Campusnesia.co.id – Untuk generasi 90-an mungkin saya terdengar kuno dan ndeso karena suka dengan pagelaran wayang kulit. Jika ditanya alasannya setidaknya ada 3, pertama karena hype pagelaran wayang ramai dengan penonton, banyak penjual jajanan dan mainan kenangan indah masa kecil ini selalu mengharu biru hingga dewasa saat mendatangi pementasan wayang kulit.
Kedua, karena sedikit banyak paham dengan bahasa jawa kawi yang digunakan, jadi bisa memahami dialog antar tokoh dan plot ceritanya, ini asyik lho. Ketiga, mendengarkan wayang dari radio membantu saya tidur lebih cepat sebagaimana orang-orang yang mendengarkan musik klasik atau natural instrument sambil tidur.
Banyak yang mengira wayang kulit dan pagelarannya mulai tergerus zaman sejak dunia perlahan tapi pasti mulai bergeser ke arah digital dan masuknya budaya baru seperti dangdut koplo hingga K-pop. Nyatanya tidak demikian walau tanpa hingar bingar ternyata wayang dan pagelarannya tetap eksis melintas masa.
Dari panggung ke panggung “tanggapan” dari acara sedekah bumi, mantenan, sunatan dll serta lahirnya inovasi pagelaran dengan menghadirkan bintang tamu dari kalangan pelawak dan biduan, mungkin pembaca akrab dengan nama-nama pelawak muda seperti Cak Percil, cak Yudho dan Kuntet, Niken Salindri dll. Besar dan terkenal dari panggung wayang kulit.
Ketika datang era digital, wayangpun mampu menyesuaikan diri pagelaran wayang kini bisa disaksikan secara live melalui channel streaming youtube. Sejak 2018 saya menemukan sebuah channel bernama PWKS kepanjangan dari Penngemar Wayang Ki Seno, merujuk pada semacam fans club dari dalang kondang asal Yogyakarta ki Seno Nugroho.
Komunitas ini sangat militan, dalam sebuah kesempatan Ki Seno pernah bercerita kemanapun beliau pergi manggung selalu ada saja anggota komunitas yang datang untuk menonton secara langsung, bukan hanya sekitar yogyakarta, sering juga hingga luar kota bahkan pulau jawa.
Jika dalam benak pembaca berfikir bahwa pagelaran wayang hanya dinikmati oleh orang-orang yang sudah sepuh eits, buang jauh-jauh hipotesis itu, hari ini mereka yang tergabung dalam komunitas-komunitas pecinta wayang kulit banyak dari kalangan anak muda, salah satunya saya yang masih generasi 90an.
Tentang penonton juga demikian, jika di masa lalu pagelaran wayang hanya disaksikan ratusan orang sekitar lokasi manggung, dengan teknologi streaming dan youtube kini bisa menjangkau audiens lintas daerah bahkan lintas negara, pada malam saya menulis artikel ini 19/06/2020 agar lebih menjiwai saya sambil menonton secara live penampilan Ki Seno Nugroho di channel Dalang Seno, penonton siaran live itu mencapai 7.823 orang dan banyak dari luar negeri seperti para pekerja migran di Taiwan, Hong Kong, Korea dll. Untuk ukuran acara streaming dengan segmen yang niche sekali seperti wayang, jumlah tersebut banyak sekali.
Ki Seno Nugroho akhirnya juga membuat channel sendiri, yang diberi nama Dalang Seno saat artikel ini ditulis 19/06/2020 sudah ditonton sebanyak 78.062.346 kali dan mendapat 359 ribu subcribers. Selain menayangkan secara live channel ini juga kadang menyajikan konten keseharian Ki Seno sebagai dalang dan para sinden serta tim penabuh gamelan saat persiapan maupun sedang latihan.
Ada 2 hal yang saya salut dari channel Dalang Seno, pertama komitmen beliau tentang hasil adsense diperuntukan para kru dan ketegasan dalam hal hak cipta, kita mafhum bahwa banyak sekali reuploader di youtube yang mendapat adsense dari karya orang lain.
Khusus channel Dalang Seno melarang keras reuploader pementasan beliau tanpa ijin, jika nekat akan ditakedown dan tidak segan-segan melaporkan ke pihak youtube. Sudah banyak channel-channel aji mumpung yang kena take down walau masih saja ada yang mengabaikan.
Pekerja Seni dan Pandemi
Sejak diberlakukan PSSB di seluruh Indonesia untuk mengurangi penyebaran corona, tidak bisa dipungkiri salah satu sektor yang terdampak adalah para seniman, pertunjukan hiburan dibatalkan dan acara dengan kerumunan dilarang demi memutus mata rantai penularan virus covid-19.
Padahal sebagaimana masyarakat yang lain, kebutuhan hidup tetap berjalan dan ada yang mungkin masyarakat awam tidak paham, para seniman ini tampil bukan hanya untuk sekedar mencari nafkah tapi bagian dari aktualisasi diri.
Bayangkan beberapa bulan harus tetap di rumah dan tidak melakukan hal seperti nDalang, nyinden atau nabuh gamelan seperti biasanya pasti ada stres yang dialami perlu disalurkan.
Sekali lagi saya acungi jempol, Ki Seno Nugroho membuat inisiatif dan inovasi dengan menggelar wayang secara online streaming Youtube, dari yang awalnya hanya beliau tampil seorang diri di depan kamera dengan tokoh bagong, kemudian tampil dengan tim lengkap sinden dan penabuh walau tidak selengkap pagelaran saat sebelum pandemi, namun inisiatif ini menunjukan hasil.
Pada tanggal 23 April 2020 channel Dalang Seno mengumumkan hasil penggalangan dana untuk masyarakat seniman da warga yogyakarta terdampak corona dengan total dana terhimpun Rp 177.482.866.- wow luar biasa.
Inovasi berikutnya adalah pagelaran Wayang Climen, menurut Ki Jlitheng Suparman yang menggagas wayang climen beliau menjelaskan ”Wayang Climen sebenarnya wayang minimalis. Kami mencoba menggarap dengan serba praktis, sederhana namun ceritera atau lakon bisa sampai dan dipahami penonton,” kami kutip dari Suaramerdeka.com edisi Selasa, 26 Desember 2017.
Dalam pagelaran Wayang Climen Ki Seno Nugroho, kita sebagai penonton bisa interaksi dengan beliau di sesi Goro-goro atau Limbukan dengan mengirimkan salam-salam atau request tembang melalui kolom komentar Youtube maupun nomer whatsapp yang disediakan. Penonton juga bisa memberi sawer melalui nomer rekening yang disediakan, kreatif sekali bukan? Hasilnya tentu untuk semua kru agar tetao berpanghasilan selama pandemi.
Penonton juga bisa berperan sebagai Pennaggap atau sponsor utama layaknya pegelaran offline, misalnya malam ini Jumat 19 Juni 2020 pagelaran Wayang Climen Ki Seno Nugroho dipersembahkan oleh Bapak Toegiman Eko Wijono, Purworejo untuk anaknya tercinta dalam rangka ulang tahun pernikahan yang ke-16 th.
Luar biasa ya sobat campusnesia, kalau ingin memberi surprise sekaligus membantu para seniman selama masa pandemi, bisa nih nanggap Ki Seno Nugroho melalui streaming youtube. Semoga bermanfaat sampai jumpa, yang penasaran langsung saja ke Channel Youtube Dalang Seno, Klik Di Sini.
Penulis: Nandar
Update: Inna lillahi Wa Inna Illaihi Roji'un, kabar duka datang dari dunia perwayangan, Ki Seno Nugroho dalam artikel kami telah berpulang pada Selasa, 3 November 2020 pukul 22.15 WIB di Yogjakarta. Segenap keluarga besar dan Redaksi Campusnesia menghaturkan bela sungkawa yang sedala-dalamnya, semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau, amin.