Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Hadirkan English Corner Guna Membangun Generasi Desa Pojok yang Siap Bersaing di Era Global

0
 

Campusnesia.co.id - Di era digital saat ini, penguasaan bahasa Inggris telah menjadi kunci utama untuk membuka berbagai peluang di dunia kerja, baik secara lokal maupun internasional. Bahasa Inggris bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan juga sarana untuk memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan, dan membawa potensi diri ke panggung global. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menguasai bahasa ini agar dapat bersaing dalam dunia yang semakin terhubung.

Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, salah satu mahasiswa dari tim II KKN UNDIP di Desa Pojok telah melaksanakan sebuah program kerja yang diberi nama "English Corner". Sesuai dengan namanya, kegiatan ini diadakan di pojok ruangan yang dihiasi dengan beragam buku berbahasa Inggris, mulai dari buku anak-anak hingga remaja, dengan jumlah sekitar 50 buku. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan yang lebih penting, meningkatkan kosakata bahasa Inggris di kalangan pemuda Desa Pojok.

Berdasarkan riset yang dilakukan sebelum program ini dilaksanakan, ditemukan bahwa banyak pemuda di Desa Pojok yang belum fasih berbahasa Inggris. Oleh karena itu, program "English Corner" difokuskan pada interpretasi dan penerjemahan kata, dengan harapan bahwa para peserta akan terbiasa dan mulai mengenal lebih banyak kosakata. Seiring waktu, mereka akan mampu merangkai kata-kata tersebut menjadi kalimat yang lebih kompleks secara autodidak.

Program ini dirancang sedemikian rupa sehingga setiap peserta duduk melingkar sambil memegang buku, menerjemahkan, dan menginterpretasikan teks secara bersama-sama. Setiap kata yang tidak mereka pahami akan dicatat kembali di buku yang mereka bawa, sehingga mereka dapat mengulang dan mengingat kata-kata tersebut. Dengan metode ini, para pemuda diharapkan tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam proses belajar.


Kegiatan ini dilaksanakan oleh karang taruna RW 06 yang dikenal dengan nama PAPARASI. Dalam jangka panjang, "English Corner" akan dilanjutkan oleh PAPARASI secara berkala, sehingga dampak dari program ini dapat berkelanjutan dan pada akhirnya, pemuda Desa Pojok menjadi lebih fasih dalam berbahasa Inggris. 

Dengan adanya inisiatif seperti "English Corner", Desa Pojok tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di kalangan pemudanya, tetapi juga membuka pintu bagi mereka untuk meraih peluang yang lebih luas di masa depan. Keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melaksanakan kegiatan serupa, sehingga semakin banyak generasi muda yang siap bersaing di kancah internasional.



Editor:
Achmad Munandar

Mempersiapkan Generasi Global: Tim KKN UNDIP Desa Pojok Luncurkan Metode ‘Kuasai Kata, Kuasai Dunia’

0



Campusnesia.co.id - Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia modern. Penguasaan bahasa ini, jika diperkenalkan dengan metode yang tepat, akan mempermudah anak-anak dalam menguasai bahasa Inggris. Lebih dari sekadar kemampuan berbicara, mereka akan terbiasa hingga merasa percaya diri untuk berkomunikasi dalam bahasa ini. Anak-anak yang menguasai dua bahasa juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemikiran kognitif, menjadikan mereka lebih kritis dan analitis.

Menjawab kebutuhan ini, pada tanggal 1 Agustus 2024, seorang mahasiswa KKN Tim II UNDIP di Desa Pojok memperkenalkan modul pembelajaran berjudul “Kuasai Kata, Kuasai Dunia” kepada guru-guru SDN 02 Desa Pojok. Modul ini berfokus pada pemahaman kosakata, yang merupakan kunci untuk menyusun kata dan kalimat dengan tepat. Kemampuan ini tidak hanya penting dalam menulis dan berbicara, tetapi juga dalam berkomunikasi secara efektif. Penguasaan kosakata bahasa Inggris juga mendukung pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penguasaan bahasa Inggris juga menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan. Kemampuan ini membuka peluang yang lebih besar bagi mereka untuk berkontribusi di kancah internasional di era globalisasi. Dengan pendekatan yang disampaikan dalam modul ini, diharapkan siswa dapat memahami dan menggunakan bahasa Inggris dengan baik, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang diperlukan untuk sukses di dunia global.

Beberapa kegiatan dalam metode pembelajaran ini meliputi  group discussion dengan pembuatan mind map  (peta pikiran), yang membantu siswa memahami hubungan antara kata-kata dan konsep secara lebih jelas, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri dan kerja sama tim. Kemudian, ada permainan charades (tebak kata) yang bertujuan meningkatkan pemahaman kosakata siswa melalui representasi visual, memperkuat ingatan melalui asosiasi, dan melatih kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis gerakan dan ekspresi.


Selain itu, metode  word pairsn  (pemasangan kata) digunakan untuk memperkaya perbendaharaan kata, melatih kecepatan berpikir, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendorong kolaborasi antar siswa. Metode ini juga membantu siswa dalam belajar ejaan. Kegiatan terakhir adalah interpretasi lagu , yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur kalimat dan pengucapan bahasa Inggris dengan cara yang lebih menyenangkan.

Dengan integrasi pengajaran kosakata bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka, langkah ini menjadi upaya strategis untuk mempersiapkan generasi yang kompeten dan siap bersaing di tingkat internasional. Metode pembelajaran yang diterapkan di Desa Pojok ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mendukung pengembangan kemampuan berbahasa Inggris siswa sejak dini.



Editor:
Achmad Munandar

Penguatan Produk Hasil Ternak Untuk Meningkatkan Konsumsi Protein Hewani Dalam Mendukung Pencapaian SDGS Goals I

0
 


Campusnesia.co.id - Kolaborasi Bidang Ilmu Nutrisi dan Produksi Ternak Unggas Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan kader ibu PKK di Desa Ngampon Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Jawa Tengah dalam peningkatan pengetahuan produk hasil ternak khususnya unggas untuk meningkatkan konsumsi protein hewani.

Ketua PKK Desa Ngampon Kecamatan Ampel Sulastri mengemukakan produk ternak unggas yang rutin dikonsumsi yaitu telur. Karena telur sebagai produk protein hewani yang relatif terjangkau. Rata-rata setiap hari masyarakat mengkonsumsi telur dibandingkan daging ayam. Kondisi pendapatan masyarakat Desa Ngampon yang fluktuatif dengan mata pencaharian petani tetapi daging ayam dapat dikonsumsi rata-rata 2 minggu sekali.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai produk hewani meliputi telur dan daging.  Daging dapat diperoleh dari usaha beternak mandiri sebagai contoh pemeliharaan ayam kampung skala rumah tangga. Peluang ayam kampung dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak kalah seperti ayam ras pedaging. Pemeliharaan secara skala rumah tangga dengan jumal 10-20 ekor dapat membantu pendapatan keluarga. Dari aspek nutrisi ransum nutrien yang dibutukan tidak tinggi. Ransum pada ayam kampung dapat diberika secara sederhana, sebagai contoh, bekatul, limbah rumah tangga dan jagung bisa diberikan ke ayam. Selain daging, telur yang dihasilkan ayam kampung betina dapat bermanfaatkan bagi keluarga. Secara mandiri keluarga atau masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gizinya.


Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., bahwa pemeliharaan ayam kampung dalam skala rumah tangga dapat membantu ekonomi keluarga. Pertumbuhan ayam kampung dapat dikontrol secara semi intensif, sehingga dalam 10-12 minggu dapat mencapai bobot badan 800-1.000 g/ekor. Sebagai contoh ibu-ibu setiap rumah memiliki 10 ekor ayam betina jadi telur bisa digunakan sendiri untuk keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ketika pada acara desa atau hari raya tidak langka ayam kampung. Bagi yang tidak memiliki lemari es daging dapat direbus untuk mengatasi perubahan fisik daging. Kemudian untuk telur bisa disimpan pada suhu ruang sampai 7 hari. 


Desa Ngampon memiliki potensi lahan pertanian khususnya padi dan jagung. Ketika kondisi hujan para petani menanam padi dan jagung, sehingga by product kedua tanaman dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam kampung. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborasi Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan serta Produksi Ternak Unggas Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Rizki Surahman, Adelita Rahmah Kusumaningrum, Rosadevi, Maliqul Hafidz Pradipta dan tim KKN 2 Desa Ngampon Kecamatan Ampel Boyolali.



Editor:
Achmad Munandar

Edukasi K3 dan Pengadaan APD untuk Pekerja Mebel Kayu: Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

0
 


Campusnesia.co.id - Desa Botolambat, 7 Agustus 2024 - Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja di industri mebel kayu, seorang mahasiswa Reikhan Abiyoga dari Universitas Diponegoro telah melakukan kegiatan edukasi dan pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa kacamata pelindung dan sarung tangan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menambah kesadaran akan pentingnya K3 dan memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja selama melakukan aktivitas mereka.

Pada sesi edukasi yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2024, Reikhan menyampaikan berbagai materi mengenai pentingnya K3 di sektor mebel kayu. Materi ini mencakup potensi bahaya yang sering dihadapi oleh pekerja, seperti risiko cedera mata akibat serpihan kayu dan paparan debu, serta cedera tangan akibat penggunaan alat dan mesin yang tajam.

Menggunakan presentasi interaktif dan studi kasus nyata, para pekerja diajak untuk mengenali dan memahami bahaya di tempat kerja mereka serta cara-cara untuk menguranginya. “Tujuan kami adalah agar para pekerja tidak hanya menyadari pentingnya K3 tetapi juga dapat menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari mereka,” ujar Reikhan.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan kerja, Reikhan juga mengadakan APD berupa kacamata pelindung dan sarung tangan untuk para pekerja. Kacamata pelindung ini diharapkan dapat melindungi mata pekerja dari serpihan kayu dan debu, sementara sarung tangan memberikan perlindungan tambahan bagi tangan mereka saat bekerja dengan alat dan mesin tajam.

“Kami berharap dengan adanya APD ini, para pekerja dapat bekerja dengan lebih aman dan merasa lebih nyaman, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” tambah Reikhan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para pekerja mebel kayu milik Pak Supri Salah satu pekerja, Pak Supri menyampaikan apresiasi nya. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan ini. Edukasi yang diberikan sangat berguna dan APD yang kami terima akan sangat membantu kami bekerja dengan lebih aman,” ujarnya.

Kegiatan edukasi dan pengadaan APD ini merupakan bagian dari komitmen Reikhan dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk lebih peduli terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, khususnya di industri yang berisiko tinggi.

Dengan dilaksanakannya kegiatan edukasi dan pengadaan APD ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya K3 semakin meningkat di kalangan pekerja mebel kayu dan masyarakat luas. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.



Editor:
Achmad Munandar

Panduan Visual: Yuk Kenali, Rambu Bencana Dalam Menghadapi Bencana Alam

0


Campusnesia.co.id - Batang (29/07/2024) - Rambu-rambu bencana merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui sejak dini, terkhususnya oleh anak-anak yang sudah mulai bersekolah. Bencana merupakan peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat baik yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia. Pencerdasan terkait bencana juga harus diedukasikan sejak dini, untuk meminimalisir ketidaktahuan tindakan saat terjadi bencana.

Oleh karena itu kegiatan yang diadakan adalah sosialisasi rambu-rambu bencana. Kegiatan ini merupakan bentuk dari realisasi salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 dengan sasaran anak SMP Kelas 9 di SMPN 03 Karangtengah. Mengambil sasaran anak SMP dengan harapan mereka mendapat pengetahuan sedini mungkin dan dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. 
 
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi kepada siswa  yang berisi tentang penjelasan Rambu Bencana, macam-macam rambu bencana, pentingnya rambu bencana sejak dini, mitigasi terjadinya gempa bumi. Para siswa sangat antusias dan senang dengan adanya kegiatan ini, dibuktikan dengan keaktifan para siswa dalam tanya jawab. Dengan adanya kegiatan edukasi rambu-rambu bencana diharapkan mereka dapat menerapkan dan meningkatkan pengetahuannya, sehingga dapat diterapkan di masyarakat Desa Karangtengah untuk kedepannya.
 

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pemberian kuis kepada siswa kelas 9 terkait rambu-rambu bencana. 

 
Kegiatan ini, mahasiswa menyiapkan poster sebagai pegangan siswa dengan menempelkannya pada mading sekolah, setelah itu dilakukan sosialisasi dengan materi rambu-rambu bencana. Dengan pelaksanaan program mitigasi bencana alam, diharapkan siswa kelas 9 SMPN 03 Karangtengah mampu mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan apabila terjadi bencana alam. Ilmu tersebut memberikan dampak positif dalam meminimalisir risiko dan kerugian yang disebabkan oleh bencana alam. 



Penulis: 
Sarah Anggraini
Mahasiswa Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan:
Diah Rahayu Wulandari, SKM., M.Kes.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Gerakkan Kader Posyandu Desa Gemantar untuk Perangi TBC Anak

0
 


Campusnesia.co.id - Gemantar (29/07/2024) - Langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penularan TBC pada anak telah dilakukan melalui program "Pencerdasan Faktor Risiko Penularan TBC Anak melalui Pemberdayaan Kader Posyandu" di Desa Gemantar pada Senin, 29 Juli 2024. Program ini dipimpin oleh Larasati Dyandra Andjani, mahasiswa KKN Undip Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, serta melibatkan beberapa tokoh kesehatan dan kader posyandu.

Latar belakang pelaksanaan program ini didorong oleh rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC anak dan ketidakmauan sebagian masyarakat yang terduga terinfeksi untuk melakukan pemeriksaan dahak, padahal pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah penularan sejak dini. Bu Tomimah, salah satu kader Posyandu menyampaikan keprihatinannya, "Masyarakat di sini masih kurang peduli. Banyak yang tidak mau memeriksakan dahaknya, padahal itu adalah langkah awal yang sangat penting untuk mendeteksi penyakit lebih awal."

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 kader Posyandu yang sangat antusias mendapatkan pengetahuan baru terkait TBC anak. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Pembina Posyandu Desa Gemantar yang menekankan pentingnya peran kader Posyandu dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan dan pelacakan dini TBC pada anak. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, "Kader Posyandu memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam pencegahan penyakit di masyarakat. Melalui program ini, diharapkan kader-kader kita semakin terampil dan peka terhadap isu kesehatan yang dihadapi masyarakat, terutama terkait TBC."
 

Sambutan dilanjutkan oleh Ketua Posyandu Desa Gemantar, yang menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program ini. Beliau juga menekankan perlunya peningkatan kerja sama antara kader Posyandu dan masyarakat untuk memastikan pelacakan dini TBC anak dapat berjalan efektif. "Kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan, dan kami sebagai kader Posyandu harus menjadi teladan dalam menyebarluaskan informasi dan mendorong warga untuk proaktif dalam menjaga kesehatan." ujarnya.

Program kemudian dilanjutkan dengan dua sesi materi utama. Materi pertama disampaikan oleh Bidan Desa yang membahas mengenai Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu. Bidan Desa memberikan pemaparan mendalam tentang bagaimana Posyandu dapat menjadi pusat layanan kesehatan yang efektif, salah satunya dalam mendukung pelacakan dan pencegahan TBC pada anak. Ia juga menjelaskan pentingnya pelaporan dan pemantauan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, serta bagaimana peran aktif masyarakat dapat memperkuat upaya ini.

Materi kedua disampaikan oleh Larasati Dyandra Andjani, mahasiswa KKN Undip yang memimpin program ini. Dyandra memaparkan secara rinci mengenai faktor risiko penularan TBC pada anak, tanda dan gejala yang harus diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh masyarakat. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif kader Posyandu dalam menyebarkan informasi ini kepada masyarakat luas. "Kader Posyandu adalah ujung tombak dalam upaya pencegahan TBC. Dengan pengetahuan yang diberikan hari ini, saya berharap ibu-ibu kader Posyandu dapat semakin efektif dalam menjalankan tugasnya dan membantu mencegah penularan TBC pada anak di desa ini." jelas Dyandra.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Gemantar dapat lebih waspada dan tanggap dalam menghadapi risiko penularan TBC pada anak. Program ini tidak hanya memperkuat peran kader Posyandu, tetapi juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa KKN, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan yang mungkin saja terjadi di desa ini.



Penulis:
Larasati Dyandra Andjani
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing Lapangan:
Binar Panunggal, S.Gz., M.P.H

Lokasi:
Balai Desa Gemantar
Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar

WASPADA!!! Pinjaman Online Mengancam Stabilitas Ekonomi di Desa Longkeyang

0

Campusnesia.co.id - Di Desa Longkeyang, fenomena pinjaman online ilegal telah menciptakan masalah mendalam bagi warganya. Banyak penduduk yang terjerat dalam utang berbunga tinggi, yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.

Masyarakat Desa Longkeyang kini menghadapi ancaman serius dari pinjaman online ilegal yang merajalela. Pinjaman semacam ini menawarkan kemudahan akses dana, namun sering kali dengan syarat yang merugikan, seperti bunga yang sangat tinggi dan denda yang mencekik. Banyak warga desa yang terjerat dalam lingkaran utang yang sulit diatasi karena praktik-praktik tidak transparan dan tak etis dari penyedia layanan tersebut.

Kasus terbaru menunjukkan bahwa beberapa warga desa telah mengalami kerugian finansial besar setelah mengambil pinjaman dari platform yang tidak terdaftar secara resmi. Pengalaman pahit ini menambah beban mereka, yang kini harus menghadapi tagihan yang membengkak dan tekanan untuk melunasi utang dalam waktu singkat.

Pinjaman online menjanjikan kemudahan akses dan pencairan dana yang cepat, namun sering kali disertai dengan bunga tinggi dan biaya tersembunyi. Di Longkeyang, banyak warga yang kurang memahami detail perjanjian pinjaman, sehingga mereka terjebak dalam utang yang menumpuk. Bunga pinjaman yang mencapai angka sangat tinggi mengakibatkan banyak penduduk kesulitan membayar kembali utangnya.


Menanggapi situasi ini, pemerintah desa bersama dengan organisasi non-pemerintah setempat telah melakukan beberapa langkah untuk melindungi warganya. Program edukasi keuangan dan workshop tentang risiko pinjaman online diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Selain itu, kepala desa juga mengajukan permohonan kepada pihak berwenang untuk memperketat regulasi terhadap praktik pinjaman online di daerah tersebut.

"Kami ingin memastikan bahwa warga kami tidak lagi menjadi korban dari praktik pinjaman yang merugikan. Edukasi dan regulasi yang ketat adalah langkah awal yang penting," ujar Kepala Dusun Desa Longkeyang.

Pinjaman online, meskipun menawarkan kemudahan, membawa risiko yang besar terutama bagi masyarakat yang kurang berpengetahuan tentang keuangan. Upaya edukasi dan pengawasan yang ketat menjadi kunci untuk melindungi warga desa Longkeyang dari jeratan utang yang merugikan.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Desa Longkeyang untuk lebih waspada dan memahami risiko dari pinjaman online ilegal. Pemerintah setempat dan lembaga terkait perlu melakukan langkah-langkah proaktif untuk melindungi warga dari praktik-praktik merugikan ini, serta memberikan edukasi yang memadai mengenai pinjaman yang sah dan cara menghindari jeratan utang.



Penulis:
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
 
Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Mengungkapkan Kekuatan NIB: Kunci Menuju Legalitas dan Kesuksesan UMKM

0
 

Campusnesia.co.id - Pada hari Kamis, 22 Juli 2024, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro selaku pendamping UMKM melakukan kunjungan ke Desa Longkeyang setelah melakukan observasi dan survei lapangan untuk membantu proses pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi usaha UMKM Dua Saudara yang memproduksi keripik pisang.

Apa itu Nomor Induk Berusaha? Menurut investindonesia.go.id, Nomor Induk Berusaha atau NIB adalah NIB (Nomor Induk Berusaha) yang didaftarkan oleh pelaku usaha melalui lembaga OSS (dalam hal ini BKPM) pelaku usaha yang dipublikasikan OSS (Online Single Submission). 

Selain tanda legalitas, ada manfaat lain yang bisa didapat pelaku UMKM dengan mendaftarkan NIB usahanya. Antara lain: Apabila pelaku UMKM berisiko rendah dan produk/jasa yang dihasilkan harus Halal dan/atau SNI, maka NIB akan mempertimbangkan legalitas dan memberikan Sertifikasi Jaminan Produk Halal dan SNI untuk pengembangan UMK.


Pemilik usaha, Bapak Sutaryo dan Ibu Damusri, menyambut tim dengan antusias. Mereka telah lama ingin mendaftarkan usaha mereka secara resmi namun belum memahami prosedurnya.

Mahasiswa tersebut menjelaskan pentingnya memiliki NIB, termasuk kemudahan akses ke berbagai fasilitas pemerintah seperti kredit usaha dan pelatihan. Selanjutnya, tim memandu pemilik usaha untuk mengakses portal Online Single Submission (OSS) dan mengisi formulir pendaftaran NIB.

Proses pendaftaran berjalan lancar berkat persiapan dokumen yang telah dilakukan sebelumnya, meliputi KTP, NPWP, dan lain sebagainya. Setelah sekitar dua jam, NIB untuk UMKM Dua Saudara berhasil diterbitkan.

Pemilik UMKM tersebut menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan ini. "Dengan NIB ini, kami merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha. Kami juga berharap bisa mendapatkan lebih banyak peluang di masa depan," ujarnya.
Tim pendamping juga memberikan saran tentang langkah-langkah selanjutnya yang bisa diambil UMKM Dua Saudara, seperti mengurus sertifikat Halal untuk produk keripik pisang mereka.

Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM dan menjadi pertimbangan yang baik bagi para pelaku UMKM untuk segera mendaftar NIB. Dengan begitu, para pemangku kepentingan UMKM dapat memberi nilai tambah dan meningkatkan status usahanya di hadapan hukum yang menjamin dan menetapkannya. Jika Anda ingin mengembangkan usaha dengan tetap mematuhi birokrasi yang ada, lebih mudah. Beginilah cara program ini memberikan hasil nyata.


Penulis:
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
 
Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Gizi Anak di Desa Longkeyang Melalui Produk Pangan Fermentasi Oleh Mahasiswa KKN TIM II Undip

0

Campusnesia.co.id - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan edukasi pembuatan produk pangan fermentasi sederhana sebagai upaya peningkatkan nilai gizi pada anak-anak di Desa Longkeyang. Kegiatan ini berfokus pada perbaikan gizi anak di Desa Longkeyang. 

Para guru dan siswa di SD Negeri 02 Longkeyang diajarkan bagaimana cara membuat makanan fermentasi, yaitu yogurt. Proses fermentasi diketahui dapat meningkatkan kandungan nutrisi dan memudahkan penyerapan gizi oleh tubuh.

"Kegiatan ini memberikan pandangan baru bagi kami bahwa makanan fermentasi tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga mudah dibuat dan terjangkau," jelas Belva, selaku salah satu pemateri dalam sesi edukasi tersebut.


Pada kegiatan tersebut, peserta antusias dalam memperhatikan cara pembuatan makanan fermentasi berupa yogurt dan berencana menerapkannya di rumah masing-masing. Diharapkan, inisiatif ini dapat membantu mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak di Desa Longkeyang.



Penulis:
Fakultas Sains dan Matematika 
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II Undip Manfaatkan Limbah Kulit Pisang UMKM di Desa Longkeyang Menjadi Ecoenzyme

0


Campusnesia.co.id - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pembuatan ecoenzyme sebagai upaya pemanfaatan limbah sisa produksi keripik pisang pada UMKM ND Snack di Desa Longkeyang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari limbah organik yang dihasilkan pada proses produksi keripik pisang.

Bapak Tarsim, selaku pemilik UMKM ND Snack, dikenalkan dengan konsep dan bagaimana pemanfaatan produk ecoenzyme yang dihasilkan. Selain itu, pemilik UMKM ND Snack juga dikenalkan dengan teknik pembuatan ecoenzyme menggunakan bahan-bahan sederhana, seperti sisa buah dan sayur (limbah organik), gula merah, serta air.


"Saya senang jika limbah yang biasanya dibuang secara cuma-cuma ini dapat bermanfaat sekaligus membantu mengurangi limbah pada UMKM kami," ujar Bapak Tarsim, selaku pemilik UMKM ND Snack.

Ecoenzyme yang dihasilkan ini nantinya dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk organik, atau dijual ke pasar yang lebih luas. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong ekonomi sirkular UMKM di Desa Longkeyang.


Penulis:
Fakultas Sains dan Matematika 
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar