Hadapi Revolusi Industri 4.0, Mahasiswa KKN Undip Adakan Pelatihan Dasar-dasar Arduino dan Simulasi

0
 
Dokumentasi Pemaparan Materi dan Simulasi 
Kepada Perwakilan Karang Taruna Remaja RW 01
 pada Selasa (30/7) di Balai Pertemuan RW 01 (Sumber: Dok. Pribadi)


Campusnesia.co.id - Wonogiri (30/7/2024) - Arduino adalah platform open-source yang menjadi salah satu faktor utama di balik Revolusi Industri 4.0. Arduino dirancang untuk memudahkan prototyping dan pengembangan sistem elektronik dengan menyediakan rangkaian mikrokontroler yang murah dan mudah digunakan, serta berbagai perangkat tambahan seperti sensor-sensor dan modul-modul komunikasi. 

Arduino dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari proyek DIY hingga pengembangan berbagai produk komersial dengan memanfaatkan beberapa model dan variasi yang tersedia. Arduino memiliki fleksibilitas dan skalabilitas sebagai keunggulan utamanya. Arduino terkenal karena harganya yang terjangkau. Jika dibandingkan dengan mikrokontroler dan platform pengembangan lainnya, Arduino menawarkan nilai yang sangat baik bagi para pengembang. Salah satu alasan utama di balik popularitas Arduino adalah kemudahan penggunaannya.

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim II UNDIP 2023/2024, Rizal Fadhilah, Teknik Elektro, sukses melaksanakan program “Pendampingan Pelatihan Arduino dan Simulasi Wokwi” di Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Program ini ditujukan untuk Karang Taruna dengan tujuan memberikan wawasan mengenai dasar dari otomasi industri lewat Arduino sebagai bekal gambaran dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.

Kegiatan ini diadakan di balai pertemuan RW 01 pada Tanggal 30 Juli 2024, Pukul 19.00 WIB sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh 10 Remaja Karang Taruna RW 01 dengan sangat antusias. Pada awalnya para remaja belum mengetahui dengan materi yang disampaikan dikarenakan memang masih awam mengenai Arduino. Namun setelah dilakukan pemaparan materi dan simulasi bersama-sama, para remaja menjadi lebih paham dan tertarik dengan Arduino.

Kemudian dibagikan juga modul pengenalan Arduino, yang nantinya juga akan dihibahkan ke Remaja Karang Taruna RW 01. Di dalam modul tersebut dimuat pengertian dasar dari mikrokontroler Arduino, berbagai jenis Arduino yang tersedia dan kegunaan dari masing-masing jenisnya. Penjelasan mengenai aplikasi simulator Arduino bernama Wokwi beserta cara menggunakannya,” terang Rizal, Senin (30/7).
 
Dokumentasi Penyerahan Booklet Kepada Perwakilan Karang Taruna Remaja RW 01 
pada Selasa (30/7) di Balai Pertemuan RW 01 (Sumber: Dok. Pribadi)

Kegiatan ini disambut baik oleh para remaja dan Ketua Karang Taruna RW 01. Menurut Iqbal (16), salah satu remaja yang mengikuti kegiatan ini mengatakan bahwa selain mendapatkan wawasan baru, kegiatan ini cukup menyenangkan. Ia juga menuturkan bahwa sangat ingin kegiatan seperti ini dilaksanakan kembali di kemudian hari. “Saya sebagai Ketua Karang Taruna sangat berterima kasih, ini merupakan hal yang baru bagi remaja-remaja. Pengenalan Arduino ini juga dapat meningkatkan keterampilan baik sebagai hobi dan memberikan gambaran kepada remaja jika ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi”. ujar Mas Tri selaku Ketua Karang Taruna RW 01 Kelurahan Kaliancar.



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Keselamatan Kerja dan Kesejahteraan Para Pekerja, Mahasiswa KKN Undip Gelar Sosialisasi K3 Di Desa Girirejo

0



Campusnesia.co.id - Dalam rangka meningkatkan keselamatan kerja dan kesejahteraan para pekerja, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menggelar sosialisasi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat bengkel pengelasan di Desa Girirejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, pada tanggal 6 Agustus 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan praktik kerja yang aman kepada pekerja di bengkel pengelasan yang merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.

Sosialisasi ini dilakukan oleh Muhammad Faiz Ramadhani yang merupakan mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro tahun 2023/2024, dari jurusan Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan yang di bantu oleh teman-teman KKN Tim II Universitas Diponegoro desa Girirejo. Acara ini diadakan di lokasi Bengkel pengelasan didesa Girirejo. 


Pentingnya Penggunaan APD
Dalam penjelasannya, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024. Muhammad Faiz Ramadhani, menjelaskan bahwa APD berfungsi untuk melindungi para pekerja dari berbagai risiko yang mungkin terjadi selama proses pengerjaan pengelasan . "Penggunaan APD, seperti helm, masker, dan sarung tangan, bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja," katanya.

 
Dukungan dan Rencana Ke Depan
Dalam rangka mendukung penerapan K3 yang berkelanjutan, Faiz memberikan bantuan berupa APD antara lain Helm las ,sarung tangan,dan poster pentingnya menjaga K3 dalam pengelasan pada pekerja bengkel las di Desa Girirejo.  


Sosialisasi ini diakhiri dengan penyerahan APD secara simbolis dan pemberian poster mengenai penetingnya penggunaan APD oleh Muhammad Faiz Ramadhani kepada Bapak Tanto selaku pekerja tempat bengkel las di Desa Girirejo . Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan keselamatan kerja semakin meningkat, serta risiko kecelakaan kerja dapat diminimalisir, sehingga kesejahteraan para pekerja di bengkel las Desa Girirejo dapat terjamin dengan baik.
 
Kegiatan KKN ini merupakan salah satu wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sekaligus kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan kerja di Desa Girirejo. 



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Minat Pemuda Bekerja Di Dunia Maritim, Mahasiswa KKN Undip Gelar Sosialisasi Dunia Maritim Di Desa Girirejo

0



Campusnesia.co.id - Dalam rangka meningkatkan minat para pemuda untuk bekerja di dunia maritim, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menggelar sosialisasi penyuluhan mengenai Edukasi Dunia Maritim di Kantor pertemuan di Desa Girirejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, pada tanggal 6 Agustus 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai luasnya pekerjaan di sektor maritim dan perkapalan , karena kebanyakan pemuda yang berdomisili di Desa Girirejo bekerja di industry dan sedikitnya pemahaman dan pengetahuan tentang dunia maritim. 

Sosialisasi ini dilakukan oleh Muhammad Faiz Ramadhani yang merupakan mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro tahun 2023/2024, dari jurusan Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan yang di bantu oleh teman-teman KKN Tim II Universitas Diponegoro desa Girirejo. Acara ini diadakan di Kantor pertemuan di Desa Girirejo.


Penjelasan Singkat dunia maritim 
Dalam penjelasannya, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024. Muhammad Faiz Ramadhani, menjelaskan bahwa Pendidikan maritim yang dimaksud tidak hanya untuk menyediakan tenaga kerja terampil atau mencetak buruh untuk mengisi lapangan pekerjaan di sektor kelautan dan perikanan. Pendidikan maritim yang diperlukan saat ini, adalah yang mengupayakan penguatan karakter dan wawasan tentang maritim kepada anak muda di Desa Girirejo .

Pendidikan maritim untuk anak muda harus direncanakan dengan baik, strategis dan jangka panjang. Karena harus diakui, membangun karakter sebuah bangsa jauh lebih susah daripada membangun ribuan gedung pencakar langit. Namun, mau tidak mau pendidikan maritim harus menjadi prioritas. Agar anak muda, calon generasi penerus, kembali menjadikan laut sebagai urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 

Dukungan dan Rencana Ke Depan
Dalam rangka mendukung Edukasi Dunia Maritim yang berkelanjutan, Faiz memberikan Poster yang berisikan Daftar galangan yang ada di Indonesia yang kepada pemuda karang taruna di Desa Girirejo.  
 
Kegiatan KKN ini merupakan salah satu wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sekaligus kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan kerja di Desa Girirejo. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Hadirkan Kegiatan Inspiratif Malam Sastra

0



Campusnesia.co.id - Pada tanggal 3 Agustus 2024, Pendopo Kelurahan Joyotakan menjadi lokasi acara bertajuk Malam Sastra, yang diselenggarakan oleh Aqila Mar Alifah, mahasiswi jurusan Sastra Inggris dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024. Kegiatan ini bertema Menyaksikan Realitas Sosial Budaya Melalui Layar dan Narasi  dengan tujuan untuk memberdayakan remaja yang tergabung dalam Forum Anak melalui pengenalan karya sastra berupa film dan realitas sosial budaya.

Kegiatan dimulai dengan pembekalan materi tentang karya sastra dan film, kemudian dilanjutkan mengenalkan budaya dan komponen-komponen realitas sosial budaya. Selanjutnya baru dilakukan pemutaran film pendek berjudul Singsot (2016) dan Nyengkuyung (2021). Kedua film ini dipilih karena memberikan berbagai gambaran tentang aspek kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya lokal. Contohnya seperti dalam film Singsot (2016), mengeksplorasi tentang nilai dan norma yang dipercayai di masyarakat berbentuk mitos. 

Kemudian film Nyengkuyung (2016) yang juga mengeskplorasi tentang identitas budaya dimana ditunjukkan adanya kesenian pertunjukan gamelan. Tidak hanya itu, film Nyengkuyung juga mengeskplorasi tentang perubahan sosial yang disebabkan pandemi covid 19, dan kehidupan sehari-hari masyarakat seperti mengumpulkan jimpitan dan bergosip. Kedua film ini diputarkan untuk tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan yang berarti kepada peserta tentang kenyataan-kenyaatan sosial budaya yang ada di dalam film.

Setelah pemutaran, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang juga dipandu oleh Aqila Mar Alifah. Diskusi ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk membagikan pandangan mereka, mendalami makna film, dan berbicara tentang bagaimana karya sastra mencerminkan dan mempengaruhi kondisi sosial serta budaya mereka. 


Inisiatif ini bertujuan untuk lebih dari sekadar hiburan; acara ini juga merupakan langkah penting dalam memperkenalkan dan mendalami kekayaan budaya serta sosial di sekitar mereka. Dengan mengadakan Malam Sastra, diharapkan dapat memperluas pemahaman peserta tentang peran karya sastra dalam masyarakat serta mendorong mereka untuk aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal.

Malam Sastra di Pendopo Kelurahan Joyotakan menjadi momen yang signifikan dalam menghubungkan remaja dengan tradisi lokal mereka, serta memberikan mereka platform untuk mengeksplorasi dan menghargai kekayaan budaya yang ada. Acara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan apresiasi peserta terhadap sastra dan budaya, tetapi juga memotivasi mereka untuk berperan dalam pelestarian nilai-nilai tersebut di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar

Kolaborasi Mahasiswa KKN UNDIP Di Kelurahan Tipes Dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Melalui Digital Parenting

0


Campusnesia.co.idSurakarta (30/07/2024) Di era perkembangan teknologi yang terus berkembang saat ini, perangkat digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Penggunaan gadget yang berlebihan memiliki efek buruk yang dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi yang berlebihan dari gadget dapat menyebabkan anak sulit fokus dan hiperaktif. Dampak ini tentu berdampak buruk pada masa depan anak, menyebabkan kesulitan konsentrasi di sekolah, penurunan prestasi, dan produktivitas yang rendah di kemudian hari.

Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 33,44% anak usia dini berusia 0-6 tahun di Indonesia sudah bisa menggunakan ponsel. Data lainnya menunjukkan bahwa gangguan autisme pada anak usia 2-3 tahun dipengaruhi oleh paparan layar sebelum usia 1 tahun. Oleh karena itu, peran orang tua dalam membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak menjadi sangat penting. Orang tua perlu mengetahui rekomendasi batasan maksimum paparan layar serta aturan yang perlu diterapkan ketika anak diberikan gadget

Untuk membantu mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 dari prodi Kedokteran dan Teknik Komputer berkolaborasi membuat program yang bertujuan mengingatkan serta menyadarkan kembali orang tua mengenai pentingnya mengatur screen time anak agar tumbuh kembang anak menjadi optimal dan terhindar dari dampak adiksi gadget.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN Undip melakukan pelatihan kepada orang tua wali murid SD Negeri Bunderan di Kelurahan Tipes pada hari Selasa, 30 Juli 2024. Kegiatan diawali dengan pemberian materi meliputi aturan yang perlu diketahui orang tua saat memberikan anaknya gadget, seperti mendampingi anak, membatasi paparan layar, dan mengawasi konten yang ditonton anak. 

Orang tua juga diajak menilai penggunaan gadget pada anak dan parenting yang diterapkan selama ini melalui kuesioner. Setelahnya, orang tua diberikan pelatihan dalam menggunakan aplikasi parenting control untuk membantu membatasi screen time pada anak. Aplikasi ini bersifat multifungsi karena selain dapat membantu orang tua mengatur batasan penggunaan layar anak, aplikasi ini juga dapat membatasi konten yang bisa diakses anak, serta memantau aktivitas online anak dari jarak jauh. Agar interaksi berlangsung dua arah sesi tanya jawab juga dilakukan, di mana beberapa orang tua yang kesulitan membuat akun dan menggunakan aplikasi tersebut dibantu oleh para mahasiswa.

Untuk semakin memahami pengaturan screen time pada anak, para orang tua diberikan leaflet berisi rangkuman materi sosialisasi serta modul panduan penggunaan aplikasi parenting control. Melalui program ini, diharapkan orang tua dapat lebih bijak dalam mengelola penggunaan gadget oleh anak-anak mereka, sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal tanpa terganggu oleh adiksi gadget.




Penulis: 
Fiandra Fadiya Nurfandini 

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Manajemen Promosi, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berikan Edukasi dan Pembuatan Katalog Paket Bundling

0


Campusnesia.co.id -  Karanganyar, 12 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, telah meluncurkan program yang inovatif untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja unggulan yang diinisiasi oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut, adalah pembuatan Katalog Paket Bundling untuk UMKM Project Bamboo.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan penjualan UMKM melalui manajemen promosi dan strategi harga yang lebih efektif. Katalog Bundling yang dibuat oleh Okti tidak hanya menampilkan produk-produk yang dijual oleh UMKM Project Bamboo, tetapi juga menawarkan paket produk dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga jual per produk secara individu.

"Melalui Katalog Bundling ini, saya berharap dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan. Paket bundling ini dirancang untuk menarik lebih banyak konsumen dengan menawarkan nilai yang lebih besar untuk setiap pembelian," ujar Okti Wulandari.

Katalog ini dirancang untuk memberikan solusi dalam manajemen harga dan promosi bagi UMKM di Desa Pendem, yang sebagian besar masih berjuang untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan strategi bundling ini, Okti berharap produk-produk lokal bisa lebih dikenal dan diminati, sehingga mendongkrak pendapatan Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu tersebut. Langkah ini mendapat sambutan positif dari Pak Anton dengan harapan program-program seperti ini bisa terus berlanjut dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi di Desa Pendem.

Program kerja ini merupakan bagian dari upaya KKN Universitas Diponegoro untuk memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi dan penerapan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Dengan hadirnya program ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan UMKM di Desa Pendem dan sekitarnya.



Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Booklet Pengenalan UMKM Pabrik Tempe Rumahan Desa Siwalan

0


Campusnesia.co.id - Siwalan, Pekalongan (03/08/2024) - Tempe merupakan sebuah makanan yang terbuat dari kedelai yang melewati proses fermentasi. Keberadaan tempe ini sudah ada lebih dari 1000 tahun dan juga menjadi salah satu makanan yang digemari oleh orang Indonesia. 

Tempe digemari banyak kalangan karena memiliki banyak variasi olahan makanan, sehingga cocok untuk di segala jenis makanan. Selain menjadi salah satu makanan yang sering dimakan, Tempe memiliki banyak khasiat yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain: serat, Vitamin B, zat besi, kalsium, dan magnesium. Selain banyak khasiatnya, tempe memiliki manfaat bagi kesehatan, yaitu menurunkan kadar kolesterol, mengendalikan gula darah, dan meningkatkan kesehatan pencernaan. 


Salah satu pengusaha tempe rumahan di Desa Siwalan yaitu Mas Restu. Beliau memulai usaha tempe rumahan sejak lima tahun yang lalu. Usahanya ini juga dilakukan oleh seluruh anggota keluarganya. Dalam sekali produksi, mereka dapat menghasilkan tempe segar sebanyak 100 Kg yang akan dipasarkan ke beberapa pasar di Pekalongan. 

Untuk menciptakan sebuah tempe yang sempurna dan layak dimakan, diperlukan waktu selama tiga hari. Karena dalam pembuatan tempe ini memerlukan sebuah proses fermentasi dari sebuah mikroorganisme kapang Rhizopus Oligosporus. Rhizopus Oligosporus berperan besar dalam pembuatan tempe yang menghasilkan Enzim Protease. Enzim ini menghasilkan Enzim Fitase fitat yang membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar 30-50 jam. 



Penulis:
Muhammad Adam Permana
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Etnovideografi Desa Siwalan: Tradisi Nyadran Desa Siwalan Dukuh Krengseng

0
 


Campusnesia.co.idSiwalan, Pekalongan (29/07/2024) - Kebudayaan merupakan sebuah kegiatan yang tanpa disadari menjadi sebuah kebiasaan di suatu masyarakat. Dari kebudayaan tersebut menjadi sebuah identitas yang diturunkan untuk generasi-generasi selanjutnya. 

Sebuah tradisi perlu dilestarikan, karena seiring perkembangan zaman, tradisi akan semakin luntur dikarenakan semakin canggihnya teknologi. Untuk itu, dibentuklah sebuah Etnografi berupa Video yang bertujuan untuk melestarikan sebuah budaya melalui teknologi canggih. Di Desa Siwalan, tepatnya di Dukuh Krengseng, terdapat sebuah tradisi adat yang berkaitan dengan mendoakan leluhur yang sudah meninggal, yaitu tradisi “Nyadran”.


Nyadran merupakan sebuah tradisi yang berasal dari proses akulturasi budaya Jawa dan budaya Islam. Tradisi ini diturunkan dari generasi ke generasi dan tetap mempertahankan esensi dari setiap susunan acaranya. 

Tradisi Nyadran rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Siwalan pada bulan Suro (berdasarkan penanggalan Jawa) dan hanya dilaksanakan di Dukuh Krengseng, tepatnya di depan makam Dukuh Krengseng. Selain untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal, eksistensi dari tradisi Nyadran ini juga menjadi sebuah wadah kekerabatan bagi masyarakat Desa Siwalan, Khususnya warga Dukuh Krengseng. 

Berikut etnovideografi Tradisi Nyadran:



Penulis:
Muhammad Adam Permana
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

PHBS: Bukan Cuma Jargon, Tapi Seni Gaya Hidup!

0
 

Campusnesia.co.id - Pekalongan (12/08/2024) - Desa Kedungjaran hari ini semakin menorehkan langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat yang hidup sehat dan bersih. Kegiatan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang digelar oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024, berhasil menyedot antusiasme warga dari berbagai kalangan.

Acara yang diinisiasi oleh para mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa KKN menargetkan agar pembinaan ini mencapai tiap lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal tersebut ditujukan agar pola hidup sehat dan bersih menjadi sebuah gaya hidup dan kebiasaan yang mengakar kuat pada masyarakat Desa Kedungjaran, Kec. Sragi, Kab Pekalongan.


Mahasiswa KKN tim II Undip, menekankan bahwa PHBS bukan hanya sekadar slogan, melainkan gaya hidup yang harus diterapkan oleh seluruh anggota masyarakat. “Dengan menerapkan PHBS, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar dari berbagai penyakit,” ujarnya. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar.

Kegiatan pembinaan ini dilakukan secara berkala agar tiap lapisan masyarakat dapat mendapatkan pengetahuan yang sama mengenai pola hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dikemas dalam berbagai bentuk yang menarik dan interaktif, seperti demo pembuatan makanan sehat, penyuluhan kesehatan, praktik, dan berbagai macam bentuk yang lainnya. Oleh karena itu, anak-anak pun tidak ketinggalan untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pembinaan ini.

Kegiatan pembinaan ini dianggap masyarakat Desa Kedungjaran membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”Adanya Kegiatan ini cukup menambah wawasan kami, terutama pentingnya menjaga kebersihan tangan dan pakaian setelah melakukan kegiatan rumah tangga” ujar salah satu ibu-ibu PKK. Kegiatan ini juga dianggap membantu guru-guru sekolah dalam menerapkan PHBS di MI Kedungjaran, “Edukasi dan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa membantu kami mendapatkan inovasi metode belajar yang menyenangkan mengenai pererapan Perilaku Hidup Bersih dan sehat”ujar salah satu Guru Madrasah ibtidaiyah Kedungjaran.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kedungjaran semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup sehat. Dengan demikian, diharapkan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat dan desa menjadi lebih sehat, bersih, dan produktif. Otput dari kegiatan pembinaan ini adalah Booklet Pedoman PHBS yang disusun dan diserahkan pada berbagai stakeholder terkait seperti kepala desa kedungjaran, kepala sekolah MI Kedungjaran, Kepala Ibu-Ibu PKK, dan Kepala Kelompok tani.

Kedungjaran siap menuju desa sehat yang mandiri!



Oleh : 
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 
Desa Kedungjaran, Kec Sragi, Kab Pekalongan.


Editor:
Achmad Munandar

Maggot: Solusi untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah Mahasiswa KKN TIM II Undip Berdayakan Warga Desa Pendem Melalui Budidaya Maggot

0

Campusnesia.co.id - Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar (31/07/24). Permasalahan sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan dan limbah pertanian menjadi masalah yang serius yang dihadapi di Desa Pendem. Penumpukan sampah organik yang tidak tertangani dengan baik dapat mencemari lingkungan. Namun, maggot sebagai solusi inovatif yang hadir di desa ini berkat program kerja monodisiplin dari mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro oleh Rahayu Lintang Yuhanda. Program ini memberikan alternatif solusi cara untuk mengatasi masalah organik dan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian lokal melalui penggunaan maggot sebagai pengurai sampah. 

Dalam upaya untuk mengatasi penumpukan sampah organik yang mengganggu lingkungan dan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memperkenalkan metode pengelolaan sampah dengan berbudidaya maggot. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Selain sebagai pengurai sampah organik, maggot ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. 

Salah satu aspek utama dari program ini adalah sosialisasi dan edukasi kepada kelompok ternak di Dusun Gombel. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara budidaya maggot, dari pemilihan bahan organik yang tepat hingga teknik pemeliharaan dan pengumpulan hasil panen. Edukasi ini juga mencakup manfaat jangka panjang dari pengelolaan sampah menggunakan maggot, baik untuk lingkungan maupun untuk perekonomian desa.


Selain manfaat lingkungan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kompos hasil pengolahan maggot dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Lebih jauh lagi, maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi, membuka peluang baru untuk usaha kecil dan menengah di desa.

Dengan adanya program monodisiplin ini, diharapkan warga Desa Pendem dapat memanfaatkan maggot sebagai solusi permasalahan sampah dan pemanfaatannya sebagai pakan ternak yang ramah lingkungan. 



Editor:
Achmad Munandar