Aksi Cegah Stunting oleh Mahasiswa KKN TIM II UNDIP dengan Pembuatan Produk Olahan Pangan CETATUT

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Sumberejo, Kabupaten Wonogiri (21/07/2024) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 membersamai anggota PKK untuk meningkatkan kesadaran pencegahan stunting dengan memanfaatkan potensi desa menjadi produk olahan pangan “CETATUT”. Sebutan ini diperoleh dari bahan baku pembuatan produk berupa ceker ayam dan telur omega yang menjadi komoditas unggulan PKK Desa Sumberejo.

Berdasarkan data kasus stunting UPTD Puskesmas Wuryantoro per Bulan Mei tahun 2024, Desa Sumberejo menempati urutan kedua setelah Desa Genukharjo untuk jumlah balita stunting tertinggi di kecamatan. Perangkat desa dan pihak terkait sudah berupaya menurunkan angka stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita secara rutin. Namun, hal ini masih belum cukup untuk meningkatkan kesadaran warga yang masih enggan untuk menerapkan slogan ‘Isi Piringku’ sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang. 

Permasalahan tersebut menjadi acuan dalam perencanaan program kerja monodisiplin dengan tujuan untuk membuat produk anti stunting dari bahan yang mudah diperoleh dan proses pembuatan yang mudah. Kegiatan ini dilakukan di markas PKK Macan Luwe Desa Sumberejo yang diikuti oleh 14 ibu-ibu anggota PKK. Seluruh peserta terlihat antusias baik pada kegiatan materi pencegahan stunting, maupun praktik pembuatan CETATUT. 
 

Materi yang diberikan berupa cara pencegahan stunting, keunggulan ceker ayam dan telur omega, serta cara pembuatan CETATUT. Ceker ayam memiliki klaim tinggi protein, kalsium, omega-3, dan omega-6, sedangkan telur omega memiliki asam amino esensial dan asam lemak yang tinggi, sehingga bahan baku tersebut memiliki potensi tinggi untuk membantu pertumbuhan otak dan fisik balita. Keunggulan telur omega PKK Desa Sumberejo terletak pada kandungan omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan telur dari produsen lain. “Rasa telur omega ini lebih gurih, tidak amis, dan warna kuning telur lebih oranye karena pakan ayam yang berkualitas dari PT Agrikencana Perkasa” ujar Bu Har selaku penanggung jawab peternakan.

Mekanisme pembuatan CETATUT diawali dengan ceker direbus setengah matang, tulang ceker diambil, adonan telur omega dan tepung tapioka dimasukkan ke dalam kulit ceker, ceker dikukus sampai matang, dan produk siap disajikan atau disimpan dalam freezer. Pada awalnya, mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan produk, kemudian ibu-ibu mengikuti proses yang sudah dicontohkan. Seluruh anggota PKK menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam membuat produk, memberikan inovasi dan saran perbaikan, serta mengambil dokumentasi kegiatan. Produk disajikan sebagai CETATUT crispy yang kemudian dikonsumsi bersama. Selain olahan crispy, produk juga dapat diolah menjadi sup favorit anak-anak. 



Penulis: 
Nadya Adisti Puspitasari
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Peningkatan Nilai Guna Limbah Organik Rumah Tangga dengan Pemanfaatan Maggot sebagai Agen Biokonversi

0


Campusnesia.co.id - Desa Sumberejo, Kabupaten Wonogiri (04/08/2024) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 mengenalkan maggot sebagai agen pengurai limbah organik rumah tangga kepada Ibu-Ibu warga Dusun Sumberejo Kulon. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mengajak para ibu untuk memanfaatkan sisa makanan sebagai pakan maggot, sehingga diperoleh keuntungan maksimal dalam kegiatan budidaya maggot.

Berdasarkan kegiatan observasi perilaku warga Dusun Sumberejo Kulon, limbah organik rumah tangga berupa makanan sisa konsumsi sehari-hari umumnya dibuang ke sembarang tempat, sehingga menarik perhatian lalat. Sementara itu, makanan sisa bisa dimanfaatkan sebagai pakan maggot, sehingga terbebas dari hama pengganggu. 

Maggot merupakan larva BSF (Black Soldier Fly) yang mampu mengonsumsi bahan organik, sehingga mengandung 40-50% protein dan 29-32% lemak. Hal tersebut menjadi acuan dalam pemanfaatan maggot sebagai pakan lele, bebek, belut, dan ayam. Proses budidaya maggot diawali dengan penetasan telur, pembesaran maggot, pemeliharaan BSF, dan pemanenan hasil budidaya. Seluruh proses tersebut memakan waktu selama 40-43 hari yang bergantung pada faktor lingkungan dan media pakan yang diberikan. Pada umumnya, maggot menyukai tempat gelap, lembab, dan hangat. 

Faktor yang dapat memengaruhi budidaya maggot, cara budidaya, cara pemanenan, dan demonstrasi siklus hidup maggot dipaparkan di Joglo Langen Jiwa Dusun Sumberejo Kulon yang dihadiri oleh 23 peserta ibu-ibu PKK dan warga Dusun Sumberejo Kulon. Seluruh peserta terlihat antusias dengan hal baru yang dipaparkan dan berminat untuk membudidayakannya. 
 

Demonstrasi siklus hidup maggot diawali dengan penjelasan singkat mengenai pemeliharaan telur maggot, pemindahan telur ke kotak pemeliharaan, pembesaran dan pemisahan maggot, serta pemanenan seluruh hasil budidaya untuk diperjualbelikan. Telur dapat dipisahkan dari kayu setiap 2 hari sekali, fresh maggot yang berusia 14-15 hari dengan warna putih dapat dipisahkan dari kasgot (bekas maggot), prepupa dapat dipisahkan sebagai indukan atau bibit budidaya maggot, serta kasgot dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. 

Kegiatan monodisiplin berupa pembinaan warga Dusun Sumberejo Kulon mengenai budidaya maggot sebagai agen pengurai limbah organik rumah tangga dilanjutkan dengan kegiatan pemberian poster, media penetasan, kotak pemeliharaan, jaring penutup, sekop, ayakan, dan kandang BSF kepada Ibu Umi Haryanti selaku pemilik markas PKK Desa Sumberejo. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung keberlanjutan siklus hidup maggot agar PKK Desa menjadi berdaya. 



Penulis: 
Nadya Adisti Puspitasari
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Aturan Berkendara Lalu Lintas

0

Campusnesia.co.idWONOGIRI - Pada Jumat, 2 Agustus 2024, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP), Ach. Alfi Hibatul Wafa dari program studi Hukum melaksanakan program kerja yang sangat signifikan di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembimbingan tentang aturan berkendara lalu lintas kepada remaja di Desa Sumberejo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan disiplin remaja dalam berlalu lintas, serta mencegah kecelakaan lalu lintas yang masih cukup tinggi di daerah tersebut.

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang serius di Indonesia, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Sumberejo. Banyak remaja yang tidak memahami aturan lalu lintas dengan baik, sehingga mereka sering melanggar peraturan dan berisiko mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP memutuskan untuk melakukan program kerja yang berfokus pada pelatihan dan pembimbingan aturan berkendara lalu lintas bagi remaja di Desa Sumberejo.
 

Program kerja ini dilaksanakan di dua dusun, yaitu dusun Pacing dan Jambangan, yang merupakan bagian dari Desa Sumberejo. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya aturan lalu lintas dan bahaya melanggar peraturan tersebut. Mahasiswa menggunakan media seperti poster, kuis, dan buku saku sebagai media pendukung terhadap upaya kesadaran terhadap aturan berkendara lalu lintas. Selain itu, mahasiswa juga memberikan penjelasan tentang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mahasiswa memberikan penjelasan tentang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mereka menjelaskan pasal-pasal yang terkait dengan pengendaraan kendaraan bermotor, seperti pasal 105 dan pasal 106, yang berhubungan dengan ketertiban dan keselamatan berkendara. 

Materi dalam program tersebut tersebut mencakup aturan berkendara lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas, etika berkendara, keselamatan berkendara, manajemen berkendara, sanksi berkendara. Sanksi bagi pelanggar aturan berkendara lalu lintas di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berikut adalah jenis-jenis sanksi yang dapat dikenakan:

• Denda: Ini adalah sanksi yang paling umum. Besaran denda bervariasi tergantung pada jenis pelanggaran. Misalnya, tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dikenakan denda hingga Rp 1.000.000, sedangkan pelanggaran ringan seperti tidak menggunakan sabuk pengaman dapat dikenakan denda hingga Rp 250.000.

• Kurungan: Pelanggar yang dianggap membahayakan keselamatan orang lain dapat dikenakan sanksi kurungan. Durasi kurungan bervariasi, misalnya, pelanggaran tertentu dapat dikenakan kurungan paling lama satu bulan hingga empat bulan, tergantung pada tingkat pelanggaran.

• Pidana: Untuk pelanggaran yang sangat serius, seperti mengakibatkan kecelakaan fatal, pelanggar dapat dikenakan sanksi pidana yang lebih berat, termasuk penjara hingga lima tahun dan denda maksimal Rp 10.000.000.

• Sanksi Administratif: Selain denda dan kurungan, pelanggar juga dapat dikenakan sanksi administratif, seperti pencabutan atau penangguhan SIM dan STNK, tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan. 


Respon remaja terhadap kegiatan ini sangat positif. Mereka sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan pembimbingan. Para Remaja yang hadir terlihat sangat tertarik dengan materi yang disampaikan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kuis. meningkatkan kesadaran dan disiplin remaja dalam berlalu lintas. Dengan demikian, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Desa Sumberejo dapat menurun. 

Mahasiswa KKN UNDIP juga berharap bahwa remaja yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi teladan bagi teman-teman mereka dan masyarakat lainnya dalam berlalu lintas yang aman dan nyaman. Program kerja mahasiswa KKN UNDIP di Desa Sumberejo merupakan langkah yang sangat positif dalam upaya meningkatkan kesadaran dan disiplin remaja dalam berlalu lintas. Dengan pelatihan dan pembimbingan yang efektif, diharapkan remaja di Desa Sumberejo dapat menjadi generasi yang lebih aman dan bertanggung jawab dalam berlalu lintas.




Penulis: 
Ach. Alfi Hibatul Wafa

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024
Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Beraksi: Workshop Anti-Bullying dan Kekerasan untuk Remaja

0


Campusnesia.co.id - WONOGIRI - Pada Kamis, 25 Juli 2024, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro (UNDIP), Ach. Alfi Hibatul Wafa dari program studi Hukum melaksanakan workshop pencegahan dan pembimbingan terhadap perilaku bullying dan kekerasan di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Acara ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, terutama remaja, tentang pentingnya menghindari dan mengatasi bullying.

Bullying telah menjadi masalah serius di kalangan remaja di Indonesia. Kasus bullying tidak hanya terjadi di sekolah dasar, tetapi juga di tingkat perguruan tinggi. Menurut survei dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2021, terdapat 1.138 kasus anak yang dilaporkan sebagai korban kekerasan fisik dan psikis terkait bullying. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP mengambil inisiatif untuk mengadakan workshop ini untuk membantu remaja dusun Pacing dan Jambangan Desa Sumberrejo memahami dan mengatasi bullying.
 

Workshop ini dihadiri remaja dari dusun Pacing dan Jambangan, Desa Sumberrejo. Kegiatan utama meliputi:


• Pengenalan Bullying dan Kekerasan 
Mahasiswa KKN menjelaskan definisi bullying, yaitu perilaku kekerasan yang dilakukan secara berulang-ulang dan berpotensi menyebabkan kekerasan dan masalah lainnya. Mereka juga menjelaskan kategori-kategori bullying, seperti physical, verbal, social, dan cyber bullying.


• Faktor Penyebab Bullying dan kekerasan 
Dibahas faktor internal dan eksternal yang menyebabkan bullying. Faktor internal meliputi dendam, terhina, tertekan, dan lain-lain. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, media massa, dan budaya sosial.


• Dampak Bullying dan kekerasan 
Dibahas dampak negatif bullying terhadap korban, seperti kesakitan fisik dan psikologis, penurunan kepercayaan diri, trauma, dan gangguan jiwa.


• Alternatif Menghadapi Bullying dan kekerasan 
Mahasiswa memberikan alternatif bagi remaja untuk menghadapi bullying, seperti berbicara kepada orang dewasa, menghubungi hotline, dan mengikuti program anti-bullying.


• Sanksi Pidana terhadap Perilaku Bullying dan kekerasan 
Mahasiswa memberikan pengetahuan mengenai konsekuensi hukum bagi remaja yang melakukan tindakan bullying dan kekerasan. Mahasiswa menjelaskan bahwa perilaku bullying dan kekerasan merupakan pelanggaran hukum dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 yang dapat menyebabkan konsekuensi hukum berat, seperti hukuman penjara, denda, dan rehabilitasi.


Workshop pencegahan dan pembimbingan terhadap perilaku bullying dan kekerasan di Desa Sumberejo merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja, tentang pentingnya menghindari dan mengatasi bullying. Setelah kegiatan workshop, pemberian poster yang bertujuan sebagai bentuk seruan dan ajakan serta buku saku sebagai pedoman pemahaman agar lebih peduli dengan sesama untuk menghindari perilaku bullying dan kekerasan. 




Penulis: 
Ach. Alfi Hibatul Wafa

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Rancang Logo Kreatif untuk Desa Sumberejo Guna Membangun Identitas Desa di Media Sosial

0
 
Penyerahan Logo “Kemilau Tembakau” secara Simbolis kepada Kepala Desa 
dan Perangkat Desa pada 6 Agustus 2024


Campusnesia.co.id - Sumberejo, Wonogiri - Memasuki era digital, desa-desa di seluruh Indonesia mulai menyadari pentingnya memiliki identitas visual yang kuat untuk meningkatkan branding dan menarik perhatian masyarakat luas. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Ernesha Tierra Petronella, mahasiswi Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, melaksanakan program kerja bertajuk "Desain Logo Kreatif untuk Desa Sumberejo guna Membangun Identity Desa pada Media Sosial."

Program ini berlangsung pada pertengahan Juli 2024, dengan fokus utama pada pembuatan logo kreatif non-resmi yang mencerminkan potensi dan keunggulan Desa Sumberejo, khususnya sebagai salah satu penghasil tembakau di Kabupaten Wonogiri. Pembuatan logo ini juga dilatarbelakangi oleh permintaan dari perangkat desa yang menginginkan sebuah identitas visual yang lebih kekinian dan mampu menarik perhatian generasi muda di media sosial.

Ernesha, yang memiliki latar belakang manajemen dengan konsentrasi pemasaran, memanfaatkan keterampilan desainnya untuk menciptakan logo yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga bermakna. Proses perancangan logo ini dimulai pada tanggal 19 Juli hingga 24 Juli 2024, di mana Ernesha memfokuskan diri pada penciptaan sebuah logo yang menonjolkan tembakau sebagai simbol utama. Tembakau dipilih karena merupakan komoditas unggulan desa yang telah lama menjadi andalan dalam sektor pertanian lokal. Melalui diskusi intensif dengan Kepala Desa dan pihak pelayanan desa, Ernesha mendapatkan masukan penting yang membantu dalam menyempurnakan desain logo tersebut.

Logo tersebut diberi nama “Kemilau Tembakau” dengan memiliki 4 elemen penyusun, yaitu petani, daun tembakau, warna hijau dan kuning, serta persawahan. Elemen-elemen dalam logo Kemilau Tembakau menyatukan simbolisme petani yang melambangkan mata pencaharian utama masyarakat Desa Sumberejo, daun tembakau sebagai komoditas ekonomi andalan desa, warna hijau yang mencerminkan kesuburan dan kemakmuran tanah, serta warna kuning yang melambangkan harapan dan masa depan yang cerah, dengan latar belakang persawahan yang menggambarkan kondisi geografis desa yang dipenuhi persawahan sebagai penghidupan utama warga.

Pada tanggal 6 Agustus 2024, logo kreatif yang diberi nama “Kemilau Tembakau” telah diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Sumberejo, Bapak Sulardi. Dalam momen tersebut, Bapak Sulardi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ernesha. “Kami sangat berterima kasih atas logo ini. Desainnya sangat sesuai dengan harapan kami untuk menonjolkan tembakau sebagai identitas desa,” ungkapnya dengan senyum puas. Sementara itu, Mas Tejo, sebagai pihak pelayanan desa juga menambahkan, “Terima kasih, Mbak Ernesha. Logo ini akan sangat bermanfaat bagi kelompok tani di desa kita. Saya akan pastikan logo ini digunakan dalam berbagai kegiatan promosi di media sosial.”

Logo yang dirancang oleh Ernesha ini memang direncanakan untuk digunakan secara luas dalam konten-konten yang diunggah di media sosial desa, terutama di Instagram Desa Sumberejo (@desasumberejo.wuryantoro), sebagai bagian dari strategi branding digital. Dengan adanya logo ini, Desa Sumberejo kini memiliki identitas visual yang lebih kuat di media sosial, yang diharapkan dapat membantu desa lebih dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau di Kabupaten Wonogiri. 



Penulis: 
Ernesha Tierra Petronella
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Tingkatkan Branding Digital Desa Sumberejo Melalui Optimalisasi Media Sosial

0
 
Penyerahan Akun Instagram Desa Sumberejo secara Simbolis 
kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa pada 9 Agustus 2024


Campusnesia.co.id - Sumberejo, Wonogiri -Dalam era digital yang semakin berkembang, pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu kunci penting untuk memperkenalkan potensi lokal lebih luas. Memahami hal ini, Ernesha Tierra Petronella, seorang mahasiswi Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, memprakarsai program kerja bertajuk "Strategi Branding Digital Desa Sumberejo: Meningkatkan Informasi dan Keterlibatan Masyarakat Melalui Konten Informatif di Instagram" sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program ini berlangsung selama hampir satu bulan, mulai tanggal 23 Juli hingga 11 Agustus 2024 di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Dalam program ini, Ernesha memfokuskan usahanya pada pengembangan konten digital yang kreatif dan informatif untuk akun Instagram resmi Desa Sumberejo (@desasumberejo.wuryantoro). Program ini bertujuan untuk melakukan branding digital terhadap desa, memperkenalkan potensi yang ada, serta publikasi informasi penting melalui sosial media desa.

Sebagai seorang mahasiswi manajemen dengan konsentrasi pada pemasaran, Ernesha melihat potensi besar yang dimiliki Desa Sumberejo, terutama dalam sektor pertanian dan peternakan. Desa ini dikenal dengan hasil pertanian tembakaunya yang berkualitas, serta produk telur omega yang dihasilkan dari peternakan ayam lokal. Namun, potensi ini dirasa masih belum dikenal secara luas, terutama di luar wilayah desa.

Untuk itu, Ernesha memutuskan untuk membuat konten potensi desa yang fokus pada dua aspek utama: pertanian tembakau dan peternakan telur omega. Ernesha melakukan wawancara langsung dengan para pelaku utama dalam sektor tersebut, yakni petani tembakau dan peternak ayam telur omega. Wawancara ini bertujuan untuk menggali keunggulan kompetitif dari hasil pertanian dan peternakan di Desa Sumberejo. Hasil dari wawancara ini kemudian didokumentasikan dan diolah menjadi konten feeds Instagram yang menarik dan informatif. 

Mas Doni Kristanto, salah satu petani tembakau yang terlibat dalam program ini, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ernesha. “Kami sangat berterima kasih kepada Mbak Ernesha atas upayanya dalam mempromosikan hasil pertanian kami. Konten yang dibuatnya sangat membantu kami untuk lebih dikenal di luar desa,” ujarnya. Senada dengan itu, Bu Haryati, peternak ayam telur omega, juga memberikan apresiasi, “Konten Instagram yang dibuat benar-benar menunjukkan keunggulan dari telur omega yang kami produksi. Hal tersebut sangat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk kami.”
 
Akun Instagram Resmi Desa Sumberejo 
(@desasumberejo.wuryantoro).

Tidak hanya berhenti pada potensi desa, program ini juga mencakup penyebaran informasi penting yang berhubungan dengan kegiatan desa dan layanan publik. Dalam hal ini, Ernesha berkolaborasi dengan perangkat desa untuk mengidentifikasi informasi apa saja yang perlu disampaikan kepada masyarakat luas melalui media sosial. Informasi yang disajikan meliputi jadwal kegiatan desa, pengumuman penting, serta berbagai program yang sedang berjalan.

Ernesha sendiri berharap, apa yang telah ia lakukan selama KKN ini bisa menjadi langkah awal yang menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dalam upaya mempromosikan potensi lokal. “Saya percaya bahwa dengan digitalisasi, desa-desa di Indonesia bisa lebih cepat berkembang dan dikenal, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di kancah internasional,” ungkapnya.



Penulis: 
Ernesha Tierra Petronella
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Melakukan Pendampingan Intens dalam Cegah Nikah Dini Menuju Generasi Bebas Stunting Pada Usia Remaja di Desa Sumberejo

0
 
Penyerahan Buku Saku dan Poster 
sebagai Panduan Mitigasi dalam Cegah Nikah Dini 
menuju Generasi Bebas Stunting pada Remaja


Campusnesia.co.id - Kabupaten Wonogiri, 13 Agustus 2024 - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mahasiswi Universitas Diponegoro (UNDIP) yaitu Tiara Ruth Magdalena melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun Akademik 2023/2024 telah sukses melaksanakan program pendampingan intensif untuk cegah nikah dini menuju generasi bebas stunting pada usia remaja. Program ini dilaksanakan di posyandu remaja di dusun Sumber dan Kedung Lumbu, Desa Sumberejo.

Nikah dini dan stunting merupakan dua masalah sosial yang sangat kompleks dan memerlukan intervensi yang serius. Nikah dini dapat memperburuk status sosial dan ekonomi seseorang, sementara stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pendampingan kepada remaja tentang pentingnya menunda usia nikah dan menjaga kesehatan reproduksi baik secara fisik maupun psikologis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Agustus 2024 salah satu dan dihadiri oleh sekitar 23 remaja yang berusia antara 10 hingga 18 tahun.


Aktivitas yang dilakukan:

1. Pengenalan Konsep Nikah Dini dan Stunting
Mahasiswa Tim KKN UNDIP memulai kegiatan dengan pengenalan konsep nikah dini dan stunting. Dilakukan penjelasan tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh nikah dini dan stunting, seperti penurunan status sosial dan ekonomi, serta hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Pendampingan Psikoedukasi
Selanjutnya, mahasiswa Tim KKN UNDIP menyampaikan materi psikoedukasi secara psikologis, pentingnya menunda usia nikah dan hubungannya dengan kesehatan reproduksi serta memberikan tips dan strategi untuk menghindari nikah dini dan stunting.

3. Pemberian Buku Saku dan Poster 
Setelah pemberian materi, diberikan buku saku sebagai panduan berkelanjutan terkait pencegahan nikah dini dalam mengatasi meningkatnya stunting pada remaja. Poster kreatif juga diberikan sebagai sarana informatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait permasalahan tersebut.


Program pendampingan intensif ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi remaja di dusun Sumber dan Kedung Lumbu. Dengan memberikan edukasi yang tepat, tim KKN UNDIP berharap dapat membantu remaja dalam menghindari nikah dini dan stunting, sehingga mereka dapat memiliki masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.




Penulis: 
Tiara Ruth Magdalena/Fakultas Psikologi

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN UNDIP Membangun Jiwa Remaja Positif melalui Psikoedukasi Tumbuh Kembang Psikososial dan Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental di Desa Sumberejo

0

Pelaksanaan Psikoedukasi 
Tumbuh Kembang Psikososial pada Remaja


Campusnesia.co.id - Pada hari Rabu, 17 Juli 2024, mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP), Tiara Ruth Magdalena dari program studi psikologi melaksanakan program kerja berupa psikoedukasi yang berfokus pada tumbuh kembang psikososial dan deteksi dini masalah kesehatan mental pada remaja. Program ini dilaksanakan di Posyandu remaja di Dusun Sumber dan Kedung Lumbu, Desa Sumberejo, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang pentingnya kesehatan mental dan cara deteksi dini masalah kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang seseorang, terutama pada remaja. Masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja dan bahkan berdampak pada masa depan mereka. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan mental sangat diperlukan. Kegiatan ini melibatkan remaja dari Dusun Sumber dan Kedung Lumbu, Desa Sumberrejo. Peserta kegiatan ini adalah remaja yang berusia 13-18 tahun, yang merupakan kelompok usia yang paling rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Kegiatan psikoedukasi ini terdiri dari beberapa sesi yang dilakukan secara interaktif dan menyenangkan. Sesi pertama membahas tentang pentingnya kesehatan mental dan cara mengenali gejala awal masalah kesehatan mental. Sesi kedua melibatkan penggunaan Skala Deteksi Masalah Kesehatan Mental (SDQ-25), yang merupakan alat ukur yang efektif untuk mendeteksi gejala-gejala awal masalah kesehatan mental.

SDQ-25 adalah alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi gejala-gejala awal masalah kesehatan mental pada remaja. Alat ini terdiri dari 25 pertanyaan yang dirancang untuk mengukur perilaku dan emosi remaja. Dengan menggunakan SDQ-25, remaja dapat lebih mudah mengenali gejala-gejala awal masalah kesehatan mental dan memahami cara mengatasi masalah tersebut.

Program psikoedukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental. Dengan menggunakan SDQ-25, remaja dapat lebih mudah mendeteksi gejala-gejala awal masalah kesehatan mental dan memahami cara mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan karakter remaja yang lebih sehat dan mandiri.


Pemberian Poster Informatif 
Kesehatan Tumbuh Kembang Psikososial untuk Meraih Jiwa Positif

Dapat disimpulkan, program psikoedukasi ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental. Dengan demikian, remaja dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan dengan kesehatan mental yang baik.



Penulis: 
Tiara Ruth Magdalena/Fakultas Psikologi

Lokasi: 
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri

DPL: 
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D. 

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

KKN Mahasiswa Peduli Lansia, Distribusikan Kartu Rekam Medis di Desa Wringingintung

0
 
Gambar 1 Salah Satu Mahasiswa 
'Bersama Lansia Dari Desa Wringinggintung

Campusnesia.co.id - Wringingintung, 20 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, mereka melaksanakan program kerja berupa pendistribusian kartu rekam medis kepada para lansia yang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu Desa Wringingintung.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia dan memudahkan para petugas kesehatan dalam memantau kondisi kesehatan mereka. Dengan adanya kartu rekam medis, riwayat penyakit dan pengobatan para lansia dapat tercatat secara sistematis sehingga memudahkan dalam mengambil tindakan yang tepat jika terjadi masalah kesehatan.
 
Gambar 2 Proses Pendataan 
dan Pengecekan Kesehatan Lansia

"Program ini sangat penting untuk para lansia di Desa Wringingintung karena petugas posyandu dan lansia dapat memantau hasil pemeriksaan gula darah, tekanan darah, kolestrol, dan asam urat", ujar Yuli salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam kegiatan ini.


Proses Pendistribusian Kartu Rekam Medis
Proses pendistribusian kartu rekam medis dilakukan secara bertahap. Mahasiswa KKN bekerja sama dengan petugas Posyandu dan kader ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mendata para lansia yang berhak menerima kartu. Setelah data lengkap, kartu-kartu tersebut kemudian didistribusikan langsung kepada para lansia saat mereka melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Selain mendistribusikan kartu, mahasiswa KKN juga memberikan sosialisasi kepada para lansia dan keluarga mereka tentang pentingnya menjaga kartu rekam medis dengan baik. Mereka juga memberikan penjelasan mengenai cara membaca dan memahami informasi yang tertera pada kartu.


Respon Positif dari Masyarakat
Program pendistribusian kartu rekam medis ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya para lansia. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya kartu rekam medis ini, karena memudahkan mereka dalam memantau kesehatan. 

"Saya senang karena dapat memantau kesehatan saya melalui kartu rekam medis ini", ungkap salah satu lansia yang telah menerima kartu rekam medis.


Harapan ke Depan
Mahasiswa KKN berharap program ini dapat menjadi contoh bagi kegiatan KKN lainnya dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Mereka juga berharap ke depannya akan ada program-program serupa yang dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia di Desa Wringingintung. 
 
Gambar 3 Foto Bersama Lansia Dan PKK

Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui berbagai kegiatan KKN. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan yang bermanfaat, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang peduli dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Pengaturan dan Administrasi Pemakaman di Desa Bakipandeyan, Mahasiswa KKN Undip Merancang Peraturan Desa Tentang Pemakaman

0



Campusnesia.co.idBaki, Sukoharjo - Desa Bakipandeyan, yang selama ini belum memiliki landasan hukum yang mengatur tata kelola pemakaman, kini sedang dalam proses untuk mewujudkan regulasi yang lebih baik. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), khususnya dari Program Ilmu Hukum, sebuah langkah besar diambil untuk menyusun Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) tentang Pemakaman.

Program kerja ini bertujuan untuk mengisi kekosongan hukum di Desa Bakipandeyan dengan menyusun peraturan yang jelas mengenai tata cara, prosedur, dan regulasi pemakaman di desa tersebut. Inisiatif ini sangat diperlukan mengingat pentingnya landasan hukum yang mengatur hal-hal mendasar seperti pemakaman, yang selama ini masih diatur secara lisan atau tradisional tanpa adanya aturan tertulis yang resmi berlaku.

Mahasiswa KKN Undip dengan Prgram Studi Ilmu Hukum, Rafif yang bekerja sama dengan perangkat desa, termasuk Kepala Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Sekretaris Desa. Program kerja ini dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan penyusunan draft awal yang dilakukan melalui penelitian dan analisis hukum yang mendalam. Setelah itu, draft tersebut didiskusikan dengan Kepala Desa, Ketua BPD dan Sekretaris Desa untuk mendapatkan masukan dan persetujuan.

Proses diskusi ini dilakukan secara berkala, di mana setiap tahapannya melibatkan evaluasi dan penyempurnaan draft. Rafif selaku mahasiswa KKN Undip berperan sebagai fasilitator dalam menyampaikan muatan materi serta menjelaskan pentingnya regulasi ini bagi masyarakat Desa Bakipandeyan. Hingga akhirnya, pada tanggal 25 Juli 2024, draft Rancangan Peraturan Desa tentang Pemakaman resmi diserahkan kepada Perangkat Desa.
Kepala Desa Bakipandeyan, Pak Drs. Yamta, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. "Saya sangat terkesan dengan program kerja yang dijalankan oleh mahasiswa KKN Undip, terutama Rafif yang memimpin penyusunan rancangan peraturan ini. Ini adalah inovasi yang dibutuhkan oleh desa kami, dan saya yakin akan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujarnya.


Ketua BPD, Pak Wardimin, juga menambahkan, "Penyusunan peraturan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan landasan hukum yang jelas, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aturan yang tertulis."

Sementara itu, Sekretaris Desa, Bapak Nuryanto, mengungkapkan rasa bangganya atas dedikasi mahasiswa KKN Undip. "Program ini sangat membantu kami dalam memahami dan merumuskan peraturan yang selama ini belum ada. Kehadiran Rafif dan tim KKN lainnya benar-benar memberikan dampak positif bagi kami."

Penyerahan draft ini merupakan langkah awal yang besar bagi Desa Bakipandeyan. Dengan adanya Raperdes ini, diharapkan tata kelola pemakaman di desa tersebut menjadi lebih teratur dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Inisiatif mahasiswa KKN Undip ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menyusun peraturan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar