Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri kuliner. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri kuliner. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Review Film The Aviator Karya Sutradara Martin Scorsese, Ini Baru Sinema!

0


Campusnesia.co.id - Sebulan di rumah saya coba mengaktifkan paket Nex Parabola Basic yang harganya Rp24.000 sebulan. Dengan paket ini saya sudah bisa menyaksikan banyak sekali channel yang biasanya tidak bisa saksikan jika tanpa membeli paket.

Banyak channel dan acara yang saya suka di Nex Parabola, misalnya AFN yang tayangannya tentang kuliner, BBC Lifestyle, Discovery Channel, Animax yang menayangkan anime dan Rock Action yang setiap hari menayangkan film aksi baik yang masih hangat baru saja tayang di layar bioskop maupun yang agak lawas.

Kemarin Jumat tanggal 13 September 2024, pagi hari saya menonton sebuah film berjudul The Aviator, saya sama sekali tidak tahu tentang apa film ini yang pasti karena ada Leonardo DiCaprio jadi saya putuskan untuk nonton hingga selesai.

Surprisingly, selain Leonardo DiCaprio ada banyak aktor kawakan dengan kualitas akting yang sudah tak diragukan misalnya Cate Blanchett, Cate Blanchett, Alec Baldwin dan Jude Law. 

Sepanjang film saya menikmati alur ceritanya, Leonardo masih muda karena film ini dibuat pada tahun 2004 atau dua tahun setelah film Catch Me If You Can yang fenomenal itu.

Awalnya film berkisah tentang karakter Howard Hughes yang diperankan Leonardo yang menjadi seorang sutradara film perang berjudul Hell's Angels , film ini berkisah tentang pasukan udara dan heroiknya berperang menggunakan pesawat. Untuk kebutuhan syuting Howard ingin serealistis mungkin dan membutuhkan pesawat custome yang belum ada pada jamannya.

Ternyata sikap perfeksionis dan inovatif Howard tentang pesawat ini membawa pada dunia Aviasi dimana ia berhasil menciptakan jenis pesawat yang maju pada jamannya, mampu terbang dengan jangkauan luas hingga membawanya pada petualangan menciptakan pesawat pengintai dan pengangkut militer jumbo bernama Hercules.

Film The Aviator mendapatkan review positif dari para kritikus. Berdasarkan Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating 87%, berdasarkan 216 ulasan, dengan rating rata-rata 7,8/10.

Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 77 dari 100, berdasarkan 41 kritik, menunjukkan "ulasan yang baik". Berdasarkan CinemaScore, film ini mendapatkan nilai "B+" dari penonton film untuk skala A+ sampai F.

Film The Aviator mendapatkan $102.610.330 di Amerika Utara dan $111.131.129 di negara lain. Total pendapatan yang dihasilkan oleh film ini mencapai $213.741.459, melebihi anggaran produksi film $110 juta.

Pada pembukaan akhir pekan secara terbatas, film ini mendapatkan $858.021, menempati posisi ke-14 di box office. Namun, pada pembukaan akhir pekan secara luas, film ini mendapatkan $8.631.367, menempati posisi ke-4 di box office di belakang film Meet the Fockers, Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events dan Fat Albert.

Secara keseluruhan film The Aviator sangat menarik dari sisi jalan cerita dan dramanya, akting bintang papan atasnya menambah hidup film ini dan tentu saja sang sutradara yang sudah dikenal mengarahkan film-film master piece yang sinema banget.



Tentang Film The Aviator 

The Aviator adalah film biografi drama sejarah Amerika Serikat tahun 2004 yang disutradarai oleh Martin Scorsese dan diproduseri oleh Michael Mann, Sandy Climan, Graham King dan Charles Evans Jr. Naskah film ini ditulis oleh John Logan berdasarkan buku non-fiksi Howard Hughes: The Secret Life karya Charles Higham. Film ini dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Cate Blanchett, Kate Beckinsale, John C. Reilly, Alec Baldwin, Alan Alda dan Jude Law.

Film The Aviator ditayangkan secara perdana di New York pada tanggal 14 Desember 2004 dan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 17 Desember 2004 secara terbatas dan 25 Desember 2004 secara luas. Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus.

Pada tahun 1913 di Houston, Howard Hughes yang berusia delapan tahun dimandikan oleh ibunya, lalu ibunya memperingatkan Howard tentang wabah kolera akhir-akhir ini di Houston bahwa ia "tidak aman". Empat belas tahun kemudian, Howard (Leonardo DiCaprio) mulai menyutradarai film Hell's Angels dan mempekerjakan Noah Dietrich (John C. Reilly) untuk mengelola operasional rutin dari pekerjaannya. Setelah perilisan film The Jazz Singer, film bersuara pertama, Howard terobsesi dengan syuting filmnya secara nyata dan memutuskan untuk mengubah film menjadi film bersuara. Meskipun film ini menjadi terkenal, Howard tetap tidak puas dengan hasil akhirnya dan meminta agar film-nya dipotong ulang setelah penayangan perdana Hollywood. Howard menjalani hubungan romantis dengan aktris Katharine Hepburn (Cate Blanchett), yang membantu meringankan gejala Obsessive–Compulsive Disorder (OCD) Howard yang semakin parah.

Pada tahun 1935, Howard mencoba menerbangkan menerbangkan pesawat H-1 Racer, mendorongnya ke rekor kecepatan baru. Tiga tahun kemudian, ia memecahkan rekor dunia dengan terbang keliling dunia selama empat hari. Ia kemudian membeli sebagian besar saham di Transcontinental & Western Air (TWA). Juan Trippe (Alec Baldwin), saingan dan pemimpin perusahaan Pan American World Airways (Pan Am), mendapatkan sahabat karibnya, Senator Owen Brewster (Alan Alda), untuk memperkenalkan the Community Airline Bill, yang akan memberikan Pan Am kekhususan pada perjalanan udara internasional. Katharine bosan dengan obsesi Howard dan meninggalkannya demi aktor Spencer Tracy (Kevin O'Rourke). Howard cepat tertarik dengan Faith Domergue (Kelli Garner) yang berusia 15 tahun, lalu ia tertarik dengan aktris Ava Gardner (Kate Beckinsale). Namun, Howard masih memiliki perasaan terhadap Katharine dan memeras seorang reporter untuk menyimpan dan menyembunyikan laporan tentang Katharine dan Spencer, yang sebenarnya telah menikah, dari publik.

Howard mengontrak dua proyek dengan Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat untuk sebuah pesawat mata-mata dan pesawat angkut militer. Pada tahun 1946, dengan perahu terbang Spruce Goose yang masih dalam konstruksi, Howard menyelesaikan pesawat pengintai XF-11 dan membawanya untuk uji coba penerbangan. Namun, salah satu mesin pesawat itu mati di tengah penerbangan dan jatuh di Beverly Hills, dengan Howard yang terluka parah. Dengan berakhirnya Perang Dunia II, para tentara membatalkan pesanan pesawat Hercules H-4, meskipun Howard masih melanjutkan pengembangan dengan uangnya sendiri. Ketika Howard dibebastugaskan, ia diberitahu bahwa ia harus memilih antara pendanaan maskapai penerbangan atau "perahu terbangnya". Howard meminta Noah untuk menggadaikan aset TWA agar ia dapat melanjutkan pengembangan.

Ketika gejala OCD Howard memburuk, Howard menjadi semakin paranoid, menaruh mikrofon dan mengetuk saluran telepon Ava untuk melacaknya. FBI menggeledah rumah Howard karena bukti yang memberatkan tentang pencatutan perang, pencarian harta bendanya dan yang ditakutkan Howard, melacak kotoran di rumahnya. Owen secara rahasia menawarkan Howard untuk mencabut tuduhan tersebut jika Howard menjual aset TWA ke Juan, tetapi Howard menolaknya. Gejala OCD Howard semakin parah dan ia mundur ke "zona bebas kuman" yang terisolasi selama tiga bulan. Juan memiliki Owen, yang memanggilnya untuk penyelidikan senat, yakin bahwa Howard tidak akan muncul. Ava mengunjunginya dan secara pribadi memakaikan dan merapikan baju untuk Howard dalam persiapan sidang.

Howard yang bersemangat membela diri terhadap tuduhan-tuduhan Owen dan menuduh Owen menerima suap dari Juan. Howard menyimpulkan dengan mengumumkan bahwa ia telah berkomitmen untuk menyelesaikan pesawat H-4 dan bahwa ia akan meninggalkan negara itu jika ia tidak bisa mendapatkan pesawat H-4 itu untuk terbang. Tuduhan-tuduhan tersebut dibatalkan dan setelah berhasil menerbangkan pesawat, Howard berbicara dengan Noah dan insinyurnya, Glenn "Odie" Odekirk (Matt Ross), tentang pesawat jet baru untuk TWA. Namun, pemandangan pria dengan pakaian anti-kuman menyebabkan Howard mengalami serangan panik. Ketika Odie menyembunyikan Howard di kamar kecil dan Noah mencari seorang dokter, Howard mulai melihat kilas balik masa kecilnya, obsesinya terhadap penerbangan dan ambisinya untuk sukses dengan mengulang ungkapan "the way of the future" (yang artinya cara mencapai masa depan).


Poster  film The Aviator



Daftar pemeran film The Aviator
Leonardo DiCaprio sebagai Howard Hughes
Cate Blanchett sebagai Katharine Hepburn
John C. Reilly sebagai Noah Dietrich
Kate Beckinsale sebagai Ava Gardner
Alec Baldwin sebagai Juan Trippe
Alan Alda sebagai Senator Owen Brewster
Ian Holm sebagai Profesor Fitz
Danny Huston sebagai Jack Frye
Gwen Stefani sebagai Jean Harlow
Jude Law sebagai Errol Flynn
Willem Dafoe sebagai Roland Sweet
Adam Scott sebagai Johnny Meyer
Matt Ross sebagai Glenn "Odie" Odekirk
Kevin O'Rourke sebagai Spencer Tracy
Kelli Garner sebagai Faith Domergue
Frances Conroy sebagai Katharine Houghton
Brent Spiner sebagai Robert E. Gross
Stanley DeSantis sebagai Louis B. Mayer
Edward Herrmann sebagai Joseph Breen
J. C. MacKenzie sebagai Ludlow Ogden Smith
Josie Maran sebagai Thelma si gadis perokok



Sekilas info tentang channel Rock Action

Rock Action (dahulu Blue Ant Extreme, RTL CBS Extreme, dan Rock Extreme) adalah sebuah saluran televisi film berbahasa Inggris yang melayani wilayah Asia Tenggara, dimiliki dan diproduksi oleh Rock Entertainment Holdings.

RTL CBS Extreme
Saluran ini sebelumnya dikenal sebagai RTL CBS Extreme, yang diproduksi oleh RTL CBS Asia Entertainment Network, sebuah usaha patungan antara RTL Group dan CBS Studios International. Saluran ini diluncurkan pada 27 Maret 2014 yang berfokus pada aksi yang dikemas dalam hiburan dan disiarkan dalam resolusi tinggi.

Pada 1 Januari 2018, RTL CBS Extreme berganti nama menjadi Blue Ant Extreme setelah akuisisi Blue Ant Media dari RTL CBS.

Pada 18 Agustus 2021, diumumkan bahwa Blue Ant Entertainment dan Blue Ant Extreme akan melakukan rebranding menjadi Rock Entertainment dan Rock Extreme mulai 1 September.

Pada 12 Desember 2022, Rock Entertainment Holdings menyusun ulang konten mereka, dengan rencana program yang berfokus pada film dan acara spesial, dimana Rock Extreme menjadi Rock Action yang berfokus pada film aksi, di negara dan penyedia televisi berbayar terpilih.

Rock Action umumnya menanyangkan film dari studio film Hollywood, seperti Sony Pictures, Paramount Pictures, Universal Pictures, Lionsgate Films, dan lain-lain.



Penulis
Nandar


===

Digitalisasi UMKM : Mahasiswa KKN Undip Melakukan Pendampingan Digitalisasi Bisnis bagi UMKM Desa Jetis Karangpung

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro, Arifa Fauzia Zahra dari Program Studi Manajemen melalui program monodisiplin membantu pelaku UMKM di Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen dengan mengadakan pendampingan pembuatan akun sosial media untuk pemasaran bisnis pada Sabtu (10/8/2024).

Program Digitalisasi Bisnis dilaksanakan bertepatan dengan acara Jetis Karangpung Fair menyediakan wadah bagi para UMKM untuk mempromosikan produknya. Sebanyak 25 UMKM Desa mengikuti bazaar UMKM yang dilaksanakan pada Sabtu (10/8/2024) sampai Minggu (11/8/2024). Tim KKN Undip diberi kesempatan untuk turut serta dalam acara tersebut dengan menyediakan klinik digitalisasi UMKM. Salah satunya adalah program optimalisasi sosial media untuk pemasaran.

Para pelaku UMKM antusias mendatangi stand Tim KKN Undip untuk berkonsultasi masalah digitalisasi bisnis UMKM. Tim KKN Undip juga berkeliling ke tiap stand UMKM untuk memberi pendampingan.


Pendampingan digitalisasi bisnis diawali dengan pengenalan fitur-fitur pada aplikasi Instagram dan TikTok, diikuti dengan pembuatan akun sosial media dan e-commerce serta bagaimana cara menggunakannya secara optimal untuk pemasaran secara online.

Pemasaran online diharapkan dapat menjangkau lebih banyak konsumen di luar daerah Jetis Karangpung dan pelaku usaha juga dapat lebih menargetkan konten atau promosi produknya pada segmentasi tertentu. “Saya merasa sangat terbantu dengan pendampingan digitalisasi bisnis ini karena saya juga pengen dari dulu pakai online shop tapi nggak paham” kata salah satu pelaku UMKM Desa Jetis Karangpung yang bergerak di bidang kuliner.

Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pemberian flyer yang berisi penjelasan fitur-fitur aplikasi Instagram dan TikTok untuk optimalisasi sosial media pemasaran.



Editor:
Achmad Munandar

Melek Teknologi: ”Mahasiswa KKN Undip Mengubah Nasib UMKM Jenang Lewat Sentuhan Digital"

0



Campusnesia.co.id - Klaten, 25 Juli 2024 - Dalam upaya memajukan sektor UMKM di Desa Wiro, Klaten, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) telah sukses menginisiasi program transformasi digital. Fokus utama program ini adalah memberdayakan para pelaku usaha, khususnya produsen jenang yang telah menjadi ikon kuliner lokal.

Selama lebih dari satu dekade, Ibu Cipto telah konsisten menyajikan jenang berkualitas tinggi. Setiap harinya, ia mampu memproduksi hingga 130 kilogram jenang, membuktikan dedikasinya yang luar biasa. Proses pembuatan yang dimulai sejak dini hari, yakni pukul 04:00 pagi hingga jam 11:00 siang, Dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas seperti kelapa, beras ketan, dan gula pilihan menghasilkan jenang dengan cita rasa khas otentik yang tak tertandingi.. Meskipun telah berhasil memikat banyak pelanggan, tantangan pemasaran tetap menjadi kendala. Namun, berkat program KKN, Ibu Cipto kini lebih percaya diri untuk memperluas jangkauan pasarnya.

Mahasiswa KKN UNDIP melihat potensi besar dalam mengembangkan bisnis jenang Ibu Cipto melalui platform digital. Kemudian merancang strategi pemasaran yang komprehensif, mulai dari pembuatan konten menarik untuk media sosial hingga pengelolaan toko online.
 


Melalui program ini, para pelaku UMKM tidak hanya diajarkan keterampilan digital, tetapi juga membantu para pelaku UMKM memahami betapa pentingnya branding dan membangun identitas produk yang kuat agar penjualan tidak hanya mulut ke mulut saja tetapi jangkauan promosinya nya lebih luas hingga ke luar kota. Dengan begitu, jenang Wiro diharapkan dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha.
"Ibu Cipto menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan program KKN UNDIP. 

Beliau menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM, termasuk dirinya sendiri. Transformasi digital di Desa Wiro membuktikan bahwa UMKM menjadi motor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi lokal. Sinergi antara akademisi dan masyarakat telah berhasil memberdayakan UMKM, sehingga mereka mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Keberhasilan ini perlu dijadikan contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi UMKM secara maksimal.



Penulis : 
Vonny Amalia (Ilmu Komunikasi)

DPL
Dr. Aris Sugiharto, S.Si., M.Kom.

Lokasi KKN : 
Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Kab Klaten

Editor:
Achmad Munandar

Optimalisasi UMKM dengan Digital Marketing : Tingkatkan Penjualan dengan Aplikasi Layanan Pesan Antar Online pada UMKM Desa Morobongo

0
 

Pendampingan Pasca Pelatihan pada UMKM “Es Teh Solo”


Campusnesia.co.idDalam rangka mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era digital, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro baru-baru ini mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini berlangsung pada 11 Agustus 2024 dengan tema “Digital Marketing bagi UMKM: Tingkatkan Penjualan dengan Aplikasi Layanan Pesan Antar Online”  oleh Rafi Taufiqulhakim, salah satu anggota dari Tim KKN  Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM memahami dan memanfaatkan aplikasi layanan pesan antar online seperti ShopeeFood, GoFood, dan GrabFood guna meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Sebelum pelatihan dilaksanakan, Mahasiswa KKN terlebih dahulu melakukan survei kepada beberapa pelaku UMKM di Desa Morobongo. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM, terutama dalam hal pemasaran dan penjualan di tengah persaingan yang ketat. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM masih belum optimal dalam memanfaatkan platform digital, terutama aplikasi layanan pesan antar. Banyak pelaku UMKM yang mengaku masih kesulitan memahami cara kerja aplikasi tersebut. Hal ini mendorong kami untuk mengadakan pelatihan khusus yang fokus pada penggunaan aplikasi layanan pesan antar sebagai salah satu solusi praktis bagi UMKM.

Pelatihan yang dilakukan di Desa Morobongo ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga pengrajin mainan tradisional. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi yang meliputi: 

1. Pengenalan Aplikasi Layanan Pesan Antar

2. Strategi Optimalisasi Penjualan

3. Praktik Langsung

4. Pendampingan Pasca-Pelatihan

Respon peserta terhadap pelatihan ini sangat positif. Banyak yang mengungkapkan bahwa mereka tertarik menggunakan aplikasi layanan pesan antar untuk menjual produk mereka. Salah satu pemilik UMKM “Es Teh Solo” menyampaikan ia merasa bahwa pendampingan pasca-pelatihan sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang muncul setelah pelatihan. Misalnya, pelaku UMKM yang awalnya kesulitan mengatur menu digital kini sudah lebih mahir dan mampu mengelola pesanan dengan lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM di Desa Morobongo dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Selain itu, diharapkan semakin banyak UMKM yang dapat memanfaatkan teknologi ini untuk tumbuh dan berkembang agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. KKN Universitas Diponegoro juga berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan di masa mendatang.



Penulis :
Rafi Taufiqulhakim 
Jurusan / Fakultas :
Administrasi Bisnis / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi :
Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Etnografi Masyarakat Beji: Kearifan Lokal dalam Kehidupan Sehari-Hari

0


Campusnesia.co.idDesa Beji, yang terletak di Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, merupakan simbol hidup dari kekayaan kearifan lokal di Indonesia. Lingkungan desa yang asri dan penduduknya yang ramah mencerminkan kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Masyarakat Beji menjaga nilai-nilai tradisional mereka dengan teguh, meskipun arus modernisasi terus mengalir di sekitar mereka. Hal ini menjadi salah satu hal yang diangkat dalam buku etnografi oleh tim KKN II Universitas Diponegoro tahun 2024.

Satu dari sekian banyak kearifan lokal yang masih lestari adalah praktik gotong royong. Gotong royong bukan hanya menjadi tradisi, melainkan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Beji. Setiap ada kegiatan seperti membangun rumah, membersihkan lingkungan, atau mengadakan acara desa, semua warga bergandengan tangan tanpa pamrih. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya rasa solidaritas dan kebersamaan dalam komunitas ini.

Kuliner tradisional Beji juga merupakan potret kearifan lokal yang patut diapresiasi. 
Masyarakat Beji masih mempertahankan resep-resep masakan yang diwariskan secara turun-temurun. Tidak hanya rasa yang autentik, tetapi proses pembuatan yang melibatkan bahan-bahan alami dari desa itu sendiri menunjukkan kemandirian dan penghargaan masyarakat terhadap alam. Salah satu contohnya adalah Nasi Gandul, kuliner khas yang penuh dengan cita rasa rempah-rempah lokal.

Selain itu, praktik adat seperti upacara selamatan juga masih dijalankan dengan penuh rasa hormat dan khidmat. Upacara ini tidak hanya bertujuan sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan antarwarga desa. Tradisi ini diceritakan dengan detail dalam buku etnografi KKN yang mengupas berbagai aspek kehidupan masyarakat Beji.

Masyarakat Beji juga memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Pemanfaatan air dari sumber-sumber alami dilakukan dengan kehati-hatian agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Dalam konteks pertanian, petani Beji menerapkan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Keberhasilan mereka menjaga kelestarian alam serta tradisi lokal menjadi bukti nyata bahwa modernisasi tidak harus mengorbankan kearifan lokal.


Potret Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Beji
Interaksi sosial dalam masyarakat Beji juga menunjukkan kearifan lokal yang kuat. Gotong royong atau kerja sama menjadi salah satu nilai utama yang masih teguh dilaksanakan. Setiap ada kegiatan besar seperti membangun rumah, merayakan upacara adat, atau panen raya, masyarakat Beji akan bekerja bersama-sama dengan membagi tugas sesuai kemampuan masing-masing. Hal ini tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat di antara mereka.

Potret kehidupan sehari-hari masyarakat Beji ini memberikan gambaran jelas tentang betapa kearifan lokal tidak hanya menjadi identitas, namun juga dibingkai dalam praktik kehidupan yang nyata. Dari bertani hingga upacara adat, dari kebun pribadi hingga gotong royong, setiap aspek kehidupan masyarakat Beji adalah manifestasi dari nilai-nilai tradisional yang berharga.

 
Buku Etnografi: Menjaga Warisan Lewat Tulisan
Tim KKN II Universitas Diponegoro telah menghasilkan sebuah karya monumental berupa buku etnografi yang mendokumentasikan kearifan lokal Desa Beji. Buku ini bukan sekadar dokumentasi kehidupan sehari-hari masyarakat Beji, tetapi juga suatu upaya melestarikan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Memasuki setiap halaman dari buku ini, pembaca akan dibawa untuk memahami sejarah panjang desa ini, tradisi yang masih hidup, serta nilai-nilai budaya yang kuat dan integritas masyarakatnya.

Proses penyusunan buku ini melibatkan penelitian mendalam yang dilakukan oleh tim KKN, dengan beragam metode etnografis yang menyeluruh. Observasi partisipatif menjadi salah satu metode utama, di mana tim langsung terlibat dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Beji. Selain itu, wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh penting desa, seperti kepala adat, sesepuh, dan para praktisi budaya, memberikan perspektif yang lebih kaya dan autentik. Data yang dikumpulkan juga diperkaya dengan dokumentasi visual dan audio, memastikan setiap detail terlestarikan secara akurat.

Harapannya, buku ini akan menjadi referensi berharga bagi generasi selanjutnya, peneliti, dan masyarakat umum yang tertarik dengan kearifan lokal. Buku etnografi ini bukan hanya sebuah karya ilmiah, tetapi juga sebuah upaya nyata dari KKN Universitas Diponegoro untuk menghargai dan menjaga keunikan budaya Beji agar tetap hidup dan diakui oleh lebih banyak orang.


Aksesibilitas dan Distribusi Buku Etnografi
Buku etnografi yang menguraikan kearifan lokal masyarakat Desa Beji disusun dengan tujuan utama agar pengetahuan tersebut dapat diakses secara luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, salinan buku ini didistribusikan ke berbagai perpustakaan desa, menjadikannya sumber referensi penting bagi warga setempat, khususnya bagi mereka yang ingin mempelajari lebih dalam tentang tradisi dan adat istiadat yang telah lama berkembang di wilayah tersebut.

Upaya ini tidak hanya memperkuat pemahaman masyarakat tentang kearifan lokal, tetapi juga mendorong pelestarian budaya yang ada. Dengan begitu, keberadaan kearifan lokal Beji dapat terus diteruskan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari generasi selanjutnya. Selain perpustakaan desa, buku ini juga dijual melalui beberapa platform perbelanjaan online untuk menjangkau audiens yang lebih luas yang mungkin tertarik mempelajari lebih banyak tentang budaya dan tradisi masyarakat Beji dari luar desa.

Selain distribusi fisik, inovasi digital turut hadir dalam bentuk QR code yang tercetak di halaman belakang buku. QR code ini memberikan akses online langsung ke sumber daya digital yang melengkapi konten buku,serta wawancara dengan para tetua desa dan pengrajin lokal. Informasi ini dikemas sedemikian rupa sehingga mudah diakses melalui perangkat elektronik seperti smartphone atau tablet. Dengan hadirnya QR code ini, pengetahuan mengenai kearifan lokal Desa Beji menjadi lebih inklusif dan fleksibel untuk diakses kapan saja dan di mana saja.

Inisiatif ini memastikan bahwa informasi mengenai budaya dan tradisi Beji tidak hanya terkurung dalam bentuk cetak, tetapi juga meluas ke ranah digital. Langkah ini sangat penting dalam menjaga keberlanjutan informasi dan membuatnya lebih mudah dijangkau oleh generasi mendatang yang semakin akrab dengan teknologi digital. Dengan demikian, kearifan lokal Desa Beji tidak hanya terpelihara, tetapi juga berkembang seiring waktu dan teknologi.



Editor:
Achmad Munandar

Menggali Potensi UMKM Desa Beji Melalui Cultural Mapping

0
 


Campusnesia.co.idDesa Beji, yang terletak di Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, telah dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program cultural mapping oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2024. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di desa tersebut. Program ini bukan hanya bertujuan untuk melakukan identifikasi titik-titik sentral UMKM di Desa Beji, tetapi juga memberikan panduan lengkap bagi pengembangan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan.

Pemetaan budaya, atau cultural mapping, memiliki peran krusial dalam merancang strategi pengembangan desa, khususnya melalui UMKM. Tim II KKN memanfaatkan metodologi ini untuk menggali informasi secara mendetail tentang berbagai potensi bisnis yang ada di lapangan. Dengan menggunakan teknik ini, data yang terpola dapat diperoleh, memungkinkannya menjadi landasan utama dalam menentukan arah kebijakan, program, dan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan serta potensi masyarakat desa Beji.

Proses cultural mapping ini meliputi pengumpulan data melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dengan pelaku UMKM, dan analisis dokumen terkait. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi eksisting UMKM di Desa Beji. Melalui pendekatan ini, diharapkan akan teridentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh para pelaku UMKM setempat. Hasil dari pemetaan ini akan menjadi basis rekomendasi bagi pengembangan dan revitalisasi ekonomi desa.

Selain itu, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa KKN untuk terlibat langsung dalam membantu masyarakat desa. Tidak hanya sekadar teori, tetapi pengalaman nyata dalam memecahkan permasalahan ekonomi lokal. Implementasi dari hasil cultural mapping ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengembangan UMKM di Desa Beji, mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


Metodologi Pemetaan UMKM di Desa Beji
Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadopsi pendekatan komprehensif dalam pemetaan UMKM di Desa Beji. Beragam metode diterapkan untuk memastikan proses pengumpulan data berjalan lancar dan hasilnya dapat diandalkan untuk analisis lebih lanjut. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah survei lapangan. Kegiatan survei ini melibatkan kunjungan ke berbagai lokasi UMKM untuk mengumpulkan data primer langsung dari lapangan. Observasi langsung ini memberikan gambaran nyata tentang kondisi, operasional, dan lingkungan tempat UMKM beroperasi.

Wawancara langsung dengan pemilik UMKM menjadi metode penting berikutnya. Melalui wawancara, tim KKN mendapatkan informasi mendalam mengenai tantangan yang dihadapi, strategi pemasaran yang diterapkan, serta potensi pengembangan usaha. Pendekatan ini juga memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan harapan para pelaku UMKM. Wawancara dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan panduan yang telah disusun agar data yang diperoleh konsisten dan relevan.

Penggunaan teknologi pemetaan digital menjadi inovasi dalam metodologi ini. Aplikasi dan perangkat lunak geografis digunakan untuk memetakan lokasi-lokasi UMKM secara akurat. Teknologi ini memungkinkan visualisasi data yang lebih rinci dan mudah dipahami, sekaligus membantu dalam penentuan pola distribusi UMKM di Desa Beji. Kombinasi data lapangan dan teknologi pemetaan digital memastikan integritas dan akurasi data yang dikumpulkan.
Hasil dari berbagai metode pengumpulan data ini dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi jenis-jenis UMKM yang ada di Desa Beji. Analisis data juga digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, seperti kendala pemasaran, keterbatasan modal, atau pengelolaan usaha. Dengan metode yang terintegrasi ini, tim KKN Universitas Diponegoro mampu menyajikan gambaran yang komprehensif mengenai potensi dan tantangan UMKM di Desa Beji, yang menjadi dasar implementasi program pengembangan lebih lanjut.


Hasil Pemetaan: Titik-Titik UMKM di Desa Beji
Desa Beji telah menunjukkan beragam potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar strategis di berbagai titik. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, beberapa kategori UMKM di desa ini menonjol, yakni usaha kerajinan tangan, industri makanan dan minuman, serta produk pertanian olahan. Hal ini menggambarkan keanekaragaman dan kekayaan yang dimiliki oleh desa ini, serta peluang yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain kerajinan tangan, industri makanan dan minuman juga merupakan sektor yang berkembang pesat di Desa Beji. Di bagian selatan desa, terdapat beberapa usaha yang memproduksi makanan khas daerah. UMKM di sektor ini tidak hanya menawarkan cita rasa unik tetapi juga inovasi dalam kemasan dan branding yang terus ditingkatkan. Potensi untuk menarik wisatawan kuliner serta penambahan produk baru membuka peluang signifikan bagi perkembangan UMKM di desa ini.

Dari keseluruhan hasil pemetaan, terlihat jelas bagaimana Desa Beji memiliki berbagai lokasi strategis untuk pengembangan UMKM. Berbagai titik UMKM tersebut menawarkan peluang investasi yang menjanjikan bagi investor lokal dan luar daerah. Pemanfaatan teknologi dan dukungan pemerintah dapat mempercepat pertumbuhan sektor-sektor ini, membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi warga Desa Beji. Dengan penerapan strategi promosi yang efektif, Desa Beji dapat dikenal sebagai pusat UMKM yang berkualitas dan inovatif.


Manfaat Cultural Mapping untuk Pengembangan UMKM Desa Beji
Pemetaan UMKM melalui program cultural mapping membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi Desa Beji. Pertama, program ini sangat membantu pemerintah desa dan pemangku kepentingan dalam perencanaan pengembangan ekonomi lokal. Dengan data yang akurat dan terperinci dari UMKM yang terdapat di Desa Beji, persiapan dan eksekusi kebijakan ekonomi dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Kebijakan yang baik akan memperkuat perekonomian desa, meningkatkan pemasukan, dan mendukung stabilitas ekonomi lokal.

Kedua, cultural mapping memberikan panduan yang jelas dalam promosi usaha dan produk lokal agar lebih dikenal luas. Pengetahuan mendalam mengenai karakteristik unik dan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap UMKM akan memudahkan pembuatan strategi pemasaran yang lebih terarah dan efisien. Dengan promosi yang baik, produk-produk lokal memiliki peluang lebih besar untuk menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Ketiga, cultural mapping memfasilitasi kolaborasi dan networking antar pelaku UMKM, serta membuka peluang baru untuk inovasi dan pemasaran bersama. Dalam konteks Desa Beji, dengan adanya pemetaan ini, para pelaku UMKM dapat saling berbagi informasi dan sumber daya, serta membangun kemitraan strategis yang dapat meningkatkan efektivitas operasional dan daya saing mereka. Selain itu, peluang untuk mengembangkan produk atau layanan baru sebagai hasil kolaborasi menjadi lebih terbuka lebar.

Semua manfaat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Beji secara keseluruhan. Dengan adanya pengembangan yang terstruktur dan kolaboratif melalui program cultural mapping, potensi UMKM di Desa Beji dapat digali dan dimaksimalkan dengan lebih baik, sehingga memberikan dampak positif berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar

Sambel Pecel ‘Mbah Sis’: Rasa Otentik dari Desa Jetis dengan Sentuhan Inovasi dari KKN Undip

0


Campusnesia.co.id24/07/2024 Sukoharjo - Di sudut Desa Jetis, Kabupaten Sukoharjo, tersembunyi sebuah kekayaan kuliner yang layak untuk dikenal oleh lebih banyak orang: Sambel Pecel ‘Mbah Sis’. Kuliner ini menawarkan rasa otentik yang diracik dengan penuh ketelitian, menjadikannya pilihan yang tepat bagi para pecinta makanan tradisional Jawa Tengah. Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ tidak hanya membawa kelezatan, tetapi juga cerita panjang dari sebuah warisan kuliner yang terjaga.

Sebuah Warisan Kuliner dengan Cerita Panjang
Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ bermula dari dapur keluarga kecil di Desa Jetis. Mbah Sis, seorang nenek yang sarat pengalaman, menciptakan resep ini dengan menggunakan bumbu-bumbu pilihan yang diambil langsung dari alam sekitar. Dengan perpaduan bahan-bahan seperti kacang tanah, cabai, daun jeruk, kencur, dan gula kelapa, Sambel Pecel ini menawarkan rasa pedas dan gurih yang memanjakan lidah. Selama bertahun-tahun, resep sambel pecel ini masih dikelola oleh Mbah Sis secara langsung, dan selalu dibuat dengan penuh kasih sayang dan perhatian terhadap detail. 

Proses Pembuatan yang Menghargai Kearifan Lokal
Apa yang membuat Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ istimewa adalah cara pembuatannya yang tetap mempertahankan metode tradisional. Semua bahan dipilih dengan cermat, dipastikan segar, dan diolah tanpa tambahan bahan pengawet. Bahan-bahan ini kemudian ditumbuk secara manual menggunakan cobek dan ulekan batu, sebuah teknik yang menjaga tekstur dan aroma alami sambel pecel.
Proses ini dilakukan oleh tangan-tangan terampil di Desa Jetis, di mana Mbah Sis dan beberapa warga desa ikut terlibat dalam setiap tahap produksinya. Keterlibatan komunitas ini tidak hanya mempertahankan kualitas rasa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai gotong royong dan kearifan lokal dalam setiap kemasan Sambel Pecel ‘Mbah Sis’.




Sentuhan Inovasi dari KKN II Undip
  
Untuk memperkenalkan produk ini ke pasar yang lebih luas, Adella Natia Azzahra mahasiswi Ilmu Ekonomi dari Tim KKN II Universitas Diponegoro (Undip) turut berperan dalam memberikan inovasi pada kemasan Sambel Pecel ‘Mbah Sis’. Mahasiswa KKN Undip bekerja sama dengan keluarga Mbah Sis dalam menciptakan logo yang menarik dan memperbarui kemasan agar lebih aman dan tahan lama.

Kemasan baru ini dirancang menggunakan mesin sealer dan di-press untuk memastikan produk tetap segar dan terjaga kualitasnya. Inovasi ini tidak hanya membuat produk lebih praktis dan higienis, tetapi juga meningkatkan daya tarik Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ di pasar yang lebih luas. Dengan sentuhan modern ini, produk yang berasal dari tradisi lokal kini lebih siap bersaing di pasar yang lebih luas.



Langkah Menuju Pengenalan Lebih Luas
Meskipun Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ berasal dari desa kecil, cita rasanya memiliki potensi untuk dinikmati oleh banyak orang di luar sana. Dengan kemasan yang kini lebih praktis dan higienis, produk ini siap untuk diperkenalkan kepada pasar yang lebih luas. Tidak hanya tersedia di pasar daleman yang ada di Desa Jetis, Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ juga bisa dipesan melalui WhatsApp, sehingga memudahkan siapa saja yang ingin merasakan kelezatan sambel pecel ini.

Melalui kerja keras dan dedikasi dalam menjaga kualitas dan keaslian rasa, Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ berharap dapat membawa kekayaan kuliner Desa Jetis ke lebih banyak meja makan, baik di dalam maupun luar Sukoharjo.

Membawa Cita Rasa Otentik ke Seluruh Nusantara
Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ adalah contoh nyata bagaimana sebuah produk tradisional yang diracik dengan cinta dan kearifan lokal dapat berpeluang dikenal lebih luas. Dengan mempertahankan resep asli dan melibatkan komunitas lokal dalam proses produksinya, sambel pecel ini menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar bumbu – ia menawarkan cerita, tradisi, dan identitas kuliner yang kaya.

Bagi Anda yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan penuh cita rasa, Sambel Pecel ‘Mbah Sis’ siap untuk dinikmati. Mari dukung dan kenalkan produk lokal ini agar dapat menjadi kebanggaan tidak hanya bagi Desa Jetis, tetapi juga bagi Jawa Tengah dan Indonesia.

Untuk mendapatkan Sambel Pecel ‘Mbah Sis’, Anda dapat mengunjungi pasar daleman yang ada di Desa Jetis, Sukoharjo atau memesannya langsung.




Penulis: 
Adella

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Beri Pelatihan, Ciptakan Logo Baru UMKM Tahu Pak Gepeng Makin Berdaya Saing

0
 

Pelatihan dan pendampingan pembuatan logo dan desain kemasan 
pada salah satu UMKM di Kelurahan Mlokomanis Kulon, Jumat (26/7) 
(Sumber: Dok. Pribadi)


Campusnesia.co.id -  Kelurahan Mlokomanis Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, memiliki potensi besar dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sayangnya, sektor UMKM di desa ini masih terkendala oleh kurangnya branding melalui logo kemasan yang menjadi identitas dari UMKM tersebut. Banyak pelaku UMKM yang belum menyadari pentingnya memiliki identitas visual yang kuat, seperti logo dan desain kemasan, yang dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar yang semakin kompetitif. 

Selain itu, minimnya pengetahuan tentang desain dan branding, serta keterbatasan sumber daya untuk membuat logo dan kemasan yang profesional, menjadi hambatan tersendiri bagi para pelaku UMKM. Akibatnya, banyak produk lokal yang sebenarnya berkualitas, namun tidak mendapatkan pengakuan yang layak karena tidak didukung oleh branding yang memadai.

Salah satu upaya untuk membantu mengembangkan potensi UMKM di Kelurahan Mlokomanis Kulon adalah dengan inisiasi program kerja monodisiplin oleh salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Salkha Rizka Baadila, program studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) di bawah arahan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn., yakni “Pelatihan Peningkatan Kualitas Kemasan Produk UMKM”.

Program ini rampung dilaksanakan pada Jumat, (16/8) lalu secara door-to-door dengan mengunjungi lokasi sasaran UMKM yang ada di Kelurahan Mlokomanis Kulon, yaitu UMKM Tahu Pak Gepeng yang bergerak di bidang kuliner. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan pelatihan langsung kepada pemilik UMKM mengenai pentingnya branding, konsep dasar desain logo dan kemasan, serta cara memilih desain yang sesuai dengan produk. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan dalam proses pembuatan logo dan desain kemasan yang menarik dan profesional. 

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan kualitas kemasan produk mereka, sehingga produk mereka dapat lebih bersaing di pasar, baik lokal maupun nasional. Kemasan yang baik dapat meningkatkan daya tarik produk, memperpanjang umur simpan, dan melindungi produk dari kerusakan. Hasil dari pelatihan ini adalah terciptanya logo dan desain kemasan baru untuk produk tahu Pak Gepeng yang lebih modern dan menarik.

Melalui program kerja ini diharapkan UMKM Tahu Pak Gepeng dapat meningkatkan penjualan dan keuntungannya. Dengan kemasan yang lebih menarik, produk tahu Pak Gepeng diharapkan dapat lebih dikenal dan diminati oleh konsumen. Selain itu, keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi UMKM lainnya di Kelurahan Mlokomanis Kulon untuk lebih memperhatikan pentingnya branding dan desain kemasan. 



Penyerahan kemasan secara simbolis 
kepada salah satu UMKM Tahu Pak Gepeng, Jumat, (16/8) 
(Sumber: Dok. Pribadi)



Penulis: 
Salkha Rizka Baadila

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn; 
Muh. Fauzi, S.K.M., Ph.D.

Lokasi: 
Desa Jatimarto, Kecamatan Ngajidorjo, Kabupaten Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar

Digitalisasi UMKM Dalam menghadapi Era Society 5.0, Mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan pendampingan dan sosialisasi ShopeeFood dan Qris terhadap UMKM di Desa Dagen

0


Campusnesia.co.id - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Najwa Shafwati Shabrina baru-baru ini melaksanakan program inovatif di Desa Dagen dengan fokus pada pembuatan dan sosialisasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) serta platform ShopeeFood untuk UMKM. 

Melalui inisiatif ini, mahasiswa berupaya memfasilitasi pelaku UMKM di desa dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar mereka. QRIS, sebagai standar pembayaran digital berbasis kode QR, memudahkan transaksi non-tunai dengan satu kode yang dapat digunakan oleh berbagai metode pembayaran, sementara ShopeeFood menawarkan solusi untuk pengantaran makanan online yang dapat membantu UMKM kuliner menjangkau pelanggan yang lebih luas. 

Kegiatan ini dilaksakan pada bulan Juli-Agustus 2024 dimana Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Najwa Shafwati Shabrina mengadakan pelatihan dan workshop intensif bagi pelaku UMKM, menjelaskan cara pembuatan dan pemanfaatan QRIS serta langkah-langkah pendaftaran dan pengelolaan akun ShopeeFood. Mereka juga menyediakan dukungan teknis dan panduan praktis untuk mengintegrasikan sistem pembayaran digital dan platform pengantaran ke dalam bisnis sehari-hari.Pelaku UMKM Desa Dagen sangat antusias mengikuti program kerja yang diadakan Mahasiswa KKN Tim II Undip. 

Dengan sosialisasi yang melibatkan simulasi langsung dan strategi promosi, program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi digital sebagai alat untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan mempermudah transaksi bagi UMKM di Desa Dagen. Melalui usaha ini, mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya membantu modernisasi usaha lokal, tetapi juga berkontribusi pada penguatan ekonomi desa secara keseluruhan dengan teknologi yang relevan dan efisien. 



Penulis : 
Najwa Shafwati Shabrina
Prodi Administrasi Bisnis FISIP, Tim II KKN Undip

Editor:
Achmad Munandar

Pendataan UMKM Secara Langsung serta Melakukan Pendampingan Pendaftaran E-Commerce

0
 

Campusnesia.co.id  - Surakarta, 15 Agustus 2024 - Upaya untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di era digital terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk UMKM Mie Ayam Bapak Kotik yang terletak di Kelurahan Joyotakan, Kota Surakarta. Pada hari ini, dilakukan kegiatan pembuatan akun E-Commerce untuk usaha mie ayam yang sudah lama dikenal oleh sekitar masyarakat ini.
 
Pembuatan akun E-Commerce dimulai dengan pelatihan singkat mengenai penggunaan platform digital untuk penjualan online. Bapak Kotik, pemilik usaha, tampak antusias mengikuti setiap langkah yang diajarkan oleh tim pendamping. "Saya sangat bersemangat dengan peluang baru ini. Dengan adanya akun E-Commerce, saya berharap bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, tidak hanya dari sekitar sini, tapi juga dari luar daerah," ungkap Bapak Kotik.

Proses pembuatan akun dimulai dengan registrasi pada salah satu platform E-Commerce terkemuka. Tim pendamping membantu Bapak Kotik mengisi data usaha, mengunggah foto produk, dan menulis deskripsi yang menarik untuk menu andalannya, yaitu mie ayam dengan bumbu khas yang sudah terkenal lezat.

Dengan adanya akun E-Commerce ini, Mie Ayam Bapak Kotik diharapkan dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, tidak hanya dari wilayah Surakarta tetapi juga dari berbagai daerah lainnya. Para pelanggan dapat memesan mie ayam lezat ini secara online, dan memilih opsi pengiriman yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya di Kota Surakarta untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka. Pemerintah Kota Surakarta sendiri berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan di era digital, melalui pelatihan, pendampingan, dan berbagai fasilitas yang disediakan.

Dengan langkah ini, Mie Ayam Bapak Kotik siap untuk merambah pasar yang lebih luas dan memperkuat posisinya sebagai salah satu kuliner favorit di Surakarta. Digitalisasi UMKM ini tidak hanya akan meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat daya saing usaha lokal di kancah nasional.



Editor:
Achmad Munandar

Pelebaran Sayap UMKM Sondakan Lewat Edukasi CV dan PT

0


Campusnesia.co.idUntuk memperkuat struktur bisnis dan meningkatkan daya saing, pelaku UMKM di Sondakan mendapatkan pelatihan dan edukasi tentang pendirian badan usaha berbentuk CV dan PT. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu UMKM mengembangkan usahanya dengan mendapatkan legalitas formal, yang memungkinkan mereka bersaing di pasar yang lebih luas. Salah satu anggota KKN Tim II UNDIP tahun 2023/2024 yang ditempatkan di sondakan melaksanakan program ini pada 5 Agustus 2024. 

Pendekatan door to door digunakan dalam program ini; anggota KKN mengunjungi setiap UMKM di tempat usaha mereka. Metode ini memungkinkan setiap peserta mendapatkan perhatian dan materi khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis masing-masing. Kronologis kegiatan dimulai dengan anggota KKN mengunjungi berbagai UMKM di Sondakan dan memberikan materi pelatihan tentang bagaimana membuat CV dan PT, keuntungan jangka panjang yang akan diperoleh, dan cara mengatasi masalah dalam proses legalisasi usaha. Setiap UMKM juga memiliki kesempatan untuk berbicara langsung dengan tim KKN tentang masalah yang mereka hadapi dalam proses pendirian badan usaha.

Latar belakang kegiatan ini adalah kebutuhan UMKM di Sondakan untuk meningkatkan skala usaha mereka untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. UMKM diharapkan dapat memperoleh kepercayaan dari konsumen, mengakses pasar yang lebih besar, dan memperoleh permodalan dengan mudah dari lembaga keuangan dengan membentuk badan usaha berbentuk CV atau PT. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM tentang manfaat legalisasi bisnis mereka melalui pembuatan CV atau PT. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam pengelolaan usaha, sehingga UMKM dapat berkembang dan tumbuh secara berkelanjutan.

Kegiatan ini melibatkan pelaku UMKM Sondakan dari berbagai industri seperti kuliner, kerajinan, dan jasa. Mereka sangat tertarik untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh tim KKN, terutama tentang bagaimana membuat CV dan PT, serta konsekuensi hukum dan keuntungan yang akan didapatkan setelah bisnis legal. Dengan pembentukan CV dan PT, UMKM di Sondakan diharapkan dapat memulai transformasi dari usaha informal menjadi usaha yang lebih terorganisir dan legal. Diharapkan mereka dapat berkembang, memperoleh akses ke berbagai sumber pendanaan, dan menjadi kompetitif di tingkat nasional dan internasional.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Susun Proposal Pengembangan Wisata di Desa Kedawung, Dorong Potensi Kebun Melon dan Jagung

0



Campusnesia.co.idKedawung, Mondokan - Pada tanggal 15 Agustus 2024, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan penyerahan proposal desa wisata secara simbolis kepada perangkat Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata desa, khususnya melalui destinasi wisata kebun melon, waterboom, dan pengelolaan komoditas utama desa, yaitu jagung.

Desa Kedawung, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata, selama ini belum maksimal dalam memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan lokalnya. Melihat peluang ini, mahasiswa KKN Undip menyusun proposal pengembangan desa wisata yang dapat dijadikan referensi oleh perangkat desa dan masyarakat dalam merencanakan dan mengembangkan pariwisata di wilayah tersebut.

Proposal yang disusun mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan destinasi wisata kebun melon yang berpotensi menarik wisatawan, hingga pengembangan waterboom sebagai sarana rekreasi keluarga. Selain itu, komoditas jagung yang merupakan salah satu hasil pertanian utama Desa Kedawung serta UMKM yang ada juga dipertimbangkan dalam rencana pengembangan wisata agro dan kuliner berbasis jagung.
 
Penyerahan proposal desa wisata kepada Lurah Kedawung. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Perangkat Desa Kedawung menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk mempertimbangkan serta mengimplementasikan ide-ide yang ada dalam proposal tersebut. Mereka juga mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN yang telah berperan aktif dalam mendorong pengembangan desa melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis komunitas.

Penyerahan proposal secara simbolis yang dilakukan di Balai Desa Kedawung ini menandai tahap awal dari pengembangan yang diharapkan dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi Desa Kedawung untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sragen, yang tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah.



Penulis:
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
• Alfan Hidayat
• Aninda Farhannisa
• Arindra Dewi Indyastari
• Athirah Ghassani Rahadatul Aisy 
• Bilal Althaf Dwi Abimanyu
• Vania Rahma Ardana

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Pemanfaatan Platform Food E-commerce Sebagai Sarana Meningkatkan Penjualan

0
 




Campusnesia.co.id -  Industri kuliner telah mengalami transformasi signifikan dengan munculnya food ecommerce, di mana makanan dan minuman kini dapat dibeli secara online dengan mudah. Perubahan ini tidak hanya mengubah cara konsumen mendapatkan makanan, tetapi juga bagaimana bisnis kuliner beroperasi dan bersaing di pasar yang semakin ketat. Food ecommerce merujuk pada penjualan makanan dan minuman melalui platform digital, seperti situs web, aplikasi mobile, dan marketplace khusus makanan. Dari restoran hingga produsen makanan skala kecil, semua jenis bisnis kuliner kini dapat menjangkau pelanggan mereka melalui internet, menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih praktis dan efisien.

Konsumen dapat memesan makanan kapan saja dan dari mana saja, hanya dengan beberapa klik. Dengan food ecommerce, konsumen dapat mengakses berbagai jenis makanan dari berbagai restoran dan produsen, termasuk makanan khas yang mungkin tidak tersedia di lokasi mereka. Banyak platform food ecommerce menawarkan fitur personalisasi, seperti rekomendasi makanan berdasarkan riwayat pembelian atau preferensi diet.

Masa depan food ecommerce terlihat sangat cerah dengan potensi pertumbuhan yang besar. Dengan terus berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengarah ke digital, food ecommerce diperkirakan akan menjadi bagian integral dari industri kuliner di masa depan. Bisnis yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan memanfaatkan peluang digital akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.

Food ecommerce telah mengubah cara kita membeli dan menikmati makanan. Bagi konsumen, ini adalah tentang kenyamanan dan variasi, sementara bagi bisnis kuliner, ini adalah peluang untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin digital. Meski menghadapi beberapa tantangan, inovasi terus mendorong industri ini ke arah yang lebih maju, menjadikannya salah satu sektor yang paling dinamis dan menarik untuk diikuti.

Katalis tersebut yang mendorong Mahasiswa KKN Undip Tim II TA 2023/2024 untuk mengajak pelaku UMKM di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta beradaptasi dengan perubahan pasar. Program kerja dilakukan dengan menyambangi pelaku UMKM dan memperkenalkan fitur-fitur platform food e-commerce yaitu GoFood. 

Pembuatan akun yang tidak bisa dilakukan secara instan menjadi kendala dalam pelaksanaan program. Namun, antusiasme masyarakat cukup tinggi dan beberapa pelaku UMKM sasaran program berencana melakukan pembukaan akun platform food e-commerce lainnya. 


Penulis : 
Adhitya Indarwansyah Putra

Dosen Pembimbing :
1.  Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M.P.
2.   Dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes, FISPH
3.  Dra. Retno hestiningsih, M.Kes
Universitas Diponegoro, Semarang

TIM II Kuliah Kerja Nyata Reguler 2023/2024

Editor
Achmad Munandar

Solusi Pencatatan Keuangan Praktis! KKN UNDIP Berikan Pelatihan Pembukuan Digital Melalui Aplikasi “CrediBook”

0
 




Campusnesia.co.id - Tlogotirto, Sragen (31/7/2024) – Berdasarkan data pemerintah Desa Tlogotirto, terdapat lebih dari 50 pelaku usaha UMKM yang diantaranya terdapat toko kelontong, warung makan, UMKM Kuliner, kerajinan, dan pelaku usaha di bidang lainnya. Namun, berdasarkan pengamatan dan informasi yang didapat dari warga sekitar, para pelaku usaha di Desa Tlogotirto masih kurang paham akan pentingnya pengelolaan dana usaha, sehingga banyak usaha yang bertahan hanya dalam waktu yang singkat. 

“Jarang dicatet (keuangan), kalau mau dikeluarin langsung dipake aja uangnya atau   kalau catat, saya masih manual di buku, sering ada yang terlewat atau salah hitung.” kata salah satu pemilik toko kelontong.

Padahal, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalankan suatu usaha, keuangan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jessie Hagen dari U.S. Bank, 82% bisnis gagal karena pengelolaan arus kas (cash flow) yang buruk. Hal tersebut dapat terjadi karena uang yang tidak dikelola dengan baik dan strategis. 

Untuk meningkatkan kesadaran para pelaku usaha, Rif’at Syahira Basri dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis jurusan manajemen selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan pelatihan pembukuan digital menggunakan aplikasi CrediBook sebagai langkah sederhana yang dapat dilakukan para pelaku usaha agar arus keuangannya tetap terjaga. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2024 di Balai Desa Tlogotirto dan dihadiri pemilik usaha lokal. 

Dalam pelatihan ini, mahasiswa memberikan pengetahuan dasar mengenai pentingnya pembukuan yang baik serta cara menggunakan aplikasi CrediBook untuk mencatat transaksi keuangan sehari-hari. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di smartphone, dengan menawarkan berbagai fitur menarik, di antaranya catat transaksi harian, catat dan kelola produk, catat utang dan piutang beserta pengingat jatuh tempo, download laporan keuangan usaha, dan masih banyak lagi.

 

Dalam rangka mendukung pelaksanaan program, mahasiswa KKN menggunakan leaflet dan pelatihan penggunaan aplikasi “CrediBook” secara langsung. Materi secara lengkap dapat dilihat melalui leaflet yang dibagikan kepada setiap pelaku usaha. Tujuannya agar pelaku UMKM dapat mengakses materi berulang kali, bahkan setelah pelaksanaan program selesai.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Tlogotirto dapat menerapkan pembukuan digital secara konsisten dan menikmati manfaat dari pengelolaan keuangan yang lebih praktis. Program ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN untuk memberdayakan ekonomi lokal dan modernisasi praktik usaha di desa tersebut. 


Penulis : 
Rif’at Syahira Basri

Prodi : 
S1 – Manajemen

DPL : 
Juang Abdi Muhammad, S.AP., M.AP

Editor:
Achmad Munandar