Campusnesia.co.id - Pada tanggal 3 Agustus 2024, Pendopo Kelurahan Joyotakan menjadi lokasi acara bertajuk Malam Sastra, yang diselenggarakan oleh Aqila Mar Alifah, mahasiswi jurusan Sastra Inggris dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024. Kegiatan ini bertema Menyaksikan Realitas Sosial Budaya Melalui Layar dan Narasi dengan tujuan untuk memberdayakan remaja yang tergabung dalam Forum Anak melalui pengenalan karya sastra berupa film dan realitas sosial budaya.
Kegiatan dimulai dengan pembekalan materi tentang karya sastra dan film, kemudian dilanjutkan mengenalkan budaya dan komponen-komponen realitas sosial budaya. Selanjutnya baru dilakukan pemutaran film pendek berjudul Singsot (2016) dan Nyengkuyung (2021). Kedua film ini dipilih karena memberikan berbagai gambaran tentang aspek kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya lokal. Contohnya seperti dalam film Singsot (2016), mengeksplorasi tentang nilai dan norma yang dipercayai di masyarakat berbentuk mitos.
Kemudian film Nyengkuyung (2016) yang juga mengeskplorasi tentang identitas budaya dimana ditunjukkan adanya kesenian pertunjukan gamelan. Tidak hanya itu, film Nyengkuyung juga mengeskplorasi tentang perubahan sosial yang disebabkan pandemi covid 19, dan kehidupan sehari-hari masyarakat seperti mengumpulkan jimpitan dan bergosip. Kedua film ini diputarkan untuk tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan yang berarti kepada peserta tentang kenyataan-kenyaatan sosial budaya yang ada di dalam film.
Setelah pemutaran, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang juga dipandu oleh Aqila Mar Alifah. Diskusi ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk membagikan pandangan mereka, mendalami makna film, dan berbicara tentang bagaimana karya sastra mencerminkan dan mempengaruhi kondisi sosial serta budaya mereka.
Inisiatif ini bertujuan untuk lebih dari sekadar hiburan; acara ini juga merupakan langkah penting dalam memperkenalkan dan mendalami kekayaan budaya serta sosial di sekitar mereka. Dengan mengadakan Malam Sastra, diharapkan dapat memperluas pemahaman peserta tentang peran karya sastra dalam masyarakat serta mendorong mereka untuk aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
Malam Sastra di Pendopo Kelurahan Joyotakan menjadi momen yang signifikan dalam menghubungkan remaja dengan tradisi lokal mereka, serta memberikan mereka platform untuk mengeksplorasi dan menghargai kekayaan budaya yang ada. Acara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan apresiasi peserta terhadap sastra dan budaya, tetapi juga memotivasi mereka untuk berperan dalam pelestarian nilai-nilai tersebut di masa depan.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar