Mahasiswa KKN Undip Hadirkan Kegiatan Inspiratif Malam Sastra

0



Campusnesia.co.id - Pada tanggal 3 Agustus 2024, Pendopo Kelurahan Joyotakan menjadi lokasi acara bertajuk Malam Sastra, yang diselenggarakan oleh Aqila Mar Alifah, mahasiswi jurusan Sastra Inggris dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024. Kegiatan ini bertema Menyaksikan Realitas Sosial Budaya Melalui Layar dan Narasi  dengan tujuan untuk memberdayakan remaja yang tergabung dalam Forum Anak melalui pengenalan karya sastra berupa film dan realitas sosial budaya.

Kegiatan dimulai dengan pembekalan materi tentang karya sastra dan film, kemudian dilanjutkan mengenalkan budaya dan komponen-komponen realitas sosial budaya. Selanjutnya baru dilakukan pemutaran film pendek berjudul Singsot (2016) dan Nyengkuyung (2021). Kedua film ini dipilih karena memberikan berbagai gambaran tentang aspek kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya lokal. Contohnya seperti dalam film Singsot (2016), mengeksplorasi tentang nilai dan norma yang dipercayai di masyarakat berbentuk mitos. 

Kemudian film Nyengkuyung (2016) yang juga mengeskplorasi tentang identitas budaya dimana ditunjukkan adanya kesenian pertunjukan gamelan. Tidak hanya itu, film Nyengkuyung juga mengeskplorasi tentang perubahan sosial yang disebabkan pandemi covid 19, dan kehidupan sehari-hari masyarakat seperti mengumpulkan jimpitan dan bergosip. Kedua film ini diputarkan untuk tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan yang berarti kepada peserta tentang kenyataan-kenyaatan sosial budaya yang ada di dalam film.

Setelah pemutaran, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang juga dipandu oleh Aqila Mar Alifah. Diskusi ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk membagikan pandangan mereka, mendalami makna film, dan berbicara tentang bagaimana karya sastra mencerminkan dan mempengaruhi kondisi sosial serta budaya mereka. 


Inisiatif ini bertujuan untuk lebih dari sekadar hiburan; acara ini juga merupakan langkah penting dalam memperkenalkan dan mendalami kekayaan budaya serta sosial di sekitar mereka. Dengan mengadakan Malam Sastra, diharapkan dapat memperluas pemahaman peserta tentang peran karya sastra dalam masyarakat serta mendorong mereka untuk aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal.

Malam Sastra di Pendopo Kelurahan Joyotakan menjadi momen yang signifikan dalam menghubungkan remaja dengan tradisi lokal mereka, serta memberikan mereka platform untuk mengeksplorasi dan menghargai kekayaan budaya yang ada. Acara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan apresiasi peserta terhadap sastra dan budaya, tetapi juga memotivasi mereka untuk berperan dalam pelestarian nilai-nilai tersebut di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar

Kolaborasi Mahasiswa KKN UNDIP Di Kelurahan Tipes Dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Melalui Digital Parenting

0


Campusnesia.co.idSurakarta (30/07/2024) Di era perkembangan teknologi yang terus berkembang saat ini, perangkat digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Penggunaan gadget yang berlebihan memiliki efek buruk yang dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi yang berlebihan dari gadget dapat menyebabkan anak sulit fokus dan hiperaktif. Dampak ini tentu berdampak buruk pada masa depan anak, menyebabkan kesulitan konsentrasi di sekolah, penurunan prestasi, dan produktivitas yang rendah di kemudian hari.

Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 33,44% anak usia dini berusia 0-6 tahun di Indonesia sudah bisa menggunakan ponsel. Data lainnya menunjukkan bahwa gangguan autisme pada anak usia 2-3 tahun dipengaruhi oleh paparan layar sebelum usia 1 tahun. Oleh karena itu, peran orang tua dalam membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak menjadi sangat penting. Orang tua perlu mengetahui rekomendasi batasan maksimum paparan layar serta aturan yang perlu diterapkan ketika anak diberikan gadget

Untuk membantu mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 dari prodi Kedokteran dan Teknik Komputer berkolaborasi membuat program yang bertujuan mengingatkan serta menyadarkan kembali orang tua mengenai pentingnya mengatur screen time anak agar tumbuh kembang anak menjadi optimal dan terhindar dari dampak adiksi gadget.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN Undip melakukan pelatihan kepada orang tua wali murid SD Negeri Bunderan di Kelurahan Tipes pada hari Selasa, 30 Juli 2024. Kegiatan diawali dengan pemberian materi meliputi aturan yang perlu diketahui orang tua saat memberikan anaknya gadget, seperti mendampingi anak, membatasi paparan layar, dan mengawasi konten yang ditonton anak. 

Orang tua juga diajak menilai penggunaan gadget pada anak dan parenting yang diterapkan selama ini melalui kuesioner. Setelahnya, orang tua diberikan pelatihan dalam menggunakan aplikasi parenting control untuk membantu membatasi screen time pada anak. Aplikasi ini bersifat multifungsi karena selain dapat membantu orang tua mengatur batasan penggunaan layar anak, aplikasi ini juga dapat membatasi konten yang bisa diakses anak, serta memantau aktivitas online anak dari jarak jauh. Agar interaksi berlangsung dua arah sesi tanya jawab juga dilakukan, di mana beberapa orang tua yang kesulitan membuat akun dan menggunakan aplikasi tersebut dibantu oleh para mahasiswa.

Untuk semakin memahami pengaturan screen time pada anak, para orang tua diberikan leaflet berisi rangkuman materi sosialisasi serta modul panduan penggunaan aplikasi parenting control. Melalui program ini, diharapkan orang tua dapat lebih bijak dalam mengelola penggunaan gadget oleh anak-anak mereka, sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal tanpa terganggu oleh adiksi gadget.




Penulis: 
Fiandra Fadiya Nurfandini 

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Manajemen Promosi, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berikan Edukasi dan Pembuatan Katalog Paket Bundling

0


Campusnesia.co.id -  Karanganyar, 12 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, telah meluncurkan program yang inovatif untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja unggulan yang diinisiasi oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut, adalah pembuatan Katalog Paket Bundling untuk UMKM Project Bamboo.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan penjualan UMKM melalui manajemen promosi dan strategi harga yang lebih efektif. Katalog Bundling yang dibuat oleh Okti tidak hanya menampilkan produk-produk yang dijual oleh UMKM Project Bamboo, tetapi juga menawarkan paket produk dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga jual per produk secara individu.

"Melalui Katalog Bundling ini, saya berharap dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan. Paket bundling ini dirancang untuk menarik lebih banyak konsumen dengan menawarkan nilai yang lebih besar untuk setiap pembelian," ujar Okti Wulandari.

Katalog ini dirancang untuk memberikan solusi dalam manajemen harga dan promosi bagi UMKM di Desa Pendem, yang sebagian besar masih berjuang untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan strategi bundling ini, Okti berharap produk-produk lokal bisa lebih dikenal dan diminati, sehingga mendongkrak pendapatan Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu tersebut. Langkah ini mendapat sambutan positif dari Pak Anton dengan harapan program-program seperti ini bisa terus berlanjut dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi di Desa Pendem.

Program kerja ini merupakan bagian dari upaya KKN Universitas Diponegoro untuk memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi dan penerapan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Dengan hadirnya program ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan UMKM di Desa Pendem dan sekitarnya.



Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Booklet Pengenalan UMKM Pabrik Tempe Rumahan Desa Siwalan

0


Campusnesia.co.id - Siwalan, Pekalongan (03/08/2024) - Tempe merupakan sebuah makanan yang terbuat dari kedelai yang melewati proses fermentasi. Keberadaan tempe ini sudah ada lebih dari 1000 tahun dan juga menjadi salah satu makanan yang digemari oleh orang Indonesia. 

Tempe digemari banyak kalangan karena memiliki banyak variasi olahan makanan, sehingga cocok untuk di segala jenis makanan. Selain menjadi salah satu makanan yang sering dimakan, Tempe memiliki banyak khasiat yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain: serat, Vitamin B, zat besi, kalsium, dan magnesium. Selain banyak khasiatnya, tempe memiliki manfaat bagi kesehatan, yaitu menurunkan kadar kolesterol, mengendalikan gula darah, dan meningkatkan kesehatan pencernaan. 


Salah satu pengusaha tempe rumahan di Desa Siwalan yaitu Mas Restu. Beliau memulai usaha tempe rumahan sejak lima tahun yang lalu. Usahanya ini juga dilakukan oleh seluruh anggota keluarganya. Dalam sekali produksi, mereka dapat menghasilkan tempe segar sebanyak 100 Kg yang akan dipasarkan ke beberapa pasar di Pekalongan. 

Untuk menciptakan sebuah tempe yang sempurna dan layak dimakan, diperlukan waktu selama tiga hari. Karena dalam pembuatan tempe ini memerlukan sebuah proses fermentasi dari sebuah mikroorganisme kapang Rhizopus Oligosporus. Rhizopus Oligosporus berperan besar dalam pembuatan tempe yang menghasilkan Enzim Protease. Enzim ini menghasilkan Enzim Fitase fitat yang membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar 30-50 jam. 



Penulis:
Muhammad Adam Permana
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Etnovideografi Desa Siwalan: Tradisi Nyadran Desa Siwalan Dukuh Krengseng

0
 


Campusnesia.co.idSiwalan, Pekalongan (29/07/2024) - Kebudayaan merupakan sebuah kegiatan yang tanpa disadari menjadi sebuah kebiasaan di suatu masyarakat. Dari kebudayaan tersebut menjadi sebuah identitas yang diturunkan untuk generasi-generasi selanjutnya. 

Sebuah tradisi perlu dilestarikan, karena seiring perkembangan zaman, tradisi akan semakin luntur dikarenakan semakin canggihnya teknologi. Untuk itu, dibentuklah sebuah Etnografi berupa Video yang bertujuan untuk melestarikan sebuah budaya melalui teknologi canggih. Di Desa Siwalan, tepatnya di Dukuh Krengseng, terdapat sebuah tradisi adat yang berkaitan dengan mendoakan leluhur yang sudah meninggal, yaitu tradisi “Nyadran”.


Nyadran merupakan sebuah tradisi yang berasal dari proses akulturasi budaya Jawa dan budaya Islam. Tradisi ini diturunkan dari generasi ke generasi dan tetap mempertahankan esensi dari setiap susunan acaranya. 

Tradisi Nyadran rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Siwalan pada bulan Suro (berdasarkan penanggalan Jawa) dan hanya dilaksanakan di Dukuh Krengseng, tepatnya di depan makam Dukuh Krengseng. Selain untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal, eksistensi dari tradisi Nyadran ini juga menjadi sebuah wadah kekerabatan bagi masyarakat Desa Siwalan, Khususnya warga Dukuh Krengseng. 

Berikut etnovideografi Tradisi Nyadran:



Penulis:
Muhammad Adam Permana
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

PHBS: Bukan Cuma Jargon, Tapi Seni Gaya Hidup!

0
 

Campusnesia.co.id - Pekalongan (12/08/2024) - Desa Kedungjaran hari ini semakin menorehkan langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat yang hidup sehat dan bersih. Kegiatan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang digelar oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024, berhasil menyedot antusiasme warga dari berbagai kalangan.

Acara yang diinisiasi oleh para mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa KKN menargetkan agar pembinaan ini mencapai tiap lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal tersebut ditujukan agar pola hidup sehat dan bersih menjadi sebuah gaya hidup dan kebiasaan yang mengakar kuat pada masyarakat Desa Kedungjaran, Kec. Sragi, Kab Pekalongan.


Mahasiswa KKN tim II Undip, menekankan bahwa PHBS bukan hanya sekadar slogan, melainkan gaya hidup yang harus diterapkan oleh seluruh anggota masyarakat. “Dengan menerapkan PHBS, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar dari berbagai penyakit,” ujarnya. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar.

Kegiatan pembinaan ini dilakukan secara berkala agar tiap lapisan masyarakat dapat mendapatkan pengetahuan yang sama mengenai pola hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dikemas dalam berbagai bentuk yang menarik dan interaktif, seperti demo pembuatan makanan sehat, penyuluhan kesehatan, praktik, dan berbagai macam bentuk yang lainnya. Oleh karena itu, anak-anak pun tidak ketinggalan untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pembinaan ini.

Kegiatan pembinaan ini dianggap masyarakat Desa Kedungjaran membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”Adanya Kegiatan ini cukup menambah wawasan kami, terutama pentingnya menjaga kebersihan tangan dan pakaian setelah melakukan kegiatan rumah tangga” ujar salah satu ibu-ibu PKK. Kegiatan ini juga dianggap membantu guru-guru sekolah dalam menerapkan PHBS di MI Kedungjaran, “Edukasi dan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa membantu kami mendapatkan inovasi metode belajar yang menyenangkan mengenai pererapan Perilaku Hidup Bersih dan sehat”ujar salah satu Guru Madrasah ibtidaiyah Kedungjaran.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kedungjaran semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup sehat. Dengan demikian, diharapkan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat dan desa menjadi lebih sehat, bersih, dan produktif. Otput dari kegiatan pembinaan ini adalah Booklet Pedoman PHBS yang disusun dan diserahkan pada berbagai stakeholder terkait seperti kepala desa kedungjaran, kepala sekolah MI Kedungjaran, Kepala Ibu-Ibu PKK, dan Kepala Kelompok tani.

Kedungjaran siap menuju desa sehat yang mandiri!



Oleh : 
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 
Desa Kedungjaran, Kec Sragi, Kab Pekalongan.


Editor:
Achmad Munandar

Maggot: Solusi untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah Mahasiswa KKN TIM II Undip Berdayakan Warga Desa Pendem Melalui Budidaya Maggot

0

Campusnesia.co.id - Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar (31/07/24). Permasalahan sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan dan limbah pertanian menjadi masalah yang serius yang dihadapi di Desa Pendem. Penumpukan sampah organik yang tidak tertangani dengan baik dapat mencemari lingkungan. Namun, maggot sebagai solusi inovatif yang hadir di desa ini berkat program kerja monodisiplin dari mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro oleh Rahayu Lintang Yuhanda. Program ini memberikan alternatif solusi cara untuk mengatasi masalah organik dan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian lokal melalui penggunaan maggot sebagai pengurai sampah. 

Dalam upaya untuk mengatasi penumpukan sampah organik yang mengganggu lingkungan dan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memperkenalkan metode pengelolaan sampah dengan berbudidaya maggot. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Selain sebagai pengurai sampah organik, maggot ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. 

Salah satu aspek utama dari program ini adalah sosialisasi dan edukasi kepada kelompok ternak di Dusun Gombel. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara budidaya maggot, dari pemilihan bahan organik yang tepat hingga teknik pemeliharaan dan pengumpulan hasil panen. Edukasi ini juga mencakup manfaat jangka panjang dari pengelolaan sampah menggunakan maggot, baik untuk lingkungan maupun untuk perekonomian desa.


Selain manfaat lingkungan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kompos hasil pengolahan maggot dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Lebih jauh lagi, maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi, membuka peluang baru untuk usaha kecil dan menengah di desa.

Dengan adanya program monodisiplin ini, diharapkan warga Desa Pendem dapat memanfaatkan maggot sebagai solusi permasalahan sampah dan pemanfaatannya sebagai pakan ternak yang ramah lingkungan. 



Editor:
Achmad Munandar

“Inovasi Anti Bau” Gerakan Penggunaan EM4 untuk Menjaga Lingkungan di Desa Siwalan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0
 

Campusnesia.co.id - Siwalan (22/07/24) - Desa Siwalan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan telah dilakukan program inovasi anti bau oleh mahasiswa TIM II dari Universitas Diponegoro (UNDIP Program “Inovasi Anti Bau” adalah inisiatif terbaru yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui penggunaan EM4. EM4 adalah singkatan dari Effective Microorganisms 4, yang merupakan campuran mikroorganisme menguntungkan yang dapat digunakan untuk mengurangi bau tidak sedap, mempercepat pengomposan, serta meningkatkan kualitas air dan tanah. Di desa Siwalan memiliki beberapa pabrik yang dapat menjadi sasaran program ini salah satunya pabrik tempe.

Program ini dilaksanakan tanggal 22 Juli 2024 dengan sasaran pabrik tempe. Dalam kesempatan ini, dilakukan demonstrasi penggunaan EM4 pada berbagai sumber bau tidak sedap, seperti tempat sampah, saluran pembuangan, dan lahan kompos.


“EM4 adalah cairan anti bau yang sangat berguna untuk pabrik tempe  dikarenakan tempe dapat menjadi indikator bau tidak sedap dan menimbulkan pencemaran,” jelas Debora, salah satu mahasiswa KKN.

Program “Inovasi Anti Bau” melalui gerakan penggunaan EM4 merupakan langkah inovatif dan efektif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat program ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan.



Penulis:
Debora Anastasya Panggabean
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Hari Susanta Nugraha S.Sos.,

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Cair Organik (POC)

0

Foto 1. Foto Bersama KWT Desa Pojok 
dan Mahasiswa KKN

Campusnesia.co.id - Pojok, 20 Juli 2024 - Seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP Tim II yakni Putri Nur Rahmania dari Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, telah mengadakan pelatihan yang dikhususkan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pojok pada tanggal 20 Juli 2024. Kegiatan yang berjudul “Pelatihan Pembuatan Limbah Air Cucian Beras sebagai Pupuk Organik Cair (POC)” dilaksanakan di Dusun Jempino, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar dan diikuti oleh anggota KWT berjumlah 18 orang. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan kumpul rutin KWT setiap bulannya.

Permasalahan utama yang menjadi sorotan adalah air cucian beras yang umumnya dibuang begitu saja menjadi limbah rumah tangga. Padahal, air cucian beras memiliki manfaat lain apabila diolah dengan benar. Air cucian beras yang merupakan limbah rumah tangga dapat disulap menjadi penyubur tanah dan perangsang pertumbuhan tanaman. Selain itu, pembuatan POC air cucian beras dapat menjadi upaya melestarikan lingkungan karena mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengurangi limbah rumah tangga. Berdasarkan permasalahan dan potensi tersebut, maka disusunlah program pemanfaatan air cucian beras oleh mahasiswa KKN UNDIP tim II yang berasal dari Fakultas Peternakan dan Pertanian.  Program ini mengaplikasikan konsep pertanian organik yang telah dipelajari dalam ilmu pertanian. 

 
Foto 2. Pemaparan Materi dan Demonstrasi 
Pembuatan POC Air Cucian Limbah

Kegiatan pelatihan dimulai dengan pembagian media informatif berupa leaflet kepada seluruh anggota KWT yang berisi informasi mengenai POC berbahan dasar air cucian beras. Leaflet memuat alat dan bahan yang dibutuhkan, langkah pembuatan produk, manfaat produk, dan cara pemakaian produk yang baik. Media ini diberikan agar anggota KWT dapat memahami lebih mudah dan kapan saja sebab leaflet tersebut dapat dibawa pulang.

Pemaparan materi dilakukan melalui demonstrasi pembuatan POC air cucian beras secara langsung. Demonstrasi ini berlangsung dimulai dari perkenalan alat dan bahan, pencampuran seluruh bahan, dan pengadukan hingga seluruh bahan tercampur rata. Demonstrasi pembuatan produk berlangsung dengan hikmat dan mendapatkan perhatian sepenuhnya oleh ibu-ibu KWT Desa Pojok. Setelah itu, dilakukan sesi diskusi yang ditanggapi dengan antusiasme tinggi oleh anggota KWT yang aktif bertanya kepada pemateri. 

Kegiatan pelatihan pembuatan POC air cucian beras berakhir dengan memasuki sesi dokumentasi yakni foto bersama antar anggota KWT dengan mahasiswa KKN. Target sasaran terlihat sangat senang dengan kegiatan yang telah dilakukan. Selanjutnya, dilakukan penyerahan POC air cucian beras kepada perwakilan anggota KWT sebagai bentuk tindak lanjut dari program ini. Melalui pelatihan ini, diharapkan KWT Desa Pojok dapat memanfaatkan limbah rumah tangga air cucian beras untuk mendorong pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.




Penulis: 
Putri Nur Rahmania

Editor:
Achmad Munandar

Bakso Ayam Sayur: Menu PMT Enak Untuk Cegah Stunting Oleh Mahasiswa KKN UNDIP Tim II

0

Foto 1. Pemaparan PMT Bakso Ayam Sayur 

Campusnesia.co.id - Pojok, 23 Juli 2024 - Dalam upaya menanggulangi tingginya angka stunting di Desa Pojok, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP Tim II dari Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP mengadakan pelatihan pembuatan bakso ayam sayur sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Putri Nur Rahmania dan berlangsung pada pukul 09.00 hingga selesai di Posyandu Dusun Sidorejo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. 

Pelatihan pembuatan bakso ayam sayur ini diikuti oleh 25 ibu-ibu dan balita dari posyandu setempat. Berfokus kepada pemenuhan angka gizi harian bagi balita, mahasiswa memberikan informasi terkait pencegahan stunting melalui inovasi pangan olahan yang mudah dibuat oleh ibu rumah tangga. Program ini dilakukan dengan mengaplikasikan inovasi dalam pengolahan pangan yang telah dipelajari pada ilmu pangan.

Permasalahan utama yang menjadi sorotan bagi mahasiswa KKN adalah teridentifikasinya 27 anak yang mengalami stunting di Desa Pojok. Untuk itu, dilakukan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai pentingnya pemberian makanan tambahan. Makanan tambahan yang diberikan disamping makanan pokok dapat meningkatkan angka gizi yang dikonsumsi oleh balita sehingga gizi harian balita dapat terpenuhi. Salah satu menu PMT yang dapat dibuat dengan mudah adalah bakso ayam dengan inovasi penambahan sayur untuk meningkatkan kandungan gizi dari produk tersebut.
 
Foto 2. Pemberian PMT Bakso Ayam Sayur 
kepada Ibu dan Balita Posyandu

Mahasiswa KKN dari Program Studi Teknologi Pangan itu memaparkan informasi penting tentang stunting dan manfaat gizi yang seimbang oleh pemberian makanan tambahan. Target program diberikan media interaktif berupa leaflet yang mencakup penjelasan mengenai stunting, panduan pembuatan bakso ayam sayur disertai oleh alat dan bahan, dan manfaat yang diterima oleh balita dari mengonsumsi bakso ayam sayur. Leaflet tersebut juga dilengkapi dengan QR code yang mengarahkan ke video tutorial pembuatan bakso ayam sayur untuk memudahkan ibu-ibu dalam mempraktikannya di rumah. Setelah itu, dilakukan pemberian produk bakso ayam sayur secara langsung kepada ibu-ibu dan balita posyandu yang hadir. Pemberian produk dimaksudkan sebagai tindak lanjut program kerja ini.

Selama pelatihan, ibu-ibu menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mendengarkan penjelasan serta aktif bertanya. Balita yang turut serta juga tampak menikmati bakso ayam sayur yang disajikan, menggambarkan respon positif terhadap produk yang disediakan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga mengenai pentingnya asupan makanan bergizi untuk mencegah stunting serta memotivasi mereka untuk mempraktikannya dalam pola makan sehari-hari.



Penulis: 
Putri Nur Rahmania

Editor:
Achmad Munandar