Rekomendasi 3 Buku Self Improvement Yang Wajib Dibaca Oleh Mahasiswa Minimal Sekali Seumur Hidup

0
 


Campusnesia.co.id - Sobat campusnesia, di tengah gempuran era sosial media yang mengarah pada konsumsi konten berdurasi pendek dan ringkas, kebiasan membaca buku menjadi semakin langka. Walau demikian mengingatkan penting dan banyaknya manfaat membaca buku, maka aktifitas ini harus tetap dilakukan dan diluangkan demi menambah wawasan serta pengembangan diri.

Lewat postingan kali ini kami akan berbagi tentang Rekomendasi 3 Buku Self Improvement Yang Wajib Dibaca Oleh Mahasiswa Minimal Sekali Seumur Hidup. Konten ini kami kutip dari akun Instagram @Etos_id sebuah beasiswa dari Dompet Dhuafa Pendidikan.

Apa saja? ini dia daftarnya:


1. Atomic Habits
Buku Atomics Habits merupakan karya penulis James Clear, lewat buku ini ia menjelaskan bahwa perubahan kecil akan membawa dampak yang besar. James juga memberikan cara membangun kebiasaan yang mudah dan efektif.




2. Filosofi Teras
Buku Filosofi Teras merupakan karya Henry Manampiring, buku ini akan membantu sobat dalam mengendalikan diri di kehidupan sehari-hari. Henry juga menjelaskan tentang dikotomi kendali, yaitu hal yang bisa kita kendalikan dan hal yang tidak bisa. Di dalamnya juga berisi ajakan untuk hidup lebih enjoy.




3. Good Vibes, Good Life
Buku Good Vibes, Good Liife adalah buah karya penulis Vex King. Buku ini mengajak kita untuk memulai mencintai diri sendiri (self love) tanpa perlu menjadi pribadi yang apatis. Selain itu, buku ini juga membantu sobat untuk memancarkan energi positif dari dalam diri.



Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Rekomendasi 3 Buku Self Improvement Yang Wajib Dibaca Oleh Mahasiswa Minimal Sekali Seumur Hidup, yang kami kutip dari akun Instagram @etos_id, diantara ketiganya mana saja yang sudah sobat baca? atau ada rekomendasi buku lain untuk pembaca Campusnesia? jangan lupa share di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

Digitalisasi Kependudukan: Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Mendata dan Memberikan Edukasi Digitalisasi Melalui IKD (Identitas Kependudukan Digital)

0
Gambar 1 Edukasi Langsung Kepada Masyarakat 
Tentang Pentingnya DIgitalisasi melalui Identitas Kependudukan Digital


Campusnesia.co.id -  Mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Diponegoro, Semarang, melaksanakan sosialisasi dan pendataan  mengenai Identitas Kependudukan Digital (IKD) secara langsung kepada masyarakat di Desa Morobongo  (24/07/2024). Dalam kegiatan tersebut dilakukan secara langsung door to door ke rumah warga Desa Morobongo. 

Saat ini digitalisasi menjadi salah satu aspek yang penting di dalam masyarakat. Dalam memasuki era digitalisasi menjadikan akses informasi yang mudah dan cepat melalui perangkat teknologi.  Pada pemerintahan era digitalisasi membawa perubahan yang cukup signifikan dalam penyelenggaraan layanan publik.

Pemerintah saat ini telah menciptakan program dari implementasi SPBE dan Smart City. Salah satunya yaitu program dari Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil menciptakan Program IKD atau Identitas Kependudukan Digital. Identitas Kependudukan Digital adalah informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan dokumen kependudukan dan data balikan dalam aplikasi digital melalui smartphone. IKD berfungsi untuk meningkatkan pemanfaatan digitalisasi kependudukan bagi penduduk, mempermudah dan mempercepat transaksi pelayanan publik atau privat dalam bentuk digital, dan mengamankan kepemilikan identitas kependudukan digital melalui sistem autentikasi guna mencegah pemalsuan dan kebocoran data. 

Pada program tersebut seluruh masyarakat diharapkan memiliki atau mendaftarkan dirinya dalam IKD (Identitas Kependudukan Digital). Namun di Desa Morobongo memiliki kendala dalam pendataan pendaftaran IKD. Karena masih banyak masyarakat yang belum mendaftarkan dirinya ke akun IKD. Hal tersebut terjadi karena beberapa masyarakat desa masih belum memahami teknologi.

Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 melaksanakan program kerja monodisiplin atau program kerja individu berupa pendataan kepemilikan Identitas Kependudukan Digital serta pemberian edukasi mengenai digitalisasi melalui Identitas Kependudukan Digital. Program ini dirancang dengan tujuan memperkenalkan teknologi digital kepada masyarakat Desa Morobongo, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tuntutan era digitalisasi. Melalui pendataan kepemilikan Identitas Digital ini dapat membantu Pemerintah Desa dalam melakukan pendaftaran bagi masyarakat desa yang belum mendaftarkan IKD.

Gambar 2. Penempelan Informasi 
Pentingnya Identitas Kependudukan DIgital

Diharapkan dengan adanya Pendataan kepemilikan Identitas Kependudukan Digital serta Edukasi mengenai Digitalisasi melalui Identitas Kependudukan Digital dapat memberikan manfaat bagi pemerintah desa dan masyarakat sekitar. Dengan adanya program kerja tersebut dapat memberikan pengaruh yang baik dan masyarakat desa menjadi lebih melek akan digitalisasi khususnya yaitu dalam pemerintahan. Pendaftaran Identitas Kependudukan Digital ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses data kependudukan dan layanan publik yang terintegrasi.



Penulis :
Rahma Ayuning Tyas Aviantri
14010121140110

Jurusan / Fakultas :
Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi :
Desa Morobongo
Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Program Pembuatan Denah Jalur Evakuasi Bencana Alam di SDN 01 dan 02 Botolambat Oleh Mahasiswa KKN UNDIP Sebagai Langkah Proaktif untuk Keselamatan Siswa

0
 

Campusnesia.co.id - Batang, Indonesia, 10 Agustus 2024. Bangunan fasilitas pendidikan merupakan bangunan dengan tingkat resiko IV atau risiko tertinggi menurut Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Struktur SNI. Sehingga, perlu adanya tindakan manajemen risiko bencana dengan cara pembuatan denah rute evakuasi yang mencakup pemilihan jalur evakuasi yang tepat pada saat terjadi bencana. 

Hal ini dikarenakan denah evakuasi keselamatan adalah gambaran desain atau peta yang menunjukan arah ataupun rute yang harus diikuti menuju daerah aman yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga denah jalur evakuasi keselamatan merupakan hal yang krusial dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan semua individu di dalamnya. Terutama, ketika menghadapi situasi darurat seperti kebakaran, gempa bumi, atau bencana alam lainnya. Pemilihan jalur evakuasi dan titik kumpul yang salah bisa menyebabkan timbulnya korban jiwa pada saat terjadi bencana alam. Karena itu, diperlukan denah jalur evakuasi yang sesuai dengan desain bangunan setiap instansi.

Mahasiswa KKN UNDIP menginisiasi sebuah program pembuatan denah jalur evakuasi bencana alam di SDN 01 dan 02 Botolambat, Kec. Kandeman, Kab. Batang, Jawa tengah. Selain pembuatan denah jalur evakuasi, mahasiswa KKN UNDIP juga akan memberikan pengajaran kepada siswa-siswi dari SDN 01 dan 02 Botolambat dalam membaca denah jalur evakuasi bencana yang telah dibuat. Pada hari kamis, 18 Juli 2024 para mahasiswa KKN TIM II UNDIP melaksanakan survey dan meminta perizinan kepada kepala sekolah SDN 01 dan 02 Botolambat yaitu ibu Ema Trisiani, Spd.

Setelah diberikan perizinan oleh kepala sekolah, langkah selanjutnya adalah melakukan survey dan juga pembuatan sketsa awal dari desain denah SDN 01 dan 02 Botolambat. Kemudian setelah itu dilakukan pembuatan denah jalur evakuasi melalui perangkat lunak AutoCAD. Pembuatan denah ini dilakukan dengan memadukan gambaran sketsa awal yang telah dibuat dengan desain denah yang dimiliki SDN 01 dan 02 Botolambat. Selain menggunakan dua gambaran tersebut, dalam pembuatan denah jalur evakuasi ini juga mengunakan peta dari Google Map dalam penentuan arah mata angin dari setiap bangunan sekolah. Sehingga desain dari denah Jalur keselamatan di SDN 01 dan 02 Botolambat dapat lebih terperinci dan jelas.
 
Kemudian pada tanggal 23 Juli 2024 mahasiswa KKN TIM II UNDIP melaksanakan sosialisasi mengenai pembuatan denah jalur keselamatan SDN 01 dan 02 Botolambat, serta memberikan pengajaran pada setiap siswa- siswi dalam membaca petunjuk yang ada pada setiap bagian di denah, seperti rancangan awal program kerja. Sehingga, mereka nantinya dapat dengan mudah mengikuti setiap petunjuk pada denah keselamatan yang ada. Serta, nantinya dengan adanya pengetahuan mengenai denah jalur evakuasi keselamatan ini para siswa dan siswi SDN 01 dan 02 Botolambat dapat lebih tanggap dalam menghadapi bencana ketika mereka berada didalam suatu bangunan.

Pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan pihak sekolah dalam pembuatan denah evakuasi ini merupakan langkah proaktif dalam memastikan keselamatan siswa- siswi dan guru yang ada. Harapannya, hasil kerja keras ini tidak hanya memberikan manfaat dalam situasi darurat, tetapi juga memperkuat persiapan dan respons terhadap bencana di masa mendatang..

 
Komitmen untuk mencegah kesalahan dalam pembuatan denah evakuasi merupakan investasi jangka panjang dalam keselamatan dan kesejahteraan seluruh penghuni bangunan. Dengan memperhatikan detail-detail penting dan mengoptimalkan teknologi yang tersedia, langkah-langkah ini dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dan memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan darurat.




Penulis : 
Saur M Silalahi

Editor:
Achmad Munandar

Remaja Desa Botolambat Kini Terampil: Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Atasi Kecelakaan di Rumah

0
 


Campusnesia.co.id - Batang, 20 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan rumah tangga untuk para remaja di Desa Botolambat, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja desa dalam menangani berbagai jenis cedera yang sering terjadi di rumah, seperti luka sayat, pendarahan, luka bakar, memar, dan terkilir.

Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan mendalam oleh Kukuh Prasetyo, salah satu mahasiswa KKN Undip dari Jurusan Kesehatan Masyarakat. Kukuh memberikan informasi rinci mengenai teknik penanganan cedera yang tepat, serta menjelaskan langkah-langkah awal yang harus diambil dalam situasi darurat. Penjelasan tersebut mencakup pemahaman dasar mengenai pentingnya penanganan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Para peserta diajak untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi mengenai berbagai skenario kecelakaan yang mungkin terjadi di rumah. Mereka membahas cara-cara efektif dalam menangani luka, mulai dari mengenali jenis luka hingga cara membersihkan dan membalutnya. Tidak hanya teori, pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung, di mana para remaja mempraktikkan teknik pembalutan luka terbuka. Sesi praktik ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan dengan benar dalam situasi nyata.

Ketua Karang Taruna Desa Botolambat, yang turut hadir dalam pelatihan ini, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Ia menyatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Semoga dengan ilmu ini, kemampuan rekan-rekan karang taruna dalam menangani situasi darurat di rumah dapat meningkat, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat.”

Pelatihan ini berlangsung dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari para peserta. Para remaja merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di rumah dengan keterampilan baru yang telah mereka pelajari. Mereka juga menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan mereka wawasan baru yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan risiko kecelakaan rumah tangga di Desa Botolambat dapat diminimalisir, serta keselamatan di lingkungan rumah tangga dapat ditingkatkan. Mahasiswa KKN Undip berharap program ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Botolambat, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.



Editor:
Achmad Munandar

Reportase KKN Tim II UNDIP 2023/2024: Visualisasi Statistik Kependudukan Desa Pojok

0
 





Campusnesia.co.id - Desa Pojok - (29/07/2024) Sebagai bagian dari program KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024, saya, Basriko Ma'ruf, dari jurusan Statistika, mengambil inisiatif untuk mengumpulkan dan memvisualisasikan data kependudukan di Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Desa ini merupakan tempat saya melaksanakan KKN selama beberapa bulan terakhir.

Salah satu proker yang saya kerjakan adalah pembuatan infografis statistik kependudukan Desa Pojok. Infografis ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami mengenai demografi, pekerjaan, agama, serta tingkat pendidikan penduduk desa.
   

Gambaran Umum Kependudukan Desa Pojok
Desa Pojok memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.358 jiwa, dengan komposisi 50,2% laki-laki dan 49,8% perempuan. Penduduk desa tersebar di 13 RW dan 40 RT, dengan total 1.845 kepala keluarga (KK). Mayoritas penduduk Desa Pojok berada pada rentang usia 30-34 tahun, dengan jumlah sekitar 504 jiwa.


Kondisi Sosial-Ekonomi dan Pendidikan
Salah satu aspek yang menarik dari penduduk Desa Pojok adalah tingkat pendidikan mereka. Sebagian besar penduduk telah menyelesaikan pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD). Namun, masih ada sebagian kecil penduduk yang mencapai jenjang pendidikan tinggi, seperti D3 dan S1.

Dari sisi pekerjaan, 41% penduduk belum atau tidak bekerja, sementara 35,9% adalah pelajar dan mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan menjadi perhatian utama bagi banyak keluarga di desa ini.


Keberagaman Agama
Mayoritas penduduk Desa Pojok menganut agama Islam, yaitu sekitar 99,12% atau 6.302 jiwa. Selain itu, terdapat juga penduduk yang menganut agama Kristen dan Hindu, meskipun jumlahnya sangat kecil.


Batas Wilayah dan Lingkungan Desa
Secara geografis, Desa Pojok berbatasan dengan Desa Pendem di sebelah utara, Desa Sewurejo di selatan, Desa Mojogedang di timur, dan Desa Mojoroto serta Gentungan di barat.
Dengan adanya visualisasi grafis ini, diharapkan informasi mengenai kependudukan Desa Pojok dapat tersampaikan dengan lebih efektif kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan. Data ini juga dapat menjadi dasar perencanaan pembangunan desa yang lebih tepat sasaran.



Editor : 
Achmad Munandar

Penulis : 
Basriko Ma’ruf (Statistika)

DPL : 
Widayanto, S.Sos., M.Si

Lokasi : 
Desa Pojok, Mojogedang, Karanganyar

Judi Online Kian Ganas, Mahasiswa KKN Undip Turun Gunung Lakukan Pendampingan Pencegahan Judi Online Melalui Kegiatan Ibu-Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

0
 


Campusnesia.co.id -  Pekalongan, Jawa Tengah – Dewasa ini, perjudian semakin marak dan acap kali dilakukan dengan berbagai jenis kehadirannya di dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan wujud perjudian ini pun tentunya disokong oleh perubahan zaman yang hampir seluruhnya berbasis digital. Hari ini, hanya dengan menggunakan sebuah gawai maka seseorang dapat langsung mengakses website ataupun aplikasi judi online. Dilansir dari Kompas.com, perputaran uang judi online di Indonesia mencapai angka 100 Triliun Rupiah per Kuartal 1 di tahun 2024 dan menjangkit kurang lebih 2,37 juta jiwa masyarakat Indonesia. Tentunya, perkembangan perjudian yang seperti ini menjadi sebuah permasalahan yang dirasa sangat mengkhawatirkan sebab judi online tidak mengenal segmentasi generasi, baik tua ataupun muda akan memiliki peluangnya tersendiri untuk menikmati perjudian berbasis online ini.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Tim KKN II Undip yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, mengusung program kerja yang bernama “Pendampingan Pencegahan Judi Online untuk Masyarakat Desa Karangjati”. Program tersebut tentunya telah terealisasikan pada Hari Jum’at, tanggal 26 Juli tahun 2024 di kegiatan rutin ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berlokasi di RT 09 Desa Karangjati.
 

Lebih jauh, dalam pengimplementasian program kerja pendampingan pencegahan judi online, dilakukan optimalisasi edukasi bahaya judi online yang dimulai dari pembahasan mengenai latar belakang dan sejarah perjudian berbasis online di Indonesia. Kemudian, pembahasan terkait penyebab dan faktor utama mengapa perjudian online kian mengganas dan terus menerus menggerogoti para penikmat judi online di Indonesia. Tentunya dipaparkan lebih jauh megenai regulasi hukum yang mengatur perjudian online di dalam Hukum Positif Indonesia sebagai dasar hukum dan tonggak ukur masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.

Gantina sebagai istri dari Ketua RW 03 Desa Karangjati pun turut menyayangkan maraknya perjudian berbasis online ini, terkhususnya di ruang lingkup Desa Karangjati itu sendiri. “Terima kasih banyak mas sudah mengadakan program kerja KKN yang berkaitan dengan pendampingan pencegahan judi online ini pada kegiatan rutin Ibu-Ibu PKK RT 09, karena memang judi online sendiri sudah marak terjadi di sekitar Desa Karangjati, bahkan ada yang sudah habis harta dan bendanya hanya untuk membayar kerugian yang ditimbulkan dari judi online itu,” ujar Gantina.

Kegiatan yang dijalankan serta direalisasikan kurang lebih 1 minggu ini, yang dimulai dari jajak pendapat di tiap pertemuan kegiatan rutin ibu-ibu PKK di Desa Karangjati hingga pada hari pelaksanaan pendampingan edukasi pencegahan judi online. Dengan telah dijalankannya kegiatan ini, maka diharapkan mampu memberikan sebuah solusi dan memutus rantai buruk dari judi online di Indonesia, sebab judi online sejatinya merupakan suatu permasalahan yang sangat serius dan harus digugurkan kehadirannya yang dapat kita mulai dari tingkat desa dan masyarakat sekitar hingga seluruh rakyat Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Heboh! Mahasiswa KKN Undip Lakukan Gebrakan Baru di Desa Karangjati dengan Melakukan Pelatihan dan Pemberian Modul tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Desa

0
 

Campusnesia.co.id -  Pekalongan, Jawa Tengah - Sejatinya secara mendasar desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional yang mana hal ini ditujukan guna mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan juga memiliki peranan untuk dapat mewujudkan cita-cita dan harapan tertinggi kemerdekaan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 

Dalam keberlangsungannya, hak mengatur yang terdapat di tingkat desa dituangkan ke dalam bentuk serta perwujudan peraturan, yaitu peraturan desa, peraturan bersama kepala desa, dan peraturan kepala desa. Singkatnya, peraturan desa merupakan peraturan perundang-undangan yang mana ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersamaan dengan Badan Permusyawaratan Desa. Namun, perihal sesuatu yang kecil seperti adanya pedoman dasar dalam pembentukan peraturan desa belumlah dimiliki di Desa Karangjati ini. Peraturan desa sendiri sejatinya haruslah dipertimbangkan sedari akarnya atau norma hukum yang bersifat fundamentalnya.

Dengan adanya permasalahan tersebut, KKN Tim II Undip yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, mengusung program kerja yang bernama “Pelatihan dan Pemberian Modul tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Desa Karangjati”. Program tersebut tentunya telah terealisasikan pada Hari Sabtu, tanggal 3 Agustus tahun 2024 yang berlokasi di Balai Desa Karangjati.
 

Lebih jauh, dalam pengimplementasian program kerja pelatihan dan pemberian modul tentang pedoman pembentukan peraturan desa, dimulai dari jajak pendapat yang dilakukan melalui para Badan Permusyawaratan Desa yang terkhususnya melalui Ketua BPD Karangjati yang bernama Dani, serta tidak luput jajak pendapat dilakukan kepada para Perangkat Desa yang dimulai dari Kepala Dusun, Kepala Seksi dan Urusan, hingga pada Sekertaris Desa, serta tentunya kepada Kepala Desa. Setelahnya, dilakukan pemaparan dan pelatihan yang dimulai dari pemberian materi tentang jenis aturan hukum dan apa hukum itu sendiri. Kemudian, materi tentang norma yang dikhususkan ke dalam norma hukum serta struktur norma hukum itu sendiri. Terakhir, optimalisasi pelatihan materi terkait dengan kerangka dan wujud dari peraturan desa itu sendiri.

Muhammad Arif Ma’sum sebagai Sekertaris Desa Karangjati pun turut memberikan pernyataan terkait dengan program yang akan dijalankan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip. “Memang di Desa Karangjati sendiri belum adanya pelatihan dan pemberian modul pedoman pembentukan peraturan desa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, dan hal ini bagus untuk dapat direalisasikan,” ujar Arif.

Kegiatan yang dilaksanakan dan dijalankan pada tanggal 3 Agutus 2024 pukul 19.30 ini telah rampung dan berhasil direalisasikan sepenuhnya. Dengan telah terlaksananya kegiatan ini, maka diharapkan mampu memberikan sebuah solusi dan gambaran umum bagaimana peraturan desa dapat terbentuk yang harus dimulai dari akar dan norma dasarnya, terkhususnya dikuatkannya terlebih dahulu norma hukum sebelum dibentuknya sebuah peraturan yang konkrit dan rigid dari adanya peraturan desa.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Belajar dari Alam: Pengenalan Biota Air untuk Generasi Muda di SD Negeri 02 Desa Longkeyang

0
 

Campusnesia.co.id - Longkeyang (22/08/24) - Kegiatan edukasi lingkungan semakin gencar dilaksanakan di berbagai sekolah dasar di Desa Longkeyang. Salah satu yang menarik perhatian adalah pengenalan biota air yang diadakan oleh mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya keberagaman hayati di lingkungan perairan kepada para siswa.

Kegiatan yang berlangsung di ruangan Sekolah Dasar Negeri 02 Desa Longkeyang ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Siswa-siswi kelas 3 hingga kelas 6 tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Kegiatan diawali dengan penjelasan singkat tentang ekosistem air tawar dan laut juga jenis-jenis biota air yang sering ditemukan di lingkungan sekitar.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga ekosistem air. Selain itu, kami juga berharap mereka dapat mengenal lebih dekat keanekaragaman hayati yang ada di sekitar mereka," ujar Amel, salah satu mahasiswa yang menjadi fasilitator kegiatan.

Setelah sesi pengenalan biota air, siswa-siswi diajak bermain permainan edukatif yang bertujuan untuk menguji pemahaman mereka. Permainan ini menggabungkan unsur edukasi dengan hiburan sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan.


Acara ditutup dengan pesan penting tentang pelestarian lingkungan dan ajakan untuk menjaga kebersihan air agar biota-biota tersebut dapat terus hidup dan berkembang. Dengan penuh semangat, para siswa berjanji akan turut menjaga kelestarian lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun generasi muda yang peduli dan cinta terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga kelestarian ekosistem air di sekitar mereka.



Penulis:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

EASY ZERO WASTE: Inovasi Hijau untuk UMKM Keripik Pisang di Desa Longkeyang oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0
 

Campusnesia.co.id - Longkeyang (22/07/24) - Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pembuatan ecoenzyme kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dua Bersaudara di Desa Longkeyang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara mengolah limbah organik menjadi produk bermanfaat yang ramah lingkungan, sekaligus memberikan solusi inovatif bagi para pelaku usaha.

Pelatihan yang diadakan di UMKM Dua Bersaudara dan dihadiri oleh pemilik usaha juga beberapa karyawan. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB. Sesi pertama pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu Ecoenzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayuran, yang dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk organik, hingga pengusir hama. Mahasiswa menjelaskan proses pembuatan ecoenzyme yang meliputi fermentasi sisa-sisa organik dengan gula merah dan air dalam jangka waktu tertentu.

“Ecoenzyme ini sangat mudah dibuat dan memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah sebagai bahan pembersih yang aman dan ramah lingkungan. Ini tentu sangat relevan bagi pelaku UMKM keripik pisang yang seringkali memiliki sisa-sisa kulit pisang dalam jumlah banyak,” jelas Amel, salah satu mahasiswa KKN.

Sesi kedua pelatihan berfokus pada demonstrasi pembuatan Ecoenzyme dan bagaimana Ecoenzyme yang sudah jadi dapat digunakan dalam proses produksi keripik pisang, terutama dalam hal kebersihan dan pengolahan limbah. Salah satu contoh yang diberikan adalah penggunaan ecoenzyme sebagai cairan pembersih untuk peralatan produksi, yang tidak hanya membersihkan tetapi juga mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

“Kami sangat tertarik dengan penggunaan ecoenzyme ini. Selain mudah dibuat, kami bisa memanfaatkan sisa kulit pisang yang biasanya hanya dibuang. Ini tentu akan sangat bermanfaat bagi usaha kami, terutama dalam menjaga kebersihan produksi,” kata Ibu Damusri, pemilik UMKM Dua Bersaudara.


Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa KKN juga memberikan informasi tentang cara mengembangkan ecoenzyme menjadi produk tambahan yang bisa dijual, seperti pembersih rumah tangga alami atau pupuk cair.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu UMKM Dua Bersaudara keripik pisang di Desa Longkeyang untuk meningkatkan efisiensi produksi serta menerapkan praktik yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, diharapkan para pelaku usaha dapat terus berkembang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar.



Penulis:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Luar Biasa, Mahasiswa KKN UNDIP Susun SOP di Desa Botolambat untuk Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Setempat

0
 


Campusnesia.co.id - Batang, Indonesia-18 Juli 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil langkah terobosan dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk untuk berbagai jenis layanan sosial di Desa Botolambat, Kec.Kandeman, Kab. Batang, Jawa Tengah. Seperti, konsultasi bantuan sosial (bansos), rekomendasi jaminan kesehatan, rekomendasi usulan bantuan sosial dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta rekomendasi bantuan pendidikan di Desa Botolambat. 

SOP ini mefasilitasi pengajuan data yang akurat dan memastikan bantuan yang diberian dapat tepat sasaran. Langkah ini juga bertujuan untuk memperjelas prosedur dan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan sosial yang disediakan oleh pemerintah agar masyarakat yang membutuhkan dapat.
       
Mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat desa untuk menyusun prosedur konsultasi bansos, sehingga warga dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang jenis dan syarat bantuan sosial yang tersedia. Selain penyusunan SOP, mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan perangkat desa. Mereka mengadakan sesi pelatihan, pertemuan, dan workshop untuk menjelaskan prosedur dan memandu warga dalam pengajuan bantuan. 


Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami dan dapat mengikuti prosedur yang baru diterapkan. SOP untuk rekomendasi jaminan kesehatan memastikan bahwa warga yang belum terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan nasional dapat memperoleh akses yang diperlukan. SOP lainnya berfokus pada rekomendasi untuk masuk dalam DTKS dan bantuan pendidikan, membantu warga mengajukan usulan dan memperoleh dukungan yang tepat. 

Dengan adanya SOP ini, diharapkan proses pengajuan bantuan menjadi lebih transparan dan terstruktur, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai hak dan prosedur yang berlaku sehingga bantuan sosial dapat diberikan tepat sasaran. Perangkat Desa Botolambat, Bapak Ali Baki, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan pelayanan publik di desa Botolambat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan administrasi desa.



Editor:
Achmad Munandar