Lowongan Kerja di Pustaka RMA 2018



LOWONGAN KERJA

Bismillah...

Selamat berakhir pekan 😉

Semoga menyenangkan... Oya sambil santai, sy mau share Info Lowongan Kerja.

Coba dibaca dulu, kali aja Anda atau networking Anda (Keluarga, kerabat, teman, lagi butuh kerjaan/Hijrah kerja/Butuh tantangan baru)

👇👇👇

Pustaka Rumah Main Anak adalah perusahaan yang Fokus dalam menyediakan Media Pembelajaran bagi orang tua dan buah hatinya.

Komitmen kami adalah menjadi sahabat bagi tumbuh kembang buah hati.

Diantara produk berupa buku yang telah kami luncurkan ke pasaran dengan jangkauan sementara 22.000++ produk yang telah tersebar di tiap keluarga di Indonesia adalah :

1. Rumah Main Anak
2. Rumah Main Anak #2
3. Seri Si Koksi
4. Tutorial Mainan Kardus
5. Phonic Based On Al-Qur'an, Vol 1
6. Phonic Based On Al-Qur'an, Vol 2
7. Produk2 yang sedang antri proses produksi dan jadwal launching

Jumlah produk yang makin beredar bertambah dan market Alhamdulillah makin membesar.

Olehkarena nya

Saat ini kami sedang membutuhkan tambahan TEAM yang mau sama sama memikul aktifitas kebaikan dan bersama menebar manfaat lebih luas lagi.

Dengan menempati posisi sebagai berikut ini :

1. Digital Marketing Staff
2. Sales Supervisor
3. Graphic Desainer
4. Layouter
5. Editor
6. Finance Staff
7. HR Manager

Lebih detail tentang persyaratan dan cara kirim lamaran, silahkan lihat di bit.ly/lokerprma

Pustaka RMA & Team
pustakaRMA.com

3 Lagu Endank Soekamti yang Penuh Motivasi



Campusnesia.co.id -- Endank Soekamti Seperti gudeg dan bakpia, Endank Soekamti adalah aset Yogyakarta. Itu adalah kalimat pembuka biografi band asal Yogyakarta ini.  Lahir tahun 2001 dan eksis hingga sekarang. Dengan personil Erix (Bass dan Vokal ) Dory (Gitaris) Tony (Drum).

Penulis sendiri kenal pertama lewat lagu kolaborasi bersama The Rain yang berjudul "Terlatih Patah Hati". Rasa penasaran bermula ketika beberapa kali mendapat pesenan spanduk dan stiker Kamtis Family Tembalang semarang (nama fans club).

Ketertarikan selanjutnya ketika tidak sengaja menemukan vlog mas Erix Soekamti (bassis dan vokalis) Endank Soekamti selanjutnya jadi mengikuti vlog itu hal yang paling menarik bukan hanya tentang keseharian band ini dan personilnya. 

Tetapi selain bermusik juga banyak membuat gerakan sosial serta manajemen layaknya sebuah perusahaan. Salah satunya adalah DOES University pendidikan non formal yang mengajarkan muridnya apa yang disukai. Dimulai dari kelas animasi kini sudah ada kelas programer, website desainer dll.

Bicara music juga tidak kalah menarik, kalau kamu suka lagu cinta dan romance banyak menemukan dari berbagai album yang sudah dihasilkan. Bagi yang idealis dan suka tema-tema universal apalagi.

Nah yang mau penulis angkat adalah ini, bicara musik erat kaitanya dengan mood dan semangat. Lagu disadari apa tidak melalui lirik dan iramanya bisa membuat orang menjadi semangat ketika dalam keadaan down dan sejenisnya. Bisa jadi semacam pengingat dan teguran diri.

Ada banyak lagu seperti ini yang bisa kamu nikmati dari puluhan lagu endank soekamti. Tetapi kali ini penulis akan angkat 3 lagu dulu, dengan menyajikan grafis berisi foto yang kami kutip dari web soekamti.com dan video dari channel youtube endank soekamti. Apa saja? yuk simak.

1. Waktu
Dari Album ke 8  (Salam Indonesia) yang baru dirilis tahun 2018 ini. Yang menarik endank soekamti melakukan rekaman di papua dan melakukan kegiatan sosial mengajar di suku pedalaman. Lagu waktu berbicara dan mengingtkan kita akan pentingnya waktu, harus digunakan dengan bijaksana agar tidak menyesal dikemudian hari. Dalam video klipnya diilustrasikan tentang cinta. Tetapi bagi penulis jauh lebih dalam maknanya dari itu. 





2. Coba Lagi
Pernah penasaran akan sesuatu? ada yang hanya penasaran dan tidak pernah mencoba. Begitu mencoba sesuatu tetapi gagal? jangan langsung menyerah apapun hasilnya coba lagi dan coba lagi demikian seterusnya hingga berhasil. Jangan takut Gagal.





3. Unstopable
Biara tentang keberanian mengejar mimpi dan cita-cita. Jangan mudah menyerah dan justru melakukan rutinitas pada hal-hal yang tidak membuat nyaman. Jangan mudah menyerah pada cita-cita dan passion, kemanapun harus dikejar dan kalau perlu hingga berdarah-darah.





Baik itu dulu sobat campusnesia untuk posting kali ini, kalau menurut kamu dari sekian banyak lagu endank soekamti mana paling kamu suka atau membuat semangat? share di kolom komentar ya. sampai jumpa semoga bermanfaat.

Penulis: Nandar
Grafis : Nandar
Foto    : Soekamti.com 
lirik      : wowkeren.com 

12 Poster yang Membuat Kita Merenung : Brilliant Ads




1. Be Someone that makes you happy




2. Jangan Menyetir jika Mengantuk


3. Polusi Udara bisa Membunuh



4. Perbanyak Musi kurangi Perang



5. Together we can Eliminate HIV



6. Like cant Help Them : Bijak Di Sosial Media, Kurangi Online perbanyak Aksi Nyata



7. Global Warming



8. Save Paus


9. Save Water



10. Save Buaya



11. Jaga Lingkungan Kita



12. Save Panda


KURIR BUKU Petualangan Impian, Untuk Anak-anak Marjinal



Suatu ketika, kami Kurir Buku Korwil Semarang silaturahim ke salah satu rumah belajar anak-anak Marjinal di kota Semarang, Rubbik School Indonesia.

Mereka adalah anak-anak luarbiasa. Awalnya, anak-anak ini sering diajak turun ke jalan oleh orangtuanya utk mengamen dan meminta-minta. Lingkungan mereka dekat dg Pemabuk, Pengamen, Anak-anak Jalanan. Banyak yg tidak sekolah krn mengikuti orangtuanya di jalanan sbg mata pencaharian sehari-hari. Iya, ini nyata ada di depan kita, di Ibukota Jawa Tengah.

Dan subhanallah, hebatnya... Allah kirimkan dua malaikat yg bersedia mengabdikan hidupnya, utk anak2 jalanan itu, agar mereka Tidak lagi turun ke jalanan. Beliau adalah mba Keyko Ayu dan mba Dwi Kristanti. Selama hampir 1 Dekade, berdua mereka berjuang agar anak2 bisa Belajar dan mendapatkan tempat dg lingkungan yg baik, selayaknya anak normal lainnya, dg mendirikan Rumah Belajar. Berkat perjuangannya, anak2 kini semua sudah bersekolah kembali, tidak pernah ke jalanan lagi, bahkan... Ibu2 mereka mulai banyak yg ikut Mengaji 😊 Relawan dari berbagai Komunitas dan Lembaga sosial makin banyak yg datang silih berganti. Kami semua memiliki visi sama, utk dunia Pendidikan Indonesia yg lebih baik.

Kurir Buku pernah mengajak belajar anak-anak Rubbik tentang pentingnya memiliki Impian. Subhanallah... Anak2 sangat antusias saat kami ajak mereka utk Menuliskan Impian-Impiannya 😢
Tahu apa saja Impian mereka?
Kebanyakan mereka menulis ini:
1. Ingin punya rumah di Surga
2. Ingin belikan rumah dan mobil utk ayah dan ibu
3. Ingin pergi ke Mekkah
4. Ingin ke Luar Negeri
5. Ingin punya toko untuk ibu
Dll...😭👍

Kami, Kurirbuku.com percaya, semua orang bahkan sejak kecil diberikan anugerah oleh Allah Kebebasan Berpikir. Salah satu Program  Event kami, yaitu Petualangan Impian memiliki tagline #BeraniBermimpi dan #BebasBerimajinasi.
(Sayangnya... Lbh banyak org dewasa yg biasanya makin berumur, makin luntur 😂)

Nah, populasi anak2 usia sekolah sperti anak2 Rubbik ini memang hanya 30% di dunia. Tapi MEREKA, 100% MASA DEPAN KITA.

Hari Ahad, 18 Maret 2018 ini, in syaa Allah kami @kurirbuku.official ingin mengajak anak-anaj Rubbik utk berwisata ke Museum 3D di kota Lama Semarang, yg menyuguhkan berbagai lukisan di seantero penjuru Dunia... Anak-anak akan merasakan pengalaman Berjelajah Impian yg menggugah daya Imajinasi mereka 😍 Dan dg terpenting, menanamkan ini:
KEYAKINAN dlm HATI pada ALLAH Subhanahu Wata'ala sebagai satu2nya Tuhan yg Maha Mengabulkan Segala Doa dan Impian 😊

Buat kamu yg tergerak ingin ikut mewujudkan Impian mereka, bisa ikut mensupport dg Donasi Rp 170.000/anak. In syaa Allah ada 50 anak yg ikut berpetualang bersama kami.

Utk info, bisa kontak kami 😉👍
CP: 081226285295

FOLLOW kami😎
FB: Kurir Buku
Instagram: @kurirbuku.official
Web: www.kurirbuku.com

Review Film The Post, Ketika Pers berhadapan dengan Penguasa dan Investor



Campusnesia.co.id -- Satu lagi film bertema Jurnalisme, berlatar tahun 1970-an era presiden Nixon. Dibintangi aktor papan atas Tom Hanks dan Meryl Streep dan dibangku sutradara Steven Spielberg yang bisa jadi jaminan akan kualitas film drama ini.

Film ini berbicara banyak hal, tentang koran Washinton Post yang sedang bersaing dengan New York Time. Masa transisi kepemimpinan ke Katharine Graham dengan terpaksa karena suaminya meninggal akibat kecelakaan. Dia yang hanya ibu rumah tangga tiba-tiba harus menjadi pemimpin perusahaan surat kabar yang akan melantai di bursa saham dan harus bernegosiasi dengan para kreditur/investor.

Tapi bukan itu tema besarnya, yang diangkat adalah isu tentang bocornya dokumen rahasia tingkat tinggi pemerintah Amerika yang menyatakan bahwa keputusan melanjutkan perang dan mengirim tentara terus menerus ke Vietnam adalah tindakan salah.

Awalnya New York Time yang mendapat bocoran dokumen ini, setelah dipublikasikan pemerintah melayangkan gugatan dan dibredel. 

The Washinton Post yang merasa ketinggalan dalam hal berita utama tentang dokumen perang vietnam ini akhirnya mendapat narasumber dan salinan dokumen yang sama. Di sinilah drama dimulai.

Dari bagaimana proses memperoleh sumber dan dokumen, proses pemilahan dokumen yang acak agar tersusun menjadi sebuah runutan peristiwa kemudian ancaman Hukum dari pemerintah dan kegalauan pemilik perusahaan ketika ditekan oleh para investor agar membatalkan memuat berita tersebut yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap nilai saham perusahaan.

Endingnya menarik bagaimana akhirnya pemilik perusahaan memilih tetap menjunjung nilai kebenaran dan kode etik pers harus mengutamakan kepentingan masyarakat dan kebenaran walau banyak konsekuensinya.

Di akhir film semacam easter egg yang bisa jadi akan diangkat di film berikutnya, yaitu peristiwa yang tak kalah heboh dalam sejarah Amarika yang disebut Watergate Scandal yang memaksa presiden Nixon mundur kala itu.

Sebenarnya ada film yang nyambung walau digarap oleh sutradara dan PH yang berbeda yang berjudul Mark Felt biografi wakil direktur FBI yang menangani kasus watergate.

Nah buat sobat campusenesia penggemar film drama, yang satu ini pantang dilewatkan. Ada beberapa bonus juga menurut penulis, kita jadi punya gambaran bagaimana industri surat kabar era 1970-an dari sisi teknis dan atmosfirnya.

Semoga bermanfaat sampai jumpa.




Penulis
Nandar 

Review Film 1987 When the Days Comes, Mahasiswa Harus Nonton





Campusnesia.co.id -- Baru-baru ini penulis menonton film korea yang berlatar sejarah dan kisah nyata. Film ini berjudul 1987:When The Days Comes. Bercerita era presiden Chun-Doo-Hwan dengan rezim militernya.

Pemeran Film Film 1987: When the Days Comes
Kim Yoon-seok sebagai Komisaris Park Cheo-won, seorang pemburu "komunis" yang tidak bermoral dan tanpa ikatan. Ha Jung-woo sebagai Jaksa Choi Hwan, yang menolak untuk tunduk atau diintimidasi oleh korupsi pemerintah.

Yoo Hae-jin sebagai penjaga penjara Han Byung-yong, seorang aktivis demokrasi yang berdedikasi dan berani. Kim Tae-ri sebagai Yeon-hee, keponakannya yang membantunya menyampaikan pesan ketika tidak sibuk dengan kuliah dan bekerja.

Park Hee-soon sebagai Letnan Jo Han Kyung, salah satu dari dua pembunuh kejam yang bersalah di antara LIMA dari mereka. Lee Hee-joon sebagai Reporter Yoon Sang-sam, anjing pemburu ulet yang mengejek pedoman sensor.

Trailer Film Film 1987: When the Days Comes



Review
Film diawali dengan adegan penyelamatan seorang mahasiswa yang sedang sekarat. Ternyata mahasiswa ini adalah aktivis pro-demokrasi yang dituduh terlibat jaringan komunis. Setelah disiksa oleh para oknum aparat akhirnya meninggal.

Kemudian adegan berganti dengan latar kejaksaan, para oknum aparat meminta surat agar jenazah segera dikremasi dan keterangan penyebab kematian adalah serangan jantung. Jaksa muda Choi yang diperankan oleh Ha Jung-Woo. Jaksa menolak bahkan setelah mendapat tekanan dan intimidasi dari senior bahkan kantor kepresidenan, justru ia mengeluarkan surat perintah outopsi.

Kematian mahasiswa Park Jong-chul  ini akan jadi cikal bakal demo besar-besaran menentang rezim otoriter dan mendukung agar korea selatan menjadi negara demokrasi. 


Peran Pers, Mahasiswa dan para aktivis kental sekali. Kalian juga kan disajikan bagaimna sikap arogansi kekuasaan dan kasarnya militer. Penculikan, penangkapan, Kekerasan dan suap serta korupsi.

Karena ini berlatar sejarah maka endingnya jelas bisa ditebak, tetapi cara sutradara bertutur melalui sinematografinya sangat memukau sepanjang film yang berdurasi dua jam.

Ngomong-ngomong kalian merasa familair gak dengan cerita besarnya? yup peristiwa serupa pernah terjadi di negeri kita saat Reformasi tahun 1998. Bagaimana masyarakat, pers, mahasiswa dan aktivis memperjuangkan demokrasi di indonesia dengan berbagai konsekuensi.

Kalian pasti tahu sebelum demo besar-besaran tahun 1998 juga diawali peristiwa meninggalkan mahaiswa trisakti yang kemudian menjadi triger aksi yang jauh lebih besar dan terjadi diseluruh indonesia.

Dan kita juga punya film serupa yang diperankan oleh chelsea iskan berjudul "dibalik 1998". Tetapi kalau bicara kualitas film jujur ini jauh lebih bagus.

Nah saran buat sobat campusnesia untuk menonton film ini. Kita bisa belajar tentang aktivisme. Selamat menonton dan sampai jumpa.

Penulis: Nandar 


6 Drama Korea ini Bertema Jurnalisme



Campusnesia.co.id -- Hai sobat campusnesia, kalian "ngeh gak?" ada tagline baru di bawah gambar judul posting kita tahun 2018 ini? yup ada kata edutainment kita coba lebih menghadirkan konten yang tidak hanya mendidik dan menginspirasi tetapi juga berusaha tetap menghibur, menyenangkan bukan?

Kali ini redaksi coba menghadirkan lagi konten yang akan membahas tontonan kesukaan sebagian dari kalian. Apalagi kalau bukan tentang drama korea. Yup bicara drama korea memang banyak temanya ya. Selain menghibur dan mengaduk emosi juga kita bisa belajar tentang tema-tema tertentu yang diangkat. Sebut saja kita pernah bahas drama korea yang bertema pendidikan, ada juga yang bertema dokter dan kesehatan.

Jurnalisme, bagaimana kalau kali ini kita coba bahas drama korea apa saja yang bertema tentang jurnalisme? penulis jadi tertarik dengan tema ini karena web ini juga masuk kategori jurnalisme walau tidak sesirius dikantor berita sungguhan.

Apa saja kira-kira drama korea yang bertema jurnalistik, yuk simak..

1. Pinocchio


Siapa yang nge-fan dengan Park Shin He yang pinter banget nangis dan Lee Jong Suk yang cute abis? di drama korea ini kalian akan menyaksikan keduanya berjuang menjadi reporter televisi berita.

Pelajaran yang bisa penulis ambil adalah tentang bagaimana mencari dan mengumpulkan berita. Kode etik dalam jurnalisme serta idealisme seorang wartawan. 

2. She Was Pretty

Kalau pinocchio bertema televisi berita, yang ini bertema tentang jurnalisme tulis. Tepatnya adalah majalah tentang dunia fashion. Unik ya bukannya tentang koran tetapi tentang majalah yang diangkat tentang fashion lagi.

Nah kalian akan menyaksikan akting dari Park Seo-Joon, Hwang Jung-Eum, Koh Joon-Hee dan si ganteng yang kocak Choi Si-Won.

Pelajaran yang penulis bisa ambil tentang bagaimana membuat konten yang menarik di sebuah media. Perjuangan mempertahankan rating demi oplah dan iklan yang jadi nyawa perusahaan. Menarik sih.

3. Argon

Bertema televisi seperti pinochio, Argon hadir dengan tema yang lebih serius. Ini bukan tentang tayangan berita reguler layaknya pinochio tetapi sesi khusus yang mendalami berita-berita tertentu. Kalau di indonesia macam mata najwa kali ya.

Siap-siap dengan akting dari Kim Ju-Hyeok, Park Won-Sang, Lee Seung-Joon dan lain-lain.

Pelajaran yang bisa diambil penulis tentang fakta sebuah berita, Berita harus berdasar fakta tidak boleh berupa opini dan karangan bebas. Fenomena semacam ini sedang banyak di negara kita. Apalagi berita yang bombastis "click bait" hanya demi klik, rating dan iklan.

4. Radio Romance

Yang satu ini masih on going, berbeda dengan 3 drama korea di atas, radio romance mengangkat tema jurnalisme Radio. Temanya tentang kisah-kisah kehidupan.

Menarik sekali di tengah era kecanggihan teknologi, ada sebagian orang yang masih serius dengan dunia radio dengan segala idealismenya.

Pelajaran yang bisa penulis petik tentang bagaimana proses pembuatan konten di radio, pembagian tim dan tugasnya, serta nampak perlatan radio yang canggih dan begitu serius.

Oh ya aktor dan aktrisnya Yoon Doo-Joon berperan sebagai Ji Soo-Ho, Kim So-Hyun berperan sebagai Song Geu-Rim, Yoon Park berperan sebagai Lee Gang, Yura berperan sebagai Jin Tae-Ri.


5. Hush!


Hush merupakan drama adaptasi novel dengan judul Silence Warning (2018) yang ditulis oleh Jung Jin Young, sedangkan naskah drama akan ditulis oleh Kim Jung Min dan disutradarai oleh Choi Kyu Shik. Drama ini dijadwalkan mulai tayang pada 11 Desember menggantikan More Than Friends, mengisi slot drama Jumat-Sabtu di saluran JTBC.
Hush menceritakan tentang Han Joon Hyuk (Hwang Jung Min) yang merupakan seorang reporter senior dengan keinginan membangun keadilan. Namun kini ia menghadapi konflik antara kenyataan dan idealisme karena masalah pribadinya sebagai ayah dan suami. 

Lee Ji Soo (Yoon A) merupakan seorang pegawai magang di perusahaan penerbitan surat kabar yang berani dan kompetitif. Ia mengalami berbagai proses pendewasaan diri dan dilema akan realitas dan idealisme selama menjalani karirnya. Ji Soo merupakan junior Joon Hyuk dan banyak belajar dari seniornya tersebut.

Masalah yang terjadi dalam drama ini menggambarkan bagaimana pekerja kantoran pada umumnya menjalani keseharian dan harus menjaga etika kerja.


6. Monthly Magazine Home

Bertema real-estate drama ini mengisahkan tentang Ja Sung yang merupakan seorang CEO sukses karena investasi real-estate yang ia mulai dari nol. Ia orang yang dingin dan kurang peduli pada lingkungannya, fokus utamanya adalah menghasilkan keuntungan dengan rumah. Sedangkan Young Won sejak pertama bertemu dengan Ja Sung memiliki hubungan yang kurang baik karena Ja Sung yang menjadi pemilik baru rumah sewanya menyuruh Young Won pindah dengan paksa. Namun tak disangka Young Won malah bergabung dengan penerbitan yang dipimpin Ja Sung, ia menjadi editor yang didekte untuk menulis artikel dengan tujuan untuk menjual barang klien mereka.


Nah sobat campusnesia, itu dia 6 drama korea yang bertema jurnalistik, dari sekian drama korea yang kami bahas, mana saja yang sudah kalian tonton dan mana favorit kalian? share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Ingin Bisnis dari PKM-K dan PMW Berkembang? ini Tipsnya



Campusnesia.co.id -- Hai sobat Campusnesia, redaksi hadir kembali dengan tema kewirausahaan nih. Bicara merintis sebuah bisnis saat ini sedang tren tentang Start-Up yang secara umum bermakna bisnis rintisan, walau hari ini identik dengan bisnis yang berbau teknologi.

Bicara merintis sebuah bisnis, mayoritas orang ketika ditanya apa tantangan terbesar memulai sebuah bisnis adalah modal. Walau menurut penulis modal bukanlah satu-satunya tantangan terbesar memulai bisnis, hari ini banyak peluang untuk mendapat permodalan bisnis mulai dari modal sendiri ( bootstrap) mencari investor  personal (angel investor) menggalang dana dari masyarakat (crowfunding) atau ikut kompetisi macam PKM-K dan PMW dari Dikti yang setiap tahun diadakan.


Opsi PKM-K dan PMW ini lebih lunak dari sisi konsekuensi, karena penerima modal tidak ada kewajiban mengembalikan, walau itu tidak boleh digunakan sebagai alasan tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan bisnis. 

Bicara Bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW ada fakta menarik bahwa ternyata kurang dari 20% dari jebolanya berumur panjang, banyak yang gugur di tengah jalan bahkan saat program belum selesai. Sangat disayangkan ya, andai bisnis-bisnis ini bisa berkembang dan tetap jalan pasti akan menambah banyak entrepreneur yang lahir dari kampus, bukan hanya bisa mandiri tetapi bisa membuka lapangan pekerjaan.


Nah, Artikel kita kali akan coba membahas, sebenarnya apa penyebab bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW tidak berumur panjang dan bagaimana Tips menghadapinya, yuk mari..

1. Ide Bisnis
Dari pengalaman penulis mengamati rekan-rekan penerima pendanaan dari PKM-K dan PMW serta terlibat beberapa kali sebagai pembicara dalam sosialisasi dan pelatihan, banyak Ide Bisnis yang terlalu "Idealis" bukan sesuatu yang salah, tetapi ide yang baik harus bisa menjawab masalah di masyarakat dan bisa dijual.

Kadang yang terjadi adalah, produknya bagus dan idealis tetapi tidak banyak dibutuhkan bahkan belum dibutuhkan pasar, ini akan berdampak lebih susah dijual.

Tips dari penulis: ketika mencari ide, mulailah dari riset dan mengamati produk dan jasa yang dibutuhkan di masyarakat, ada nasehat bijak "cari produk yang dibutuhkan pasar-bukan mencari pasar untuk produk baru kita" ini untuk jangka pendek akan lebih mudah menghasilkan uang dari pada sebaliknya.

2. Dapur Ngebul
Keinginan agar bisnis menghasilkan uang dan laba kurang, Mungkin..mungkin ya.. karena para anggota masih mendapat support finansial dari orang tua atau beasiswa jadi mindsetnya bisnis belum menghasilkan laba tidak apa-apa. Akan beda cerita jika kondisi terdesak dimana kalau bisnis tidak menghasilkan uang maka tidak dapat uang.

Tips Kuncinya di selling (penjualan), harus ada prinsip "bagaimana agar dapur ngebul". Bicara pengembangan bisnis bisa sambil jalan. Akan lebih mudah mengembangkan dan ekspansi bisnis jika ada modal dari laba yang didapat.

Cashflow atau perputaran uang yang sehat juga penting, laba banyak jika dalam bentuk piutang akan menggangu perputaran uang untuk opersional. Maka cashflow harus diperhatikan.



3. Manajemen Keuangan
Setelah sampai tahap bisnis jalan dan menghasilkan laba, tantangan berikutnya menurut penulis adalah pengelolaan keuangan. Walau mungkin uangnya belum seberapa kalau tidak dikelola dengan baik maka akan berakibat menganggu opersional usaha. Maka dari awal harus benar-benar dipikirkan bagaimana mengelola uang yang ada.

Tips mulai dari pencatatan setiap uang yang keluar dan masuk. Kemudian menentukan pos dan pembagian keuangan, minimal ada alokasi untuk operasional, gaji, marketing dan tabungan atau investasi.

Membiasakan mengelola keuangan dengan baik sejak modal masih kecil akan menjadi kebiasaan baik saat bisnis makin besar dan uang yang dikeola semakin banyak.



4. Tim yang Solid dan Visioner
Tantangan berikut adalah bagaimana membentuk tim solid dan visioner, bisa lolos ditahun pertama tantangan berikutnya adalah ketika para anggota mulai pada Lulus, bagaimana kelanjutan bisnis? bagaimana pembagian keuntungan dll.

Dari sekian kelompok bisnis PKM-K dan PMW yang masih berjalan dan berkembang yang penulis temui, tidak ada yang utuh anggotanya, pasti ada beberapa bahkan semua keluar satu demi satu, mungkin tertinggal satu orang yang mengurusi.

Bisa dikatakan wajar sekaligus disayangkan, wajar karena setelah lulus pasti ada keinginan untuk berkarya di tempat lain. Apalagi jika saat lulus bisnis yang dirntis belum menghasilkan yang cukup.

Tips dibicarakan baik-baik dan kalaupun tidak semua bisa mengurusi kalau bisa tim tetap dipertahanakn dengan profesional. Bisa ditunjuk pengelola dan yang lain sebagai pemilik saham. 

5. Konsistensi dan Daya Tahan
Tantangan berikutnya menurut penulis adalah menjaga konsistensi dan daya tahan tidak mudah menjalani sesuatu dalam kurun waktu yang lama. 

Tips agar kosnisten harus disiplin, agar terjaga daya tahan milikilah motivasi selain materi agar ketika terjadi turbulensi tetap semangat dan termotivasi.



6. Pengembangan
Selanjutnya, ketika bisnis sudah jalan dan kosnsiten maka harus dipikirkan bagaimana mengambangkan bisnis.

Tips kembangkan bisnis dengan menari ceruk dalam bisnis, sederhanaya cari peluang yang biasa dikembangkan dan masih berhubungan dengan bisnis yang ada, tujuannya agar lebih mudah dipahami karena masih berhungungan.

serta milikilah prinsip agar selalu berkembang menjadi lebih baik walau sekecil apapun.

oke, demikian sobat campusnesia tips agar suskes mengembangkan bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW. Semoga bermanfaat dan apakah sobat punya bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW? share di kolom komentar ya. sampai jumpa



grafis: Achmad
penulis: Munandar