Campusnesia.co.id – Seperti yang sudah saya janjikan di review drama korea King of the Eternal Monarch episode 14, kali ini dengan sok tahu akan coba saya kupas drama yang dibintangi oleh Le Min Ho dan Kim Go Eun yang mengambil tema time travel, dunia paralel dan time paradox, mungkin berlebihan tetapi walau dalam bentuk series, drama ini layak disandingkan dengan film-film tema time paradox seperti interstellar, predestination, the time machine, butterfly effect dan back to the future.
Secara singkat, sinopsis drama korea The King Eternal Monarch adalah tentang sebuah seruling bambu bernama Manpasikjeok, mitosnya seruling ini bisa menjadi pembuka pintu dimensi ke dunia lain. Konsepnya di dunia ini kita tidak sendirian alias ada entitas dunia paralel, dalam drama ini ditampilkan ada kerajaan corea dan republik korea dengan orang dan kehidupan yang sama namun nama dan peran dalam kehidupanya bisa jadi berbeda. Bagi yang bingung dengan konsep ini, bisa nonton film animasi spider man into the spider verse (2018) atau serial Kamen Rider Decade, bayangin dengan memiliki seruling Manpasikjeok kita bisa berjalan-jalan ke dunia lain tadi dan tidak menua alias abadi. Itu premisnya.
Pada tahun 1994 Lee Gon kecil diperankan oleh Le Min Ho adalah seorang raja, pada suatu hari terjadi kudeta yang dilakukan oleh pamanya bernama Lee Lim mencoba merebut tahta kerajaan dan seruling manpasikjeok, ada insiden Lee Gon kecil berhasil merebut separuh seruling dan sebagian lagi dibawa lee lim. Pada peristiwa ini ada seorang penolong misterius dan menjatuhkan sebuah ID card dari masa depan bernama Letnan Jang Tae Ul diperankan Kim Go Eun. Di episode 13 dan 14 diketahui penolong misterius tersebut adalah Lee Gon dari masa depan tepatnya tahun 2020, kok bisa? Itulah kuncinya.
Penulis naskah Kim Eun-sook yang juga menulis untuk drama sukses Goblin bermain dengan beberapa teori sekaligus, time travel, time paradox bahkan multiple universe yang akan coba kita kupas. Sedikit spoiler di episode 14 setelah Lee Gon masuk ke ruang hampa dan tanpa sengaja berbarengan dengan Lee Lim mereka bisa jumping dari tahun 2020 kembali ke tahun 1994 (time travel) sebelum peristiwa kudeta dan semua kisah ini dimulai. Lee Lim mencoba menasehati dirinya di masa lalu namun naas malah dibunuh sedangkan Lee Gon tetap berperan sebagai penolong misterius sambil merangkai puzzle-puzzle yang selama ini menjadi pertanyaan besar selama hidupnya.
Yang tidak terpikirkan oleh Lee Gon 2020 adalah ketika ia masuk kembali ke ruang hampa sebelum menyeberang ke dunia lain, jika hanya membawa separuh seruling manpasikjeok ia akan terjebak di masa itu yaitu tahun 1994 baik di kerajaan corea maupun republik korea. Ia belajar bahwa untuk sampai ke tahun 2020 ketika ia jumping setidaknya butuh 4 bulan, apa yang akan ia lakukan selama 4 bulan itu? Ini yang akan kita bahas.
Sampai di sini setidaknya sudah ada 3 teori yang ditampilkan dalam drama yang tayang di netflix dan saluran SBS korea setiap jumat dan sabtu malam ini. Apa saja?
1. Multiple Universe
Konsep ini sudah saya singgung sedikit di awal, dalam drama ini ditunjukkan ada dunia lain selain yang kita huni. Dipisahkan oleh dinding atau gerbang antar dimensi yang hanya bisa dibuka atau dilalui oleh orang-orang dengan tools khusus dalam hal ini adalah seruling manpasikjeok. Di belahan dimensi dunia lain, ada kehidupan dan orang-orang yang sama, jika di republik Indonesia ada saya, maka di kerajaan Indonesia juga ada saya hanya saja nama, peran dan kehidupan kami berbeda satu sama lain.
Jika temen-temen mau tahu penerapan teori ini bisa menonton film animasi spider man into the spider verse, bahkan ada lebih dari 2 dunia, di setiap dunia ada spidermannya tetapi yang menjadi spiderman tidak melulu Peter Parker, ada spiderman versi Miles Morales bahkan Gwen Stacy. Atau serial kamen rider Decade yang ia bisa mendatangi 9 bumi lain yang di dalamnya ada kamen rider dari Ichigo, Super One, hingga Balck Rx.
2. Time Travel
Fakta bahwa sosok misterius yang menyelamatkan raja Lee Gon kecil pada tahun 1994 adalah Lee Gon dewasa dari masa depan 2020, hal ini adalah konsep time travel. Konsep ini menjelaskan bahwa manusia bisa kembali ke masa lalu. Teori ini bisa disaksikan dalam film The Time Machine, Back to the Future, Interstaller dan Avenger End Game.
3. Alternate Universe
akan saya bahas setelah time paradoks
Time paradox, ini yang ketiga dan coba akan kita bahas agak panjang. Melakukan time travel bukan tanpa resiko karena kita bisa mempengaruhi kehidupan di masa lalu yang kita datangi dan bisa juga berefek pada masa depan. Agar lebih mudah memahami saya akan coba bagikan 4 teori populer dalam Time Pardoks.
1.1. Grandfather Paradox
Konsepnya, jika kita melakukan time travel ke masa lalu, lalu membunuh kakek kita yang mana kakek dan nenek kita yang akan melahirkan bapak-ibu kita maka berarti kita di masa depan tidak akan pernah dilahirkan.
Kalau kita tidak pernah dilahirkan di masa depan, apakah kita masih ada di masa lalu yang kita datangi? Bingung? Itulah paradox.
2.2. Predestination Paradox
Singkatnya apa yang harus terjadi ya harus terjadi, jadi meskipun kita melakukan perjalan ke masa lalu untuk mengubah peritiwa di masa depan, tetapi peristiwa tersebut tetap akan terjadi entah bagaimana caranya. Teori ini bisa disaksikan dalam bentuk cinema dalam film Predestination.
3.3. Bootstrap Paradox
Ini agak membingungkan dan tidak jelas, namanya juga paradoks ya, teori ini menjelaskan misal kita dinmasa sekarang tahu teori relativitas temuan Einstein, lalu kita ke masa lalu menemui Einstein yang belum tahu tentang teori relativitas dan memberitahunya, pertanyaanya sebenarnya siapa nih yang menemukan toeri relativitas? Hayo.
3.3. Butterfly Effect Paradox
Teori ini menjelaskan bahwa perjalanan waktu, interaksi kita di masa lalu yang didatangi akan berdampak pada masa depan, dalam drama The King Eternal Monarch apa yang dilakukan oleh Lee Gon 2020 ketika terjebak di tahun 1994 yang menemui Jang Tae Ul, hal ini memberi ingatan pada Jang Tae Ul di tahun 2020 yang waktunya terus berjalan.
Kesimpulan sementara Drama Korea The King Eternal Monarch
Karena artikel ini saya tulis setelah menonton episode 14 drama The King Eternal Monarch artinya masih ada 2 episode lagi yang bisa jadi mengejutkan, tetapi jika dilihat dari sudut pandang time paradoks kesimpulan sementara adalah, apa yang Lee Gon 2020 lakukan dengan datang ke tahun 1994 dan intervensi kehidupan yang berjalan sehingga menambah ingatan terhadap orang-orang yang ditemui membuat sebuah Alternate Universe yang juga berjalan mau di luar masa lalu dan masa depan atau sekarang. Jadi jika sebelumnya hanya ada 2 dimensi dunia dengan 2 masa kini menajdi ada 2 dunia paralel dan 3 masa, masa lalu, masa sekarang dan masa Alternate yang sudah terintervensi akibat perjalanan Lee Gon 2020. Wah membingungkan yak ha ha.
Kenapa saya bisa sampai pada kesimpulan ini, karena melihat scene ending episode 14, Jang Tae Ul yang sedang sekarat berbicara pada dirinya sendiri pada di masa pertemuan pertama dengan Lee Gon di taman. Jika di masa lalu itu hal pertama dan hal baru bagi keduanya, namun di Alternate Time Jang Tae sudah tahu tentang Lee Gon sang Raja Kerajaan Corea yang datang dari dunia paralel naik kuda akibat intervensi Lee Gon dari masa depan, wajar jika ia langsung mengenali dan memeluk Lee Gon.
Konsep ini menginatkan saya pada alur cerita film garapan Chritopher Nolan Interstellar, sang ayah pergi ke masa depan lewat black hole, setelah masuk lubang hitam ia memberitahu anaknya di masa lalu lewat rak buku di kamarnya dan kode detak jam, akhirnya penduduk bumi terselamatkan dan ayahnya dari masa depan atau entah masa lalu dapat kembali ke masa depan, wah bingung.
Yang paling gampang menjelaskan fenomena drama korea The King Eternal Monarch dan teori Alaternate Universe adalah dengan contoh film Evenger Endgame.
Para avenger melalui gime travel ke masa lalu, mengambil infinity stone dan membawanya ke masa depan, tetapi masa yang didatangi sebenarnya juga berjalan sendiri maju tidak mempengaruhi apa yang terjadi di masa sekarang. Makanya usulan War machine untuk membunuh bayi Thanos ditolak karena tidak relevan.
Tapi captai america yang memutuskan tidak pulang ketika kembali ke tahun 1970 menjadi menua di masa sekarang.
Konsep ini menginatkan saya pada alur cerita film garapan Chritopher Nolan Interstellar, sang ayah pergi ke masa depan lewat black hole, setelah masuk lubang hitam ia memberitahu anaknya di masa lalu lewat rak buku di kamarnya dan kode detak jam, akhirnya penduduk bumi terselamatkan dan ayahnya dari masa depan atau entah masa lalu dapat kembali ke masa depan, wah bingung.
Yang paling gampang menjelaskan fenomena drama korea The King Eternal Monarch dan teori Alaternate Universe adalah dengan contoh film Evenger Endgame.
Para avenger melalui gime travel ke masa lalu, mengambil infinity stone dan membawanya ke masa depan, tetapi masa yang didatangi sebenarnya juga berjalan sendiri maju tidak mempengaruhi apa yang terjadi di masa sekarang. Makanya usulan War machine untuk membunuh bayi Thanos ditolak karena tidak relevan.
Tapi captai america yang memutuskan tidak pulang ketika kembali ke tahun 1970 menjadi menua di masa sekarang.
Baik sobat campusnesia, itu tadi kupas tuntas tentang drama korea The King Eternal Monarch dari sudut pandang Teori Multiverse Universe, Time Travel, Time Paradox dan Alternate Universe.
Punya pendapat lain? Yuk diskusi jangan lupa sampaikan pendapat kalian di kolom komentar. Sampai jumpa.
Penulis
Nandar
Korean Drama Enthusiast.