“Inovasi Anti Bau” Gerakan Penggunaan EM4 untuk Menjaga Lingkungan di Desa Siwalan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0
 

Campusnesia.co.id - Siwalan (22/07/24) - Desa Siwalan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan telah dilakukan program inovasi anti bau oleh mahasiswa TIM II dari Universitas Diponegoro (UNDIP Program “Inovasi Anti Bau” adalah inisiatif terbaru yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui penggunaan EM4. EM4 adalah singkatan dari Effective Microorganisms 4, yang merupakan campuran mikroorganisme menguntungkan yang dapat digunakan untuk mengurangi bau tidak sedap, mempercepat pengomposan, serta meningkatkan kualitas air dan tanah. Di desa Siwalan memiliki beberapa pabrik yang dapat menjadi sasaran program ini salah satunya pabrik tempe.

Program ini dilaksanakan tanggal 22 Juli 2024 dengan sasaran pabrik tempe. Dalam kesempatan ini, dilakukan demonstrasi penggunaan EM4 pada berbagai sumber bau tidak sedap, seperti tempat sampah, saluran pembuangan, dan lahan kompos.


“EM4 adalah cairan anti bau yang sangat berguna untuk pabrik tempe  dikarenakan tempe dapat menjadi indikator bau tidak sedap dan menimbulkan pencemaran,” jelas Debora, salah satu mahasiswa KKN.

Program “Inovasi Anti Bau” melalui gerakan penggunaan EM4 merupakan langkah inovatif dan efektif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat program ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan.



Penulis:
Debora Anastasya Panggabean
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Hari Susanta Nugraha S.Sos.,

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Cair Organik (POC)

0

Foto 1. Foto Bersama KWT Desa Pojok 
dan Mahasiswa KKN

Campusnesia.co.id - Pojok, 20 Juli 2024 - Seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP Tim II yakni Putri Nur Rahmania dari Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, telah mengadakan pelatihan yang dikhususkan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pojok pada tanggal 20 Juli 2024. Kegiatan yang berjudul “Pelatihan Pembuatan Limbah Air Cucian Beras sebagai Pupuk Organik Cair (POC)” dilaksanakan di Dusun Jempino, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar dan diikuti oleh anggota KWT berjumlah 18 orang. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan kumpul rutin KWT setiap bulannya.

Permasalahan utama yang menjadi sorotan adalah air cucian beras yang umumnya dibuang begitu saja menjadi limbah rumah tangga. Padahal, air cucian beras memiliki manfaat lain apabila diolah dengan benar. Air cucian beras yang merupakan limbah rumah tangga dapat disulap menjadi penyubur tanah dan perangsang pertumbuhan tanaman. Selain itu, pembuatan POC air cucian beras dapat menjadi upaya melestarikan lingkungan karena mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengurangi limbah rumah tangga. Berdasarkan permasalahan dan potensi tersebut, maka disusunlah program pemanfaatan air cucian beras oleh mahasiswa KKN UNDIP tim II yang berasal dari Fakultas Peternakan dan Pertanian.  Program ini mengaplikasikan konsep pertanian organik yang telah dipelajari dalam ilmu pertanian. 

 
Foto 2. Pemaparan Materi dan Demonstrasi 
Pembuatan POC Air Cucian Limbah

Kegiatan pelatihan dimulai dengan pembagian media informatif berupa leaflet kepada seluruh anggota KWT yang berisi informasi mengenai POC berbahan dasar air cucian beras. Leaflet memuat alat dan bahan yang dibutuhkan, langkah pembuatan produk, manfaat produk, dan cara pemakaian produk yang baik. Media ini diberikan agar anggota KWT dapat memahami lebih mudah dan kapan saja sebab leaflet tersebut dapat dibawa pulang.

Pemaparan materi dilakukan melalui demonstrasi pembuatan POC air cucian beras secara langsung. Demonstrasi ini berlangsung dimulai dari perkenalan alat dan bahan, pencampuran seluruh bahan, dan pengadukan hingga seluruh bahan tercampur rata. Demonstrasi pembuatan produk berlangsung dengan hikmat dan mendapatkan perhatian sepenuhnya oleh ibu-ibu KWT Desa Pojok. Setelah itu, dilakukan sesi diskusi yang ditanggapi dengan antusiasme tinggi oleh anggota KWT yang aktif bertanya kepada pemateri. 

Kegiatan pelatihan pembuatan POC air cucian beras berakhir dengan memasuki sesi dokumentasi yakni foto bersama antar anggota KWT dengan mahasiswa KKN. Target sasaran terlihat sangat senang dengan kegiatan yang telah dilakukan. Selanjutnya, dilakukan penyerahan POC air cucian beras kepada perwakilan anggota KWT sebagai bentuk tindak lanjut dari program ini. Melalui pelatihan ini, diharapkan KWT Desa Pojok dapat memanfaatkan limbah rumah tangga air cucian beras untuk mendorong pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.




Penulis: 
Putri Nur Rahmania

Editor:
Achmad Munandar

Bakso Ayam Sayur: Menu PMT Enak Untuk Cegah Stunting Oleh Mahasiswa KKN UNDIP Tim II

0

Foto 1. Pemaparan PMT Bakso Ayam Sayur 

Campusnesia.co.id - Pojok, 23 Juli 2024 - Dalam upaya menanggulangi tingginya angka stunting di Desa Pojok, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP Tim II dari Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP mengadakan pelatihan pembuatan bakso ayam sayur sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Putri Nur Rahmania dan berlangsung pada pukul 09.00 hingga selesai di Posyandu Dusun Sidorejo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. 

Pelatihan pembuatan bakso ayam sayur ini diikuti oleh 25 ibu-ibu dan balita dari posyandu setempat. Berfokus kepada pemenuhan angka gizi harian bagi balita, mahasiswa memberikan informasi terkait pencegahan stunting melalui inovasi pangan olahan yang mudah dibuat oleh ibu rumah tangga. Program ini dilakukan dengan mengaplikasikan inovasi dalam pengolahan pangan yang telah dipelajari pada ilmu pangan.

Permasalahan utama yang menjadi sorotan bagi mahasiswa KKN adalah teridentifikasinya 27 anak yang mengalami stunting di Desa Pojok. Untuk itu, dilakukan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai pentingnya pemberian makanan tambahan. Makanan tambahan yang diberikan disamping makanan pokok dapat meningkatkan angka gizi yang dikonsumsi oleh balita sehingga gizi harian balita dapat terpenuhi. Salah satu menu PMT yang dapat dibuat dengan mudah adalah bakso ayam dengan inovasi penambahan sayur untuk meningkatkan kandungan gizi dari produk tersebut.
 
Foto 2. Pemberian PMT Bakso Ayam Sayur 
kepada Ibu dan Balita Posyandu

Mahasiswa KKN dari Program Studi Teknologi Pangan itu memaparkan informasi penting tentang stunting dan manfaat gizi yang seimbang oleh pemberian makanan tambahan. Target program diberikan media interaktif berupa leaflet yang mencakup penjelasan mengenai stunting, panduan pembuatan bakso ayam sayur disertai oleh alat dan bahan, dan manfaat yang diterima oleh balita dari mengonsumsi bakso ayam sayur. Leaflet tersebut juga dilengkapi dengan QR code yang mengarahkan ke video tutorial pembuatan bakso ayam sayur untuk memudahkan ibu-ibu dalam mempraktikannya di rumah. Setelah itu, dilakukan pemberian produk bakso ayam sayur secara langsung kepada ibu-ibu dan balita posyandu yang hadir. Pemberian produk dimaksudkan sebagai tindak lanjut program kerja ini.

Selama pelatihan, ibu-ibu menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mendengarkan penjelasan serta aktif bertanya. Balita yang turut serta juga tampak menikmati bakso ayam sayur yang disajikan, menggambarkan respon positif terhadap produk yang disediakan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga mengenai pentingnya asupan makanan bergizi untuk mencegah stunting serta memotivasi mereka untuk mempraktikannya dalam pola makan sehari-hari.



Penulis: 
Putri Nur Rahmania

Editor:
Achmad Munandar

Kreasi Makanan Berbahan Dasar Ikan di Desa Siwalan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Siwalan (21/07/24) - Desa Siwalan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan telah dilakukan pembagian menu makanan tambahan oleh mahasiswa TIM II dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Salah satu program yang dijalankan adalah kreasi makanan berbahan dasar ikan, yang tidak hanya meningkatkan nilai bagi masyarakat setempat, tetapi juga mempromosikan gizi seimbang dan kebermanfaatan sumber daya alam. 

Dengan berpartisipasi dalam program pemerintah yaitu PMT (Program Pemberian Makanan Tambahan). PMT merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Salah satu tema yang diusung dalam program ini adalah kreasi makanan berbahan dasar karena ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Program PMT di Desa Siwalan dilaksanakan sampai tanggal 30 Juli 2024 dengan 16  sasaran termasuk ibu hamil dan balita.

“Manfaat ikan untuk ibu hamil dan anak balita adalah ikan kaya protein, omega 3, vitamin dan mineral, meningkatkan imunitas, mendukung kesehatan jantung mencegah kekurangan gizi, baik untuk tumbuh kembang dan kecerdasan otak anak ,” jelas Debora, salah satu mahasiswa KKN.


Selanjutnyan dibagikan pembagian brosur kepada semua sasaran PMT di beberapa lokasi  bertujuan untuk memberikan demonstrasi cara mengolah ikan menjadi berbagai hidangan yang lezat dan bernutrisi, seperti nugget ikan.

Dengan membagikan nugget ikan yang sudah diolah dan belum diolah diharapkan ibu hamil dapat mengomsumsi ikan yang sehat dan kaya akan protein.

“Kami sangat berterimakasih dengan tambahan menu makanan yang sudah diolah dan penjelasan terkait manfaat ikan untuk kami konsumsi ,” kata Ibu hamil, sasaran ibuu hamil di Desa Siwalan.

Program PMT dengan tema kreasi makanan berbahan dasar ikan merupakan langkah efektif untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konsumsi ikan serta meningkatkan kreativitas dalam mengolah bahan pangan lokal. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain dalam upaya meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.



Penulis:
Debora Anastasya Panggabean
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Hari Susanta Nugraha S.Sos.,

Editor:
Achmad Munandar

Mewujudkan Masyarakat Taat Aturan Lalu Lintas, Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Hukum Tentang Manfaat Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

0

Kegiatan penyuluhan hukum 
di Dukuh Rowogebang, Desa Kebondalem

Campusnesia.co.id - Batang (6/08/24) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024 melaksanakan program monodisiplin bertajuk “Penyuluhan Hukum dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Taat Aturan Lalu Lintas melalui Edukasi tentang Manfaat Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor”.

Kegiatan ini diselenggarakan di Dukuh Rowogebang, Desa Kebondalem, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (06/08/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh warga Dukuh Rowogebang, Desa Kebondalem, Batang dari berbagai kalangan usia sebanyak 40 orang dan juga mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro. Kegiatan penyuluhan hukum terkait dengan Edukasi manfaat pembayaran pajak kendaraan bermotor tersebut berjalan dengan lancar dan diikuti secara antusias oleh warga Dukuh Rowogebang, Desa Kebondalem, Batang yang ditandai dengan aktifnya warga bertanya pada saat acara berlangsung.

Menurut pemateri, Rafi Azfa Nurrizqi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Undip, program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan atas klaim asuransi korban kecelakaan lalu lintas yang banyak belum diketahui oleh Masyarakat. 

Acara ini dimulai dengan pembagian leaflet panduan disertai dengan pemberian materi yang informatif.
  

Leaflet Materi Informatif oleh Mahasiswa KKN Undip

Materi Penyuluhan hukum yang disampaikan mencakup definisi mengenai Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, yaitu asuransi yang diberikan kepada korban kecelakaan lalu lintas dan dalam hal ini wajib dibayar dan akan diberikan kembali ketika mengalami kecelakaan lalu lintas. Jadi, ketika membayar pajak STNK, maka otomatis akan dikenakan biaya ini. Pada setiap STNK selalu tertera Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang ada di bagian daftar biaya pajak tahunan. Biasanya berada di urutan ketiga setelah Pajak Kendaraan Bermotor. Besarannya pun berbeda-beda di setiap kendaraan.

Peraturan yang menjadi dasar adanya Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) tertuang di dalam Undang Undang Nomor 34 tahun 1964 Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan menjelaskan bahwa korban yang berhak atas santunan adalah setiap orang yang berada di luar angkutan lalu lintas jalan yang menjadi korban akibat kecelakaan.

Meskipun setiap pemilik kendaraan diwajibkan membayar premi, dengan cara membayarkan pajak kendaraan bermotor yang otomatis meliputi sumbangan wajib asuransi ini, tetapi tidak semua orang yang mengalami kecelakaan akan mendapatkan santunan dari asuransi kecelakaan ini.

Program ini juga menekankan tentang pentingnya pengetahuan masyarakat atas hak yang dapat mereka peroleh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana yang tercantum di dalam UUD NRI 1945 Pasal 28D (1), terlebih yang dikhawatirkan masyarakat tidak mengetahui atas pemberian fasilitas yang disediakan oleh negara salah satunya di bidang perasuransian akibat dari kecelakaan lalu lintas, dalam hal ini semua pengguna lalu lintas dapat mendapatkan klaim atas asuransi kecelakaan lalu lintas dengan membayar iuran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ) yang dibebankan pada saat membayarkan pajak kendaraan bermotor.

“Ini merupakan Langkah awal untuk Masyarakat agar mengetahui pelayanan yang diberikan oleh pemerintah di bidang kecelakaan lalu lintas agar Masyarakat mengetahui pembayaran pajak kendaraan bermotor tidak hanya bermanfaat untuk Pembangunan daerah tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap warga negaranya,” pungkas Rafi Azfa Nurrizqi yang sekaligus sebagai pelaksana acara.

Rafi mengajak seluruh pihak untuk dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan tentang adanya Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ) dan memastikan bahwa warga mengetahui tentang adanya asuransi kecelakaan tersebut. 



Penulis : 
Rafi Azfa Nurrizqi 
Mahasiswa Universitas Diponegoro
Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum

TIM II KKN UNDIP 2024

Editor:
Achmad Munandar

Pinjol: Solusi atau Masalah? Mahasiswa KKN Undip Ajak Karang Taruna Longkeyang Untuk Hindari Jebakan Pinjaman Online dengan Kontrol Diri

0

Campusnesia.co.id - Longkeyang (26/7/2024) - Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini, mahasiswa dari Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan di Desa Longkeyang, dengan fokus utama pada edukasi keuangan bagi pemuda Karang Taruna setempat. 

Karang Taruna Desa Longkeyang terdiri dari para pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan ekonomi desa. Namun, seiring dengan semakin mudahnya akses ke layanan keuangan digital, termasuk pinjaman online, banyak di antara mereka yang menghadapi godaan untuk berbelanja impulsif dan menggunakan pinjaman tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Hal ini mendorong Mahasiswa KKN Undip untuk memberikan edukasi yang bertujuan mengembangkan kontrol diri dan kesadaran keuangan di kalangan pemuda desa.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Priscillia Genta Abella, Mahasiswa Tim II KKN Undip 2023/2024 dari Fakultas Psikologi, pada hari Jumat, 26 Juli 2024 melaksanakan Program dengan Tema "Pinjol: Solusi atau Masalah?" menjadi dasar dari berbagai program yang dirancang khusus untuk memberdayakan generasi muda desa dalam menghadapi tantangan finansial di era digital.


Program ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi terkait definisi pinjaman online, ciri-ciri pinjaman online ilegal dan dampak psikologis bagi pengguna, dan menjelaskan terkait isi poster berupa risiko dan tantangan dan hal-hal yang harus dipertimbangkan saat menggunakan pinjaman online.

Dengan demikian, harapan dilaksanakannya program ini dapat menanamkan kesadaran yang lebih dalam di kalangan pemuda desa mengenai pentingnya kontrol diri dalam mengelola keuangan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko keuangan dan cara menghindarinya, para anggota Karang Taruna diharapkan dapat menjadi teladan bagi komunitas mereka dan membantu mengedukasi teman-teman sebaya mereka.

Selain itu, Program KKN Undip di Desa Longkeyang ini membuktikan bahwa edukasi keuangan sangat penting, terutama bagi generasi muda yang semakin terpapar oleh kemudahan teknologi finansial. Dengan bimbingan dan pengetahuan yang tepat, pemuda Karang Taruna desa ini kini lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan, menjaga keuangan mereka tetap sehat, dan menghindari risiko perilaku konsumtif serta pinjaman online yang berpotensi merugikan. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk individu, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan dan stabilitas ekonomi desa secara keseluruhan.



Oleh : 
Priscillia Genta Abella

DPL : 
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Serunya Menggambar Bersama: Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Anak SD Kenali Emosi Sejak Dini

0
 

Campusnesia.co.id - Longkeyang (26/7/2024) - Priscillia Genta Abella, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi melakukan edukasi Katarsis Emosi Anak Melalui Metode Menggambar di SDN 02 Longkeyang Desa Longkeyang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang.

Anak-anak sering kali menghadapi tantangan dalam mengendalikan emosi. Meski kemarahan adalah emosi yang wajar dan perlu diekspresikan, beberapa cara meluapkannya dapat menyebabkan anak menjadi kasar dan agresif.

Program kerja ini merupakan program kerja yang ditujukan pada anak di tingkat pendidikan Sekolah Dasar kelas 3 dan 4 Desa Longkeyang agar mampu mengelola emosi dengan cara yang positif, salah satunya melalui kegiatan menggambar. Kegiatan ini diselenggarakan di SDN 02 Longkeyang Desa Longkeyang. Kegiatan diawali dengan edukasi mengenai pengenalan emosi dengan menampilkan cuplikan video dari film “Inside Out”. Kemudian, dilanjutkan dengan mengerjakan media menggambar yang disediakan untuk membantu mengembangkan kemampuan anak dalam mengelola emosinya secara positif. 

Dengan diselenggarakannya program kerja ini, mahasiswa turut mendukung terwujudnya program Pemberdayaan Masyarakat Secara Inklusif Melalui Potensi Unggulan yang dimaksudkan untuk menekankan inklusivitas dalam pendidikan emosional, di mana anak-anak sekolah dasar dari berbagai latar belakang diberikan kesempatan untuk belajar mengelola emosi mereka secara positif. Dengan melibatkan seluruh anak dalam kegiatan menggambar yang kreatif, program ini memberdayakan mereka secara emosional, membantu meningkatkan kesejahteraan individu sekaligus masyarakat secara keseluruhan.


Program edukasi ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dengan bertempat di SDN 02 Longkeyang. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan media menggambar “Draw Feelings” yang diberikan kepada siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 3 dan 4 SDN 02 Longkeyang. Media ini berupa gambar lingkaran yang harus diwarnai sesuai dengan emosi yang diminta. Program edukasi ini terlaksana dengan baik, siswa-siswi merespon pemaparan mahasiswa dengan sangat aktif dan antusias ketika mahasiswa menjelaskan bagaimana cara mengelola emosi secara positif.

Diharapkan dengan adanya kegiatan edukasi ini mampu meningkatkan pemahaman pada anak mengenai cara mengelola emosi yang baik dan positif, salah satunya yaitu melalui kegiatan menggambar.




Oleh : 
Priscillia Genta Abella

DPL : 
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sukses Digitalisasi UMKM Bandungan dengan SIAPIK

0
 

Campusnesia.co.id - Bandungan, Jatinom, Klaten - Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, penting bagi pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan teknologi, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Desa Bandungan merupakan desa yang memiliki potensi yang besar pada UMKM nya, terlihat dari banyak sekali usaha kecil menengah yang berkembang di wilayah tersebut. Namun, dalam keberlangsungan usaha tersebut ternyata para pelaku UMKM masih melakukan pencatatan transaksi keuangannya dengan cara manual. Hal ini menjadi suatu hambatan dalam perkembangan usaha mereka dikarenakan kurang efektif dan efisiennya proses pencatatan keuangan yang diterapkan.

Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 program studi Akuntansi berhasil melaksanakan program digitalisasi pencatatan keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Program ini dilaksanakan secara door to door dan menggunakan aplikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yaitu Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan UMKM.
 
Kegiatan sosialisasi dimulai dengan memberikan pemahaman terkait pencatatan transaksi keuangan, dan juga manfaat mendigitalisasi pencatatan keuangan usaha. Sosialisasi dilanjutkan dengan pengenalan fitur-fitur SIAPIK, dan menjelaskan cara menginput data transaksi hingga pembuatan laporan keuangan. Selain Sosialisasi, mahasiswa KKN juga memberikan demonstrasi terkait penggunaan aplikasi SIAPIK kepada para pelaku UMKM, mulai dari cara mencatat persediaan, transaksi pengeluaran dan pemasukan, hingga pembuatan laporan keuangan sederhana. Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memberikan booklet kepada para pelaku UMKM yang berisi panduan lengkap terkait pencatatan keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK.


Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Masyarakat berkata dengan adanya sosialisasi ini, mereka jadi mengetahui bahwa penting sekali untuk mendigitalisasi pencatatan keuangan usahanya sebagai upaya untuk memudahkan pengelolaan keuangan usahanya. Bapak Aggi selaku pemilik usaha Kacang Kulit Semeru, mengungkapkan, "Dengan adanya SIAPIK, saya menjadi lebih mudah dalam mencatat semua transaksi keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan juga lebih akurat dan mudah dipahami, sehingga kami bisa lebih baik dalam mengelola keuangan usaha."

Dengan terlaksananya program "Digitalisasi Pencatatan Keuangan UMKM dengan SI APIK" ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Bandungan dapat lebih mandiri dalam mengelola keuangan usaha mereka dan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam pengelolaan keuangan usaha mereka. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian desa Bandungan. 



Editor:
Achmad Munandar

Edukasi Bagaimana Pentingnya Manajemen Risiko Dalam Penanganan Stunting Di Desa Ngadirejo

0
 
(Pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin 
di Kantor Kepala Desa Ngadirejo oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)

Campusnesia.co.id - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif jangka panjang. Stunting menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Desa Ngadirejo.

Stunting dapat dianggap sebagai salah satu risiko yang perlu dikelola secara komprehensif. Melalui manajemen risiko yang efektif, diharapkan angka stunting tidak hanya dapat dihentikan peningkatannya, tetapi juga dapat diturunkan secara bertahap hingga tuntas.
Penanganan stunting di Desa Ngadirejo membutuhkan upaya komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, petugas kesehatan, kader posyandu, hingga masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai risiko yang dapat menghambat keberhasilan program, seperti kurangnya koordinasi antar-pemangku kepentingan, keterbatasan sumber daya, rendahnya kesadaran masyarakat, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko menjadi sangat penting dalam upaya penanganan stunting di Desa Ngadirejo. Melalui manajemen risiko, pemerintah desa dan pemangku kepentingan terkait dapat mengidentifikasi, menganalisis, serta menyusun strategi mitigasi yang tepat untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul. Hal ini akan membantu memastikan pelaksanaan program penanganan stunting berjalan efektif dan efisien, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Dengan adanya manajemen risiko yang komprehensif, Desa Ngadirejo diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam penanganan stunting secara sistematis dan berkelanjutan, sehingga dapat menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola potensi risiko yang dapat terjadi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan peluang yang ada.

Karanganyar (21/7/2024). Salah satu mahasiswa berrnama Muhammad Diding Setiawan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Publik, KKN Tim II Undip telah melaksanakan program kerja keilmuan atau monodisiplin berupa edukasi pentingnya manajemen risiko kepada para perangkat Desa Ngadirejo dan ibu-ibu kader posyandu. Program kerja ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang cara menganalisis risiko-risiko yang dihadapi menggunakan matriks RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed). Matriks ini bisa membantu mengidentifikasi peran dan tanggung jawab Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa lainnya, serta kader posyandu dalam mengelola risiko terkait stunting. Analisis ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang pihak-pihak yang terlibat, tugas, dan akuntabilitas masing-masing, sehingga pengelolaan risiko dapat dilakukan secara terstruktur dan efektif. 

Kepala Desa dan Sekretaris Desa Ngadirejo memberikan pendapat bahwa “memang perlu adanya manajemen risiko untuk menganalisis risiko yang ada di Desa ini, ya contohnya stunting sendiri”. 
 
(poster yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)

Dari pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin yang telah dilakukan menghasilkan poster dan dokumen manajemen risiko menggunakan matrik RACI yaitu resiko edukasi gizi untuk masyarakat, dengan Responsible (R) yaitu Bu Bidan; Accountable (A) yaitu Kepala Desa Ngadirejo; Consulted (C) yaitu Puskesmas, Dinas Kesehatan; Informed (I) yaitu Masyarakat, Tokoh Masyarakat. Poster dan dokumen yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip diserahkan kepada Kepala Desa dan disimpan di arsip Kelurahan.

Dari program kerja tersebut, respon dari para perangkat Desa Ngadirejo dan Kader Posyandu terbilang positif. Para perangkat Desa Ngadirejo dan para ibu-ibu kades posyandu juga memberikan masukan dan saran agar nantinya manajemen risiko ini bisa diterapkan dan membantu dalam menganalisis risiko stunting di Desa Ngadirejo



Penulis: 
Muhammad Diding Setiawan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik
Fakultas ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Edukasi Pengoptimalan Pelayanan Kepada Masyarakat Terkait Penekanan Stunting Melalui Pembuatan Standar Oprasional Prosedur Pelayanan Penanganan Stunting

0
 
(Pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin 
yaitu edukasi kepada perangkat Desa Ngadirejo)


Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro (Undip) adalah salah satu institusi Pendidikan tinggi terkemuka di Jawa Tengah. Undip telah menghasilkan banyak lulusan yang berkompeten dan memiliki daya saing dalam dunia kerja maupun terjun langsung untuk mengatasi permasalahan yang ada dialami masyarakat. Sebagaimana universitas lainnya, Undip juga mempersiapkan mahasiswanya agar mampu mengahadapi tantangan di masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam pelaksanaan program KKN, mahasiswa Undip ditugaskan untuk merancang dan mejalankan program kerja baik bersifat monodisiplin maupun multidisiplin. Tujuan dari adanya program ini adalah untuk mencari dan mengembangkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di setiap lokasi penempatan KKN, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) point ketiga tentang desa sehat dan sejahtera.

Melalui pelaksanaan program KKN, mahasiswa Undip diharapkan mampu dan bisa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama perkuliahan untuk berkontribusi di tengah masyarakat. Hal ini tentunya membuat mahasiswa Undip tidak hanya dibekali pengetahuan namun juga keterampilan dalam mengatasi masalah dan juga melatih kemampuan kepemimpinan, kerja sama tim.

Dengan demikian Undip juga berperan dalam menghasilkan lulusan yang unggulk dalam bidang akademis, namun juga menghasilkan lulusan yang siap mengadapi tantangan serta mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang terjadi di masayarakat.

Salah satu lokasi KKN Tim II Undip adalah Desa Ngadirejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Desa Ngadirejo sendiri memiliki permasalahan mengenai penanganan stunting. Dimana berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip bahwa stunting mnenjadi permasalahan yang sulit teratasi, maka dari itu untuk mengatasi permasalahan stunting mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif membuat standar operasional prosedur (SOP) yang nantinya bisa menjadi prosedur yang mengatur pelaksanaan program penanganan stunting di Desa Ngadirejo. Untuk mewujudkan program penanganan stunting yang optimal di Desa Ngadirejo pembuatan SOP pelayanan penanganan stunting bisa membantu para aktor yang terlibat agar bisa mengoptimalkan pelayanan agar angka stunting bisa terus ditekan dan bisa membantu masyarakat.

 
(Poster hasil dari program keilmuan atau mono disiplin 
yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)

Karanganyar (Kamis, 18/7/2024). Salah satu mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Publik bernama Muhammad Diding Setiawan dari KKN Tim II Undip melaksanakan program monodisiplin atau keilmuan dengan melakukan penyuluhan, edukasi dan diskusi bersama kepada perangkat desa yang bertugas di Kantor Kepala Desa Ngadirejo. Edukasi dan diskusi dilakukan bersama Kepala Desa, Sekretaris Desa, parangkat Desa Ngadirejo lainnya, dan para Kader Posyandu. Dan dengan diadakannya edukasi ini dihasilkan poster dan dokumen SOP pelayanan penanganan stunting, yang selanjutnya diserahkan kepada Sekretaris Desa Ngadirejo

Kepala Desa Ngadirejo yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan keilmuan ini juga berpendapat bahwa “Dengan adanya SOP setiap kegiatan pelayanan terkait pencegahan stunting bisa optimal”. 

Di saat pelaksanaan edukasi yang bertepatan dengan kegiatan posyandu Ibu Kader posyandu juga memberikan respon positif, beliau mengatakan bahwa “tentunya setiap kegiatan penanganan stunting perlu diatur dalam suatu prosedur yang telah dibuat dan bisa dijadikan landasan prosedur dalam melakukan kegiatan posyandu penanganan stunting”.
Dengan pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin ini diharapkan memberikan pemahaman kepada seluruh perangkat Desa Ngadirejo tentang SOP pelayanan penanganan stunting yang dapat menjadi dasar prosedur pelaksanaan program pencegahan stunting yang telah dilaksanakan. 

Dari program kerja tersebut, respon dari para perangkat Desa Ngadirejo dan Kader Posyandu terbilang positif. Para perangkat Desa ngadirejo juga memberikan saran dan masukan agar pembuatan SOP ini menjadi lebih optimal. Program keilmuan atau monodisiplin ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman terkait prosedur pelayanan penanganan stunting namun juga bisa membantu dalam mengatasi permasalahan stunting di Desa Ngadirejo




Penulis: 
Muhammad Diding Setiawan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik
Fakultas ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar