Campusnesia.co.id - Lebo, 4 Agustus 2024 - Dalam Upaya meningkatkan kebersihan dan efisiensi di fasilitas umum Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Tasya Putri Margaretha (Mahasiswa KKN UNDIP) melaksakan program kerja penerapan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Program ini difokuskan pada dua Lokasi strategis, yaitu Balai Desa Lebo dan Gor Aji Saka yang merupakan pusat kegiatan Masyarakat.
Metode 5S merupakan pendekatan sistematis yang berasal dari Jepang untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih teratur, bersih, dan efisien. Melihat kondisi fasilitas umum di Desa Lebo yang membutuhkan peningkatan dalam hal kebersihan dan tata kelola, Tasya melihat potensi besar dari penerapan 5S untuk membantu meningkatkan kualitas lingkungan dan pelayanan di desa tersebut. Program ini juga sejalan dengan visi dan misi desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan fasilitas yang memadai dan terawat.
Maksud dan tujuan dari penerapan 5S di Balai Desa Lebo dan Gor Aji Saka bertujuan untuk meningkatkan kebersihan di fasilitas umum sehingga dapat merasa lebih nyaman, mengoptimalkan tata ruang dan penyimpanan barang-barang yang ada di Balai Desa dan GOR untuk meningkatkan efisiensi penggunaan ruang, membangun budaya disiplin dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar.
Program penerapan 5S ini dimulai pada 27 Juli 2024 dengan tahap pemaparan program kerja kepada beberapa perangkat desa dan masyarakat setempat. Tasya memberikan penjelasan mengenai konsep dan manfaat dari metode 5S. Setelah sosialisasi, pada tanggal 4 Agustus 2024 dilakukan penerapan 5S di Balai Desa dan Gor Aji Saka. Dilakukan kegiatan Seiri (pemilahan) dengan memilah barang-barang yang sudah tidak diperlukan. Tahap ini diikuti dengan Seiton (penataan) di mana barang-barang yang masih berguna diatur dengan rapi di tempat yang mudah dijangkau. Kegiatan Seiso (pembersihan) dilakukan dengan membersihkan area Balai Desa dan GOR untuk memastikan lingkungan yang bersih dan sehat.
Tahap selanjutnya adalah Seiketsu (standarisasi) di mana mempertahankan kondisi ringkas, rapi, dan bersih di area kerja sesuai dengan standar yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan memasang poster 5S yang memuat informasi untuk selalu menerapkan budaya kerja 5S di tempat kerja serta panduan untuk menjaga kebersihan dan kerapian. Sebagai Langkah akhir, Shitsuke (pembiasaan) diterapkan dengan memberikan pendampingan dan pemberian contoh kepada perangkat desa agar metode 5S dapat terus dijaga dan menjadi kebiasaan.
Program penerapan 5S ini mendapatkan respon positif dari perangkat desa dan masyarakat setempat. Program ini dapat menciptakan komitmen bersama untuk menjaga Balai Desa Lebo dan Gor Aji Saka agar tetap bersih dan teratur. Program kerja ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Lebo, dengan fasilitas umum yang lebih terawat dan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman. Diharapkan nantinya budaya kerja 5S dapat terus diterapkan dan ditingkatkan oleh perangkat desa dan masyarakat desa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Penulis:
Tasya Putri Margaretha – Teknik Industri
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar