negatif seperti Bullying


Penulis : 
Denita Salsabila Gunawan
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Bahaya Judi Onliine dalam kehidupan Bermasyarakat

0
 


Campusnesia.co.idDesa Siwalan, Kecamatan Siwalan, kabupaten Pekalongan (24/07/2024) - Judi permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan di mana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. 

Judi terbagi menjadi berbagai macam jenis salah satunya adalah Judi Online yang merupakan pelaksanaan perjudian secara online (internet) melalui aplikasi maupun website. Judi Online ini dianggap lebih bahaya karena dapat berkaitan pula dengan pinjaman online yang akan berakibat fatal karena pinjaman online membutuhkan data pribadi yang tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan untuk kegiatan yang negatif. 

Terdapat peraturan yang mengatur tentang Judi Online yaitu Pasal 45 ayat 2 UU ITE yang mengancam pihak yang secara sengaja mendistribusikan atau membuat dapat diaksesnya judi online, dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1 miliar rupiah.

Maraknya judi online yang tersebar di masyarakat ini mengakibatkan berbagai dampak buruk, baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan lain. Dampak buruk dari judi online ini hingga pada masalah psikologis manusia. 

Meskipun begitu, bahaya judi online ini masih belum dianggap sebagai suatu masalah yang besar, bahkan pemerintah pun masih kesulitan untuk menangani hal ini. Judi online yang terdapat pada berbagai macam platform ini sulit untuk di hentikan. Dan kurangnya edukasi terkait bahayanya judi online ini juga menjadi salah satu faktor masyarakat masih menganggap judi online ini bukan masalah yang besar. 

Dengan adanya program Monodisiplin terkait edukasi bahayanya judi online ini diharapkan dapat mengedukasi para remaja yang kurang mengerti bahayanya judi online yang juga dapat membahayakan masa depan negara. Selain itu diharapkan pula menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan judi online karena terdapat peraturan yang mengatur tentang larangan judi online dan juga sanksi yang akan diterimanya. 



Penulis : 
Denita Salsabila Gunawan
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar