(Pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin
di Kantor Kepala Desa Ngadirejo oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)
Campusnesia.co.id - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif jangka panjang. Stunting menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Desa Ngadirejo.
Stunting dapat dianggap sebagai salah satu risiko yang perlu dikelola secara komprehensif. Melalui manajemen risiko yang efektif, diharapkan angka stunting tidak hanya dapat dihentikan peningkatannya, tetapi juga dapat diturunkan secara bertahap hingga tuntas.
Penanganan stunting di Desa Ngadirejo membutuhkan upaya komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, petugas kesehatan, kader posyandu, hingga masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai risiko yang dapat menghambat keberhasilan program, seperti kurangnya koordinasi antar-pemangku kepentingan, keterbatasan sumber daya, rendahnya kesadaran masyarakat, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko menjadi sangat penting dalam upaya penanganan stunting di Desa Ngadirejo. Melalui manajemen risiko, pemerintah desa dan pemangku kepentingan terkait dapat mengidentifikasi, menganalisis, serta menyusun strategi mitigasi yang tepat untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul. Hal ini akan membantu memastikan pelaksanaan program penanganan stunting berjalan efektif dan efisien, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan adanya manajemen risiko yang komprehensif, Desa Ngadirejo diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam penanganan stunting secara sistematis dan berkelanjutan, sehingga dapat menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola potensi risiko yang dapat terjadi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan peluang yang ada.
Karanganyar (21/7/2024). Salah satu mahasiswa berrnama Muhammad Diding Setiawan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Publik, KKN Tim II Undip telah melaksanakan program kerja keilmuan atau monodisiplin berupa edukasi pentingnya manajemen risiko kepada para perangkat Desa Ngadirejo dan ibu-ibu kader posyandu. Program kerja ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang cara menganalisis risiko-risiko yang dihadapi menggunakan matriks RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed). Matriks ini bisa membantu mengidentifikasi peran dan tanggung jawab Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa lainnya, serta kader posyandu dalam mengelola risiko terkait stunting. Analisis ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang pihak-pihak yang terlibat, tugas, dan akuntabilitas masing-masing, sehingga pengelolaan risiko dapat dilakukan secara terstruktur dan efektif.
Kepala Desa dan Sekretaris Desa Ngadirejo memberikan pendapat bahwa “memang perlu adanya manajemen risiko untuk menganalisis risiko yang ada di Desa ini, ya contohnya stunting sendiri”.
(poster yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)
Dari pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin yang telah dilakukan menghasilkan poster dan dokumen manajemen risiko menggunakan matrik RACI yaitu resiko edukasi gizi untuk masyarakat, dengan Responsible (R) yaitu Bu Bidan; Accountable (A) yaitu Kepala Desa Ngadirejo; Consulted (C) yaitu Puskesmas, Dinas Kesehatan; Informed (I) yaitu Masyarakat, Tokoh Masyarakat. Poster dan dokumen yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip diserahkan kepada Kepala Desa dan disimpan di arsip Kelurahan.
Dari program kerja tersebut, respon dari para perangkat Desa Ngadirejo dan Kader Posyandu terbilang positif. Para perangkat Desa Ngadirejo dan para ibu-ibu kades posyandu juga memberikan masukan dan saran agar nantinya manajemen risiko ini bisa diterapkan dan membantu dalam menganalisis risiko stunting di Desa Ngadirejo
Penulis:
Muhammad Diding Setiawan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik
Fakultas ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro
Editor:
Achmad Munandar