Langkah Maju dalam Pengelolaan Wilayah : Mahasiswa KKN Tim II Undip Melakukan Pembaruan Peta Administrasi Desa Langkap

0
 
Gambar 1 Penyerahan Peta Administrasi Desa Langkap 
oleh Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro 
Kepada Perangkat Desa Langkap, Kamis (1 Agustus 2024). 
(Foto : Dokumentasi Pribadi)


Campusnesia.co.id - Pekalongan, 11 Agustus 2024 - Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro berhasil melakukan pembaruan Peta Administrasi Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Pembuatan peta administrasi desa bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan wilayah dan pelayanan publik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Kegiatan pembuatan peta yang berlangsung sejak Juli 2024 tidak hanya melibatkan kegiatan pemetaan untuk mengumpulkan data secara langsung di lapangan, tetapi juga menggunakan data  GIS (Geographic Information System) untuk mengintergrasikan, menganalisis, dan memvisualisasikan data geografis sehingga dapat menghasilkan peta yang lebih rinci dan akurat. Mahasiswa KKN juga melakukan konsultasi kepada perangkat Desa Langkap dalam pembuatan peta. Hal ini bertujuan memastikan akurasi data, mulai dari batas-batas administrasi hingga lokasi fasilitas umum seperti sekolah, poliklinik desa, dan tempat ibadah.

Salah satu anggota Tim KKN, Muhammad Rafli Febriyanto menjelaskan. “Pembuatan Peta Administrasi Desa Langkap sangat penting dalam mendukung program-program pengembangan desa. Dengan peta yang lebih akurat, pemerintah desa dapat merencanakan pembangunan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Pembaruan peta administrasi desa ini diharapkan dapat menjadi media yang efektif dalam pengelolaan wilayah desa. Selain memudahkan dalam mengidentifikasi batas-batas wilayah desa, peta administrasi desa diharapkan dapat berperan dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah. 

Pada 1 Agustus 2024, hasil Peta Administrasi Desa Langkap telah resmi diserahkan dan diterima oleh kepada desa Langkap, Bapak Moh. Yahya. Penyerahan peta administrasi juga disaksikan oleh beberapa kepala dusun dan perangkat desa yang lain. Bapak Moh. Yahya menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif mahasiswa KKN undip yang telah membantu desa dalam menentukan batas wilayah RT / RW dan persebaran fasilitas umum yang ada di Desa Langkap.

Gambar 2 Peta Administrasi Desa Langkap 
(Sumber : Dokumen Penulis)


Kegiatan ini tidak hanya berakhir pada penyerahan peta kepada perangkat desa. Mereka memahami bahwa penyerahan peta saja tidak cukup untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan wilayah. Oleh karena itu, mahasiswa KKN melakukan serangkaian pelatihan ke beberapa perangkat desa yang bertujuan untuk memberdayakan perangkat desa dengan keterampilan pembuatan peta menggunakan ArcMap agar nantinya mereka dapat memperbarui peta tersebut secara mandiri di masa yang akan datang.  

Pembaruan Peta Administrasi merupakan salah satu program kerja KKN Universitas Diponegoro yang merupakan bentuk kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan perangkat desa untuk memastikan bahwa peta yang dihasilkan dapat mencerminkan kondisi lapangan. Kolaborasi ini juga menjadi contoh nyata bagaimana keterlibatan mahasiswa dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan suatu daerah dan dalam membangun desa yang lebih baik. 



Penulis: 
Muhammad Rafli Febriyanto
Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi 
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom.

Lokasi: 
Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Tutup Mulut (GTM) Sering Terjadi pada Balita? KKN UNDIP Mengajak Ibu Hamil Mengenali dan Mencegah Anak Menolak Makan

0
 



Campusnesia.co.id - Tawangsari, (31/07/2024). Kejadian Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada balita utamanya ketika anak menginjak usia 6-12 bulan sering dialami oleh sebagian besar ibu. Hal tersebut tidak jarang membuat ibu merasa kesal karena anak yang tidak mau membuka mulutnya untuk makan. Kekhawatiran ibu mulai muncul ketika GTM berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Mereka takut berat badan anak tidak sesuai dengan usianya bahkan bisa saja mengalami stunting. Untuk mencegah kekhawatiran pada ibu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024, Risma Intan Rahayu dari program studi Keperawatan Fakultas Kedokteran didampingi oleh Bidan Desa Farida melakukan sosialisasi mengenai mengenali, mencegah, dan mengatasi GTM pada anak pada saat diadakan kelas rutin ibu hamil. 


Kegiatan kelas ibu hamil dan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2024 bertempat di pendopo Balai Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi kepada calon ibu untuk bisa mengenal lebih awal mengenai GTM sehingga ketika anak sudah memasuki usia yang membutuhkan makanan pendamping asi, calon ibu mampu memilih makanan yang sesuai dengan usia anaknya. Dengan demikian, diharapkan anak mau menerima makanan yang telah disediakan oleh ibu dan tumbuh sesuai dengan usianya. Peserta dari kegiatan sosialisasi ini, yaitu 10 ibu hamil, 6 kader, dan mahasiswa KKN. Kegiatan ini didampingi oleh bidan desa, tenaga kesehatan puskesmas, dan perangkat desa. 


Pada kegiatan ini, dijelaskan mengenai tanda-tanda anak merasa lapar sehingga ibu dapat membuat jadwal tetap untuk memberikan makanan pendamping asi pada anak. Ibu juga dipandu untuk membuat jadwal makan setiap harinya dengan mengisi tabel pada booklet yang telah disiapkan. Ibu hamil sangat antusias mendengarkan dan mengikuti kegiatan ini. Pengetahuan ibu juga meningkat setelah mengikuti sosialisasi mengenai GTM ini. 



Penulis:  
Risma Intan Rahayu

Editor:
Achmad Munandar

WASPADA! Komplikasi Hipertensi Menghantui Jika Tidak Teratasi: Ketahui Hipertensi dan Senam Bantu Cegah Komplikasi

0



Campusnesia.co.id - Tawangsari, (06/08/2024). Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu lebih dari 140/90 mmHg. Lansia tak jarang mengalami hipertensi di usianya yang sudah tidak muda lagi. Posyandu rutin lansia yang diadakan di setiap dusun membantu kader dan bidan desa untuk mengetahui seberapa banyak lansia yang mengalami hipertensi atau darah tinggi. 

Di setiap pelaksanaan posyandu, lansia akan di cek tekanan darahnya terlebih dahulu, kemudian dilakukan senam lansia rutin di akhir. Jumlah lansia secara keseluruhan dari 3 dusun di Desa Pundungrejo cukup banyak, yaitu 400 orang. Sebagian besar lansia tersebut mengalami hipertensi dan masih belum mengetahui secara mendetail terkait dengan hipertensi. 


Posyandu yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2024, tepatnya di Dusun Tobong, diawali dengan skrining hipertensi dengan pemeriksaan tekanan darah. Didapatkan hasil bahwa terdapat beberapa lansia yang masih belum melakukan pengobatan rutin di fasilitas pelayanan kesehatan. 

Masalah kurangnya pengetahuan lansia mengenai hipertensi ini menjadikan alasan kuat mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro untuk melakukan edukasi terkait dengan hipertensi untuk meningkatkan kewaspadaan lansia terhadap kondisi tubuhnya sendiri. Tidak hanya itu senam antihipertensi juga dilakukan setelah edukasi. Kegiatan ini didampingi oleh bidan desa Ibu Farida yang sangat mendukung mahasiswa dalam mencegah terjadinya komplikasi hipertensi. 

Partisipasi lansia sangat aktif dibuktikan dengan banyaknya tanggapan dan pertanyaan dari lansia tersebut. Edukasi dilakukan yang mengharapkan hasil menurunnya angka hipertensi, khususnya di Desa Pundungrejo. Dengan demikian harapan hidup lansia tanpa penyakit menjadi lebih tinggi. 


Sebelumnya di posyandu tersebut, tepatnya pada tanggal 27 Juli, telah dilakukan senam antihipertensi bersama dengan lansia desa dan beberapa kader posyandu. Secara keseluruhan, baik senam yang dilakukan di balai desa maupun di posyandu, lansia tampak sangat bersemangat mengikuti senam. Bahkan, banyak lansia yang ingin melakukan senam berulang kali. 

Tingkat pengetahuan lansia bertambah setelah dilakukan edukasi. Hal ini dibuktikan dengan setelah dilakukan edukasi dan mendapatkan pengarahan untuk memeriksakan kondisinya lebih lanjut ke fasilitas pelayanan kesehatan, banyak lansia yang datang ke puskesmas pembantu yang ada di sebelah balai desa. 



Penulis: 
Risma Intan Rahayu

Editor:
Achmad Munandar

Gebrakan KKN UNDIP: TIM II Gempur Stunting Di Sumberejo Dengan Edukasi Gizi Seimbang dan Pola Hidup Sehat!

0


Campusnesia.co.id - Pada Minggu 21 Juli 2024, Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan peningkatan kesadaran warga dalam pemenuhan gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro yang bertujuan untuk memperkuat pencegahan stunting dan meningkatkan pemahaman tentang gizi di masyarakat.

Kabupaten Wonogiri, termasuk Desa Sumberejo, memiliki angka stunting yang tinggi. Stunting adalah kondisi ketika anak-anak tidak mencapai tinggi badan yang normal karena kurangnya nutrisi dan gizi yang cukup. Program ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting di daerah tersebut.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah stunting. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kandungan yang boleh dikonsumsi untuk menghindari stunting, serta sosialisasi pola hidup sehat yang dapat mencegah stunting secara psikologis.

Acara pelaksanaan program ini diadakan di Rumah Bidan Dusun Jambangan dan Posko PKK Desa Sumberejo. Tim KKN yang terdiri dari Ismail Adha (Peternakan), Nadya Adisti Puspitasari (Teknologi Pangan), Vanesya Atsila Syayanda (Kimia), Dioko Benedictus Sinaga (Matematika), Karren Noorlita Emily (Teknik Elektro), Tiara Ruth Magdalena (Psikologi), Ernesha Tierra Petronella (Manajemen), Yasmin Salsabila (Administrasi Bisnis), Ach. Alfi Hibatul Wafa (Hukum) memberikan pelatihan kepada karang taruna yang hadir.
 

Pada puncak kegiatan, mahasiswa KKN Undip melaksanakan beberapa kegiatan yang terintegrasi untuk mencapai tujuan tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: Sosialisasi tentang Kandungan yang Boleh Dikonsumsi, di mana mahasiswa menyampaikan informasi tentang kandungan yang seimbang dan penting untuk dikonsumsi untuk mencegah stunting. Selain itu, Sosialisasi Pola Hidup Sehat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pola hidup sehat dalam mencegah stunting

Pemberian Buku Saku berisi panduan tentang cara mencegah stunting melalui pola hidup sehat secara psikologis. Penyerahan Infografis Status Gizi Balita membantu warga memahami status gizi balita dengan lebih baik. Sosialisasi Pentingnya Diversifikasi Sumber Protein Hewani bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya diversifikasi sumber protein hewani dalam diet seimbang. Terakhir, Pembagian Leaflet Mengenai “SUKAKU” atau Susu Kacang Kurma memberikan informasi tentang manfaat susu kacang kurma dalam mencegah stunting. Dengan kegiatan-kegiatan ini, mahasiswa KKN Undip berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting.

Kegiatan ini mendapat dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat Desa Sumberejo. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan memanfaatkan informasi yang disampaikan. Kegiatan ini juga mendukung program pemerintah daerah setempat dan sejalan dengan pembangunan berkelanjutan yang dijelaskan dalam SDGs poin 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera.

Kegiatan peningkatan kesadaran warga dalam pemenuhan gizi seimbang yang dilaksanakan di Desa Sumberejo merupakan langkah strategis dalam upaya penurunan angka stunting. Dengan kegiatan yang terintegrasi dan mendapat dukungan masyarakat, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang gizi seimbang di masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Aksi Cegah Stunting oleh Mahasiswa KKN TIM II UNDIP dengan Pembuatan Produk Olahan Pangan CETATUT

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Sumberejo, Kabupaten Wonogiri (21/07/2024) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 membersamai anggota PKK untuk meningkatkan kesadaran pencegahan stunting dengan memanfaatkan potensi desa menjadi produk olahan pangan “CETATUT”. Sebutan ini diperoleh dari bahan baku pembuatan produk berupa ceker ayam dan telur omega yang menjadi komoditas unggulan PKK Desa Sumberejo.

Berdasarkan data kasus stunting UPTD Puskesmas Wuryantoro per Bulan Mei tahun 2024, Desa Sumberejo menempati urutan kedua setelah Desa Genukharjo untuk jumlah balita stunting tertinggi di kecamatan. Perangkat desa dan pihak terkait sudah berupaya menurunkan angka stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita secara rutin. Namun, hal ini masih belum cukup untuk meningkatkan kesadaran warga yang masih enggan untuk menerapkan slogan ‘Isi Piringku’ sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang. 

Permasalahan tersebut menjadi acuan dalam perencanaan program kerja monodisiplin dengan tujuan untuk membuat produk anti stunting dari bahan yang mudah diperoleh dan proses pembuatan yang mudah. Kegiatan ini dilakukan di markas PKK Macan Luwe Desa Sumberejo yang diikuti oleh 14 ibu-ibu anggota PKK. Seluruh peserta terlihat antusias baik pada kegiatan materi pencegahan stunting, maupun praktik pembuatan CETATUT. 
 

Materi yang diberikan berupa cara pencegahan stunting, keunggulan ceker ayam dan telur omega, serta cara pembuatan CETATUT. Ceker ayam memiliki klaim tinggi protein, kalsium, omega-3, dan omega-6, sedangkan telur omega memiliki asam amino esensial dan asam lemak yang tinggi, sehingga bahan baku tersebut memiliki potensi tinggi untuk membantu pertumbuhan otak dan fisik balita. Keunggulan telur omega PKK Desa Sumberejo terletak pada kandungan omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan telur dari produsen lain. “Rasa telur omega ini lebih gurih, tidak amis, dan warna kuning telur lebih oranye karena pakan ayam yang berkualitas dari PT Agrikencana Perkasa” ujar Bu Har selaku penanggung jawab peternakan.

Mekanisme pembuatan CETATUT diawali dengan ceker direbus setengah matang, tulang ceker diambil, adonan telur omega dan tepung tapioka dimasukkan ke dalam kulit ceker, ceker dikukus sampai matang, dan produk siap disajikan atau disimpan dalam freezer. Pada awalnya, mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan produk, kemudian ibu-ibu mengikuti proses yang sudah dicontohkan. Seluruh anggota PKK menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam membuat produk, memberikan inovasi dan saran perbaikan, serta mengambil dokumentasi kegiatan. Produk disajikan sebagai CETATUT crispy yang kemudian dikonsumsi bersama. Selain olahan crispy, produk juga dapat diolah menjadi sup favorit anak-anak. 



Penulis: 
Nadya Adisti Puspitasari
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Peningkatan Nilai Guna Limbah Organik Rumah Tangga dengan Pemanfaatan Maggot sebagai Agen Biokonversi

0


Campusnesia.co.id - Desa Sumberejo, Kabupaten Wonogiri (04/08/2024) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 mengenalkan maggot sebagai agen pengurai limbah organik rumah tangga kepada Ibu-Ibu warga Dusun Sumberejo Kulon. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mengajak para ibu untuk memanfaatkan sisa makanan sebagai pakan maggot, sehingga diperoleh keuntungan maksimal dalam kegiatan budidaya maggot.

Berdasarkan kegiatan observasi perilaku warga Dusun Sumberejo Kulon, limbah organik rumah tangga berupa makanan sisa konsumsi sehari-hari umumnya dibuang ke sembarang tempat, sehingga menarik perhatian lalat. Sementara itu, makanan sisa bisa dimanfaatkan sebagai pakan maggot, sehingga terbebas dari hama pengganggu. 

Maggot merupakan larva BSF (Black Soldier Fly) yang mampu mengonsumsi bahan organik, sehingga mengandung 40-50% protein dan 29-32% lemak. Hal tersebut menjadi acuan dalam pemanfaatan maggot sebagai pakan lele, bebek, belut, dan ayam. Proses budidaya maggot diawali dengan penetasan telur, pembesaran maggot, pemeliharaan BSF, dan pemanenan hasil budidaya. Seluruh proses tersebut memakan waktu selama 40-43 hari yang bergantung pada faktor lingkungan dan media pakan yang diberikan. Pada umumnya, maggot menyukai tempat gelap, lembab, dan hangat. 

Faktor yang dapat memengaruhi budidaya maggot, cara budidaya, cara pemanenan, dan demonstrasi siklus hidup maggot dipaparkan di Joglo Langen Jiwa Dusun Sumberejo Kulon yang dihadiri oleh 23 peserta ibu-ibu PKK dan warga Dusun Sumberejo Kulon. Seluruh peserta terlihat antusias dengan hal baru yang dipaparkan dan berminat untuk membudidayakannya. 
 

Demonstrasi siklus hidup maggot diawali dengan penjelasan singkat mengenai pemeliharaan telur maggot, pemindahan telur ke kotak pemeliharaan, pembesaran dan pemisahan maggot, serta pemanenan seluruh hasil budidaya untuk diperjualbelikan. Telur dapat dipisahkan dari kayu setiap 2 hari sekali, fresh maggot yang berusia 14-15 hari dengan warna putih dapat dipisahkan dari kasgot (bekas maggot), prepupa dapat dipisahkan sebagai indukan atau bibit budidaya maggot, serta kasgot dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. 

Kegiatan monodisiplin berupa pembinaan warga Dusun Sumberejo Kulon mengenai budidaya maggot sebagai agen pengurai limbah organik rumah tangga dilanjutkan dengan kegiatan pemberian poster, media penetasan, kotak pemeliharaan, jaring penutup, sekop, ayakan, dan kandang BSF kepada Ibu Umi Haryanti selaku pemilik markas PKK Desa Sumberejo. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung keberlanjutan siklus hidup maggot agar PKK Desa menjadi berdaya. 



Penulis: 
Nadya Adisti Puspitasari
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Aturan Berkendara Lalu Lintas

0

Campusnesia.co.idWONOGIRI - Pada Jumat, 2 Agustus 2024, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP), Ach. Alfi Hibatul Wafa dari program studi Hukum melaksanakan program kerja yang sangat signifikan di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembimbingan tentang aturan berkendara lalu lintas kepada remaja di Desa Sumberejo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan disiplin remaja dalam berlalu lintas, serta mencegah kecelakaan lalu lintas yang masih cukup tinggi di daerah tersebut.

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang serius di Indonesia, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Sumberejo. Banyak remaja yang tidak memahami aturan lalu lintas dengan baik, sehingga mereka sering melanggar peraturan dan berisiko mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP memutuskan untuk melakukan program kerja yang berfokus pada pelatihan dan pembimbingan aturan berkendara lalu lintas bagi remaja di Desa Sumberejo.
 

Program kerja ini dilaksanakan di dua dusun, yaitu dusun Pacing dan Jambangan, yang merupakan bagian dari Desa Sumberejo. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya aturan lalu lintas dan bahaya melanggar peraturan tersebut. Mahasiswa menggunakan media seperti poster, kuis, dan buku saku sebagai media pendukung terhadap upaya kesadaran terhadap aturan berkendara lalu lintas. Selain itu, mahasiswa juga memberikan penjelasan tentang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mahasiswa memberikan penjelasan tentang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mereka menjelaskan pasal-pasal yang terkait dengan pengendaraan kendaraan bermotor, seperti pasal 105 dan pasal 106, yang berhubungan dengan ketertiban dan keselamatan berkendara. 

Materi dalam program tersebut tersebut mencakup aturan berkendara lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas, etika berkendara, keselamatan berkendara, manajemen berkendara, sanksi berkendara. Sanksi bagi pelanggar aturan berkendara lalu lintas di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berikut adalah jenis-jenis sanksi yang dapat dikenakan:

• Denda: Ini adalah sanksi yang paling umum. Besaran denda bervariasi tergantung pada jenis pelanggaran. Misalnya, tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dikenakan denda hingga Rp 1.000.000, sedangkan pelanggaran ringan seperti tidak menggunakan sabuk pengaman dapat dikenakan denda hingga Rp 250.000.

• Kurungan: Pelanggar yang dianggap membahayakan keselamatan orang lain dapat dikenakan sanksi kurungan. Durasi kurungan bervariasi, misalnya, pelanggaran tertentu dapat dikenakan kurungan paling lama satu bulan hingga empat bulan, tergantung pada tingkat pelanggaran.

• Pidana: Untuk pelanggaran yang sangat serius, seperti mengakibatkan kecelakaan fatal, pelanggar dapat dikenakan sanksi pidana yang lebih berat, termasuk penjara hingga lima tahun dan denda maksimal Rp 10.000.000.

• Sanksi Administratif: Selain denda dan kurungan, pelanggar juga dapat dikenakan sanksi administratif, seperti pencabutan atau penangguhan SIM dan STNK, tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan. 


Respon remaja terhadap kegiatan ini sangat positif. Mereka sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan pembimbingan. Para Remaja yang hadir terlihat sangat tertarik dengan materi yang disampaikan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kuis. meningkatkan kesadaran dan disiplin remaja dalam berlalu lintas. Dengan demikian, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Desa Sumberejo dapat menurun. 

Mahasiswa KKN UNDIP juga berharap bahwa remaja yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi teladan bagi teman-teman mereka dan masyarakat lainnya dalam berlalu lintas yang aman dan nyaman. Program kerja mahasiswa KKN UNDIP di Desa Sumberejo merupakan langkah yang sangat positif dalam upaya meningkatkan kesadaran dan disiplin remaja dalam berlalu lintas. Dengan pelatihan dan pembimbingan yang efektif, diharapkan remaja di Desa Sumberejo dapat menjadi generasi yang lebih aman dan bertanggung jawab dalam berlalu lintas.




Penulis: 
Ach. Alfi Hibatul Wafa

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024
Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Beraksi: Workshop Anti-Bullying dan Kekerasan untuk Remaja

0


Campusnesia.co.id - WONOGIRI - Pada Kamis, 25 Juli 2024, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro (UNDIP), Ach. Alfi Hibatul Wafa dari program studi Hukum melaksanakan workshop pencegahan dan pembimbingan terhadap perilaku bullying dan kekerasan di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Acara ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, terutama remaja, tentang pentingnya menghindari dan mengatasi bullying.

Bullying telah menjadi masalah serius di kalangan remaja di Indonesia. Kasus bullying tidak hanya terjadi di sekolah dasar, tetapi juga di tingkat perguruan tinggi. Menurut survei dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2021, terdapat 1.138 kasus anak yang dilaporkan sebagai korban kekerasan fisik dan psikis terkait bullying. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP mengambil inisiatif untuk mengadakan workshop ini untuk membantu remaja dusun Pacing dan Jambangan Desa Sumberrejo memahami dan mengatasi bullying.
 

Workshop ini dihadiri remaja dari dusun Pacing dan Jambangan, Desa Sumberrejo. Kegiatan utama meliputi:


• Pengenalan Bullying dan Kekerasan 
Mahasiswa KKN menjelaskan definisi bullying, yaitu perilaku kekerasan yang dilakukan secara berulang-ulang dan berpotensi menyebabkan kekerasan dan masalah lainnya. Mereka juga menjelaskan kategori-kategori bullying, seperti physical, verbal, social, dan cyber bullying.


• Faktor Penyebab Bullying dan kekerasan 
Dibahas faktor internal dan eksternal yang menyebabkan bullying. Faktor internal meliputi dendam, terhina, tertekan, dan lain-lain. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, media massa, dan budaya sosial.


• Dampak Bullying dan kekerasan 
Dibahas dampak negatif bullying terhadap korban, seperti kesakitan fisik dan psikologis, penurunan kepercayaan diri, trauma, dan gangguan jiwa.


• Alternatif Menghadapi Bullying dan kekerasan 
Mahasiswa memberikan alternatif bagi remaja untuk menghadapi bullying, seperti berbicara kepada orang dewasa, menghubungi hotline, dan mengikuti program anti-bullying.


• Sanksi Pidana terhadap Perilaku Bullying dan kekerasan 
Mahasiswa memberikan pengetahuan mengenai konsekuensi hukum bagi remaja yang melakukan tindakan bullying dan kekerasan. Mahasiswa menjelaskan bahwa perilaku bullying dan kekerasan merupakan pelanggaran hukum dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang dapat menyebabkan konsekuensi hukum berat, seperti hukuman penjara, denda, dan rehabilitasi.


Workshop pencegahan dan pembimbingan terhadap perilaku bullying dan kekerasan di Desa Sumberejo merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja, tentang pentingnya menghindari dan mengatasi bullying. Setelah kegiatan workshop, pemberian poster yang bertujuan sebagai bentuk seruan dan ajakan serta buku saku sebagai pedoman pemahaman agar lebih peduli dengan sesama untuk menghindari perilaku bullying dan kekerasan. 




Penulis: 
Ach. Alfi Hibatul Wafa

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Rancang Logo Kreatif untuk Desa Sumberejo Guna Membangun Identitas Desa di Media Sosial

0
 
Penyerahan Logo “Kemilau Tembakau” secara Simbolis kepada Kepala Desa 
dan Perangkat Desa pada 6 Agustus 2024


Campusnesia.co.id - Sumberejo, Wonogiri - Memasuki era digital, desa-desa di seluruh Indonesia mulai menyadari pentingnya memiliki identitas visual yang kuat untuk meningkatkan branding dan menarik perhatian masyarakat luas. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Ernesha Tierra Petronella, mahasiswi Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, melaksanakan program kerja bertajuk "Desain Logo Kreatif untuk Desa Sumberejo guna Membangun Identity Desa pada Media Sosial."

Program ini berlangsung pada pertengahan Juli 2024, dengan fokus utama pada pembuatan logo kreatif non-resmi yang mencerminkan potensi dan keunggulan Desa Sumberejo, khususnya sebagai salah satu penghasil tembakau di Kabupaten Wonogiri. Pembuatan logo ini juga dilatarbelakangi oleh permintaan dari perangkat desa yang menginginkan sebuah identitas visual yang lebih kekinian dan mampu menarik perhatian generasi muda di media sosial.

Ernesha, yang memiliki latar belakang manajemen dengan konsentrasi pemasaran, memanfaatkan keterampilan desainnya untuk menciptakan logo yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga bermakna. Proses perancangan logo ini dimulai pada tanggal 19 Juli hingga 24 Juli 2024, di mana Ernesha memfokuskan diri pada penciptaan sebuah logo yang menonjolkan tembakau sebagai simbol utama. Tembakau dipilih karena merupakan komoditas unggulan desa yang telah lama menjadi andalan dalam sektor pertanian lokal. Melalui diskusi intensif dengan Kepala Desa dan pihak pelayanan desa, Ernesha mendapatkan masukan penting yang membantu dalam menyempurnakan desain logo tersebut.

Logo tersebut diberi nama “Kemilau Tembakau” dengan memiliki 4 elemen penyusun, yaitu petani, daun tembakau, warna hijau dan kuning, serta persawahan. Elemen-elemen dalam logo Kemilau Tembakau menyatukan simbolisme petani yang melambangkan mata pencaharian utama masyarakat Desa Sumberejo, daun tembakau sebagai komoditas ekonomi andalan desa, warna hijau yang mencerminkan kesuburan dan kemakmuran tanah, serta warna kuning yang melambangkan harapan dan masa depan yang cerah, dengan latar belakang persawahan yang menggambarkan kondisi geografis desa yang dipenuhi persawahan sebagai penghidupan utama warga.

Pada tanggal 6 Agustus 2024, logo kreatif yang diberi nama “Kemilau Tembakau” telah diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Sumberejo, Bapak Sulardi. Dalam momen tersebut, Bapak Sulardi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ernesha. “Kami sangat berterima kasih atas logo ini. Desainnya sangat sesuai dengan harapan kami untuk menonjolkan tembakau sebagai identitas desa,” ungkapnya dengan senyum puas. Sementara itu, Mas Tejo, sebagai pihak pelayanan desa juga menambahkan, “Terima kasih, Mbak Ernesha. Logo ini akan sangat bermanfaat bagi kelompok tani di desa kita. Saya akan pastikan logo ini digunakan dalam berbagai kegiatan promosi di media sosial.”

