Mahasiswa 1 KKN Undip Sosialisasi Manfaat Lubang Resapan Biopori di Desa Pebatan

0
 


Campusnesia.co.idPebatan, Kabupaten Brebes 4 Februari 2023. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Desa Pebatan telah melaksanakan program monodisiplin yang berjudul “Pengelolaan Lingkungan dengan Biopori”. Program ini berupa sosialisasi yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK, Karang Taruna dan masyarakat di Desa Pebatan yang bertujuan untuk memberikan pengertian biopori dan cara pembuatannya.

Pelaksanaan KKN di Desa Pebatan dilaksanakan pada saat musim hujan, dimana curah hujan di desa ini tinggi. Dengan curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah di Desa Pebatan yang berjenis tanah lempung sehingga berdampak terjadinya genangan air yang cukup banyak dan membutuhkan waktu yang lama untuk surut. 

Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih kurang. Kerapkali masyarakat langsung membuang sampah organik dan non organik tanpa memisahkannya, sehingga perlu adanya langkah untuk pengelolaan sampah organik. Berdasarkan permasalahan diatas maka dilakukanlah sosialisasi teknologi sederhana yaitu biopori kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat di Desa Pebatan.

Biopori dipilih karena dinilai lebih efektif dan efisien dalam hal penggunaan ruang, waktu, dan biaya. Biopori adalah lubang yang dibuat tegak lurus kedalam tanah yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. Biopori menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi genangan air hujan karena mudah dibuat, dapat menjadi penampungan air hujan dan air tanah juga dapat dilestarikan sehingga paling efektif untuk digunakan. 

Selain dapat mengurangi genangan air, Biopori memiliki manfaat untuk pengelolaan sampah organik. Sampah organik yang dimasukkan ke biopori nantinya bisa dipakai untuk pupuk kompos dengan waktu sekitar 3 bulan agar sampah organik menjadi pupuk kompos. 

Cara pembuatan biopori dengan mempersipakan alat-alat sebagai berikut: alat Bor Biopori, Pipa PVC berdimeter 10 - 30 cm dengan panjang 50 – 100 cm yang telah di lubangi di keempat sisinya dengan jarak antar lubang yang sama. kemudian mempersiapkan kedalaman lubang 50- 100 cm dan tidak melampaui muka air tanah.dengan jarak antar biopori 1 m. 

Setelah itu masukkan pipa paralon ke dalam lubang tanah serta masukkan dedauan, rumput dan menambahkan limbah rumah tangga. kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil dan dijadikan pupuk organik untuk tanaman. pada musim kemarau bipori ini juga berfungsi sebagai daerah resapan air. 

Teknologi biopori dapat di aplikasikan di berbagai lokasi diantaranya: Pada saluran kucuran atap, jalan setapak, sekitar pohon, pada sekitar kontur tanaman, di tempat parkir, tepi saluran jalan, tepi gedung.


Dalam sosialisasi yang diadakan pada tanggal 4 Februari 2023 di Balai Desa Pebatan, dipaparkan manfaat-manfaat biopori, sistem kerja, cara pembuatan, cara pemeliharaan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat di Desa Pebatan mengatasi genangan air dan mengelola sampah organic yang ada di Desa Pebatan dengan cara yang mudah, murah, dan praktis. 

Sosialisasi ini memperoleh antusiasme dan respon positif dari peserta ditunjukkan dengan diskusi dan tanya jawab yang berjalan cukup baik.

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Gelar Pelatihan Pembuatan Keripik Pisang Aneka Rasa Guna Mendukung Ekonomi Kreatif

0



Campusnesia.co.idKabupaten Pekalongan (12/02), Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro (UNDIP) di Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan menggelar pelatihan pembuatan produk olahan pisang menjadi keripik sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat Desa Mendolo. Pelatihan ini dilaksanakan pada Jumat, 27 Januari 2023 di Aula Balai Desa Mendolo dan diikuti oleh warga setempat dengan antusias. 

“Kami mendapatkan informasi bahwa di Desa Mendolo memiliki banyak potensi sumber daya alam (SDA) dan salah satunya yaitu pisang. Tetapi masyarakat Desa Mendolo kurang mengetahui pengolahannya. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuat olahan pisang menjadi keripik yang dapat menjangkau semua kalangan masyarakat dan tentunya dengan varian rasa yang baru”, ujar Kanita.


Keripik pisang bukan hanya sekadar keripik untuk camilan, tetapi keripik pisang ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh antara lain yaitu, membantu tubuh dalam melancarkan sistem kerja organ pencernaan dan membuang racun yang tersimpan di dalam tubuh, menurunkan risiko seseorang terkena serangan jantung, mencegah risiko anemia, meningkatkan sistem kerja otak, dan melancarkan peredaran daerah. 

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah selain untuk memaksimalkan hasil panen buah pisang sebagai bahan utama dalam pembuatan produk ini, juga untuk memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Mendolo dalam menghasilkan inovasi produk serta memberikan ide peluang usaha yang berpotensi untuk meningkatkan UMKM dan pengembangan ekonomi kreatif di kalangan masyarakat Desa Mendolo. 


Selama ini, hasil panen pisang memiliki nilai jual yang sangat rendah karena pada umumnya pisang dijual tanpa melakukan pengolahan atau modifikasi produk terlebih dahulu.
  
Keripik pisang yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) dibuat dari bahan baku pisang jenis Kepok atau Raja. Pisang kemudian diproduksi dengan varian rasa original, cokelat, dan matcha. 

Kegiatan pelatihan ini dirangkai dengan membagikan brosur kepada audience yang berisikan penjelasan mengenai manfaat keripik pisang, bahan - bahan dan cara pembuatan keripik pisang, penjelasan latar belakang kegiatan, demontrasi pembuatan keripik pisang, dan sosialisasi pengemasan (packaging) produk. 


Dalam pembahasan mengenai pengemasan (packaging), mahasiswa KKN UNDIP memberikan contoh desain kemasan keripik pisang yang menarik yang disertai dengan nama brand produk, sehingga nantinya dapat menjadi contoh ataupun referensi bagi pelaku usaha Desa Mendolo yang ingin membuat kemasan keripik pisang yang menarik. 

Melalui pelatihan pembuatan keripik pisang ini, diharapkan bisa dikembangkan secara berkelanjutan sehingga produk keripik pisang ini menjadi salah satu produk Desa Mendolo dapat dikenal masyarakat luas. 

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Edukasi Generasi Muda Personal Financial Management dalam Menentukan Skala Prioritas Kebutuhan

0
 

Campusnesia.co.idBrebes (11/2/2023). Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial management) merupakan salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan individu dalam mengelola keuangan pribadi sangatlah penting untuk mendukung terwujudnya tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
 
Skala prioritas pemenuhan kebutuhan merupakan daftar kebutuhan seseorang mulai dari yang terpenting hingga yang dapat ditunda dalam pemenuhannya. Skala prioritas kebutuhan dapat diterapkan untuk mengelola keuangan dan juga hal penting lainnya. Manfaat penggunaan skala prioritas pemenuhan kebutuhan sendiri sebagai berikut:

1. Kebutuhan Utama Terpenuhi

2. Keuangan Lebih Terkendali

3. Perencanaan Keuangan Berjalan Baik

4. Membantu Mengukur Progres Pencapaian Tujuan
 
Metode 50/30/20 menjadi salah satu cara ampuh untuk mengatur keuangan bulanan agar tidak boros. Seringkali, orang-orang mengeluarkan banyak uang hingga lupa memenuhi kebutuhan pokok. Alokasi gaji yang belum tepat dapat membuat orang kesulitan dalam mengatur keuangan. Untuk itu, perlu adanya pemilihan cara mengatur keuangan yang cocok.


Sebab itu, salah satu Mahasiswa Tim I KKN UNDIP periode 2022/2023 bernama Alexander Dio Hasmoro yang berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Manajemen melakukan survei lokasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Kaliwlingi yang mayoritas terdiri dari masyarakat muda dan pada usia produktif. 

Hasil dari survei yang dilakukan menumbuhkan inisiatif pada Alexander untuk mengadakan penyuluhan terkait dengan personal financial management, terutama dalam upaya pemenuhan skala prioritas kebutuhan pada masyarakat Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Januari 2023, dengan melakukan penyuluhan kepada karang taruna yang mewakili masyarakat muda produktif serta mengingat sulitnya penyesuaian jadwal kerja masyarakat dengan waktu pelaksanaan. 

Output yang dihasilkan dari program kerja ini berupa poster yang diberikan kepada karang taruna, serta menempel poster agar masyarakat sekitar juga dapat membaca dan menerapkan ilmu dalam merencakan keuangan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat dalam mengatur keuangan melalui skala prioritas pemenuhan kebutuhan. 

Budaya Baca Rendah, Mahasiswa Undip Kenalkan Perpustakaan Digital Pada Guru SMP N 3 Karangdowo

0
 


Campusnesia.co.idBuku adalah jendela dunia. Siapa yang tak tahu pepatah tersebut, sebuah pepatah yang sangat terkenal dan memiliki makna mendalam. Dengan membaca buku, kita akan tahu sisi-sisi lain dunia yang belum kita tahu. Selain itu, baik disadari maupun tidak disadari pengetahuan yang kita peroleh dari membaca buku akan memengaruhi pola pikir kita. 

Pola pikir inilah yang menjadi dasar kita memutuskan suatu hal dan bagaimana kita bertingkah laku. Berdasarkan hal tersebut, tak heran jika budaya membaca buku menjadi salah satu tolak ukur kemajuan dan peradaban suatu bangsa.

Pada tahun 2016, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) dan menyatakan bahwa minat buku masyarakat Indonesia hanya 0,001% yang artinya hanya satu dari seribu orang yang memiliki minat terhadap buku. 

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kegiatan membaca yang belum menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat kita. 

Budaya dengar dan tuturlah yang sudah mengakar pada masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju, masyarakat mulai mengenal budaya nonton dan semakin menggeser budaya baca. 

Pada tahun 2022, pengguna smartphone di Indonesia menduduki posisi 4 di dunia dengan jumlah pengguna yaitu 201,8 juta pengguna dari 273,87 total penduduk Indonesia. Banyaknya pengguna smartphone ini bisa menjadi ancaman sekaligus peluang terhadap minat baca masyarakat Indonesia. 

Ancamannya tentu saja smartphone semakin menjauhkan masyarakat dari buku karena smartphone jauh lebih menarik dan menghibur. Di sisi lain, smartphone juga bisa menjadi peluang untuk mendekatkan buku pada masyarakat karena saat ini banyak aplikasi perpustakaan digital yang bisa digunakan dan memiliki berbagai kelebihan dibandingkan perpustakaan offline. 


Perpustakaan digital mampu menjangkau lebih banyak orang karena bisa dimiliki siapapun yang memiliki smartphone dan bisa membaca buku dengan jauh lebih mudah.

Hal inilah yang menjadi dasar Fateh (21), mahasiswi KKN Undip Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 melaksanakan program kerja monodisiplin “Membentuk Budaya Baca Dengan iPusnas Dalam Upaya Peningkatan Minat Baca Siswa SMP N 3 Karangdowo”. Kurangnya minat para siswa SMP N 3 Karangdowo terhadap perpustakaan di sekolahnya menjadi alasan khusus Fateh menjalankan program kerja monodisiplinnya di SMP N 3 Karangdowo.  

Dengan bimbingan Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., ST., M.Eng., IPU, program ini berhasil dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2023 pukul 11.00 di ruang guru SMP N 3 Karangdowo. Walaupun tujuan utamanya adalah peningkatan minat baca siswa, tetapi Fateh memilih untuk membagikan ilmunya kepada para guru agar keberjalanan program kerja ini bisa lebih maksimal. 

Hal ini dikarenakan Fateh bisa membantu dan mendampingi langsung setiap guru dalam mencoba menggunakan iPusnas dan mereka bisa lebih leluasa menanyakan hal-hal yang ingin diketahui. Pemahaman para guru inilah yang diharapkan bisa diteruskan kepada para siswa SMP N 3 Karangdowo dan dapat meningkatkan minat baca mereka.
  
Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian materi tentang pentingnya membaca buku dan kondisi literasi di Indonesia saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan perpustakaan digital, khususnya aplikasi iPusnas, dan mencoba mengaplikasikannya langsung di smartphone masing-masing. 

Fateh dibantu dengan teman-teman KKN Tim I Undip tahun 2022/2023 mendampingi para guru SMP N 3 Karangdowo dalam penginstalan dan mencoba menggunakan aplikasi iPusnas, khususnya dalam mencari buku, meminjamnya, dan cara mengembalikan buku yang sudah dipinjam. 

Selain itu, juga disampaikan cara mengenalkan aplikasi iPusnas pada siswa-siswa agar mereka tertarik untuk membaca buku, khususnya dengan menggunakan aplikasi iPusnas. Terakhir, juga dibagikan leaflet yang berisi informasi penggunaan aplikasi iPusnas dan poster untuk menarik perhatian siswa.

“Bahagia sekali melihat para guru SMP N 3 Karangdowo sangat berantusias dalam penginstalan dan mencoba menggunakan aplikasi iPusnas. Mereka langsung mencari buku yang diinginkan di kolom pencarian dan meminjamnya. Saya berharap pengetahuan yang saya bagikan ini bisa sedikit membantu para guru dan siswa dalam meningkatkan minat baca mereka meskipun hanya 1% nya.” Ujar Fateh (28/01/2023).

Reporatse KKN Mahasiswa KKN Buat Inovasi Packaging Produk Sabun Organik Menggunakan Kertas Nasi

0
 


Campusnesia.co.idDesa Harjosari Lor memiliki UMKM yang sangat beragam. Salah satu UMKM unggulan yang ada di Desa Harjosari Lor adalah UMKM pembuat tahu. Produksi tahu yang dilakukan setiap hari membuat sampah hasil produksi tahu menjadi menumpuk dan akhirnya menjadi limbah. 

Salah satu permasalahan yang ada di Desa Harjosari Lor adalah masalah pencemaran lingkungan. Masalah pencemaran lingkungan yang terjadi merupakan salah satu masalah terbesar yang ada di Desa Harjosari Lor. Sebagian besar masyarakat Desa Harjosari Lor memiliki industri pembuatan tahu. 

Namun, limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik. Sebagian besar masyarakat yang memiliki industri pembuatan tahu membuang limbah tersebut ke sungai desa. Akibatnya terjadilah pencemaran lingkungan pada sungai. Limbah yang dihasilkan dari UMKM pembuat tahu adalah air tahu dan ampas tahu.

Untuk menanggulangi limbah hasil UMKM pembuatan tahu, kami yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu mengusung program mengolah limbah ampas tahu menjadi sabun organik. Maka dari itu, Saya Andi Yanuar Pratama dari Jurusan Manajemen Dan Administrasi Logistik, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP membuat inovasi packaging produk menggunakan kertas nasi untuk sabun organik berbahan dasar limbah ampas tahu.

Dalam pembuatan inovasi packaging produk sabun organik tersebut itu tidak membutuhkan waktu yang lama karena pembuatan nya yang sangat mudah dan sangat simple. Dan dalam pembuatan packaging produknya itu menggunakan bahan utama nya kertas nasi dan sisanya yaitu plastik wrap, double tip, gunting dan diberi label.


Pemaparan hasil pembuatan packaging produk tersebut dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Januari 2023 dengan media PPT dan Video. 

Kemudian mahasiswa menunjukan langsung hasil dari pembuatan packaging produk sabun organik berbahan dasar limbah ampas tahu menggunakan kertas nasi, dan pemaparan berjalan dengan lancar.

Majukan UMKM, Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pembukuan Keuangan Secara Sederhana

0
 


Campusnesia.co.idPagejugan, Brebes (01/02/2023). Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 Tahun 2023 yang berlokasi di Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes melaksanakan program kerja monodisiplin dengan tema “Sosialisasi Pembukuan Keuangan Sederhana pada Sektor UMKM Taman Kuliner Jatisono”.

Masalah yang sering ditemukan pada usaha salah satunya adalah masalah mengenai manajemen keuangan. Pembukuan keuangan penting dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mengatur keuangan serta berguna untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang sehingga pengoperasian bisnis dalam UMKM akan lebih baik. Fakta yang terjadi di lapangan belum banyak UMKM yang melakukan pembukuan keuangan secara sederhana salah satunya seperti UMKM yang berada di Taman Kuliner Jatisono.

Oleh sebab itu dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa Akuntansi Perpajakan yaitu Izdihar Belarina Afanin melakukan sosialisasi mengenai pembukuan keuangan secara sederhana kepada para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang berlokasi di Taman Kuliner Jatisono, Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes pada hari Rabu, 01 Februari 2023. 

Program kerja mengenai sosialisasi pembukuan keuangan secara sederhana disampaikan melalui pemaparan materi dan pemberian modul mengenai tata cara bagaimana membuat buku kas umum serta laporan laba rugi. 


Pada sesi akhir diadakan sesi tanya jawab bagi para pelaku UMKM yang berada di Taman Kuliner Jatisono dan pemberian modul. Para pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam sosialiasi tersebut sangat antusias dan berterima kasih karena diadakannya kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan mereka mengenai pembukuan keuangan secara sederhana untuk UMKM. 

Dengan diadakannya kegiatan tersebut diharapakan dapat memajukan sektor UMKM yang berlokasi di Taman Kuliner Jatisono serta para pelaku UMKM dapat mengimplementasikan kegiatan sosialiasi tersebut dengan menerapkan pembukuan keuangan secara sederhana pada usahanya agar semakin baik dan berkembang di masa yang akan datang. 

Dorong UMKM Untuk Mendaftarkan NIB Usaha Garam Rebus

0



Campusnesia.co.idUMKM merupakan usaha perekonomian yang dijalankan oleh perorangan atau badan usaha ukuran kecil dan telah memenuhi kriteria usaha. Dalam menjalankan usaha tersebut, pelaku UMKM harus memiliki izin dari pemerintah dengan dibekali Nomor Izin Berusaha atau NIB. 

NIB (Nomor Izin Berusaha) adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS (adanya BKPM) setelah pelaku UMKM mendaftarkan usahanya melalui OSS (Online Single Submission). Dengan memiliki NIB pelaku UMKM dapat mempermudah dalam mendapatkan perizinan usaha sebagai upaya mendorong pengusaha mikro naik kelas menjadi kecil.

Dalam hal ini, kepemilikan NIB membuat UMKM mendapat akses pembiayaan di perbankan dengan mudah. Pelaku usaha yang telah mendapatkan NIB dan terdaftar sebagai peserta, nantinya juga mendapatkan jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan. 





Dengan berbaagai kemudahan tersebut, diharapkan UMKM dapat segera mengurus dan mendaftarkan kepada pihak OSS agar mendapat NIB. Pemerintah menerbitkan NIB melalui OSS yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. 
 
Pemerintah telah mengesahkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang di dalamnya mengatur ketentuan batas peredaran bruto atau omset usaha sampai dengan Rp 500 juta tidak akan dikenai pajak. Apabila wajib pajak yang memiliki omset di atas Rp 500 juta akan dikenai PPh Final UMKM sebesar 0,5%. 

Di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes ada salah satu UMKM yaitu Garam Rebus yang belum memiliki NIB dan masih minim pengetahuan akan pentingnya mendapatkan NIB untuk UMKM yang dijalankan. 


Dari hal tersebut, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2022/2023, Junita Wulandari Sulistiyo (21) melakukan edukasi terkait pengenalan NIB dan prosedur pendaftaran NIB sebagai program monodisiplin.
 
Pelaksanaan program kerja dilakukan dengan mengunjungi UMKM Garam Rebus Dayuni. Melalui sosialisasi pengenalan NIB dan mekanisme pendaftaran NIB yang telah disampaikan oleh mahasiswa, diharapkan pelaku UMKM dapat memahami pentingnya mendapatkan NIB untuk mempermudah dalam Izin Usaha dan Izin Komersial atau Izin Operasional.

Manfaatkan Sampah Plastik, Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Pembuatan Ovitrap Sederhana untuk Cegah Kasus DBD

0
 


Campusnesia.co.idDBD merupakan salah satu penyakit endemik yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat pada tahun 2021 terdapat 73.518 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 705 kasus. 

Di Kabupaten Boyolali, tren kasus DBD mengalami kecenderungan kenaikan yang dapat dilihat melalui Incidence Rate DBD dari 11,1 pada tahun 2020 menjadi 18,7 pada tahun 2021 (per 100.000 penduduk). Di awal tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mencatat kasus penyakit DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Karanggede, yaitu 15 kasus. 

Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022/2023 memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pembuatan ovitrap sederhana menggunakan sampah bekas sebagai metode perangkap nyamuk Aedes.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Rabu (25/1/2023) pagi di Balai Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali dengan melibatkan Kader PKK Desa Karangkepoh. Tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk memutus rantai nyamuk dengan menghambat perkembangbiakan nyamuk melalui pembuatan ovitrap sederhana.

Ovitrap merupakan alat perangkap telur nyamuk sederhana. Dikatakan sederhana karena alat ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan barang bekas yang mudah ditemukan, sehingga ramah lingkungan dan ramah di kantong. Prinsip kerja ovitrap yaitu dengan cara memancing nyamuk untuk bertelur di dalamnya.


Metode ovitrap sangat mudah diterapkan. Masyarakat bisa membuatnya di rumah menggunakan gunting, cutter, dan selotip. Bahan yang diperlukan yaitu botol plastik bekas ukuran 1,5 liter, kresek hitam, gula, ragi, dan air. 

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan pemaparan materi seputar penyakit DBD, pemberian modul cara pembuatan ovitrap, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan sesi dokumentasi.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi mengenai pembuatan ovitrap, masyarakat dapat lebih sadar dan peduli terhadap masalah kesehatan DBD sehingga dapat tercipta lingkungan yang sehat dan bebas DBD.

Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, KKN Tim I Undip Desa Timbangsari Menggandeng BPBD Kabupaten Pekalongan

0
 


Campusnesia.co.idKabupaten Pekalongan (02/2023) –  Desa Timbangsari adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. Desa ini terletak pada ketinggian 700 MDPL dengan topografi berupa perbukitan. Memasuki musim penghujan ini, Desa Timbangsari kerap kali dilanda bencana alam. 

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. 

Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Desa Timbangsari akibat hujan lebat secara terus menerus serta kondisi topografi desa yang curam dan landai. Bencana ini tentu meresahkan warga sebab longsoran tanah dapat menutup akses jalan dan tentunya tanah longsor dapat mengancam keselamatan warga Desa Timbangsari.

Melihat permasalahan ini, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro berinisiatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga apabila terjadi bencana melalui program Pelatihan Keluarga Tangguh Bencana yang diadakan di Balai Desa Timbangsari (06/02/2023). 

Bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Paijal Imron S.IP selaku Camat Lebakbarang, perwakilan Babinsa dan Babinkamtibmas, serta masyarakat Timbangsari yang terdiri dari perangkat desa, kader PKK, siswa - siswi, serta Bapak – Ibu guru SMP Satu Atap Timbangsari.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi oleh Satgas Penanggulangan Bencana BPBD mengenai pengertian, macam – macam bencana alam, serta tindakan – tindakan yang sebaiknya dilakukan pada sebelum, sesaat, dan sesudah terjadinya  bencana. 

Dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua terkait evakuasi korban kejadian bencana kemudian pemaparan materi ditutup dengan sesi tanya jawab bersama Satgas BPBD Kabupaten Pekalongan. Sesi Pemaparan materi ini berlangsung selama kurang lebih satu jam.
 

Tak hanya pemaparan materi saja, kegiatan ini juga meliputi praktik evakuasi korban bencana dan juga simulasi kejadian bencana gempa bumi dan tanah longsor. Simulasi kejadian bencana diikuti oleh seluruh peserta pelatihan dan diharapkan warga desa mampu memahami lebih baik materi yang sudah dipaparkan dengan cara simulasi langsung.

“Harapan kami dengan diadakannya acara ini, warga Desa Timbangsari menjadi lebih waspada terhadap bencana tanah longsor dan juga lebih sigap dalam menanggulangi bencana.” Ujar Joshua selaku ketua panitia acara.

Mahasiswa KKN Undip Teknik Mesin Merancang Desain Kandang Kelinci dengan Sistem Terintegrasi Sensor Untuk Peternak Kelinci Desa Karangkepoh

0
 


Campusnesia.co.idSemakin canggih perkembangan teknologi yang membuat manusia dimudahkan dalam pekerjaannya. Industri 4.0 berguna untuk memajukan bidang industri ke tingkat selanjutnya dengan bantuan teknologi. Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian. 

Kelinci merupakan hewan mamalia dari familia Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Di Indonesia sendiri, sudah banyak orang yang beternak kelinci. Peternak Kelinci di Desa Karangkepoh, banyak mengeluh tentang bagaimana sulitnya dalam proses pembersihan dan pemantauan kandang kelinci membuat para peternak kelinci kesulitan dalam memantau dan membersihkan kotoran/feses kelinci. 

Hal tersebut dapat membuat lingkungan sekitar menjadi bau dan tidak nyaman. Keluhan tersebut langsung disampaikan sendiri oleh ketua kelompok tani-ternak Mulio Abadi Desa Karangkepoh.
 
Berawal dari permasalahan dan keluhan yang disampaikan oleh peternak kelinci tersebut, mahasiswa KKN Undip Teknik Mesin merancang kandang kelinci dilengkapi dengan sensor penghilang bau dan sensor yang memisahkan feses serta urine agar tidak meninggalkan bekas di kandang kelinci yang dapat menyebabkan bau pada kandang. 

Sensor MQ5 adalah sensor yang dapat mendeteksi gas Metana, dimana gas Metana terdapat pada kotoran hewani termasuk kelinci. Komponen dari rancangan alat sensor adalah 1. Arang aktif (CaCO3) 2. Blower 3. Alumunium 4. Pipa pvc 5. LCD 2X16 6. Sensor MQ-5 7. Saklar geser 8. Actuator relay 2 chanel 9. Arduino nano 10. Power supply DC 5V. 

Rancang bangun alat penyerap bau pada kandang kelinci merupakan inovasi alternatif penyerapan bau menggunakan prinsip sensor MQ-5 dan bantuan arang aktif. Desain alat ini bertujuan untuk mengurangi bau pada kandang ternak kelinci alat ini dapat dipastikan efesien karena dapat mengurangi bau akibat dari urin kelinci yang mengandung amonia. Dengan menggunakan prinsip deteksi dan absorben berbasis otomatis, karbon aktif yang ada pada alat dapat membantu menyerap bau tidak sedap pada kandang kelinci.




Beberapa tahapan kegiatan desain Kandang Kelinci dengan sensor MQ5 adalah pertama survei yang dilakukan ke beberapa peternak kelinci yang ada di Desa Karangkepoh pada minggu pertama setelah penerjunan KKN di desa Karangkepoh, kec. Karanggede, Kab. Boyolali. 

Selanjutnya, dilakukan pembuatan rancangan kandang kelinci dengan sensor. Lalu, dibuatkan modul bimbingan. Dan terakhir, diadakan kegiatan penyuluhan dan pembelajaran pembuatan kandang kelinci dengan sensor di tempat Bapak Purwanto dengan peternak – peternak kelinci Desa Karangkepoh pada tanggal 6 Februari 2023.