Tim I KKN Undip Tawarkan Desain Gedung Serbaguna Desa Kebondalem





Campusnesia.co.id -- Batang, 27 Januari 2020. Mahasiswi tim I KKN Universitas Diponegoro dari Fakultas Teknik, Departemen Arsitektur mempresentasikan hasil rancangannya dan berdiskusi langsung dengan perangkat desa di Balai Desa pada Senin, 27 Januari 2020. Kegiatan tersebut dihadiri kepala desa, kepala dukuh dan kepala urusan pembangunan. Diskusi dilakukan bersama beberapa perangkat desa guna mendapatkan persetujuan bersama terhadap rancangan desain yang diberikan. Rancangan desain yang dibuat merupakan desain ulang kantor balai dan desain gedung serbaguna yang terletak di sebelah balai. Pada lahan gedung serbaguna yang dirancang awalnya merupakan gedung untuk layanan kesehatan, namun karena tidak terawat serta sudah tidak berfungsi dengan baik, bangunan tersebut diruntuhkan dan dibangun gedung serbaguna yang baru yang dapat digunakan selain untuk ruang aula atau pertemuan juga sebagai sarana olahraga futsal dan badminton. 



Rancangan desain tersebut dibuat oleh Elvira Andrianti dari Tim I KKN Universitas Diponegoro yang memiliki kompetensi dibidang Arsitektur. Dengan adanya rancangan gedung serbaguna tersebut, perangkat desa terutama Kepala Desa berharap gedung tersebut dapat berfungsi dan dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat desa Kebondalem itu sendiri. Tim I KKN Universitas Diponegoro juga berharap dengan adanya rancangan desain gedung tersebut dapat membantu perangkat desa untuk mewujudkan impian mereka dalam beberapa tahun kedepan, yaitu dapat membangun gedung serbaguna dan memperbaiki tata ruang kantor balai yang masih belum optimal. 

Sekali Tepuk Dua Nyamuk Mati, Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo Melatih Masyarakat Untuk Budidaya Ikan Sekaligus Bertani


Campusnesia.co.id - Jumat (31/1/2020) telah dilaksanakan Pelatihan Pembuatan Aquaponik Sederhana, yang merupakan program monodisiplin salah satu anggota Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo, M Iqbal, mahasiswa FPIK 2016. Pelatihan ini dilakukan secara personal, dari rumah ke rumah, di tiga dukuh Desa Japerejo—Dukuh Ngepreh, Dukuh Japerejo, dan Dukuh Sengkan. Menyasar para petani dengan mendatangi rumahnya satu persatu, Aquaponik diperkenalkan sebagai opsi baru dalam bertani sekaligus menggabungkan budidaya ikan. Penjelasan tersebut juga didukung dengan contoh aquaponik yang sudah dibuat, sehingga para petani dapat melihat hasil jadi dari langkah-langkah yang diterangkan untuk membuat Aquaponik sederhana.

iklan

Harapannya dengan pelatihan yang dilakukan dari rumah ke rumah ini, tiap petani yang dikunjungi dapat menerima pelatihan dengan lebih baik dan turut meneruskan pelatihan Aquaponik kepada petani-petani di Desa Japerejo, sebagai opsi baru yang menarik bagi pertanian dan prospek baru dalam budidaya ikan di Desa Japerejo.

Cerdaskan Kader Desa Melalui Empat Program Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo



Campusnesia.co.id -- Bertempat di Balai Desa Japerejo, Rabu (22/1/2020), dilaksanakan empat program monodisiplin oleh keempat anggota Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo. Acara dimulai dengan pencerdasan terhadap K3 Api yang dilakukan oleh Prasetya Adhi, mahasiswa Teknik Perkapalan 2016. Pengadaan pencerdasan ini didasarkan oleh budaya masyarakat Desa Japerejo yang masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama dalam kesehariannya, terutama untuk memasak. Sehingga dalam pencerdasan ini para hadirin juga diimbau untuk tidak lupa membuka ventilasi ketika menggunakan kayu bakar, agar asap hasil pembakaran bisa keluar dari dapur dan tidak membahayakan kesehatan. Selain itu hadirin juga diperkenalkan dengan jenis-jenis api dan penanggulangan kebakaran yang disebabkan oleh masing-masing jenis api tersebut.

iklan

Setelahnya, acara dilanjutkan oleh Nindya Adhisty, mahasiswi FKM 2016, dengan pemaparan mengenai pentingnya pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita. Pada pemaparannya kali ini, selain dijelaskan kepentingan PMT pada hadirin, para hadirin juga diberikan beberapa pilihan resep makanan tambahan yang bahannya mudah didapatkan di Desa Japerejo. Selain itu juga ditunjukkan cara pembuatan salah satu menu makanan tambahan balita melalui penayangan video, dan juga dibagikan hasil jadi dari menu makanan tambahan tersebut kepada para hadirin. Diharapkan dengan pemaparan ini masyarakat Desa Japerejo menjadi lebih paham akan pentingnya memberikan makanan tambahan pada balita, serta menyadari bahwa bahan-bahan yang diperlukan pun sangat mudah didapat, juga dengan cara pembuatannya yang sederhana.

Usai pemarapan mengenai PMT, acara dilanjutkan dengan optimalisasi peran kader dalam pelaksanaan program bina keluarga oleh Majida Wikaning, mahasiswi FKM 2016, yang menyorot pentingnya memberikan perhatian pada kesehatan reproduksi remaja. Perhatian kepada kesehatan reproduksi ini didasarkan atas kesadaran warga, utamanya remaja desa, terhadap kesehatan reproduksinya. Sehingga dalam pemarapan tersebut, terus ditekankan pentingnya memahami masalah-masalah yang timbul akibat mengabaikan kesehatan reproduksi. Sehingga diharapkan, melalui kader-kader kesehatan yang hadir, kesadaran akan kepentingan kesehatan reproduksi di Desa Japerejo akan lebih meningkat.

Acara kemudian diakhiri oleh Muhammad Iqbal, mahasiswa FPIK 2016, dengan pelatihan pembuatan aquarium mini dengan memanfaatkan limbah sampah botol plastik. Pengadaan pelatihan ini didasarkan atas permasalahan pengelolaan sampah yang tebengkalai di Desa Japerejo, yang membiarkan banyak limbah plastik seperti botol atau pun toples plastik terbengkalai dan tidak terolah. Sehingga pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pilihan kreatif masyarakat Desa Japerejo dalam memanfaatkan limbah plastik.

Ikut Posbindu, Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo Cegah Lansia dari PTM (Penyakit Tidak Menular)




Campusnesia.co.id - Pukul 8.00 WIB, Rabu (22/1/2020), dilaksanakan senam lansia di halaman rumah salah satu kader RT 2 Dukuh Sengkan Desa Japerejo. Senam ini diikuti kurang lebih 22 lansia, dan merupakan salah satu implementasi dari program monodisiplin Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo. Setelah itu dilanjutkan dengan penyuluhan kepada kader-kader kesehatan dan para lansia mengenai penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi. 

Pemarapan tersebut dilakukan oleh anggota Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo, Nindya Adhisty, secara komprehensif mulai dari penjelasan mendasar mengenai kedua penyakit tersebut; penyebab serta gejala; dan pencegahan yang dapat dilakukan. Karenanya kegiatan senam lansia ini diperkenalkan sebagai salah satu usaha untuk mencegah kedua penyakit tersebut, dan harapannya kegiatan senam lansia ini dapat berlanjut menjadi kegiatan rutin setiap dilaksanakannya posyandu lansia di Desa Japerejo.

iklan

Tidak hanya pemarapan mengenai Diabetes Mellitus dan Hipertensi, Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo juga melakukan pemarapan mengenai Musculoskeletal Disorders (MSDs) atau yang lebih sering dikenal sebagai gangguan otot rangka. Pemarapan ini dilakukan oleh Majida Wikaning, dan diikuti oleh kader-kader kesehatan serta para lansia yang juga mengikuti senam lansia sebelumnya. Penjelasan mengenai gangguan otot rangka ini dimulai dengan pencerdasan mengenai tanda-tanda umum yang biasa dirasakan oleh penderita gangguan otot rangka, yang ternyata juga sering dirasakan namun cenderung diabaikan oleh para hadirin, dan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai peyebab utama dan kemungkinan penyakit yang akan timbul dari gangguan tersebut. 

Namun tidak berhenti pada penjelasan verbal saja, pemarapan gangguan otot rangka ini juga dilengkapi dengan praktik peregangan-peregangan yang dapat dilakukan dengan mudah untuk mencegah adanya gangguan otot rangka dalam kegiatan sehari-hari. Harapannya dengan memperkenalkan gerakan-gerakan sederhana yang dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun, para hadirin dapat terhindar dari gangguan otot yang mungkin muncul serta kemungkinan penyakit yang muncul akibat gangguan otot tersebut.

Bersama Majukan Desa, Tim 1 KKN Undip Laksanakan Empat Program Monodisiplin



Campusnesia.co.id - Senin (27/1/2020) telah dilaksanakan empat program monodisiplin Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo. Pelaksanaan program yang dilaksanakan di Balai Desa Japerejo ini dimulai dengan pemaparan mengenai Pelatihan Penggunaan Google Drive dan Google Form oleh Prasetya Adhi, mahasiswa Teknik Perkapalan 2016, sebagai langkah awal sebelum memasuki pelatihan Penggunaan Google Drive dan Google Form Pemaparan ini pun tidak hanya berisi langkah-langkah dan pengetahuan umum yang perlu diketahui untuk mengoperasikan Google Drive dan Google Form, namun juga pemeragaan langsung yang melibatkan seluruh hadirin acara untuk bisa merasakan kemudahan pengumpulan saran melalui Google Form.

iklan

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil peta potensi dan permasalahan desa yang dikerjakan dan dipaparkan oleh Tiara Ika, mahasiswi Perancangan Wilayah dan Kota 2016. Diharapkan dengan penjelasan lebih lanjut mengenai apa yang tertera pada peta-peta tersebut, pihak perangkat desa dapat lebih mengatur prioritas program desa lebih baik dalam perumusan RPJMDES kedepannya.

Acara kemudian diakhiri dengan pemaparan perancangan alun-alun Desa Japerejo dan Redesain Pasar Desa yang telah dikerjakan oleh Reggy Junior, mahasiswi arsitektur 2016. Pemaparan tersebut dimulai dengan menerangkan permasalahan dan juga potensi yang ada pada salah satu lokasi strategis desa, dan juga ajuan konsep dan desain-desain untuk mengoptimalkan area tersebut. Konsep dan desain yang diajukan, baik dalam redesain pasar maupun perancangan alun-alun desa, diharapkan dapat menjadi referensi yang cukup baik untuk pengembangan area strategis desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Japerejo, terutama pedagang-pedagang desa.

Mahasiswa KKN UPGRIS Bersama Warga Membuat Kacang Hijau Menjadi Daging Analog


     
Campusnesia.co.id -- Semarang, 12 Februari 2020. Mahasiswa KKN UPGRIS kembali melaksanakan kegiatan pemberdayaan dengan mengajak ibu-ibu PKK kelurahan Kedungpane berinovasi membuat daging analog dari kacang hijau. Pelatihan ini termasuk program kerja mahasiswa KKN yang berada di wilayah kelurahan Kedungpane. Kegiatan yang diselenggarakan di aula kelurahan ini dibimbing langsung oleh Nur Hikmah, salah satu mahasiswi UPGRIS program studi Teknologi Pangan.

Menurut Nur ada banyak cara menyiasati mahalnya harga daging salah satunya dengan melakukan substitusi bahan baku makanan yang berbasis daging dengan komoditas lain, seperti kacang hijau. Selain itu, tuntutan lifestyle ke arah healthy life mendorong masyarakat mengubah konsumsi makanan cepat saji ke makanan sehat ataupun tidak mengonsumsi daging (vegetarian). Oleh karena itu, salah satu alternatifnya adalah membuat daging analog, yaitu olahan pangan yang berupa daging berbahan nabati. Produk ini diolah sedemikian rupa sehingga dari segi gizi dan sesnsoris mirip dengan daging yang sesungguhnya.

iklan

Menurut penelitian daging tiruan atau daging analog memiliki beberapa keistimewaan, antara lain nilai gizinya lebih baik, lebih homogen dan lebih awet disimpan, dapat diatur hingga tidak mengandung lemak hewani dan harganya lebih murah.  Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat daging analog antara lain tepung kacang ijo, tepung terigu protein tinggi, bawang putih, lada, penyedap rasa, CMC, garam, dan air.

“Kacang hijau dipilih sebagai bahan utama selain murah dan mudah didapat juga memiliki protein yang cukup tinggi,” ujar Nur Hikmah. 

Cara membuat daging analog cukup sederhana. Semua bahan dicampur menjadi satu sampai menjadi adonan yang kalis, setelah itu direbus selama kurang lebih 15 sampai 30 menit, kemudian setelah direbus daging analog dipanaskan dengan mentega menggunakan teflon. Daging analog yang sudah jadi dapat diaplikasikan ke makanan berat seperti sandwich atau stick. Bagi vegetarian, makanan seperti ini bisa jadi alternatif pengganti daging hewani. Salah satu perserta pelatihan, Usmadu menuturkan kehadiran daging analog menjadi pilihan yang tepat untuk anaknya yang tidak mengonsumsi daging hewani. 

 “Saya kira ini kegiatan yang sangat positif ya, karena pertama, harga daging mahal. Kedua, dengan menu yang seperti ini anak-anak familiar sekali. Jadi ini produk analog yang manfaatnya besar,” jelas Usmadu. (NIP)







Tim I KKN Undip Desa Batur Hadirkan Budidaya Maggot di Expo KKN Kabupaten Semarang



Campusnesia.co.id -- Kab. Semarang, 5 Februari 2020. Mahasiswa Tim I KKN Undip telah menyelenggarakan kegiatan Expo KKN Kabupaten Semarang di Lapangan Kopeng. Acara ini dihadiri oleh Bapak Bupati, Camat, serta Dinas-Dinas yang ada di Kabupaten Semarang, tidak lupa juga para dosen pembimbing lapangan. Kegiatan ini mewajibkan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk menampilkan program-program unggulan di tiap desanya, dimana tiap desa memiliki sebuah stand  yang nantinya akan dikunjungi oleh dosen dan masyarakat umum. 

Desa Batur, unjuk kebolehan dengan membawakan program unggulannya yaitu budidaya maggot. Maggot sendiri adalah larva Black Soldier Fly yang memiliki banyak kegunaan, salah satunya adalah  dapat menguraikan sampah organik dengan sangat cepat. Lalat BSF memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan lalat biasa, yaitu lalat BSF memiliki bentuk lebih seperti tawon daripada lalat. Lalat ini tidak senang untuk hinggap di makanan seperti lalat pada umumnya dan hidup jauh dari manusia. Bapak Bupati kabupaten semarang sempat berkunjung ke stand untuk melihat  maggot BSF dan bertanya seputar kegunaan dan cara budidaya maggot BSF.


iklan

Selain program unggulan dari tiap desa, acara ini juga meliputi hiburan-hiburan, seperti jalan sehat, cek kesehatan, dan pasar murah. Perwakilan hiburan dari tiap kecamatan pun beranekaragam, antara lain bernyanyi dan menari. Selain hiburan dari mahasiswa mahasiswi KKN, ada juga penampilan dari penari asli daerah setempat. Terdapat 2 penampilan tari, yaitu Tari Prajuritan dan Tari Gambyong. Acara Expo KKN berlangsung dengan lancar dan meriah. Banyak warga antusias mengikuti serangkaian acara dari awal sampai akhir.

Tim I KKN Undip Siapkan SDM yang Mumpuni Melalui Pendampingan Pembuatan Peta di Desa Ngurenrejo



Campusnesia.co.id -- Pati, 7 Februari 2020. TIM I KKN Undip melaksanakan program monodisipilin yang terakhir di Desa Ngurenrejo. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya yang berupa sosialisasi, kali ini kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan pendampingan dengan prinsip partisipasi. Farkhan, salah satu anggota TIM I KKN Desa Ngurenrejo mengatakan pendampingan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam membuat peta desa. Kegiatan pendampingan berkaitan dengan penggunaan software untuk membuat peta digital.

“Perangkat desa disini membuat peta masih manual, kebanyakan malah tidak bisa. Kenapa saya tidak coba ajarkan saja buat peta secara digital” ucapnya.

Pembangunan dimulai dari tingkat desa, sehingga perlu melakukan pemetaan desa sebagai langkah awal. Desa Ngurenrejo sudah memiliki peta desa, namun masih dibuat secara manual tanpa memperhatikan kaidah kartografi atau aspek teknis. Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman dan keterampilan sumber daya manusia dalam hal ini perangkat desa mengenai peta serta pembuatannya menggunakan perangkat komputer. 

iklan

Tim KKN melakukan kegiatan pendampingan di Balai Desa Ngurenrejo yang diikuti oleh seorang perangkat desa bernama Bapak Yusup. Bapak Yusup merupakan perangkat desa bagian kesejahteraan masyarakat. Beliau mendapat amanah untuk mewakili perangkat Desa Ngurenrejo sebagai peserta pendampingan. Pelaksanaan pendampingan pembuatan peta mencakup kegiatan menginstall software, penjelasan materi secara singkat dan praktik pembuatan peta. Pembuatan peta secara digital menggunakan software ArcMap yang juga diinstall di laptop peserta. Mahasiswa mempraktikan pembuatan peta dan menjelaskan tools-tools yang digunakan. Meski dirasa cukup sulit, peserta sangat antusias dengan aktif berdiskusi dan bertanya terkait materi yang dipraktikan. 

“Susah juga ya mas buat peta desa, kalo ada buku panduannya saya bisa lebih mengerti dan coba buat lagi” ungkap Pak Yusup. 

Menindaklanjuti tanggapan tersebut, mahasiswa KKN berencana untuk membuat modul pelatihan yang sederhana dan diserahkan kepada perangkat desa sebagai produk dari program. Selain menggunakan ArcMap, mahasiswa juga mempraktikan pembuatan peta dasar dengan menggunakan Google Earth. Kegiatan pendampingan berlangsung selama 2 jam dari pukul 2 siang sampai 4 sore. Kegiatan berjalan dengan lancar yang ditutup dengan foto bersama peserta.