Info Seputar Pulau Jeju Latar Drama Korea Our Blues, Destinasi Wisata dan Kuliner Khasnya

0


Campusnesia.co.id - Sabtu 9 April 2022 malam ini jadi hari pertama untuk penanyangan drama terbaru dari tvN berjudul Our Blues setelah sebelumnya slot sabtu dan minggu di isi oleh drama Twenty Five Twenty One.

Tak main-main, drama Our Blues dibintangi aktor papan atas seperti Shin Min A yang sukses lewat drama Hometown Chachacha, Lee Byung Hyun yang populer lewat drama mr Sunshin dan Kim Woo Bin yang akhirnya comeback berperan dalam drama lagi.

Our Blues berlatar kehidupan masyarakat di Pulau Jeju, salah satu pulau populer di korea selatan yang punya 16 destinasi wisata terkenal dan kuliner yang khas.

Lewat postingan kali ini, yuk kita bahas tentang Pulau Jeju yang jadi latar Drama Our Blues.

Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau, sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak berpenghuni.

Selain pulau Jeju ada pula pulau lainnya misalnya, Pulau Anmyeon, Pulau Bogil, Pulau Ganghwa, Pulau Heuksan, Jindo, Karang Liancourt, Modo, Jindo, Pulau Namhae, Udo, Ulleungdo, Pulau Yeonpyeong.


Sekilas Info tentang Pulau Jeju Latar Drama Our Blues
Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan

Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibu kota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).

Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.

Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, bebatuan, wanita dan angin. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.

Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, provinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtropis. 

Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6 °C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.

Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok (enam jenis pekerja keras) yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. 

Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibu kota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.

Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) di mana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. 

Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:

"Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang" 

Sejarah Pulau Jeju
Menurut catatan sejarah Cina kuno, San Guo Zhi, pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama Tamra. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan Tiga Negara Han di Semenanjung Korea. 

Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Goguryeo, Silla, Dinasti Tang dan Jepang. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori Dinasti Goryeo pada masa pemerintahan Raja Gojong (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). 

Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, Tiga Polisi Elit (Sambyeolcho) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa Mongol, namun berhasil dipatahkan.

Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. 

Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. 

Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing di mana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. 

Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya pada abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.

Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. 

Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. 

Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. 

Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.

Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. 

Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. 

Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.


16 Objek wisata Populer di Pulau Jeju

1. Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.


2. Mokseokwon ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.


3. Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.

4. Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.


5. Kebon Raya Yeomiji, kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.

6. Gelanggang Pacuan Kuda Jeju, didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.

7. Gunung Sanbang (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan

8. Institut Seni Bonsai (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas Korea.

9. Air Terjun Cheonjeyeon, terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi jembatan dan paviliun.

10. Air Terjun Jeongbang, terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福), utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari obat panjang umur. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.

11. Oedolgae atau "Batu Kesepian" adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.

12. Taman Hallim, di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.

13. Yongduam, bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.

14. Kawah Sangumburi, salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi flora, sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.

15. Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.

16. Kampung Seongeup, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.

Kuliner di Pulau Jeju
Kuliner rakyat Jeju sangat berbeda dengan yang ada di daratan utama. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan sehingga bahan makanannya kebanyakan adalah hasil dari laut. 

Orang Jeju gemar mengkonsumsi makanan segar seperti ikan mentah. Hasil utama lain adalah rumput laut, abalon dan buah-buahan. Salah satu masakan Jeju yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk, bubur abalon.


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Info Seputar Pulau Jeju Latar Drama Korea Our Blues, Destinasi Wisata dan Kuliner Khasnya. Semoga bermanfaat.


===
Baca Juga:




Upcoming search pulau jeju angker, fakta menarik tentang pulau jeju, why jeju island is famous, pulau di korea, pantai jeju, jeju province, jeju-do, jeju earthquake.

Sinopsis dan Review Our Blues, Drama Korea Terbaru Lee Byung-Hun dan Shin Min A 2022

0
 


Campusnesia.co.id - Sepekan lalu drama korea Twenty Five Twenty One tamat meninggalkan kesan manis cinta era tahun 90an yang endingnya bikin tvN ingin "dibakar" oleh penontonya, tanggal 9 April ini slot tayang sabtu minggunya akan diganti dengan drama berjudul Our Blues.

Tak tanggung-tanggung nama besar Lee Byung-Hun dan Shin Min-A yang sebelumnya sukses dalam drama Hometown Cha-Cha-Cha akan menjadi pemeran utama dalam drama yang sutradari oleh Kim Kyu-Tae dengan naskah hasil karya No Hee-Kyung.

Drama ini juga tayang di Netflix setiap sabtu dan minggu malam sebanyak 20 episode, Our Blues akan mengisahkan tentang kehidupan masing-masing orang di Pulau Jeju.

Selain dibintangi oleh Lee Byung Hun dan Shin Min Ah sebagai pemeran utama. Beberapa aktor kenamaan lainnya akan turut serta meramaikan drama ini, misalnya Han Ji Min, Kim Woo Bin, Cha Seung Won, Lee Jung Eun, Kim Hye Ja, Go Doo Shim, dan Uhm Jung Hwa.


Sinopsis Drama Korea Our Blues
Our Blues berlatar di Pulau Jejumengisahkan Lee Dong Suk (Lee Byung Hun), seorang pria yang lahir dan besar di Jeju.

Menjual truk merupakan satu-satunya sumber penghasilan yang ia miliki. Di sisi lain, ia juga merupakan orang yang tidak terlalu pintar.

Sementara itu, Min Sun Ah (Shin Min Ah), merupakan seorang wanita yang menyimpan banyak rahasia dan baru saja pindah ke Jeju.

Lee Dong Suk dan Min Sun Ah pun tanpa sengaja terlibat dalam banyak hal yang membuat mereka menjadi dekat.

Kemudian, Lee Young Ok (Han Ji Min), seorang penyelam ceria yang bisa dikatakan ia memiliki banyak rumor dalam hidupnya. Lee Young Ok merupakan sosok yang cerdas dan merupakan wanita tangguh.

Sedangkan Sung Joon (Kim Woo Bin), merupakan sosok kapten kapal yang baik dan ia menyukai Lee Young Ok.

Hatinya yang lembut dan hangat membuat ia menjadi cukup pemilih terhadap selera wanita.

Lalu Choi Han Soo (Cha Seung Won), seseorang yang kembali ke Jeju setelah menikmati kehidupan di ibu kota.

Choi Han Soo akan terus terlibat dengan Jung Eun Hee (Lee Jung Eun), seorang pemilik toko ikan yang telah menganggap Choi Han Soo sebagai cinta pertamanya.

Drama Our Blues bertema omnibus, yang berarti tidak hanya mengisahkan 1 karakter utama saja, melainkan semua karakter di dalamnya.


Pemeran Drama Korea Our Blues
- Lee Byung-hun sebagai Lee Dong-seok, seorang pembuat truk yang lahir di Jeju.


- Shin Min-a sebagai Min Seon-ah, seorang wanita dengan cerita yang datang ke Jeju, dan bekerja dengan Lee Dong-seok.

- Cha Seung-won sebagai Choi Han-soo, yang kembali ke kampung halamannya di Jeju sebagai pria urban yang sempurna dan cinta pertama Jeong Eun-hee.

- Lee Jung-eun sebagai Jeong Eun-hee, pemilik toko ikan yang memiliki pesona ceria.

- Shim Dal-gi sebagai Jeong Eun-hee muda

- Uhm Jung-hwa sebagai Go Mi-ran

- Han Ji-min sebagai Lee Young-ok, Haenyeo tahun pertama.

- Kim Woo-bin sebagai Park Jeong-joon, seorang kapten dengan sifat yang jelas dan hangat.

- Kim Hye-ja sebagai Kang Ok-dong, ibu Lee Dong-seok.

- Go Doo-shim sebagai Hyeon Chun-hee, seorang wanita pedagang yang telah bekerja selama lebih dari 60 tahun.

- Bae Hyun-sung sebagai Jung Hyun, seorang siswa SMA berusia 18 tahun yang lahir di Jeju.

- Roh Yoon-seo sebagai Bang Young-joo, seorang siswa sekolah menengah yang lahir di Jeju yang ingin melarikan diri ke Seoul.

- Park Ji-hwan sebagai Jung In-kwon, pembuat es yang menjual es di ladang minyak di Pulau Jeju dan ayah Jung Hyun.

- Choi Young-jun sebagai Bang Ho-sik, pembuat es yang menjual es di ladang minyak di Pulau Jeju dan ayah Bang Young-joo.

- Kang Yi-seok sebagai Bang Ho-sik muda

- Ki So-yu sebagai Son Eun-gi, cucu perempuan Hyun Chun-hee yang berusia 6 tahun.


Poster Drama Korea Our Blues





Trailer Drama Korea Our Blues




Review Drama Korea Our Blues Episode 1
Coming soon

Review Drama Korea Our Blues Episode 2
Coming soon

Review Drama Korea Our Blues Episode 3
Coming soon

Review Drama Korea Our Blues Episode 4
Coming soon

Review Drama Korea Our Blues Episode 5
Coming soon


Untuk sobat Campusnesia yang mau nonton drama korea Our Blues subs indo bisa via Netflix klik di sini.


Info Seputar Pulau Jeju Latar Drama Korea Our Blues, Destinasi Wisata dan Kuliner Khasnya Baca di Sini 


Upcomig search our blues kdrama, our blues korean drama release date, kim woo bin
shin min ah, my liberation notes, shin min ah and kim woo bin, our blues jimin, shooting stars kdrama.

Related searches our blues netflix, our blues jimin, our blues episode 1, our blues korean, drama release date 9 April 2022, our blues sinopsis, our blues trailer, our blues story, our blues genre. our blues cast, our blues hancinema, our blues meaning, here kdrama.



8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat




Campusnesia.co.id - Perintah membayar zakat diwajibkan kepada setiap umat Islam yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari secara layak. Bagi muslim yang tidak mampu mencukupi biaya hidup, mereka tidak wajib membayar zakat, sebaliknya, mereka malah harus diberikan zakat.

Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat? Berikut ini 8 golongan orang yang berhak menerima zakat:

1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)
2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
3. Riqab (hamba sahaya atau budak)
4. Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)
5. Mualaf (orang yang baru masuk Islam)
6. Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)
7. Ibnu Sabil (musyafir dan para pelajar perantauan)
8. Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana zakat)

ads

1. Fakir dan Miskin
Kelompok fakir dan miskin merupakan warga muslim yang harus diutamakan dalam penerimaan zakat. Penyaluran dana zakat kepada fakir miskin macamnya ada dua, yaitu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk memberikan kemampuan berwirausaha.


2. Riqab
Di zaman Rasullullah SAW, seorang budak telah menjadi makanan sehari-hari untuk diperlakukan secara tidak manusiawi. Oleh karena itu, riqab atau secara bahasa berarti memerdekan budak menjadi salah satu sasaran penerima zakat yang berhak menurut Al Quran.


3. Gharim atau Gharimin
Secara bahasa, Gharim atau Gharimin diartikan sebagai orang yang terlilit hutang. Salah satu golongan penerima zakat ini dikategorikan sebagai penerima zakat yang wajib kita berikan yang terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
A. Ghârim limaslahati nafsihi (Terlilit hutang demi kemaslahatan atau kebutuhan dirinya)
B. Ghârim li ishlâhi dzatil bain ( Terlilit hutang karena mendamaikan manusia, qabilah atau suku)


4. Mualaf
Mualaf juga termasuk orang yang berhak menerima zakat untuk mendukung penguatan iman dan takwa mereka dalam memeluk agama Islam. Zakat yang diberikan kepada mualaf memiliki peran sosial sebagai alat mempererat persaudaraan sesama muslim.


5. Fisabilillah
Golongan fisabilillah adalah seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki kegiatan utama berjuang di jalan Allah dalam rangka menegakkan agama Islam. Para fisabilillah penerima zakat saat ini dapat berupa organisasi penyiaran dakwah Islam di kota-kota besar, proyek pembangunan masjid, maupun syiar Islam di daerah terpencil.


6. Ibnu Sabil
Seseorang yang berada dalam perjalanan dan kehabisan bekal itu merupakan arti dari ibnu sabil. Golongan penerima zakat ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak dapat meneruskan perjalanannya terlepas dari golongan mampu atau pun sebaliknya.


7. Amil
Amil adalah kelompok terakhir yang berhak menerima zakat apabila 7 kelompok lainnya sudah mendapatkan zakat. Amil secara bahasa berarti pengelola zakat atau orang-orang yang mengumpulkan dan mengumpulkan dana zakat yang telah diberikan oleh muzzaki (orang yang memberikan zakat).


Itulah 8 golongan yang berhak menerima dana zakat. Pastikan salurkan zakat anda melalui lembaga terpercaya seperti Dompet Dhuafa, agar zakat anda lebih bermanfaat dan memberikan dampak pemberdayaan. 



sumber: Zakat.or.id

Penjelasan tentang Hukum Membayar Zakat Online



Campusnesia.co.id - “Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan harta mereka” (QS. At-Taubah 103).

Dengan melihat ayat tersebut, kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk wajib membayar zakat baik itu zakat fitrah maupun zakat maal. Zakat sendiri dilakukan sebagai cara membersihkan harta kita serta menjadi manusia yang bermanfaat dengan membantu sesama.

Dalam membayar zakat, biasanya kita perlu melakukan doa sebagai tanda terima dari zakat yang telah kita berikan. Apakah doa tersebut termasuk wajib atau sunnah? Lalu, bagaimana dengan zakat online yang langsung membayar lewat dunia maya tanpa bertemu dengan amilnya? Berikut penjelasan tentang hukum zakat online beserta wajib dan sunnahnya.

Pertanyaan:
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Apakah benar bila membayar zakat itu harus ada ijab kabul, bagaimanakah hukumnya bila membayarnya via online, transfer? Terima kasih.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Yani di Samarinda

Jawaban:
Wa’alaikumsalamwarahmatullahiwabarakatuh

Saudari Yani yang dirahmati Allah swt, pada dasarnya ijab qabul tidak termasuk salah satu rukun zakat. Ijab qabul juga tidak termasuk syarat sah zakat. Sebenarnya, ibadah zakat berbeda dengan wakaf, akad jual beli, hutang piutang, gadai dan sejenisnya.

Unsur yang terpenting dalam zakat adalah pemberi zakat, harta zakat dan penerima zakat. Seorang muzakki haruslah orang yang memiliki harta mencapai nishab atau memenuhi kriteria wajib zakat. Sedangkan harta zakat adalah harta yang diperbolehkan sebagai zakat. Sementara penerima zakat haruslah orang yang benar-benar berhak menerima zakat.

Adapun unsur penting lainnya, walau bukan suatu keharusan, dalam penyerahan zakat adalah: pernyataan zakat dan doa penerima zakat. Syaikh Yusuf Al-Qardhawi, dalam Fiqhuzzakat-nya, berpendapat bahwa seorang pemberi zakat tidak harus menyatakan secara eksplisit kepada mustahik bahwa dana yang ia berikan adalah zakat. Oleh karena itu, apabila seorang muzakki (pemberi zakat) tanpa menyatakan kepada penerima zakat bahwa uang yang ia serahkan adalah zakat, maka zakatnya tetap sah. Dengan demikian, seseorang bisa menyerahkan zakatnya secara online kepada lembaga amil zakat.

Bersamaan dengan itu, idealnya seseorang yang menyalurkan dana zakatnya via online ke lembaga amil zakat disertai dengan konfermasi zakat secara tertulis. Dan konfermasi tertulis itu merupakan salah satu bentuk pernyataan zakat. Konfermasi zakat atau transfer ke rekening zakat secara khusus akan memudahkan amil dalam mendistribusikan harta zakat kepada orang-orang yang berhak.

Wallahu a’lam


Zakat Online Tepat Sasaran
Berzakat sebaiknya tepat sasaran. Dalam Surat At Taubah:60 dijelaskan bahwa ada 8 (delapan) orang yang berhak menerima zakat antara lain Fakir, Miskin, Amil, Riqab, Gharim, Mualaf, Fissabillillah, dan Ibnu Sabil. Di Indonesia, delapan golongan orang ini bukan hanya terdapat di satu daerah saja, tetapi juga dari Barat Pulau Sumatera sana sampai dengan Timur Papua. Jika kita bisa membantu mereka yang ada di dekat kita, lalu bagaimana dengan Sahabat kita yang ada di Timur dan Barat sana?

Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga amil zakat terbesar di Indonesia telah berkiprah dalam beberapa bidang dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pengembangan sosial. Keempat bidang tersebut bertujuan untuk pembagian zakat pada kedelapan penerima zakat tersebut sesuai dengan tujuannya. Karena jika diberikan tanpa ada tujuan, maka zakat tersebut akan sia-sia.

“Apa sahaja yang kamu infakkan pada jalan Allah nescaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (QS. Al-Anfaal: 60)

Versi Video


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Hukum Membayar Zakat Online, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Upcoming search zakat penghasilan, zakat profesi, materi zakat, zakat maal, manfaat zakat, jenis zakat, syarat zakat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh umat Islam setiap setahun sekali saat Idul Fitri, yang berupa makanan pokok sehari-hari seperti beras dan jagung.

zakat fitrah 1443 h berapa rupiah, cara menghitung zakat fitrah 2022, syarat zakat fitrah, zakat fitrah berupa, tujuan zakat fitrah, niat zakat fitrah, kapan zakat fitrah dikeluarkan, nisab zakat fitrah.



sumber artikel: Zakat.or.id 
sumber video: Kitabisa.com

Biografi Bapak Anies Baswedan, Gubernur Jakarta yang Digadang-gadang jadi Capres 2024

0
 


Campusnesia.co.id - Pemilu dan Pilpres 2024 semakin dekat, beberapa nama sudah muncul ke permukaan dan berbagai survey. Perbincangan di sosial media juga makin hangat hari demi hari.

Salah satu nama yang Digadang-gadang jadi Capres 2024 adalah Bapak Anies Baswedan, saat artikel ini ditulis pada 8 April 2022 masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta sebelumnya dikenal sebagai menteri pendidikan era presiden Jokowi.

Lewat postingan kali ini, kami ingin menghadirkan tentang Biografi Bapak Anies Baswedan, Gubernur Jakarta yang Digadang-gadang jadi Capres 2024.

H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. (lahir 7 Mei 1969) adalah Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang menjabat sejak 16 Oktober 2017, menggantikan posisi Djarot Saiful Hidayat.

Ia dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar, sebuah gerakan bagi generasi muda untuk direkrut sebagai pengajar muda di Sekolah Dasar dan masyarakat selama satu tahun. Anies merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan.

Di bidang akademisi, Anies pernah menjabat Rektor Universitas Paramadina selama delapan tahun. Pada 27 Oktober 2014, ia diberikan mandat oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di dalam kabinetnya. Masa tugasnya berakhir ketika Jokowi menunjuk Muhadjir Effendy sebagai pengganti Anies pada tanggal 27 Juli 2016.

Karier politiknya justru semakin cemerlang setelah Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Keadilan Sejahtera mengusungnya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dan berpasangan dengan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kehidupan pribadi
Anies Baswedan dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969. Dalam keluarga, ia mempunyai dua saudara kandung yang menjadi adik-adiknya, diantaranya Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan. Dia dibesarkan di Yogyakarta dan orang tuanya bekerja sebagai akademisi. 

Ayahnya, Rasyid Baswedan adalah mantan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, sedangkan ibunya, Aliyah Rasyid adalah guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Anies merupakan tokoh berketurunan Arab, sekaligus cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis pada tanggal 11 Mei 1996. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak, diantaranya Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim.

Ia memenuhi undangan dari Salman Abdul Aziz untuk menunaikan ibadah haji pertama kalinya bersama dengan istrinya, Fery Farhati dan ibunya, Aliyah Rasyid pada September 2017.

Masa muda Anies Baswedan
Anies mulai mengenyam pendidikan awal pada usia 5 tahun dan bersekolah di Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada, Kota Yogyakarta. Menginjak usia enam tahun, Anies bersekolah di SD Negeri Percobaan 2, Kabupaten Sleman.

Di masa kecilnya, Anies dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Setelah menyelesaikan jenjang sekolah dasar, ia melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama dan diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Anies bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya dan menduduki jabatan pengurus bidang Hubungan Masyarakat yang terkenal dengan sebutan "seksi kematian", karena tugasnya mengabarkan kematian. Anies juga pernah ditunjuk menjadi ketua panitia tutup tahun semasa sekolah menengah pertama.

Menyelesaikan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Pertama, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus pelajar Ketua OSIS seluruh Indonesia. 

Alhasil, ia terpilih menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia pada tahun 1985. Pada tahun 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.

Sekembalinya ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Dia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.

Menginjak jenjang perguruan tinggi, Anies diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1989. Dia tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Gadjah Mada.

Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di fakultasnya dan ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas melalui kongres pada 1992 dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan.

Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai lembaga eksekutif dan memposisikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang menyangkut Hutomo Mandala Putra, putra dari Presiden Soeharto. Dia turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.

Pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Universitas Sophia, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis bertemakan lingkungan. Hingga pada akhirnya, Anies lulus dari Universitas Gadjah Mada tahun 1995.

Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari American Indonesian Exchange Foundation (bahasa Indonesia: Yayasan Pertukaran Pelajar Indonesia–Amerika) untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, Universitas Maryland pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.

Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. 

Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004.

Disertasinya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten dan kota di Indonesia. Dia lulus pada tahun 2005.

Kiprah akademisi dan kegiatan sosial
Setelah menyelesaikan program strata satu di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Anies bekerja sebagai seorang peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar-Universitas Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada. 

Selang beberapa lama, ia mendapatkan beasiswa program magister di Amerika Serikat pada 1996. Pada tahun 2004, Anies telah menuntaskan pasca sarjananya dan sempat bekerja sebagai manajer riset di IPC, Inc. Chicago, sebuah asosiasi perusahaan elektronik sedunia.

Sebagai seorang independen, Anies Baswedan bergabung dengan Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, yaitu sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada reformasi birokrasi di berbagai daerah di Indonesia dengan menekankan kerjasama antara pemerintah dengan sektor sipil. 

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute yang merupakan lembaga penelitian kebijakan publik yang didirikan pada Oktober 2004 oleh aktivis dan intelektual muda yang dinamis. Kariernya di The Indonesian Institute tentu tidak terlepas dari latar belakang pendidikannya di bidang kebijakan publik.

Pada 15 Mei 2007, secara resmi Anies Baswedan dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina menggantikan posisi rektor sementara, Sohibul Iman. Saat itu, ia merupakan rektor termuda di Indonesia, di mana usianya pada saat itu adalah 38 tahun.

Pada suatu ketika, ia terkesan dengan pidato dari seorang dekan di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy, Universitas Harvard, yakni Joseph Nye yang mengatakan bahwa salah satu keberhasilan di universitasnya adalah "admit only the best" alias hanya menerima mahasiswa terbaik. 

Melalui ide inilah Anies menggagas rekrutmen pelajar-pelajar terbaik di Indonesia. Strategi yang dikembangkan olehnya adalah mencanangkan "Paramadina Fellowship" atau beasiswa Paramadina yang mencakup biaya kuliah, buku, dan biaya hidup.

Istilah "Paramadina Fellowship" adalah perwujudan idealisme dengan bahasa bisnis. Hal ini dilakukan karena kesadaran bahwa dunia pendidikan dan bisnis memiliki pendekatan yang berbeda. Untuk mewujudkan itu, Anies mengadopsi konsep penamaan mahasiswa yang sudah lulus seperti yang biasa digunakan oleh universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa.

Gebrakan lain yang dilakukannya adalah pendidikan antikorupsi di universitas yang ia pimpin dengan mengajarkan tentang teoretis hingga laporan investigatif perihal praktik korupsi. Tindakannya menentang korupsi ditandai dengan tergabungnya Anies sebagai aktivis antikorupsi.

Pada pemilihan presiden 2009, para akademisi dipercaya untuk menjadi moderator dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden, di antaranya Anies Baswedan, Komaruddin Hidayat, Aviliani, Fahmi Idris, dan Pratikno. Dia dipilih oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai moderator dalam debat pertama yang dilaksanakan pada 18 Juni 2009.

Anies kembali terpilih secara aklamasi oleh Yayasan Wakaf Paramadina sebagai Rektor Universitas Paramadina pada tanggal 5 Mei 2011 untuk meneruskan masa jabatan sebelumnya.

Di bawah kepemimpinannya, Universitas Paramadina memiliki kualitas pendidikan yang baik dan meningkat, serta memberikan pengaruh positif bagi masyarakat luas, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejak 27 Oktober 2014 hingga masa jabatannya sebagai rektor berakhir, ia merangkap jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pencetus Indonesia Mengajar dan Gerakan TurunTangan
Indonesia Mengajar telah dicanangkan yang awalnya ketika Anies masih menjadi seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada sekitar dekade 1990-an. Pada masa itu, ia berguru dan banyak belajar dari Koesnadi Hardjasoemantri, mantan rektor Universitas Gadjah Mada periode 1986–1990. 

Pada 1950-an, pria yang akrab disapa "Pak Koes" pernah menginisiasi sebuah program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa atau PTM, yakni suatu program untuk mengisi kekurangan guru sekolah menengah atas di daerah-daerah terpencil, khususnya di luar Pulau Jawa. Dalam beberapa kasus, PTM ini justru mendirikan sekolah baru dan pertama di beberapa kota dan kabupaten.

Pak Koes adalah inisiator sekaligus salah satu dari delapan orang yang menjadi angkatan pertama PTM ini. Dia berangkat ke Kupang dan bekerja di sana selama beberapa tahun. Sepulangnya dari Kupang, ia mengajak tiga siswa paling cerdas untuk kuliah di Universitas Gadjah Mada, salah satunya Adrianus Mooy yang kelak menjadi Gubernur Bank Indonesia. Dari program inilah yang menjadi sumber inspirasi dicetusnya Gerakan Indonesia Mengajar.

Selepas menerima gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada, Anies Baswedan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Amerika Serikat. Tinggal, belajar, dan bekerja di sana membuatnya memahami bahwa anak-anak Indonesia membutuhkan kompetensi kelas dunia untuk bersaing di lingkungan global. 

Selain itu, anak muda Indonesia perlu memiliki pemahaman empatik yang mendalam. Atas dasar pemikiran itu, maka mulai munculnya ide besar untuk menggelorakan Indonesia Mengajar. Konsep dasarnya mulai terumuskan pada pertengahan 2009. Ketika itu, Anies mendiskusikan dan menguji idenya pada berbagai pihak. 

Gagasan ini kemudian siap diluncurkan ketika beberapa pihak berkenan menjadi sponsor. Proses untuk merancang dan mengembangkan konsep Indonesia Mengajar pun dimulai pada akhir 2009 dengan membentuk tim kecil yang kemudian berkembang hingga menjadi sebuah organisasi. Oleh karena itu, Anies pun dinobatkan sebagai pemimpin dari Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.

Selain Indonesia Mengajar, Anies juga mengasas Gerakan TurunTangan sebagai sebuah usaha dalam mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terlibat melunasi janji kemerdekaan dan mendorong orang baik mengelola pemerintahan. 

Maka dari itu, gerakan ini turut aktif dalam kegiatan sosial dan politik dengan mengupayakan keterlibatan anak-anak muda. Gerakan TurunTangan dibentuk olehnya pada Agustus 2013 dengan rasa kerelawanan tanpa pamrih. Melalui internet, gerakan ini dapat membantu relawan mencari, mengumpulkan, dan menggerakkan para sukarelawan di seluruh Indonesia berdasarkan keahlian masing-masing. 

Sistem pengelolaan relawan ini juga didukung melalui e-mail dan layanan pesan singkat untuk mengundang para sukarelawan aktif dalam pelatihan sukarelawan di berbagai daerah.

Gerakan TurunTangan berupaya dalam menciptakan politik yang sehat dan matang. Misalnya saja ketika penyelenggaraan pemilihan umum, di mana para relawan akan mengkampanyekan kepada masyarakat untuk lebih kritis dan mendorong kampanye yang dilakukan secara sehat tanpa adanya kampanye hitam (bahasa Inggris: Black campaign).

Karier di Komisi Pemberantasan Korupsi
Dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan kasus suap yang menimpanya. Namun, terdapat dugaan bahwa hal tersebut merupakan rekayasa dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menyebabkan konflik. 

Oleh karena itu, pada 2 November 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk Tim Independen Verifikasi Fakta dan Hukum atau disebut juga sebagai "Tim 8" dalam menyelidiki kasus dugaan kriminalisasi mereka yang dipimpin oleh Adnan Buyung Nasution dan didampingi oleh dua wakilnya, Koesparmono Irsan dan Denny Indrayana, serta lima anggotanya, yaitu Todung Mulya Lubis, Anies Baswedan, Hikmahanto Juwana, Komaruddin Hidayat, dan Amir Syarifuddin.

Nama Bibit dan Chandra sering pula dikaitkan dengan perseteruan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Komisi Pemberantas Korupsi atau lebih dikenal dengan Konfrontasi Cicak dan Buaya.

Komisi Pemberantasan Korupsi di bawah pimpinan Abraham Samad membentuk Komite Etik terkait kasus korupsi dan pencucian uang proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, yang beranggotakan lima orang, diantaranya dua anggota internal, yakni Bambang Widjojanto dan Abdullah Hehamahua, serta tiga anggota eksternal, yaitu Abdul Mukhtie Fajar, Tumpak Hatorangan Panggabean, dan dirinya.

Tujuan pembentukannya adalah untuk menginvestigasi pembocor draf surat perintah penyelidikan Anas Urbaningrum yang berasal dari dokumen milik Komisi Pemberantasan Korupsi. Perihal ini, Anies ditunjuk sebagai ketua untuk memimpin komite ini dan Tumpak Panggabean sebagai wakilnya.

Kemudian, pada 3 April 2013, komite etik ini melakukan sidang terbuka dengan hasil bahwa asisten dari Abraham Samad, Wiwin Suwandi terbukti memberitahukan perihal penyelidikan kepada Anas Urbaningrum. Ia menyalin surat perintah penyelidikan yang belum diberi nomor kepada publik yang beredar di masyarakat sejak 9 Februari 2013.


Karier politik Anies Baswedan

Pemilihan presiden 2014
Pada 27 Agustus 2013, Anies mulai menggeluti dunia politik setelah dirinya bergabung dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, di mana pada konvensi ini terbuka untuk kader internal maupun eksternal.

Ia menerima kehormatan tersebut dengan tujuan untuk melunasi janji kemerdekaan yang menjadi misinya sebagai bakal calon presiden. 

Baginya, apa yang tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan sebuah janji yang harus dilunasi oleh setiap warga negara Indonesia, termasuk dirinya.

Pada tanggal 22 Mei 2014, Anies menuliskan sebuah artikel dalam blognya yang berjudul "Pilpres 2014: Pilihan Saya" mengenai pandangan politik dan pilihannya dalam kontestasi pemilihan presiden tahun 2014.

Ia menyatakan mendukung calon Presiden Joko Widodo dan calon Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta berperan dalam tim kampanyenya sebagai juru bicara. Anies menyatakan alasannya mendukung Joko Widodo adalah karena lebih menghadirkan solusi dan terobosan, sedangkan Jusuf Kalla dikenalnya sebagai sosok senior yang memiliki latar belakang dan pengalaman rekam jejak atas kinerjanya.

Alhasil, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berhasil memenangkan pemilihan dengan meraih 53.15% suara mengalahkan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Kemudian, Anies ditunjuk menjadi Deputi Kantor Transisi yang membidangi kesejahteraan rakyat. Kantor transisi ini dibentuk untuk mempersiapkan dan merampungkan kabinet, serta menyempurnakan program sebelum pelantikan resmi Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. 

Selain Anies, Hasto Kristiyanto, Andi Widjajanto, dan Akbar Faisal juga menganggotai deputi kantor transisi, di mana ketuanya adalah Rini Soemarno.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014–2016)
Sepak terjang Anies Baswedan di bidang pendidikan dan akademisi membuatnya diberi amanat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. 

Ia menjadi salah satu menteri dari kalangan profesional di kabinet. Gebrakan pertamanya sebagai menteri adalah perubahan mekanisme pelaksanaan Ujian Nasional, Kurikulum 2013, dan sertifikasi guru.

Anies berpandangan bahwa pendidikan adalah kunci peningkatan kualitas manusia, di mana perlunya peran guru yang begitu sentral, sehingga kualitas guru juga harus ditingkatkan

Anies melakukan perubahan pertama dengan menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 dan kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai perangkat operasional pendidikan, serta menerapkan Kurikulum 2013 pada beberapa sekolah secara terbatas.

Faktor pada penerapan kebijakan ini, yaitu ketidaksiapan implementasi kurikulum. Namun, kebijakan ini justru menimbulkan penolakan dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang menganggap bahwa kebijakan ini dilakukan tanpa kajian dan komunikasi, di mana penghapusan kebijakan Kurikulum 2013 berimplikasi dengan anggaran negara.

Pada mekanisme Ujian Nasional, Anies membentuk Indeks Integritas Ujian Nasional dengan tujuan untuk mengukur kejujuran siswa setiap daerah dan juga penilaian Ujian Nasional diberikan penjelasan, sehingga Ujian Nasional tidak lagi menjadi tolak ukur suatu kelulusan, melainkan hanya sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan daerah.

Selain itu, ia merilis program Uji Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru guna meningkatkan kualitas setiap guru di Indonesia, serta membentuk Direktorat Keayahbundaan untuk menguatkan peran orang tua dalam mendidik anak.

Dalam menangani perpeloncoan oleh siswa dan siswi kakak kelas, serta dari anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah pada setiap tahun ajaran baru, maka Anies pun menghapus kebijakan Masa Orientasi Sekolah dan digantikan oleh Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang digelar oleh pihak sekolah.

Ia juga mengangkat Direktur Jenderal Kebudayaan yang berasal dari non pegawai negeri sipil secara lelang terbuka dan terpilihlah Hilmar Farid. Tak hanya itu, diangkat pula seorang Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Catharina Girsang.

Tujuannya adalah untuk meninjau dan menyederhanakan berbagai aturan dan program kerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain program kerja, Anies juga mencanangkan kampanye-kampanye gerakan, seperti menghidupkan kembali Konsep Pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam menciptakan dan mengupayakan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa dan siswi, gerakan memuliakan guru, gerakan membaca lima belas menit sebelum memulai kegiatan belajar dan mengajar untuk mendorong minat baca siswa dan siswi, dan mengantar anak di hari pertama sekolah bagi orang tua murid. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan ikatan emosional orang tua dengan sekolah dan juga anaknya.

Berbagai tantangannya dalam pelaksanaan tugas, yaitu kekerasan anak di sekolah, maupun kekerasan seksual pada anak yang sampai menyita perhatian nasional dalam berbagai kasus kriminal di berbagai daerah. 

Anies pun mengeluarkan berbagai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka menciptakan rasa aman di sekolah.

Terdapat pula masalah administrasi Guru Honorer Kategori Dua dan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang masih mengalami kendala teknis.

Pada akhirnya, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melakukan perombakan kabinet yang mengharuskan Anies Baswedan digantikan oleh Muhadjir Effendy, seorang Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Pemberhentian Anies dinilai bahwa dirinya kurang memprioritaskan program presiden, yakni Kartu Indonesia Pintar.

Pemilihan presiden 2019
Meski sempat digadang-gadang mengajukan diri menjadi calon presiden, Anies memutuskan tidak maju dalam pemilihan presiden 2019 dan tetap kukuh memegang jabatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta selama masa jabatannya belum selesai.

Namun berbeda dengan pemilihan presiden sebelumnya, pada pilpres tahun 2019 ini, ia mendukung pasangan Prabowo Subianto dan wakilnya di pemerintahan, Sandiaga Uno. Selain itu, dirinya juga tidak berpartisipasi sebagai tim kampanye atau relawan dalam pencapresan Prabowo.

Memimpin Jakarta

Pilkada 2017

Pada 23 September 2016, Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Anies dicalonkan sebagai calon gubernur (Cagub) yang disandingkan dengan Sandiaga Uno, pengusaha dan politikus Partai Gerindra sebagai calon wakil gubernur (Cawagub).

Penunjukkan Anies sebagai cagub telah dilakukan setelah Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera melakukan rapat selama tiga hari dalam menentukan cagub. Sebelumnya, ia sempat digadang-gadang akan diusung sebagai cawagub mendampingi Sandiaga.

Pada akhirnya, mereka melakukan kesepakatan terlebih dahulu sebelum deklarasi pencalonan di Kebayoran Baru, Jakarta.

Anies dan Sandiaga mendapatkan nomor urut tiga saat pengundian dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta dan menjadikan "Jakarta Maju Bersama" sebagai jargon kampanye. 

Pasangan calon ini didukung oleh Partai Perindo dan Partai Idaman. Mereka menandatangani kontrak politik dengan Partai Gerindra yang dinamakan "Gentleman's Agreement" yang berisikan mengenai keberpihakan kepada rakyat kecil dan memanusiakannya, tidak terlibat dalam Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta keberpihakan terhadap ekonomi masyarakat.

Anies-Sandiaga Digital Volunteer menjadi wadah dukungan para relawan terhadap Anies dari akar rumput melalui media sosial. Di putaran pertama, Anies-Sandi menduduki peringkat kedua di bawah posisi Basuki-Djarot dengan perolehan 39,95% suara.

Ketika putaran kedua pilkada, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan (kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz) yang sempat menjagokan Agus Harimurti Yudhoyono akhirnya memutuskan mendukung pencalonan Anies-Sandi. 

Sampailah pada babak terakhir pilkada, Anies-Sandi unggul dengan perolehan 57,96% suara.


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Biografi Bapak Anies Baswedan, Gubernur Jakarta yang Digadang-gadang jadi Capres 2024. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Sumber:


** Baca kumpulan artikel seputar Biografi da profil tokoh serta publik figur lain di sini.

Biografi Bapak Ganjar Pranowo Gubermur Jateng yang Pernah Main Film

0
 

Campusnesia.co.id - Dalam rubrik biografi tokoh dan publik figur kali ini kami akan menghadirkan profil bapak Ganjar Pranowo setelah sebelumnya kita bahas bapak Anis Baswedan.

Terkenal nyentrik, hobi naik sepeda, aktif di sosial media serta rambut putihnya ya khas, pak Ganjar yang saat artikel ini ditulis pada tanggal 9 April 2022 menjabat Gubernur Jawa Tengah, Mas Ganjar sapaan akrab politisi PDIP ini juga digadang-gadang jadi salah satu capres untuk pilpres 2022.

H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. (lahir 28 Oktober 1968) adalah Gubernur Jawa Tengah dua periode yang menjabat sejak 23 Agustus 2013. 

Sebelumnya, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2004–2009 dan 2009–2013. Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) periode 2014–2019.


Kehidupan awal
Pak Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah bernama S. Pamudji dan ibu bernama Sri Suparni. 

Lahir dengan nama Ganjar Sungkowo, ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Saudara-saudaranya yakni Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati. 

Ayah Ganjar Pranowo sendiri merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan untuk mengikuti operasi penumpasan PRRI/Permesta.

Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Jawa-Mataraman zaman dahulu. Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti "Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)". 

Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo karena ketakutan orang tuanya jika sang anak kelak "selalu berkubang kesialan dan kesusahan" bila memakai nama Sungkowo.


Pendidikan Bapak Ganjar Pranowo
Ganjar kecil sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan saat SD. Dia selalu terpilih menjadi ketua kelas. 

Memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya. Selanjutnya, ia bersekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di SMA, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).

Menjelang kelulusan SMA pada akhir dekade 1980-an, sang ayah pensiun dari kedinasannya di Polri Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibu Ganjar membuka warung kelontong, sementara ia sempat berjualan bensin di pinggir jalan.

Tamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). 

Selama kuliah di UGM, Ganjar mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan.

Ganjar mengaku memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ia pernah mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri.


Karier Bapak Ganjar Pranowo
Ia lulus dari Fakultas Hukum UGM dengan dosen penguji skripsi Prof. Nindyo Pramono.

Tamat kuliah, Ganjar Pranowo awalnya bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakasa. Selain itu, ia juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Aktif di GMNI dan mengagumi Soekarno, Ganjar awalnya menjadi simpatisan PDI. Tahun 1996, PDI dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno. 

Ganjar ikut mendukung Megawati, meskipun ayahnya adalah seorang polisi sedangkan kakaknya seorang hakim yang oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.

Ganjar akhirnya memilih berkarier di politik lewat Partai PDI-P yang dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri.


Anggota DPR-RI
Ganjar awalnya tidak lolos saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR-Ri pada pemilu 2004, akan tetapi ia menerima tugas sebagai pengganti antar waktu (PAW) untuk menggantikan rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama (Jawa Tengah 7) yakni Jakob Tobing, yang ditugaskan oleh Presiden Megawati Sukarnoputri menjadi duta besar untuk Korea Selatan.


Ketika menjadi anggota DPR-RI pada periode 2004-2009, Ganjar Pranowo ditugaskan di Komisi IV yang mengawasi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan. 

Selain itu, ia pernah ditempatkan pada Pansus (Panitia Khusus) RUU Partai Politik sebagai ketua panitia khusus, anggota Badan Legislasi DPR RI, dan Ketua Panitia Khusus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI.

Di periode keduanya sebagai anggota DPR-RI, ia ditempatkan pada Komisi II yang mengawasi bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan, dan Reformasi Agraria. Ia mulai dikenal publik karena menjadi anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century sekaligus menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Di tengah kesibukannya sebagai Anggota DPR RI, ia sempat menyelesaikan studi pascasarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2013. Ia sebenarnya merupakan mahasiswa pascasarjana di FISIP UI sejak tahun 2009, tapi terpaksa cuti karena kesibukannya sebagai anggota DPR-RI.


Gubernur Jawa Tengah
Ganjar maju menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013, berpasangan dengan Heru Sudjatmoko yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. 

Ganjar-Heru yang dikenal dengan tagline mboten korupsi mboten ngapusi (tidak korupsi tidak membohongi) ini keluar sebagai pemenang dengan total perolehan suara mencapai 48,82%. Pelantikan Ganjar sebagai gubernur dilaksanakan hari Jumat, 23 Agustus 2013 oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang.


Ia kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023 dengan perolehan suara 58,78 persen dengan perolehan 10.362.694 suara. 

Pada pilkada tersebut, ia berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen yang merupakan anggota DPRD Jawa Tengah periode 2014-2019 dari Fraksi PPP dan dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah 3 (Kabupaten Pati, Rembang, Grobogan, dan Blora). 

Pada pilkada kali ini, Ganjar harus mengakui kekalahan di empat kabupaten yang sebelumnya dikenal sebagai basis PDI Perjuangan (karena dahulu merupakan basis PNI), yakni Brebes, Tegal, Purbalingga, dan Kebumen.

Pak Ganjar Pranowo dan Twitter
Sebelum dan saat menjadi gubernur, Ganjar dikenal memanfaatkan media sosial Twitter untuk berkomunikasi dengan publik. 

Dalam suatu pelantikan penjabat sementara kepala daerah, ia meminta para penjabat untuk aktif di media sosial agar bisa cepat menerima komplain dari warga serta menanggapi dan mengetahui informasi terbaru dari daerah masing-masing. 

Menurut Ganjar, melalui media sosial, dirinya bisa mendengarkan masukan, kritik, bahkan mendengarkan protes dari masyarakat yang tidak suka dengan kebijakannya dalam memimpin Jawa Tengah.

Ketua Umum KAGAMA
Pada kongres KAGAMA di Kendari (November 2014), dia terpilih secara musyawarah menggantikan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai ketua umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014-2019. 

Ganjar terpilih setelah melakukan musyawarah mufakat bersama tiga calon ketua umum lainnya, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X (Ketua Umum KAGAMA periode 2009-2014), Budi Karya Sumadi (Ketua Pengda KAGAMA DKI Jakarta) serta Usman Rianse (Pengda KAGAMA Sulawesi Tenggara) yang bertempat di Hotel Grand Clarion, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu, 8 November 2014. Salah satu pertimbangan Sri Sultan adalah bahwa KAGAMA perlu melakukan regenerasi kepemimpinan dari yang tua ke yang muda/ Menurut Sri Sultan HB X regenerasi di KAGAMA adalah sebuah keniscayaan.

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyatakan program kerja KAGAMA jangan sampai melupakan nilai-nilai perjuangan, kerakyatan, dan kebangsaan yang telah diajarkan di UGM. 

Salah satu program yang akan dijalankan adalah menjalin sinergi dengan Pengurus Daerah sehingga terbangun guyub rukun antaranggota KAGAMA. Ia menambahkan jalinan komunikasi antar anggota KAGAMA bisa dilakukan secara fisik maupun virtual dengan hadirnya kecanggihan IT saat ini.

Pak Ganjar Pranowo dan Pilpres 2024
Jelang Pilpres 2024, hubungan Ganjar dengan Puan Maharani dan Ketua Bapilu PDIP Bambang Wuryanto sempat tegang. Hingga ia tidak diundang dalam acara penting PDIP di Jawa Tengah. 

Kehidupan pribadi Pak Ganjar Pranowo
Ia menikah dengan Siti Atikah Supriyanti, seorang anak tokoh Nahdlatul Ulama dari Purbalingga, Jawa Tengah yang ia temui ketika KKN tahun 1994 di Temanggung, Jawa Tengah.

Ada kisah unik di antara keduanya, Ganjar yang memiliki latar belakang GMNI (dan PDI) menikah dengan seseorang yang memiliki latar belakang pesantren (di Purbalingga) yang berafiliasi dengan NU (dan PPP).

Ia dan Siti Atikah menikah pada tahun 1999 dan memiliki satu anak laki-laki yang lahir pada tahun 2003 bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar yang kini bersekolah di SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah.

Penghargaan
- Bintang Jasa Utama – 2015
- Satyalancana Pembangunan.gif Satyalancana Pembangunan – 2014
- Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.gif Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha – 2015

Fun Fact pak Ganjar Pranowo sejauh ini sudah tampil sebagai cameo di dua film layar lebar yaitu Sang Prawira yang rilis 2019 dan film Yowis Ben 3 sebagai Presenter konser Solo yang rilis tahun 2021 lalu.

Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Biografi Bapak Ganjar Pranowo Gubermur Jateng yang Pernah Main Film. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Sumber:

** Baca kumpulan artikel seputar Biografi da profil tokoh serta publik figur lain di sini.