Mahasiswi KKN UNDIP Melakukan Pendampingan Intens dalam Cegah Nikah Dini Menuju Generasi Bebas Stunting Pada Usia Remaja di Desa Sumberejo

0
 
Penyerahan Buku Saku dan Poster 
sebagai Panduan Mitigasi dalam Cegah Nikah Dini 
menuju Generasi Bebas Stunting pada Remaja


Campusnesia.co.id - Kabupaten Wonogiri, 13 Agustus 2024 - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) yaitu Tiara Ruth Magdalena melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun Akademik 2023/2024 telah sukses melaksanakan program pendampingan intensif untuk cegah nikah dini menuju generasi bebas stunting pada usia remaja. Program ini dilaksanakan di posyandu remaja di dusun Sumber dan Kedung Lumbu, Desa Sumberejo.

Nikah dini dan stunting merupakan dua masalah sosial yang sangat kompleks dan memerlukan intervensi yang serius. Nikah dini dapat memperburuk status sosial dan ekonomi seseorang, sementara stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pendampingan kepada remaja tentang pentingnya menunda usia nikah dan menjaga kesehatan reproduksi baik secara fisik maupun psikologis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Agustus 2024 salah satu dan dihadiri oleh sekitar 23 remaja yang berusia antara 10 hingga 18 tahun.


Aktivitas yang dilakukan:

1. Pengenalan Konsep Nikah Dini dan Stunting
Mahasiswa Tim KKN UNDIP memulai kegiatan dengan pengenalan konsep nikah dini dan stunting. Dilakukan penjelasan tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh nikah dini dan stunting, seperti penurunan status sosial dan ekonomi, serta hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Pendampingan Psikoedukasi
Selanjutnya, mahasiswa Tim KKN UNDIP menyampaikan materi psikoedukasi secara psikologis, pentingnya menunda usia nikah dan hubungannya dengan kesehatan reproduksi serta memberikan tips dan strategi untuk menghindari nikah dini dan stunting.

3. Pemberian Buku Saku dan Poster 
Setelah pemberian materi, diberikan buku saku sebagai panduan berkelanjutan terkait pencegahan nikah dini dalam mengatasi meningkatnya stunting pada remaja. Poster kreatif juga diberikan sebagai sarana informatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait permasalahan tersebut.


Program pendampingan intensif ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi remaja di dusun Sumber dan Kedung Lumbu. Dengan memberikan edukasi yang tepat, tim KKN UNDIP berharap dapat membantu remaja dalam menghindari nikah dini dan stunting, sehingga mereka dapat memiliki masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.




Penulis: 
Tiara Ruth Magdalena/Fakultas Psikologi

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Membangun Jiwa Remaja Positif melalui Psikoedukasi Tumbuh Kembang Psikososial dan Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental di Desa Sumberejo

0

Pelaksanaan Psikoedukasi 
Tumbuh Kembang Psikososial pada Remaja


Campusnesia.co.id - Pada hari Rabu, 17 Juli 2024, mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP), Tiara Ruth Magdalena dari program studi psikologi melaksanakan program kerja berupa psikoedukasi yang berfokus pada tumbuh kembang psikososial dan deteksi dini masalah kesehatan mental pada remaja. Program ini dilaksanakan di Posyandu remaja di Dusun Sumber dan Kedung Lumbu, Desa Sumberejo, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang pentingnya kesehatan mental dan cara deteksi dini masalah kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang seseorang, terutama pada remaja. Masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja dan bahkan berdampak pada masa depan mereka. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan mental sangat diperlukan. Kegiatan ini melibatkan remaja dari Dusun Sumber dan Kedung Lumbu, Desa Sumberrejo. Peserta kegiatan ini adalah remaja yang berusia 13-18 tahun, yang merupakan kelompok usia yang paling rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Kegiatan psikoedukasi ini terdiri dari beberapa sesi yang dilakukan secara interaktif dan menyenangkan. Sesi pertama membahas tentang pentingnya kesehatan mental dan cara mengenali gejala awal masalah kesehatan mental. Sesi kedua melibatkan penggunaan Skala Deteksi Masalah Kesehatan Mental (SDQ-25), yang merupakan alat ukur yang efektif untuk mendeteksi gejala-gejala awal masalah kesehatan mental.

SDQ-25 adalah alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi gejala-gejala awal masalah kesehatan mental pada remaja. Alat ini terdiri dari 25 pertanyaan yang dirancang untuk mengukur perilaku dan emosi remaja. Dengan menggunakan SDQ-25, remaja dapat lebih mudah mengenali gejala-gejala awal masalah kesehatan mental dan memahami cara mengatasi masalah tersebut.

Program psikoedukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental. Dengan menggunakan SDQ-25, remaja dapat lebih mudah mendeteksi gejala-gejala awal masalah kesehatan mental dan memahami cara mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan karakter remaja yang lebih sehat dan mandiri.


Pemberian Poster Informatif 
Kesehatan Tumbuh Kembang Psikososial untuk Meraih Jiwa Positif

Dapat disimpulkan, program psikoedukasi ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental. Dengan demikian, remaja dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan dengan kesehatan mental yang baik.



Penulis: 
Tiara Ruth Magdalena/Fakultas Psikologi

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

KKN Mahasiswa Peduli Lansia, Distribusikan Kartu Rekam Medis di Desa Wringingintung

0
 
Gambar 1 Salah Satu Mahasiswa 
'Bersama Lansia Dari Desa Wringinggintung

Campusnesia.co.id - Wringingintung, 20 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, mereka melaksanakan program kerja berupa pendistribusian kartu rekam medis kepada para lansia yang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu Desa Wringingintung.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia dan memudahkan para petugas kesehatan dalam memantau kondisi kesehatan mereka. Dengan adanya kartu rekam medis, riwayat penyakit dan pengobatan para lansia dapat tercatat secara sistematis sehingga memudahkan dalam mengambil tindakan yang tepat jika terjadi masalah kesehatan.
 
Gambar 2 Proses Pendataan 
dan Pengecekan Kesehatan Lansia

"Program ini sangat penting untuk para lansia di Desa Wringingintung karena petugas posyandu dan lansia dapat memantau hasil pemeriksaan gula darah, tekanan darah, kolestrol, dan asam urat", ujar Yuli salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam kegiatan ini.


Proses Pendistribusian Kartu Rekam Medis
Proses pendistribusian kartu rekam medis dilakukan secara bertahap. Mahasiswa KKN bekerja sama dengan petugas Posyandu dan kader ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mendata para lansia yang berhak menerima kartu. Setelah data lengkap, kartu-kartu tersebut kemudian didistribusikan langsung kepada para lansia saat mereka melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Selain mendistribusikan kartu, mahasiswa KKN juga memberikan sosialisasi kepada para lansia dan keluarga mereka tentang pentingnya menjaga kartu rekam medis dengan baik. Mereka juga memberikan penjelasan mengenai cara membaca dan memahami informasi yang tertera pada kartu.


Respon Positif dari Masyarakat
Program pendistribusian kartu rekam medis ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya para lansia. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya kartu rekam medis ini, karena memudahkan mereka dalam memantau kesehatan. 

"Saya senang karena dapat memantau kesehatan saya melalui kartu rekam medis ini", ungkap salah satu lansia yang telah menerima kartu rekam medis.


Harapan ke Depan
Mahasiswa KKN berharap program ini dapat menjadi contoh bagi kegiatan KKN lainnya dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Mereka juga berharap ke depannya akan ada program-program serupa yang dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia di Desa Wringingintung. 
 
Gambar 3 Foto Bersama Lansia Dan PKK

Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui berbagai kegiatan KKN. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan yang bermanfaat, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang peduli dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Pengaturan dan Administrasi Pemakaman di Desa Bakipandeyan, Mahasiswa KKN Undip Merancang Peraturan Desa Tentang Pemakaman

0



Campusnesia.co.idBaki, Sukoharjo - Desa Bakipandeyan, yang selama ini belum memiliki landasan hukum yang mengatur tata kelola pemakaman, kini sedang dalam proses untuk mewujudkan regulasi yang lebih baik. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), khususnya dari Program Ilmu Hukum, sebuah langkah besar diambil untuk menyusun Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) tentang Pemakaman.

Program kerja ini bertujuan untuk mengisi kekosongan hukum di Desa Bakipandeyan dengan menyusun peraturan yang jelas mengenai tata cara, prosedur, dan regulasi pemakaman di desa tersebut. Inisiatif ini sangat diperlukan mengingat pentingnya landasan hukum yang mengatur hal-hal mendasar seperti pemakaman, yang selama ini masih diatur secara lisan atau tradisional tanpa adanya aturan tertulis yang resmi berlaku.

Mahasiswa KKN Undip dengan Prgram Studi Ilmu Hukum, Rafif yang bekerja sama dengan perangkat desa, termasuk Kepala Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Sekretaris Desa. Program kerja ini dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan penyusunan draft awal yang dilakukan melalui penelitian dan analisis hukum yang mendalam. Setelah itu, draft tersebut didiskusikan dengan Kepala Desa, Ketua BPD dan Sekretaris Desa untuk mendapatkan masukan dan persetujuan.

Proses diskusi ini dilakukan secara berkala, di mana setiap tahapannya melibatkan evaluasi dan penyempurnaan draft. Rafif selaku mahasiswa KKN Undip berperan sebagai fasilitator dalam menyampaikan muatan materi serta menjelaskan pentingnya regulasi ini bagi masyarakat Desa Bakipandeyan. Hingga akhirnya, pada tanggal 25 Juli 2024, draft Rancangan Peraturan Desa tentang Pemakaman resmi diserahkan kepada Perangkat Desa.
Kepala Desa Bakipandeyan, Pak Drs. Yamta, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. "Saya sangat terkesan dengan program kerja yang dijalankan oleh mahasiswa KKN Undip, terutama Rafif yang memimpin penyusunan rancangan peraturan ini. Ini adalah inovasi yang dibutuhkan oleh desa kami, dan saya yakin akan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujarnya.


Ketua BPD, Pak Wardimin, juga menambahkan, "Penyusunan peraturan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan landasan hukum yang jelas, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aturan yang tertulis."

Sementara itu, Sekretaris Desa, Bapak Nuryanto, mengungkapkan rasa bangganya atas dedikasi mahasiswa KKN Undip. "Program ini sangat membantu kami dalam memahami dan merumuskan peraturan yang selama ini belum ada. Kehadiran Rafif dan tim KKN lainnya benar-benar memberikan dampak positif bagi kami."

Penyerahan draft ini merupakan langkah awal yang besar bagi Desa Bakipandeyan. Dengan adanya Raperdes ini, diharapkan tata kelola pemakaman di desa tersebut menjadi lebih teratur dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Inisiatif mahasiswa KKN Undip ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menyusun peraturan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II Undip Melakukan Penyuluhan tentang Restorative Justice di Desa Dagen

0
 
Gambar 1. Pemaparan langkah-langkah praktis penerapan 
Restorative Justice di tingkat desa


Campusnesia.co.idDagen, 29 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan mengenai Restorative Justice kepada perangkat desa Dagen. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 29 Juli 2024 ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat serta aparat desa tentang konsep keadilan restoratif.

Penyuluhan ini dihadiri oleh sejumlah perangkat desa,dan tokoh masyarakat. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB di Balai Desa Dagen, dan dibuka dengan sambutan dari Perangkat Desa yang menyambut baik inisiatif mahasiswa dalam memperkenalkan pendekatan keadilan yang lebih humanis dan berfokus pada pemulihan.


Materi Penyuluhan
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa KKN menjelaskan konsep Restorative Justice sebagai sebuah pendekatan alternatif dalam penyelesaian konflik atau tindak pidana. Berbeda dengan sistem peradilan pidana konvensional yang bersifat retributif, Restorative Justice menekankan pada upaya pemulihan hubungan antara korban, pelaku, dan masyarakat yang terdampak.

Mahasiswa juga memaparkan langkah-langkah praktis penerapan Restorative Justice di tingkat desa, termasuk pentingnya mediasi antara korban dan pelaku, peran perangkat desa dalam memfasilitasi dialog, serta bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses pemulihan.


Respons Positif dari Peserta
Penyuluhan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Banyak perangkat desa yang menyatakan bahwa konsep Restorative Justice ini relevan dengan budaya lokal yang mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan permasalahan. Mereka juga berharap agar penerapan Restorative Justice dapat mengurangi potensi konflik di desa dan memperkuat kohesi sosial di antara warga.

Beberapa perangkat desa menyampaikan, "Pendekatan seperti ini sangat dibutuhkan di desa kita. Dengan Restorative Justice, penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan lebih damai dan tidak selalu harus melibatkan aparat penegak hukum."
 
Gambar 2. Respon positif dari perangkat desa 
dan tokoh maysarakat Desa Dagen

Penutup
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para perangkat desa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan potensi penerapan Restorative Justice di lingkungan mereka. Mahasiswa KKN juga menyediakan modul dan materi tambahan sebagai panduan bagi perangkat desa dalam mengimplementasikan konsep ini ke depan.

Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata kontribusi Universitas Diponegoro dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui edukasi hukum yang aplikatif. Dengan penyuluhan ini, diharapkan perangkat desa Dagen dapat menerapkan prinsip-prinsip Restorative Justice dalam menyelesaikan konflik di masyarakat, sehingga tercipta lingkungan yang lebih harmonis dan berkeadilan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Berikan Penyuluhan Bahaya Minuman Alkohol Dalam Prespektif Hukum Pidana di Desa Dagen

0
 
Gambar 1. Foto bersama dan pembagian poster 
sebagai referensi Karang Taruna Irada Dusun Dagen, Desa Dagen.


Campusnesia.co.id  - Dagen, 26 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro menggelar penyuluhan mengenai bahaya konsumsi minuman beralkohol kepada anggota Karang Taruna Irada di Dusun Dagen, Desa Dagen. Acara yang berlangsung pada Jumat, 26 Juli 2024 ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang dampak sosial, kesehatan, serta implikasi hukum pidana yang terkait dengan konsumsi alkohol di Indonesia.

Penyuluhan ini dihadiri oleh puluhan anggota Karang Taruna Irada yang didominasi oleh pemuda-pemudi setempat. Kegiatan dimulai pada pukul 19.00 WIB di Karang Taruna dan dibuka dengan sambutan dari Ketua Karang Taruna yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa dalam mengedukasi generasi muda tentang bahaya alkohol.


Dampak Sosial dan Kesehatan
Dalam sesi pertama, mahasiswa KKN menjelaskan dampak sosial dan kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi alkohol. Mereka memaparkan bagaimana alkohol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan hati, gangguan mental, dan kecanduan. Selain itu, konsumsi alkohol juga seringkali menjadi pemicu terjadinya kekerasan, kecelakaan lalu lintas, dan konflik sosial.

Mahasiswa juga menekankan pentingnya kesadaran akan dampak jangka panjang alkohol terhadap kesehatan dan kehidupan sosial, khususnya bagi generasi muda yang rentan terhadap pengaruh buruk tersebut.

Regulasi dan Peraturan Hukum di Indonesia
Selanjutnya, penyuluhan berfokus pada regulasi dan peraturan hukum di Indonesia terkait konsumsi alkohol. Mahasiswa menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengatur peredaran dan konsumsi alkohol melalui berbagai peraturan perundang-undangan. Mereka menyoroti Peraturan Menteri Perdagangan yang membatasi penjualan minuman beralkohol di minimarket dan tempat tertentu, serta berbagai aturan daerah yang melarang atau membatasi penjualan alkohol.

Mahasiswa juga mengajak para peserta untuk memahami bahwa aturan-aturan ini dibuat untuk melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari dampak buruk alkohol.


Aspek Hukum Pidana
Pada sesi berikutnya, aspek hukum pidana terkait konsumsi alkohol menjadi topik utama. Mahasiswa KKN memaparkan bagaimana konsumsi dan peredaran minuman beralkohol ilegal dapat dijerat dengan hukum pidana di Indonesia. Mereka menjelaskan bahwa meskipun konsumsi alkohol secara pribadi tidak langsung diatur dalam KUHP, tindakan yang diakibatkan oleh konsumsi alkohol, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk atau kekerasan, dapat dikenai sanksi pidana.

Selain itu, mahasiswa juga menyinggung tentang hukum adat yang masih berlaku di beberapa daerah di Indonesia yang mengatur sanksi sosial bagi pelanggar aturan terkait alkohol.


Upaya Pengendalian
Untuk menutup sesi, mahasiswa KKN membahas upaya pengendalian konsumsi alkohol yang dapat dilakukan oleh masyarakat, khususnya oleh anggota Karang Taruna. Mereka mengajak peserta untuk aktif dalam kampanye anti-alkohol dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Mahasiswa juga menekankan pentingnya dukungan dari keluarga, komunitas, dan pemerintah desa dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari pengaruh negatif alkohol.


Respons Peserta dan Penutup
Penyuluhan ini mendapat sambutan hangat dari para anggota Karang Taruna Irada. Salah satu peserta, Rina, mengungkapkan, "Penyuluhan ini membuka mata kami tentang betapa seriusnya dampak alkohol, tidak hanya bagi kesehatan tapi juga bagi masa depan kami sebagai generasi muda."

Acara diakhiri dengan sesi diskusi interaktif,dan foto bersama di mana peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait isu alkohol di lingkungan mereka. Mahasiswa KKN juga membagikan materi edukasi tambahan berupa poster sebagai referensi bagi para peserta. 

Dengan kegiatan ini, KKN TIM II Universitas Diponegoro berharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda di Dusun Dagen tentang bahaya minuman beralkohol, serta mendorong mereka untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.



Editor:
Achmad Munandar

Cegah Stunting! Kreativitas Mahasiswa TIM KKN Undip 2024 dalam Mengolah Ikan Lele menjadi Nugget Sebagai Upaya Meningkatkan Gizi

0
 

Campusnesia.co.idDesa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukorharjo (1/8/2024). Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak merupakan masalah kesehatan serius yang mempengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada gilirannya berdampak pada kualitas hidup mereka di masa depan. Upaya pencegahan stunting perlu melibatkan pendekatan multidimensional, termasuk perbaikan gizi, pendidikan kesehatan, dan inovasi dalam penyuluhan gizi.

Dalam upaya mendukung pencegahan stunting, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Undip 2024 telah melaksanakan program inovatif di Desa Sugihan. Program ini berfokus pada pengolahan ikan lele menjadi nugget sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Program Kerja ini dilaksanakan di Balai Desa Sugihan dengan Sasaran Ibu-Ibu PKK.

Ikan lele adalah sumber protein dan nutrisi yang sangat baik. Selain kaya akan protein, ikan lele juga mengandung asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Namun, konsumsi ikan lele dalam bentuk tradisional mungkin tidak selalu menarik bagi anak-anak, terutama mereka yang lebih suka makanan olahan.

Melihat peluang ini, TIM KKN II UNDIP 2024 mengembangkan olahan nugget ikan lele. Nugget adalah pilihan makanan yang lebih menarik dan praktis, serta dapat menjadi alternatif sehat dibandingkan dengan makanan olahan lainnya yang kurang bergizi. Dengan menyajikan ikan lele dalam bentuk nugget, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan minat anak-anak untuk mengonsumsi ikan secara teratur.


Selain penyampaian materi, program kerja ini juga dilakukan dengan membagikan produk nugget dari ikan lele. Pelaksanaan program kerja ini mendapat respon yang sangat baik yang ditunjukkan antusiasme ibu-ibu untuk mencoba membuat nugget ikan lele untuk anaknya. Luaran dari program ini berupa poster dan pembagian produk olahan nugget lele kepada Ibu-Ibu PKK Desa Sugihan.

Harapan setelah pelaksanaan kegiatan program kerja ini yaitu mampu mengedukasi ibu-ibu mengenai pentingnya makan ikan bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, pembagian nugget lele juga diharapkan dapat menambah minat anak kecil untuk mengonsumsi ikan setiap hari.


Penulis : 
Mahasiswa KKN TIM II 
Universitas Diponegoro 2024
Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari
Kabupaten Sukoharjo

DPL : 
Dr. Khabibi, S.Si., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Tim KKN II Undip: Membangun Kemandirian Ekonomi Desa Melalui Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Briket Sekam Padi

0
 
Dokumentasi bersama warga Desa Sugihan

Loetju.idTim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II dari Universitas Diponegoro (Undip) kembali mencuri perhatian dengan inovasi mereka dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Program yang dilaksanakan di Desa Sugihan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian yang selama ini diabaikan menjadi produk bernilai tinggi.

Dalam program ini, tim KKN II Undip memperkenalkan teknologi pembuatan briket dari sekam padi sebagai solusi ekonomi kreatif. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 2 Agustus 2024, diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat desa, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga karang taruna.

Acara dimulai dengan sosialisasi mengenai potensi besar yang dimiliki oleh limbah pertanian jika diolah dengan benar. Peserta diajak memahami bagaimana sekam padi yang selama ini dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi briket yang memiliki nilai jual tinggi. Tim KKN II Undip tidak hanya memberikan teori, tetapi juga melakukan demonstrasi langsung proses pembuatan briket, mulai dari pengumpulan sekam hingga pembentukan dan pengemasan produk yang siap dipasarkan.
 
Demonstrasi dan Pemaparan materi

Sesi tanya jawab yang interaktif menambah antusiasme warga. Mereka terlihat sangat tertarik dengan peluang ekonomi baru ini, terutama karena proses pembuatan briket yang cukup sederhana dan bahan baku yang melimpah di sekitar mereka. Tim KKN juga membagikan leaflet dan video tutorial untuk memastikan warga dapat mengulangi proses tersebut dengan mudah di rumah.

Keberhasilan program ini membuka jalan bagi warga Desa Sugihan untuk lebih mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Tim KKN II Undip berharap, inovasi ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memaksimalkan potensi daerahnya, sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera dan mandiri.



Editor:
Achmad Munandar

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Desa Mojorejo: Melalui Peluang Budidaya Perikanan Darat

0
 
(Pemaparan Materi oleh Alfie Anasya Putra)

Campusnesia.co.idDalam rangka meningkatkan kegiatan perekonomian Masyarakat Desa Mojorejo, dilakukan sosialisasi tentang Pemanfaatan Potensi Pembudidayaan Perikanan Darat bagi Masyarakat Desa Mojorejo  yang merupakan bagian dari program kerja yang dilakukan oleh KKN TIM II Universitas Diponegoro di Desa Mojorejo.

Sosialisasi ini disampaikan oleh Alfie Anasya Putra Mahasiswa Fakultas Hukum Undip Pada Tanggal 31 Juli 2024 di Balai Pertemuan Dukuh Sambilutung, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Pada sosialisasi ini dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Bersama Dukuh Masan dan KWT Srikandi Dukuh Sambilutung.

Dalam sosialisasi ini disampaikan tentang terdapatnya peluang ekonomis yang dapat dilakukan oleh KWT yang ada di Desa Mojorejo melalui pemanfaatan potensi pembudidayaan perikanan darat yang memiliki manfaat, seperti meningkatkan ekonomi desa, meningkatkan ketahanan pangan, dan alternatif pemenuhan gizi masyarakat.

Selain itu dalam pemaparan yang dilakukan juga dijelaskan terkait tahapan untuk mengajukan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), dimana izin tersebut dibuat jika skala pembudidayaan yang dilakukan sudah berskala besar.

Pelaksanaan sosialisasi ini mendapatkan respon positif dari KWT di Desa Mojorejo, seperti yang disampaikan oleh Bu Suwarti selaku ketua KWT Srikandi yang menganggap dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan dorongan bahwa pembudidayaan perikanan darat memiliki manfaat yang besar jika dilakukan secara optimal.


Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat menjadi potensi baru yang ada di Desa Mojorejo untuk terus dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat kepada Masyarakat Desa Mojorejo, khususnya kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada.



Editor:
Achmad Munandar

Demi Kesehatan Tubuh, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Mengenalkan Cara Memilih Ikan Segar Dengan Uji Organoleptik

0
 

Campusnesia.co.idDesa Sumub Lor, Kabupaten Pekalongan (20/7) - Kesegaran bahan pangan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam pengolahan bahan pangan. Ikan merupakan salah satu bahan baku pangan yang digemari masyarakat karena memiliki rasa yang khas, dan memiliki harga yang cukup terjangkau. Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan gizi dan telah terbukti baik untuk kesehatan tubuh manusia. Ikan mengandung banyak protein, dan rendah lemak. Tak heran ikan memiliki banyak manfaat seperti mencerdaskan otak. Ikan merupakan bahan makanan yang mudah mengalami pembusukan akibat dari adanya kontaminasi mikroorganisme maupun adanya perubahan suhu, serta adanya benturan pada saat penangkapan hingga proses penyimpanan ikan itu sendiri. 

Hal itulah yang mendasari Renanda Ardiane Pramythasari, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, untuk memberikan penyuluhan bagaimana cara memilih ikan yang masih dalam kondisi dan mutu yang baik. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui ikan tersebut masih dalam keadaan segar atau tidak adalah dengan melakukan pengujian organoleptik. Pengujian organoleptik merupakan cara pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran mutu suatu produk. Jadi, uji organoleptik ini bisa dilakukan dengan mengamati bagian-bagian tubuh ikan seperti mata, insang, lendir, serta tekstur daging itu sendiri. 
 
Pelaksanaan program ini dilaksanakan pada 20 Juli 2024 pukul 15.30 di Balai Desa Sumub Lor yang dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK. Program ini dilaksanakan dengan cara membagikan leaflet serta menjelaskan apasaja yang perlu diamati saat akan membeli ikan dipasar. Pada pelaksanaan program kerja monodisiplin ini, juga dijelaskan bagaimana cara penanganan ikan agar ikan tersebut tetap dalam kondisi dan mutu yang baik. 

Harapan dari adanya program kerja monodisiplin ini adalah warga dapat mengetahui bagaimana ciri-ciri fisik ikan yang masih segar dan bagaimana cara penanganan ikan agar tetap dalam keadaan segar untuk menjaga kualitas mutu bahan pangan itu sendiri. 



Editor:
Achmad Munandar