Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri umkm. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri umkm. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Mendorong Kemajuan UMKM, Para Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Program "UMKM Berdaya" dengan Kolaborasi Teknologi QRIS di Desa Karangrejo

0



Campusnesia.co.id -  UMKM merupakan salah satu pondasi utama perekonomian bangsa Indonesia. Pendapat tersebut bukanlah sekedar opini belaka. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM), daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.  

Menyadari bahwa UMKM memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan perekonomian Indonesia,  maka Tim II KKN Universitas Diponegoro di Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil membuat program kerja multidisiplin bernama  "UMKM Berdaya" sebagai wujud kepedulian Mahasiswa KKN Undip dalam rangka memajukan UMKM di daerah pedesaan di Jawa Tengah khususnya di Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi UMKM yang luar biasa.  Tidak hanya itu, program ini pun turut mendukung implementasi SDGs no 1 (tanpa kemiskinan), SDGs 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDGs 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), dan SDGs 10 (mengurangi ketimpangan).

Program UMKM Berdaya ini diadakan dalam rangka memajukan UMKM Desa Karangrejo menuju Go Digital dengan kolaborasi pembayaran QRIS sehingga harapannya UMKM Desa Karangrejo tidak perlu lagi khawatir terkait tentang proses transaksi yang kurang aman dan tidak efisien. Di sisi lain, banyaknya pemilik UMKM di Desa Karangrejo yang bingung dalam hal pendaftaran dan penggunaan QRIS pun turut menjadi masalah yang melatarbelakangi berdirinya program UMKM Berdaya ini. Padahal, dengan program UMKM Berdaya, pemilik UMKM dan pelanggan pun dapat melakukan transaksi dengan efisien, mudah, dan sederhana.


  
Program UMKM Berdaya ini dilakukan melalui 3 sub program yang terdiri dari Pemberdayaan UMKM Melalui Digitalisasi Pembayaran QRIS, Peningkatan Pemahaman Dasar Hukum dan Perlindungan Usaha dari QRIS, Dan Urgensi Teknologi dalam UMKM Desa Karangrejo yang harapannya dapat membawa warna dan harapan baru bagi kemajuan UMKM Desa Karangrejo sekaligus mendukung visi Bank Indonesia untuk mengangkat UMKM menuju era digital. 

Program "Pemberdayaan UMKM melalui Digitalisasi Pembayaran QRIS" dilakukan dengan pemberian edukasi mengenai konsep dan pembuatan QRIS secara door to door ke berbagai UMKM, lalu pembuatan nya akan turut dibantu oleh pihak KKN Undip di Desa Karangrejo. Kemudian, UMKM tersebut pun turut diberikan leaflet dari program UMKM Berdaya ini. Sub program ini memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan UMKM di Desa Karangrejo. Dengan penerapan QRIS, sistem pembayaran yang lebih modern, aman, dan efisien dapat diwujudkan, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan layanan kepada konsumen. Selain itu, QRIS membantu UMKM untuk mengadopsi teknologi digital yang memungkinkan transaksi nontunai yang lebih praktis dan cepat, sekaligus memperluas jangkauan pasar mereka. 

Selain itu, rendahnya implementasi QRIS di Desa Karangrejo ini yang salah satunya disebabkan oleh keraguan masyarakat mengenai QRIS terutama dari segi keamanan turut membuat peserta KKN Undip memberikan edukasi mengenai Peningkatan Pemahaman Dasar Hukum dan Perlindungan Usaha 
dari QRIS. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan mereka terhadap regulasi yang berlaku, sehingga usaha yang dijalankan lebih terlindungi dari potensi risiko hukum.

Selain itu, melalui UMKM Berdaya, pemilik UMKM pun turut diberi pendampingan mengenai  urgensi adopsi teknologi dalam pengelolaan usaha di era digital sehingga harapannya, masyarakat Desa Karangrejo percaya bahwa teknologi merupakan salah satu kunci majunya suatu bisnis. 

Para pemilik UMKM Desa Karangrejo pun mengaku sangat antusias untuk mengimplementasikan program UMKM Berdaya terutama melalui implementasi QRIS dalam hal kemudahan transaksi yang dilakukan. Dengan adanya program ini, diharapkan warga Desa Karangrejo khususnya pemilik UMKM dapat lebih memajukan usahanya terlebih dengan teknologi seperti QRIS yang seiring dengan visi Bank Indonesia yakni membawa UMKM menuju era digital.



Penulis: 
TIM II KKN UNDIP 2024

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Produksi UMKM, Mahasiswa TIM KKN I UNDIP Lakukan Digitalisasi Branding UMKM Desa Karanganom Berbasis Website

0
 
Edukasi cara pengoperasian website 
kepada perangkat Desa Karanganom

Campusnesia.co.idSragen (30/01), Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim KKN 1 UNDIP melaksanakan program kerja digitalisasi branding UMKM di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen sebagai upaya meningkatkan produksi UMKM. Desa Karanganom merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Sukodono yang memiliki banyak potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), diantaranya yaitu UMKM Balung Kethek, UMKM Dewi Bakery, UMKM Suryadi Jaya, UMKM Adi Jamur Tiram, UMKM Dandang Gajah Kembar, UMKM Pangesti Store, UMKM Kembar Jaya Keset, UMKM Kembar Bakery. UMKM Mutiara dan Jambul Keset dan UMKM Lele Mina-Rahayu.

Digitalisasi branding sangat penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan hadirnya teknologi digital, UMKM memiliki kesempatan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan secara global. Melalui keberadaan yang kuat di platform online seperti media sosial dan situs web, UMKM dapat membangun kesadaran merek yang kuat di antara target pasar mereka. Hal ini membantu mereka untuk tetap bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Hasil survey yang dilakukan oleh tim KKN UNDIP menunjukkan bahwa mayoritas usaha UMKM di Desa Karanganom belum memiliki kemampuan branding produk melalui platform online. Hal tersebut menginisiasi tim KKN UNDIP untuk membuat website UMKM Desa Karanganom sebagai bentuk upaya digitalisasi branding UMKM lokal.

Website UMKM Desa Karanganom

Website UMKM Desa Karanganom merupakan situs web yang yang dibuat dan diperkenalkan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas UMKM di desa tersebut. Website tersebut menampilkan seluruh UMKM yang terdata di wilayah Desa Karanganom dengan menampilkan sejarah singkat setiap UMKM dan detail produk yang dijual. Selain itu, mahasiswa juga turut membantu pembuatan akun media sosial bagi UMKM yang selanjutnya link akun tersebut dicantumkan di dalam website. Hal itu dilakukan agar UMKM bisa menjangkau lebih banyak pelanggan baik yang di dalam maupun di luar kota.

Selanjutnya, website yang telah dibuat diserahkan kepada pihak desa melalui perangkat desa untuk selanjutnya dikelola dan dikembangkan. Sebelum melakukan penyerahan website kepada pihak desa, mahasiswa terlebih dahulu melakukan edukasi dan pendampingan terkait cara pengoperasian website kepada perangkat desa. Edukasi dan pendampingan tersebut dilakukan di Balai Desa Karanganom yang dihadiri oleh perangkat desa dan kebanyan. Melalui kegiatan tersebut diharapkan pihak desa dapat melanjutkan dan mengembangkan website UMKM yang telah dibuat oleh mahasiswa untuk meningkatkan branding dan produktivitas UMKM desa.



Penulis: 
Tim KKN I Universitas Diponegoro

Editor: 
Hendrik A.S.

Potensi UMKM Dusun Sironjang: Pemetaan Persebaran UMKM di Dusun Sironjang sebagai Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural

0
  


Campusnesia.co.id - Kelurahan Pakintelan merupakan Wilayah IDBU (IPTEK Desa Binaan Undip) yang dikembangkan sebagai Desa Wisata Agroekokultural tepatnya di Dusun Sironjang. Dusun Sironjang merupakan salah satu dusun dengan pelaku UMKM yang cukup banyak. Jenis UMKM yang ada di Dusun Sironjang meliputi berbagai macam usaha, seperti usaha makanan tradisional, toko kelontong, toko makanan, dan sebagainya. 

Karena begitu banyaknya pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang, masyarakat dan remajanya yang tergabung dalam IRAS (Ikatan Remaja Aktif Sironjang) membuat kegiatan khusus untuk pelaku UMKM agar UMKM yang ada di Sironjang tetap aktif dan semakin berkembang. Kegiatan tersebut berupa kegiatan Pasar Krempyeng yang dilaksanakan setiap Minggu Kliwon dan Minggu Legi (Kalender Jawa).


 
Kegiatan tersebut meliputi kegiatan yang mengumpulkan seluruh pelaku UMKM di Dusun Sironjang untuk melakukan jual beli dengan masyarakat sekitar pada satu tempat yang sama untuk menawarkan dagangan dari pelaku UMKM.

Mengingat begitu banyaknya pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang, maka dibutuhkan pendataan persebaran lokasi UMKM. Untuk mengetahui lokasi UMKM tersebut dapat dituangkan dalam bentuk peta persebaran UMKM Dusun Sironjang yang didalamnya mencakup semua lokasi dari UMKM yang ada di Sironjang.

 

Melalui peta tersebut, dapat diketahui kepadatan dari UMKM yang ada di Dusun Sironjang. Karena pada peta persebaran tersebut berisi lokasi dari setiap pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang. Melalui pemetaan persebaran UMKM tersebut, dapat menjadi gambaran pemerintah setempat dalam melakukan perencanaan untuk mengembangkan dan meratakan UMKM yang ada di Dusun Sironjang, sehinga pemerintah setempat dapat memfokuskan lokasi mana saja yang akan dijadikan objek dalam pengembangan UMKM. Selain itu, pemetaan tersebut juga dapat membantu masyarakat dalam mencari jenis UMKM sesuai yang diinginkan. 


  
Beberapa mahasiswa Undip melalui program IDBU (IPTEK Desa Binaan Undip) 2023 melakukan survey lapangan ke setiap lokasi UMKM yang ada di Dusun Sironjang. Kegiatan survey lapangan tersebut berdasarkan dari data pelaku UMKM yang diberikan oleh rekan-rekan IRAS (Ikatan Remaja Aktif Sironjang). Dalam survey lapangan tersebut, dilakukan pemlottingan titik-titik koordinat dari lokasi UMKM yang telah di kunjungi. Titik-titik koordinat tersebut sebagai dasar pembuatan peta persebaran UMKM, karena titik-titik UMKM yang akan ditampilkan di peta nanti berdasarkan dari hasil survey lapangan yang telah dilakukan. Kegiatan survey lapangan tersebut dilakukan beberapa kali karena mengingat pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang cukup banyak sehingga membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

Oleh karena itu, sangat diharapkan jika peta persebaran UMKM tersebut dapat menjadi alternatif yang sesuai, baik untuk pemerintah setempat yang dapat digunakan sebagai gambaran dalam melakukan pengembangan UMKM serta mempermudah masyarakat dalam mencari jenis UMKM yang diinginkan.


Penulis :
Anna Deva Fitria Nurjanah, Mahasiswi Teknik Geodesi, Program IDBU (Iptek Desa Binaan Undip) Universitas Diponegoro, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU

Menggali Potensi UMKM Desa Beji Melalui Cultural Mapping

0
 


Campusnesia.co.idDesa Beji, yang terletak di Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, telah dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program cultural mapping oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2024. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di desa tersebut. Program ini bukan hanya bertujuan untuk melakukan identifikasi titik-titik sentral UMKM di Desa Beji, tetapi juga memberikan panduan lengkap bagi pengembangan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan.

Pemetaan budaya, atau cultural mapping, memiliki peran krusial dalam merancang strategi pengembangan desa, khususnya melalui UMKM. Tim II KKN memanfaatkan metodologi ini untuk menggali informasi secara mendetail tentang berbagai potensi bisnis yang ada di lapangan. Dengan menggunakan teknik ini, data yang terpola dapat diperoleh, memungkinkannya menjadi landasan utama dalam menentukan arah kebijakan, program, dan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan serta potensi masyarakat desa Beji.

Proses cultural mapping ini meliputi pengumpulan data melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dengan pelaku UMKM, dan analisis dokumen terkait. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi eksisting UMKM di Desa Beji. Melalui pendekatan ini, diharapkan akan teridentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh para pelaku UMKM setempat. Hasil dari pemetaan ini akan menjadi basis rekomendasi bagi pengembangan dan revitalisasi ekonomi desa.

Selain itu, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa KKN untuk terlibat langsung dalam membantu masyarakat desa. Tidak hanya sekadar teori, tetapi pengalaman nyata dalam memecahkan permasalahan ekonomi lokal. Implementasi dari hasil cultural mapping ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengembangan UMKM di Desa Beji, mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


Metodologi Pemetaan UMKM di Desa Beji
Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadopsi pendekatan komprehensif dalam pemetaan UMKM di Desa Beji. Beragam metode diterapkan untuk memastikan proses pengumpulan data berjalan lancar dan hasilnya dapat diandalkan untuk analisis lebih lanjut. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah survei lapangan. Kegiatan survei ini melibatkan kunjungan ke berbagai lokasi UMKM untuk mengumpulkan data primer langsung dari lapangan. Observasi langsung ini memberikan gambaran nyata tentang kondisi, operasional, dan lingkungan tempat UMKM beroperasi.

Wawancara langsung dengan pemilik UMKM menjadi metode penting berikutnya. Melalui wawancara, tim KKN mendapatkan informasi mendalam mengenai tantangan yang dihadapi, strategi pemasaran yang diterapkan, serta potensi pengembangan usaha. Pendekatan ini juga memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan harapan para pelaku UMKM. Wawancara dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan panduan yang telah disusun agar data yang diperoleh konsisten dan relevan.

Penggunaan teknologi pemetaan digital menjadi inovasi dalam metodologi ini. Aplikasi dan perangkat lunak geografis digunakan untuk memetakan lokasi-lokasi UMKM secara akurat. Teknologi ini memungkinkan visualisasi data yang lebih rinci dan mudah dipahami, sekaligus membantu dalam penentuan pola distribusi UMKM di Desa Beji. Kombinasi data lapangan dan teknologi pemetaan digital memastikan integritas dan akurasi data yang dikumpulkan.
Hasil dari berbagai metode pengumpulan data ini dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi jenis-jenis UMKM yang ada di Desa Beji. Analisis data juga digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, seperti kendala pemasaran, keterbatasan modal, atau pengelolaan usaha. Dengan metode yang terintegrasi ini, tim KKN Universitas Diponegoro mampu menyajikan gambaran yang komprehensif mengenai potensi dan tantangan UMKM di Desa Beji, yang menjadi dasar implementasi program pengembangan lebih lanjut.


Hasil Pemetaan: Titik-Titik UMKM di Desa Beji
Desa Beji telah menunjukkan beragam potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar strategis di berbagai titik. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, beberapa kategori UMKM di desa ini menonjol, yakni usaha kerajinan tangan, industri makanan dan minuman, serta produk pertanian olahan. Hal ini menggambarkan keanekaragaman dan kekayaan yang dimiliki oleh desa ini, serta peluang yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain kerajinan tangan, industri makanan dan minuman juga merupakan sektor yang berkembang pesat di Desa Beji. Di bagian selatan desa, terdapat beberapa usaha yang memproduksi makanan khas daerah. UMKM di sektor ini tidak hanya menawarkan cita rasa unik tetapi juga inovasi dalam kemasan dan branding yang terus ditingkatkan. Potensi untuk menarik wisatawan kuliner serta penambahan produk baru membuka peluang signifikan bagi perkembangan UMKM di desa ini.

Dari keseluruhan hasil pemetaan, terlihat jelas bagaimana Desa Beji memiliki berbagai lokasi strategis untuk pengembangan UMKM. Berbagai titik UMKM tersebut menawarkan peluang investasi yang menjanjikan bagi investor lokal dan luar daerah. Pemanfaatan teknologi dan dukungan pemerintah dapat mempercepat pertumbuhan sektor-sektor ini, membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi warga Desa Beji. Dengan penerapan strategi promosi yang efektif, Desa Beji dapat dikenal sebagai pusat UMKM yang berkualitas dan inovatif.


Manfaat Cultural Mapping untuk Pengembangan UMKM Desa Beji
Pemetaan UMKM melalui program cultural mapping membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi Desa Beji. Pertama, program ini sangat membantu pemerintah desa dan pemangku kepentingan dalam perencanaan pengembangan ekonomi lokal. Dengan data yang akurat dan terperinci dari UMKM yang terdapat di Desa Beji, persiapan dan eksekusi kebijakan ekonomi dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Kebijakan yang baik akan memperkuat perekonomian desa, meningkatkan pemasukan, dan mendukung stabilitas ekonomi lokal.

Kedua, cultural mapping memberikan panduan yang jelas dalam promosi usaha dan produk lokal agar lebih dikenal luas. Pengetahuan mendalam mengenai karakteristik unik dan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap UMKM akan memudahkan pembuatan strategi pemasaran yang lebih terarah dan efisien. Dengan promosi yang baik, produk-produk lokal memiliki peluang lebih besar untuk menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Ketiga, cultural mapping memfasilitasi kolaborasi dan networking antar pelaku UMKM, serta membuka peluang baru untuk inovasi dan pemasaran bersama. Dalam konteks Desa Beji, dengan adanya pemetaan ini, para pelaku UMKM dapat saling berbagi informasi dan sumber daya, serta membangun kemitraan strategis yang dapat meningkatkan efektivitas operasional dan daya saing mereka. Selain itu, peluang untuk mengembangkan produk atau layanan baru sebagai hasil kolaborasi menjadi lebih terbuka lebar.

Semua manfaat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Beji secara keseluruhan. Dengan adanya pengembangan yang terstruktur dan kolaboratif melalui program cultural mapping, potensi UMKM di Desa Beji dapat digali dan dimaksimalkan dengan lebih baik, sehingga memberikan dampak positif berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar

Ajak Warga Lebih Produktif, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Lakukan Pendampingan Pengurusan NIB (Nomor Induk Berusaha) Sebagai Syarat Izin Usaha

0

Campusnesia.co.idSragen (18/01), mahasiswa KKN Tim I UNDIP tahun 2024 melakukan Pendampingan Pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha) Berbasis Risiko Bagi pelaku usaha UMKM. UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. 

Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah nomor identitas pelaku usaha sesuai dengan bidang usaha yang diatur dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2020 yang dibedakan menurut jenis aktivitas ekonomi yang menghasilkan output alias produk, baik itu dalam wujud barang maupun jasa. Akan tetapi, masih cukup banyak pelaku usaha UMKM yang belum memiliki sertifikat NIB sebagai salah satu perizinan legalitas usaha. 

Edukasi mengenai pentingnya NIB sebagai syarat izin usaha

NIB penting bagi pelaku UMKM karena menjadi titik awal untuk mengurus izin yang lain, termasuk sertifikasi halal. Pelaku UMKM yang sudah mengantongi NIB, artinya usahanya sudah formal, karena terdaftar dalam database. Kegiatan pendampingan terhadap UMKM ini dilakukan oleh Irena Rahmawati, mahasiswa program studi Manajemen dan Administrasi Logistik, Universitas Diponegoro di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen. Dalam kegiatan ini mahasiswa memberikan edukasi terkait pentingnya legalitas atau perizinan usaha bagi pelaku usaha UMKM dan pendampingan dalam proses pendaftaran hingga terbit sertifikat NIB bagi UMKM.

Berdasarkan hasil survey terhadap potensi Desa Karanganom, terdapat cukup banyak usaha UMKM yang ada di desa tersebut meliputi UMKM Dandang Gajah Kembar, UMKM Keset Kembar Jaya, UMKM Roti Dewi Bakery, UMKM Roti Kembar Bakery dan UMKM Alat Kebersihan Suryadi Jaya. Melihat pentingnya legalitas usaha pada bisnis UMKM, maka mahasiswa KKN melakukan pendampingan dalam pendaftaran dan pengajuan sertifikat NIB bagi UMKM di Desa Karanganom. Kegiatan pendampingan ini dilakukan door to door ke setiap rumah atau lokasi usaha UMKM. Para pelaku usaha UMKM dibantu dalam pembutan akun OSS untuk membuat permohonan NIB melalui website oss.go.id milik Kementerian Investasi/BKPM. Selanjutnya, UMKM juga dibantu dalam pengisian data diri, data usaha, dan rincian produk usaha pada website tersebut. Hal ini dikarenakan masih cukup banyak dari pelaku usaha yang belum terlalu paham dalam penggunaan dan pengoperasian teknologi.
  


Penyerahan sertifikat NIB kepada UMKM

Pak Joko Supriyanto, Pemilik usaha Keset Kembar Jaya sangat mendukung kegiatan pendampingan tersebut. Beliau mengatakan, “Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan pendampingan pendaftaran NIB ini dikarenakan dari saya pribadi kurang bisa mba pakai internet seperti itu karena sudah sepuh”. Selain itu, Pak Asep, Pemilik usaha Kembar Bakery juga mendukung penuh kegiatan tersebut. Beliau mengatakan. “Alhamdulillah dengan adanya kegiatan pendampingan ini saya bisa mendapatkan sertifikat NIB sebagai legalitas usaha tanpa perlu jauh-jauh mengurus ke Kantor Kecamatan”.
 
Pencetakan sertifikat NIB bagi UMKM

Selain melakukan kegiatan edukasi dan pendampingan terhadap pendaftaran NIB bagi UMKM, mahasiswa KKN UNDIP juga membantu dalam proses pencetakan sertifikat dan menyerahkan sertifikat tersebut kepada setiap UMKM yang ada di Desa Karanganom. Dengan adanya kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UNDIP ini dapat mendukung produktivitas UMKM khususnya di Desa Karanganom.



Penulis: 
Irena Rahmawati 
(Manajemen dan Administrasi Logistik, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro)

Editor: 
Hendrik A.S.

Kembangakan Potensi Desa, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Visualisasikan Persebaran UMKM dengan Pembuatan Peta

0
 
Penyerahan Produk Peta Persebaran UMKM 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idUsaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disebut UMKM merupakan suatu usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang tertera pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian negara dan merupakan penyumbang PDB terbesar. Dengan pengembangan potensi di suatu daerah melalui UMKM, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan penduduknya.

Peta sebaran UMKM Desa Kalangan ini dibuat karena belum adanya data maupun media penyalur informasi mengenai UMKM di desa Kalangan dan untuk mengembangkan UMKM dalam mendukung perekonomian warga di desa kalangan. Dengan adanya Peta persebaran UMKM ini, diharapkan dapat menjadi visualisasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam pemetaan UMKM.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Anindita Alifa yang merupakan salah satu mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 menjalankan program monodisiplin sesuai bidang ke ilmuannya untuk Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada tanggal 2 februari 2024, mahasiswa KKN Undip meluncurkan hasil pembuatan Peta Sebaran UMKM Desa Kalangan dan diserahkan di kantor Desa Kalangan.
Desa Kalangan dengan 14 RW memiliki berbagai macam UMKM unggulan yang menjadi potensi di desa ini. Berdasarkan hasil survei primer dengan cara Geotagging pada UMKM yang ada, selanjutnya pengolahan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui apikasi ArcGIS.  

Di desa Kalangan terdapat berbagai macam UMKM antara lain UMKM kemoceng, UMKM batu bata, UMKM tahu, UMKM tempe, serta UMKM Kripik tempe. UMKM Batu bata yang merupakan potensi unggulan desa Kalangan mayoritas berada di RW 12, RW 11, dan RW 10. UMKM Kemoceng dan Tahu juga berada di RW 12. Sedangkan UMKM Tempe dan Kripik Tempe berada di RW 03, RW 02, RW 01, dan RW 13 yang juga merupakan UMKM unggulan desa Kalangan.

Kepala Desa Kalangan, Bapak Ratno Widodo, menerima dengan baik inisiatif yang dilakukan mahasiswa KKN Undip. Ia berharap bahwa Peeta Persebaran UMKM Desa Kalangan yang dihasilkan dapat menjadi panduan yang berguna dalam pengembangan UMKM unggulan Desa Kalangan kedepannya.



Editor:
Achmad Munandar

Sambut Era Digital!! Mahasiswa KKN UNDIP Ajak UMKM Di Sragen Lakukan Digital Branding Melalui E-Commerce!!

0
 
Penyerahan Akun Media E-Commerce kepada Balai Desa Karananom

Campusnesia.co.idSragen (20/01), mahasiswa KKN Tim I UNDIP tahun 2024 melakukan pembuatan Media E-commerce bagi pelaku usaha UMKM di Desa Karanganom. UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Electronic Commerce atau E-Commerce adalah segala kegiatan jual beli atau transaksi yang dilakukan menggunakan sarana media elektronik (internet). 

Era modern UMKM harus melihat peluang yang lebih menguntungkan dengan cara memasuki dunia jualan secara online. Pelaku UMKM di Desa Karanganom masih belum mengatahui dampak positif dari fungsi penjualan melalui media online atau E-commerce. Oleh Karena itu, pembuatan akun E-Commerce dilakukan oleh Shadam Chondro Wijoyo, mahasiswa program studi Ilmu Ekomi Studi Pembangunan, Universitas Diponegoro di Desa Karangangom, Kecamatan Sukodonon, Kabupaten Sragen.

Dalam kegiatan ini mahasiswa memberikan edukasi terkait dampak positif yang akan dirasakan oleh UMKM di Desa Karanganom dan pembuatan media online TOKOPEDIA sebagai salah satu cara untuk meningkatkan penjualan melalui media jualan online atau E-commerce. Berdasarkan hasil survey erhadap potensi di Desa Karanganom, terdapat cukup banyak pelaku usaha UMKM yang dapat dijual secara online meliputi UMKM Dandang Gajah Kembar, UMKM Keset Kembar Jaya, dan UMKM Alat Kebersihan Suryadi Jaya. Melihat banyaknya UMKM di Desa Karanganom maka mahasiswa KKN membantu melakukan pembuatan akun E-Commerce.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara door to door ke setiap rumah atau lokasi usaha UMKM. Mahasisa Melakukan pengambilan data masing-masing usaha UMKM di Desa Karanganom. Mulai dari pendataan titik lokasi tempat, produk yang di perjualkan, harga jual produk dan melakukan Foto produk. Semuanya akan disatukan dalam satu E-commerce yang teritegrasi satu sama lain. Oleh Karena itu, mahasiswa KKN membuat satu akun E-Commerce untuk Desa Karanganom dan dikelola oleh Staff Balai Desa Karanganom.
   



Dokumentasi UMKM di Desa Karanganom Kecamatan Sukondono

Pak Suryadi, Pemilik salah satu usaha UMKM di Desa Karanganom bergerak dibidang Alat Kebersihan Rumah Tangga sangat mendukung kegiatan tersebut. Beliau Mengatakan, “Saya berharap dengan adanya kegiatan Digitalisasi UMKM ini dapat membantu menaikan penjualan kami dan semoga produk yang kami jual dapat tersebar diseluruh Indonesia”.
 
Pembuatan Akun E-Commerce Tokopedia Karanganom

Selain melakukan kegiatan edukasi mengenai dampak positf fungsi dari penjualan online atau Ecommerce kepada UMKM, Mahasiswa juga membantu berkerja sama dengan staf Balai Desa Karanganom untuk saling membangun sistem yang terintegrasi dengan salah satu caranya menggunakan akun TOKOPEDIA sebagai platform bagi UMKM yang ada di Desa Karanganom. Semoga dengan adanya E-Commerce ini Mahasiswa KKN UNDIP berharap memberikan dampak positif bagi pelaku usaha UMKM di Desa Karanganom terutama dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi masing-masing pelaku UMKM.




Penulis : 
Shadam Chondro Wijoyo 
(Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro)

Editor: 
Hendrik A.S.

Selamatkan UMKM yang Terdampak Pandemi, Unissula Gelar Pelatihan Marketing Digital E-Commerce

0



Campusnesia.co.id -- Purbalingga (31/8). Semenjak Indonesia dilanda pandemi Covid-19, para pelaku UMKM mengeluh omzet penjualan mereka menurun drastis. Keluhan ini terutama dikeluhkan oleh para pelaku UMKM Biyunge yang ada di Desa Wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. 

Sebagai pelaku UMKM di Desa Wisata mereka sangat mengandalkan penjualan produknya melalui wisatawan yang berkunjung. Namun, semenjak pandemi dan kebijakan penutupan tempat pariwisata hampir tidak ada wisatawan yang datang ke Desa Wisata Panusupan untuk membeli produk-produk UMKM Biyunge. 

Pandemi Covid-19 memang sangat dirasakan dampaknya dan menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM Biyunge agar tetap bertahan. Walaupun dengan kondisi sangat sulit, UMKM diharapkan dapat tetap produktif dan mampu memasarkan produknya sehingga UMKM ini mampu menjadi kekuatan penyangga ekonomi nasional dan sebagai tulang punggung dalam menggerakkan ekonomi di negara kita secara dinamis.

“Dulu sebelum pandemi produk-produk kami pasarkan langsung di toko, ada juga yang di rumah. Mayoritas pembelinya adalah para wisatawan yang berkunjung sebagai oleh-oleh khas Desa Wisata Panusupan. 

Namun, semenjak pandemi hampir tidak ada wisatawan berkunjung yang membeli produk kami sehingga kami pun tidak punya pendapatan” keluh Bu Tumiarti, salah satu pelaku UMKM Biyunge di Desa Wisata Panusupan.

Melihat kondisi tersebut, Unissula melalui Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Meilan Arsanti, M. Pd. menggelar “Pelatihan Pembuatan Iklan pada Media Digital E-Commerce sebagai Strategi Marketing para Pelaku UMKM Biyunge di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.” 

Pelatihan tersebut dilaksanakan hampir satu pekan secara daring dan luring mengingat kondis masih pandemi dan masih diberlakukannya kebijakan PPKM. 


Kegiatan PKM ini diikuti kurang lebih 15 orang yang aktif di komunitas UMKM Biyunge di Desa Wisata Panusupan. Kegiatan PKM tersebut dilakukan di salah satu rumah pelaku UMKM Biyunge dengan menaati prokes ketat. 

Setiap sesi jumlah peserta dibatasi kurang lebih 5 orang agar tidak membuat kerumunan untuk mengurangi risiko infeksi Covid-19. Sesi PKM secara langsung dilakukan dengan pertimbangan para pelaku UMKM Biyunge yang mayoritas hanya lulusan SMP butuh pendampingan langsung terkait IT.

Dalam PKM tersebut, para peserta dilatih untuk dapat membuat iklan aneka produk UMKM Biyunge dan memasarkannya di media digital e-commerce sepeti whatsapp, instagram, facebook, tiktok, dan lain-lain. Perangkat yang digunakan peserta hanya menggunakan gawai yang support (memiliki kamera, aplikasi editing foto, dan jaringan internet). 

Produk UMKM Biyunge yang dipasarkan seperti keripik pisang, pisang sale, manisan salak, nugget kulit pisang, bolu talas, rengginang ketan, rengginang singkong, gula jawa, minyak VCO, serundeng, jajan pasar, dan aneka olahan singkong seperti ciwel, ondol, pipis, dan lain-lain. 

Semua produk tersebut merupakan khas Desa Wisata Panusupan yang banyak diburu oleh wisatawan yang berkunjung sebagai oleh-oleh. Setelah peserta memiliki keterampilan membuat iklan dan mengunggahnya di media digital e-commerce selanjutnya peserta dilatih untuk melakukan transaksi penjualan dengan pembeli secara online.

Dengan demikian, para pelaku UMKM memiliki keterampilan membuat iklan, memasarkan produk di media digital e-commerce, dan melakukan transaksi penjualan secara online.

Saat ini para pelaku UMKM hanya memproduksi sesuai dengan pesanan yang diterima misal dari tetangga. Hal tersebut karena aneka produk UMKM Biyunge belum dipasarkan secara digital melalui situs-situs penjualan digital e-commerce. 

Selama ini produk UMKM Biyunge hanya dipasarkan kepada wisatawan dan dari mulut ke mulut, sehingga jangkauan penjualannya masih sangat terbatas.

“Melalui kegiatan PKM ini diharapkan para pelaku UMKM Biyunge dapat memiliki keahlian membuat iklan dan memasarkan produknya secara lebih luas melalui media digital e-commerce sepeti whatsapp, instagram, facebook, tiktok, dll. sebagai strategi marketing produk. Dengan jangkauan pemasaran yang lebih luas diharapkan UMKM Biyunge kembali produktif dan tetap bertahan selama pandemi Covid-19,” jelas Ketua Tim PKM Unissula, Meilan Arsanti. 

UMKM Naik Level: TIM II KKN UNDIP Wujudkan Strategi Jitu Pemanfaatan Sosial Media dan Jaringan Kerja Sama

0
Gambar 1 - KKN TIM II Universitas Diponegoro 
melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat di Desa Kadipaten 
mengenai optimalisasi UMKM, Minggu (04/08/2024) 
(foto: dokumentasi pribadi)


Campusnesia.co.id - Pekalongan, Minggu (04/08/2024) - KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program multidisiplin optimalisasi UMKM dalam pemanfaatan sosial media dan jaringan kerja sama di Desa Kadipaten.

Salah satu fokus masalah yang ingin ditekankan oleh Tim Mahasiswa KKN selama mengabdi ialah terkait perkembangan UMKM yang memiliki kontribusi untuk potensi ekonomi di Desa Kadipaten.

Ditinjau dari pengamatan dan wawancara pada sebagian masyarakat bahwa Desa Kadipaten memiliki banyak rumah produksi tahu, tempe, dan konveksi batik. Tidak hanya itu, beragam aneka penjualan makanan dan minuman juga tersebar di Desa Kadipaten yang memiliki 3 RW dan 12 RT.

Kemudian, Tim Mahasiswa KKN merancang rangkaian kegiatan guna mengoptimalisasikan UMKM di Desa Kadipaten, seperti melaksanakan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada setiap UMKM yang berkenan untuk dibuatkan, pembuatan materi booklet terkait pencerdasan digitalisasi UMKM dan informasi NIB, pembuatan akun sosial media UMKM Desa Kadipaten, dan pemanfaatan Google Maps kepada pelaku UMKM.

Pelaksanaan program mulai dilakukan dengan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara door-to-door kepada pelaku UMKM yang berkenan untuk dibuatkan izin usahanya. Salah satu pelaku UMKM yang dibuatkan NIB secara langsung bernama Ibu Istiqomah dengan produk penjualan tahu dan toko kosmetik.

“Saya sangat berterima kasih kepada KKN TIM II Undip yang telah membantu pembuatan izin usaha NIB untuk pelaku UMKM seperti saya,” Ujar Ibu Istiqomah di rumah kediamannya.
 
Gambar 2 - Pelaksanaan program multidisiplin 
pada salah satu usaha UMKM, Minggu (04/08/2024) 
(foto:dokumentasi pribadi)

Selain itu, Tim Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada pelaku UMKM yang tersebar di Desa Kadipaten terkait digitalisasi UMKM dan informasi NIB. Hal tersebut mendapat respons positif dari salah satu pelaku UMKM yang berjualan makanan. Pemberian materi booklet juga dilakukan oleh Tim Mahasiswa KKN sebagai dasar peningkatan kapasitas dan kemampuan digital pelaku UMKM.

“Rangkaian kegiatan ini menjadi bentuk pengabdian kami sebagai mahasiswa kepada masyarakat. Harapan kami dengan adanya program ini supaya UMKM di Desa Kadipaten dapat berkembang lebih baik kedepannya dengan pemanfaatan teknologi dan meningkatkan potensi ekonomi desa,” ujar Satria, salah satu mahasiswa TIM II KKN di Desa Kadipaten.

Pemanfaatan akun sosial media dan google maps untuk pelaku UMKM di Desa Kadipaten telah dilakukan sebagai wujud nyata penjaringan kerja sama dalam meningkatkan jumlah pelanggan dan mempromosikan usaha UMKM terkait produk yang dijual. Harapannya, pelaksanaan program optimalisasi UMKM ini dapat berdampak secara positif bagi masyarakat dan berkelanjutan di Desa Kadipaten.



Penulis: 
Tim II KKN Undip 2023/2024

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ni Kadek Dita Cahyani, S.Si, M.Si, Ph.D.

Lokasi: 
Desa Kadipaten, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Menuju UMKM Sukses! Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Pembukuan Keuangan Sederhana bagi Pelaku UMKM

0

Pelatihan Pembukuan Keuangan Sederhana 
kepada Pemilik UMKM Rujak Bunda Mimi


Campusnesia.co.id - Pekalongan (26/07/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan memberikan pelatihan pembukuan keuangan sederhana bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan yang dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 sampai Minggu, 28 Juli 2024 dan ditujukan bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan.

Pembukuan keuangan sederhana adalah proses pencatatan semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebuah usaha pada periode tertentu. Melalui pembukuan keuangan, pelaku UMKM dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Oleh sebab itu, pelaku UMKM hendaknya melakukan pembukuan agar dapat mengontrol arus kas usahanya. Namun, beberapa pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan belum memahami pentingnya memiliki pembukuan keuangan sehingga belum pernah melakukan pembukuan keuangan untuk usahanya. Selain itu, para pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan juga masih sering mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha sehingga tidak mengetahui pasti apakah usahanya mengalami untung atau rugi. 

Berdasarkan kondisi tersebut, pelatihan pembukuan keuangan sederhana bagi pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan dirasa sangat dibutuhkan. Pembukuan keuangan sederhana dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan aplikasi. Pada pelatihan kali ini, pelaku UMKM dilatih agar mahir melakukan pembukuan sederhana dengan menggunakan buku kas. Pelatihan dilakukan secara door to door ke beberapa pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan, antara lain pemilik UMKM Serabi Family, Rissolescious, Rujak Bunda Mimi, Sale Pisang, dan Barbershop. Pelatihan diawali dengan memberikan edukasi tentang pentingnya suatu UMKM memiliki pembukuan keuangan lalu dilanjutkan dengan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk mencoba melakukan pembukuan keuangan dengan mencatat arus kas masuk dan arus kas keluar menggunakan buku kas serta menghitung laba/rugi usaha pada periode tertentu.

Program kerja pelatihan pembukuan keuangan sederhana ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan. Adanya antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM yang ditunjukkan dengan pelaku UMKM yang mau mencoba mempraktikkan langsung pembukuan keuangan dengan menggunakan buku kas. Luaran dari program kerja ini yaitu berupa leaflet yang berisi panduan melakukan pembukuan keuangan sederhana dan memberikan buku kas kepada pelaku UMKM agar dapat dimanfaatkan untuk mencatat arus kas.

Melalui pelatihan pembukuan keuangan sederhana ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usaha dengan baik sehingga nantinya dapat mengambil keputusan usaha dengan tepat. Selain itu, pelaku UMKM juga dapat selalu mengetahui laba/rugi usaha dengan pasti sehingga usaha yang dimiliki dapat terus berkembang dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan pasar.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Gelar Pelatihan dan Pendampingan Pendaftaran UMKM Desa Hadiluwih di Google Maps

0


Campusnesia.co.idSragen, 20 Agustus 2024 - Dalam upaya memajukan ekonomi lokal dan meningkatkan visibilitas UMKM, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro telah melaksanakan program pelatihan dan pendampingan di Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Program ini berfokus pada pendaftaran titik lokasi UMKM milik warga desa di Google Maps, sebuah langkah strategis yang bertujuan agar UMKM lebih mudah dikenal dan diakses oleh masyarakat luas.


Manfaat Mendaftarkan Titik Lokasi UMKM di Google Maps
Pada awal kegiatan, mahasiswa KKN menyampaikan presentasi mengenai berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari pendaftaran UMKM di Google Maps. Dalam presentasi yang disampaikan oleh Rhadiyyah Ariana Sasraswati, dijelaskan bahwa dengan mendaftarkan lokasi UMKM di Google Maps, para pelaku usaha dapat meningkatkan visibilitas bisnis mereka, membuat usaha lebih mudah ditemukan oleh konsumen, serta memperluas jangkauan pasar hingga ke luar daerah. Dengan adanya informasi lokasi, jam operasional, dan ulasan pelanggan yang tersedia secara online, UMKM dapat menarik lebih banyak pelanggan potensial dan membangun reputasi bisnis yang lebih baik.

Manfaat lainnya termasuk kemudahan dalam berbagi lokasi usaha kepada calon pelanggan melalui link Google Maps, yang sangat membantu dalam strategi pemasaran digital. Dengan hadirnya UMKM di peta digital, pelanggan dapat dengan mudah menemukan rute menuju lokasi UMKM, yang pada akhirnya meningkatkan peluang transaksi.


Langkah-langkah Pendaftaran Titik Lokasi UMKM di Google Maps

Setelah pemaparan mengenai manfaat, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan praktis tentang tata cara mendaftarkan titik lokasi UMKM di Google Maps. Setiap peserta, yang merupakan pemilik UMKM di Desa Hadiluwih, didampingi oleh mahasiswa KKN dalam proses pendaftaran. Pelatihan ini meliputi beberapa langkah penting:

1. Pembuatan Akun Google: Langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan setiap peserta memiliki akun Google, yang akan digunakan untuk mengakses Google My Business, platform yang digunakan untuk mendaftarkan lokasi bisnis di Google Maps.

2. Akses ke Akun Google Maps: Peserta kemudian diajari cara mengakses Google Maps melalui perangkat komputer atau smartphone. Panduan ini mencakup penjelasan mengenai antarmuka pengguna dan fitur-fitur yang tersedia di Google Maps.

3. Pendaftaran Lokasi UMKM: Langkah berikutnya adalah mengisi informasi dasar mengenai UMKM, seperti nama usaha, kategori bisnis, alamat lengkap, nomor telepon, dan jam operasional. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan langsung dalam memastikan data yang dimasukkan akurat dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Google Maps.

4. Pengunggahan Foto dan Deskripsi: Setelah data dasar diisi, peserta diajak untuk mengunggah foto-foto yang representatif dari produk atau layanan yang mereka tawarkan. Foto-foto ini, bersama dengan deskripsi singkat tentang UMKM, membantu dalam menarik perhatian calon pelanggan.

5. Verifikasi dan Penyelesaian Pendaftaran: Langkah terakhir adalah proses verifikasi oleh Google, di mana peserta akan menerima kode verifikasi melalui surat atau telepon yang digunakan untuk mengonfirmasi lokasi bisnis. Mahasiswa KKN memastikan setiap peserta memahami proses ini dan membantu dalam menyelesaikan pendaftaran hingga lokasi UMKM berhasil tampil di Google Maps.


Ketercapaian dan Dampak Positif
Hasil dari program ini sangat menggembirakan, dengan semua UMKM milik warga Desa Hadiluwih berhasil didaftarkan di Google Maps. Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas UMKM di dunia digital, tetapi juga memberikan kepercayaan diri kepada para pemilik usaha untuk lebih aktif dalam mempromosikan bisnis mereka secara online.


Harapan Ke Depan
Dengan keberhasilan program ini, mahasiswa Universitas Diponegoro berharap Desa Hadiluwih bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan ekonomi lokal. Kehadiran UMKM di Google Maps diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi perkembangan usaha di desa ini.



Editor:
Achmad Munandar

Peran Mahasiswa Ekonomi Memberikan Pelatihan Perencanaan Keuangan Menggunakan Ms. Excel kepada Pelaku UMKM di Desa Sumberagung melalui Sentuhan Financial Tracker

0
 


Campusnesia.co.idDesa Sumberagung, Kecamatan Klego (10/8/2023) Seiring berkembangnya era digitalisasi, pemasaran digital kini memiliki peranan yang sangat besar bagi UMKM, salah satunya adalah memperluas dan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan mempromosikan usahanya melalui website, medsos, ataupun media digital lainnya. 

Namun, hal tersebut juga harus dilengkapi dengan kemampuan mengelola keuangan yang baik, tujuannya agar antara pemasukan dan pengeluaran dapat tercatat dengan jelas, sehingga setiap posko baik pemasukan dan pengeluaran dapat menjadi proyeksi keberlanjutan kondisi keuangan kedepannya. 

Dari hasil survei yang telah dilakukan, ditemukan bahwa di Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali memiliki potensi, salah satunya pada UMKM yakni Pembuatan Tas dari Limbah Plastik. Dengan demikian diperlukan adanya pembinaan dan pelatihan pengelolaan keuangan untuk mengajak para kader UMKM lebih melek dalam pengelolaan keuangan. Sehingga pentingnya dilakukan Pelatihan Perencanaan Keuangan kepada Kader UMKM di Desa Sumberagung.

Berdasarkan permasalahan tersebut salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023, Yusup Nurfaizi (21) dari program studi Ekonomi membawa program “Pelatihan Perencanaan Keuangan kepada Kader UMKM di Desa Sumberagung Menggunakan Aplikasi Ms. Excel”. 

Program ini sejalan dengan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP untuk melaksanakan salah satu dari target Sustainable Development Goals (SDGs) yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target, dengan mempertimbangkan masalah yang terjadi di lapangan. Maka penulis memutuskan untuk mengangkat tema yang berkaitan dengan poin nomor 8 dari tujuan SDGS yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua. 

Sebagai gambaran umum, UMKM Pembuatan Tas dari Limbah Plastik merupakan salah satu produk UMKM yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. UMKM Pembuatan Tas dari Limbah Plastik merupakan usaha kreatif lokal yang berbasis rumah tangga, menjual berbagai macam produk tas dengan berbagai model. 

Target pasar dari UMKM Pembuatan Tas dari Limbah Plastik adalah masih masyarakat sekitar Kabupaten Boyolali, meskipun sekarang sudah merambah ke media sosial salah satunya Facebook dan Shopee. Semakin berkembangnya usaha Pembuatan Tas dari Limbah Plastik, ada beberapa masalah yang perlu segera dituntaskan seperti salah satunya pengelolaan keuangan yang baik dan terencana.

Program kerja dilaksanakan berkoordinasi dengan perangkat desa terkait UMKM di Desa Sumberagung yang perlu dilatih dan diedukasi. Adapun pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan dan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan UMKM menggunakan Ms. Excel, dan Tahap evaluasi. 

Program ini dilakukan selama satu minggu dimulai dari tanggal 20-27 Agustus 2023. Kegiatan pemberian pelatihan ini dimulai dengan observasi keadaan dari UMKM Tas dari Limbah Plastik, seperti menganalisa apa saja kegiatan pengelolaan keuangan yang sudah pernah dilakukan.
 
Adapun harapan dari program kerja ini nantinya “Pelaku UMKM Tas dari Limbah Plastik bisa melakukan pengelolaan keuangan secara mandiri dan terencana, sehingga nantinya dapat memproyeksikan pendapatan yang sudah diperoleh pada pos-pos pengeluaran produktif guna mencapai kebebasan financial serta bisa melakukan financial check-up secara mandiri dengan template financial tracker yang telah disediakan dalam bentuk excel, yang diharapkan pada nantinya dapat digunakan oleh para pelaku UMKM di Desa Sumberagung. Template financial tracker ini telah dibuat secara otomatis, sehingga siapapun bisa mengoperasikannya tanpa perlu memiliki basic finance”. Ujar Yusup Nurfaizi, dalam reportase program kerjanya.
 
Adanya program ini, tentunya disambut baik oleh warga Desa Sumberagung dengan harapan pada akhirnya warga umumpun tidak hanya pelaku UMKM dapat mengetahui pemasukan dan pengeluaran bulanan secara terperinci yang bisa dilakukan pada berbagai aktivitas. “Semoga dengan adanya program KKN dari teman-teman mahasiswa UNDIP ini, khususnya Pelatihan Perencanaan Keuangan kepada Kader UMKM di Desa Sumberagung Menggunakan Aplikasi Ms. Excel dapat meningkatkan literasi pengelolaan keuangan yang baik dan terencana kedepannya bagi Masyarakat dan pelaku UMKM di Desa Sumberagung, dan saya selaku pelaku UMKM merasa terbantu dengan adanya template financial tracker ini.” ujar Ibu Sugeng Haryanti.

Selain itu, saya juga mengirimkan materi kepada para pelaku UMKM via WhatsApp yang diharapkan nantinya materi pelatihan dalam bentuk softfile dan modul serta template financial tracker dalam bentuk Ms. Excel guna dapat diteruskan dan disampaikan kepada Masyarakat luas di Desa Sumberagung.

Reportase Pemberdayaan UMKM di Desa Siwalan

0


Campusnesia.co.id - Siwalan (08/08/24)  Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Siwalan merupakan salah satu inisiatif penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Desa Siwalan dikenal memiliki berbagai macam potensi ekonomi yang belum sepenuhnya dioptimalkan, terutama di sektor UMKM. Kuliah Kerja Nyata (KKN TIM UNDIP) II Universitas Diponegoro yang mengabdi di desa Siwalan, Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan mengadakan edukasi pemberdayaan UMKM kepada para UMKM di desa Siwalan contohnya UMKM tempe dan ikan panggang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan pengusaha UMKM di Desa Siwalan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan produk dan pasar UMKM meningkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar yang lebih luas.

Pelatihan dibuka dengan penjelasan tentang pentingnya hygine dan sanitasi untuk makanan dan minuman dengan pemilihan bahan baku makanan ,penyimpanan bahan dan pengolahan makanan. Mahasiswa juga menjelaskan cara pengolahan limbah produksi, pembukuan sederhana untuk UMKM, cara pembukuaan hingga prosedur pendaftaran NIB (Nomor izin berusaha). Selain itu mahasiswa juga menjelaskan peta UMKM yang merupakan sebuah representasi visual atau diagram yang menggambarkan persebaran, kondisi, potensi, serta berbagai aspek lain dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di suatu wilayah. Peta ini bisa berbentuk geografis, di mana UMKM ditandai sesuai dengan lokasi fisiknya di peta yang menunjukkan kategori usaha, skala usaha, potensi pertumbuhan, serta tantangan yang dihadapi oleh UMKM di wilayah tertentu. Peta UMKM ini bergua untuk memahami di mana UMKM berada, Membantu pemerintah, organisasi, atau universitas dalam merencanakan intervensi atau program pemberdayaan. Dengan adanya peta UMKM, pemangku kepentingan dapat membuat keputusan yang lebih informatif dan strategis dalam mendukung pengembangan UMKM di wilayah tertentu.


Mahasiswa juga memberikan booklet atau buku kecil yang sudah dicetak yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi dalam format yang ringkas dan mudah dibawa sebagai referensi jangka panjang yang bisa terus dibaca kapan saja. 

Kegiatan ini juga mencakup sesi diskusi interaktif antara mahasiswa dan pelaku UMKM, di mana para pelaku usaha dapat berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola usaha mereka. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk saling belajar dan menemukan solusi bersama untuk berbagai permasalahan yang dihadapi. Selain itu, mahasiswa juga memberikan motivasi dan dorongan kepada pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat pemasaran dan pengembangan usaha. Dengan adanya edukasi dan pendampingan ini, diharapkan UMKM di Desa Siwalan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal.



Penulis : 
TIM II KKN UNDIP DESA SIWALAN 

Editor :
Achmad Munandar