Logo yang dirancang oleh Ernesha ini memang direncanakan untuk digunakan secara luas dalam konten-konten yang diunggah di media sosial desa, terutama di Instagram Desa Sumberejo (@desasumberejo.wuryantoro), sebagai bagian dari strategi branding digital. Dengan adanya logo ini, Desa Sumberejo kini memiliki identitas visual yang lebih kuat di media sosial, yang diharapkan dapat membantu desa lebih dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau di Kabupaten Wonogiri. 



Penulis: 
Ernesha Tierra Petronella
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Tingkatkan Branding Digital Desa Sumberejo Melalui Optimalisasi Media Sosial

0
 
Penyerahan Akun Instagram Desa Sumberejo secara Simbolis 
kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa pada 9 Agustus 2024


Campusnesia.co.id - Sumberejo, Wonogiri -Dalam era digital yang semakin berkembang, pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu kunci penting untuk memperkenalkan potensi lokal lebih luas. Memahami hal ini, Ernesha Tierra Petronella, seorang mahasiswi Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, memprakarsai program kerja bertajuk "Strategi Branding Digital Desa Sumberejo: Meningkatkan Informasi dan Keterlibatan Masyarakat Melalui Konten Informatif di Instagram" sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program ini berlangsung selama hampir satu bulan, mulai tanggal 23 Juli hingga 11 Agustus 2024 di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Dalam program ini, Ernesha memfokuskan usahanya pada pengembangan konten digital yang kreatif dan informatif untuk akun Instagram resmi Desa Sumberejo (@desasumberejo.wuryantoro). Program ini bertujuan untuk melakukan branding digital terhadap desa, memperkenalkan potensi yang ada, serta publikasi informasi penting melalui sosial media desa.

Sebagai seorang mahasiswi manajemen dengan konsentrasi pada pemasaran, Ernesha melihat potensi besar yang dimiliki Desa Sumberejo, terutama dalam sektor pertanian dan peternakan. Desa ini dikenal dengan hasil pertanian tembakaunya yang berkualitas, serta produk telur omega yang dihasilkan dari peternakan ayam lokal. Namun, potensi ini dirasa masih belum dikenal secara luas, terutama di luar wilayah desa.

Untuk itu, Ernesha memutuskan untuk membuat konten potensi desa yang fokus pada dua aspek utama: pertanian tembakau dan peternakan telur omega. Ernesha melakukan wawancara langsung dengan para pelaku utama dalam sektor tersebut, yakni petani tembakau dan peternak ayam telur omega. Wawancara ini bertujuan untuk menggali keunggulan kompetitif dari hasil pertanian dan peternakan di Desa Sumberejo. Hasil dari wawancara ini kemudian didokumentasikan dan diolah menjadi konten feeds Instagram yang menarik dan informatif. 

Mas Doni Kristanto, salah satu petani tembakau yang terlibat dalam program ini, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ernesha. “Kami sangat berterima kasih kepada Mbak Ernesha atas upayanya dalam mempromosikan hasil pertanian kami. Konten yang dibuatnya sangat membantu kami untuk lebih dikenal di luar desa,” ujarnya. Senada dengan itu, Bu Haryati, peternak ayam telur omega, juga memberikan apresiasi, “Konten Instagram yang dibuat benar-benar menunjukkan keunggulan dari telur omega yang kami produksi. Hal tersebut sangat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk kami.”
 
Akun Instagram Resmi Desa Sumberejo 
(@desasumberejo.wuryantoro).

Tidak hanya berhenti pada potensi desa, program ini juga mencakup penyebaran informasi penting yang berhubungan dengan kegiatan desa dan layanan publik. Dalam hal ini, Ernesha berkolaborasi dengan perangkat desa untuk mengidentifikasi informasi apa saja yang perlu disampaikan kepada masyarakat luas melalui media sosial. Informasi yang disajikan meliputi jadwal kegiatan desa, pengumuman penting, serta berbagai program yang sedang berjalan.

Ernesha sendiri berharap, apa yang telah ia lakukan selama KKN ini bisa menjadi langkah awal yang menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dalam upaya mempromosikan potensi lokal. “Saya percaya bahwa dengan digitalisasi, desa-desa di Indonesia bisa lebih cepat berkembang dan dikenal, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di kancah internasional,” ungkapnya.



Penulis: 
Ernesha Tierra Petronella
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 

Editor:
Achmad Munandar