Tampilkan postingan dengan label entrepreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label entrepreneur. Tampilkan semua postingan

Daftar Toko Skincare di Terdekat Sekitar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati

0



Campusnesia.co.id - Saat ini selain sandang pangan dan papan, skincare bisa dikatakan juga bagian penting yang tidak terpisahkan baik oleh wanita atau laki-laki. Kesadaran akan pentingnya merawat diri dan penampilan membuat pasar skincare begitu cepat berkembang.

Tidak heran saat ini banyak sekali muncul toko dan merk skincare yang beraneka ragam. Walau demikian untuk sebagai konsumen kita wajib teliti dan berhati-hati sebelum memutuskan membeli dan menggunakan sebuah produk skincare.

Jangan hanya mencari yang harga murah atau claim muluk-muluk namun hasilnya tidak sesuai bahkan bisa berdampak pada kesehatan. Demikian juga tentang memilih di mana tempat membeli skincare, pastikan tokonya sudah punya reputasi yang baik agar tidak menyesal di kemudian hari.

Lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan informasi tentang Daftar Toko Skincare di Sekitar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, apa saja? ini dia daftarnya:


1. Khaira Drw Skincare Pati
Alamat:
Desa Trangkil
Kec. Trangkil Kab. Pati
Jawa Tengah 59153
(Sebelah selatan PG Trangkil, belakang Balai Desa Trangkil, Bakmi Jowo Pak BG masuk ke barat)

Nomor whatsapp: 085 7521 0198

Instagram: @khaira_drwskincare



2. Campusnesia Store
Alamat:
Dukuh Weron Desa Tegalharjo RT 01 RW 05
Kec. Trangkil Kab. Pati
Jawa Tengah 59153



3. Ayu Store Pasucen
Alamat: 
Ruko Bumdes Pasucen
Desa Pasucen
Kec. Trangkil Kab. Pati
Jawa Tengah 59153



4. Srijaya Cosmetics Cabang Kajen
Alamat: 
Jl. Ronggo KusumoKembangarum
Ngemplak Kidul, 
Kec. Margoyoso, Kab. Pati
Jawa Tengah 59154



5. Queen Cosmetics Pati
Alamat: 
Jl. Kyai H. Ahmad Dahlan No.4
Pati Wetan/Dosoman, Pati Wetan
Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59115



6. Rania Beauty Pati
Alamat: 
Jl. Dr. Susanto No.56A, Kaborongan, Parenggan
Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59119



7. Rika Beauty Cosmetic Store
Alamat: 
Jl. R. A. Kartini, Kaborongan, Pati Lor
Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59111



Demikian tadi sobat pembaca, postingan kita kali ini tentang Daftar Toko Skincare di Sekitar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Pengiriman Paket Wahana Express Tembalang

0




Campusnesia.co.id - Jasa pengiriman paket adalah layanan yang memfasilitasi pengiriman barang atau dokumen dari satu lokasi ke lokasi lain. Layanan ini biasanya mencakup berbagai jenis pengiriman, seperti pengiriman kilat, reguler, hingga layanan khusus. Beberapa perusahaan menyediakan pelacakan online untuk memantau status paket secara real-time. Layanan pengiriman juga mendukung transaksi pay on delivery. Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung bisnis online dan kebutuhan pribadi.


Kebutuhan jasa pengiriman paket di Tembalang
Tembalang adalah area yang di penuhi mahasiswa beberapa kampus besar seperti Undip, Polines dan Poltekkes dengan berbagai kebutuhan jasa pengiriman paket.  Mahasiswa sering mengirim dokumen penting ke kampus atau instansi lainnya. Selain itu, pengiriman hadiah ke teman atau keluarga juga umum di lakukan. Untuk keperluan pindahan, jasa pengiriman di Tembalang juga menawarkan layanan pengiriman barang besar.


Wahana Jasa Pengiriman Paket Termurah
Wahana Express adalah salah satu jasa pengiriman paket di Tembalang yang sering dipilih karena menawarkan harga paling murah. Layanan ini cocok untuk pengiriman barang kecil hingga besar dengan biaya terjangkau. Mahasiswa di Tembalang sering menggunakan Wahana Express untuk mengirim paket harian dan dokumen penting. 

Kelebihan lain dari Wahana Express adalah pilihan pengiriman reguler yang aman sampai tujuan. Selain itu, mereka menyediakan layanan tracking untuk memantau perjalanan paket. Meski harga murah, Wahana Express  tetap menjaga kualitas layanan. Fitur asuransi pengiriman juga tersedia untuk keamanan barang berharga. Ini menjadikan Wahana Express pilihan unggul bagi mahasiswa dan masyarakat di Tembalang.


Jenis layanan Jasa Pengiriman paket Wahana Express
Layanan pengiriman paket melalui Wahana Express menawarkan layanan REGULER yaitu pengiriman barang berukuran kecil serta layanan TRUCKING yang cocok untuk mengirimkan barang ukuran besar seperti pengiriman barang pindahan. Saat ini juga tersedia layanan cashless bagi pengguna marketplace. 

Wahana Express juga menyediakan opsi pembayaran yang fleksibel, seperti transfer bank atau QRIS. Namun, bagi yang lebih nyaman dengan pembayaran tunai, pembayaran cash juga tersedia. 

Jasa pengiriman paket Wahana menawarkan layanan yang murah dan efisien, dengan berbagai pilihan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, contohnya pengiriman paket reguler dari Semarang ke Jakarta dan Bekasi bisa didapatkan dengan harga mulai Rp7000/kg, sedang paket untuk tujuan dalam kota Semarang hanya bertarif Rp 5000/kg saja, hal ini menjadikan Wahana Express salah satu pilihan yang terjangkau untuk berbagai keperluan pengiriman.


Alamat Jasa Pengiriman Paket Wahana Express Tembalang
Agen paket Wahana Express di Tembalang berlokasi di Jalan Mulawarman No. 50, mudah di jangkau oleh mahasiswa. Tempat ini juga bersatu dengan agen Lion Parcel dan Shopee Express. Mahasiswa sering memanfaatkan lokasi ini untuk berbagai keperluan pengiriman. Wahana Express di kenal dengan tarif murahnya, sementara Lion Parcel menawarkan pengiriman cepat. 

Shopee Express di tempat yang sama memudahkan pengembalian barang marketplace. Lokasi yang strategis membuat agen ini ramai setiap hari. Agen Wahana Mulawarman buka setiap hari kerja jam 09.00 sd 17.00 WIB dengan nomor Whatsapp aktif 08562730981.

Petunjuk arah lokasi agen Wahana Tembalang Semarang, sobat bisa juga klik link Google Map berikut ini: Pengiriman Paket Wahana Express Tembalang 

Untuk mempermudah berikut kami lampirkan preview map lokasi Pengiriman Paket Wahana Express Tembalang:

Sejarah Kesuksesan Perusahaan Perkakas Tupperware

0



Campusnesia.co.id - Pada masa kejayaannya, mampu membeli dan memiliki perakakas Tupperware adalah sebuah kemewahan. Tak jarang ibu-ibu menjadikan aneka kemasa berpenutup ini jadi investasi mengingat harga dan prestisenya yang tinggi.

Lalu muncul sebuah guyonan, anak dan suami yang lupa naruh atau lebih parah menghilangkan Tupperware bisa jadi masalah besar jikla diketahui oleh istri atau ibu mereka.

Beberapa hari ini kabar menyedihkan beredar yang mengatakan bahwa perusahaan yang memproduksi Tupperware akan tutup dan dinyatakan bangkrut. Penjulannya turun salah satunya karena para pembeli tidak datang lagi karena Tupperware yang dibeli sebelumnya masih dalam kondisi baik. Harusnya kualitas produk yang awet ini kan jadi sisi positif ya, tapi sayang justru fakta berkata lain, namun saya duga selain faktor tersebut membanjirnya produk sejenis dengan harga yang lebih miring juga jadi faktor penurunan penjualan Tupperware.

Oke lewat postingan kali ini yuk kita bahas saja tentang sejarah perusahaan Tupperware yang selama puluhan tahun sukses memproduksi perkakas dengan high kualitas dan jadi penanta strata sosial.

Tupperware adalah nama merek terkenal dari peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik, termasuk didalamnya, wadah penyimpanan, wadah penyajian dan beberapa peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum pada tahun 1946.

Mereka merancang, membuat, dan menyebarkan produk-produknya ke seluruh dunia melalui perusahaan induknya yaitu Tupperware Brands Corporation dan dipasarkan dengan metode penjualan langsung yang sering dikenal dengan julukan independent sales force atau sales force yang saat ini tidak kurang ada 1.9 juta orang tersebar di seluruh dunia.Tupperware sendiri merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Tupperware Brands Corporation.

Pada tahun 2013, pasar terbesar Tupperware adalah Indonesia, disusul oleh Jerman. Angka penjualan di Indonesia tahun itu mencapai lebih dari $200 juta dengan 250.000 distributor.

Tupperware pertama kali dibuat pada tahun 1946 oleh Earl Tupper (1907 – 1983) di Amerika. Ia membuat suatu wadah plastik yang dipergunakan dalam rumah tangga untuk menyimpan makanan dan membuatnya kedap udara. Salah satu paten penting dari produk ini adalah seal penyekatnya yang dikenal dengan sebutan "burping seal", yang merupakan ciri khusus terkenal dari produk-produk Tupperware, yang membuatnya sangat berbeda dengan produk-produk sejenis.

Tupperware mengawali strategi penjualan langsung dengan apa yang disebutnya sebagai Tupperware party. Brownie Wise (1913 – 1992) adalah orang yang mengenalkan strategi ini (sebelumnya ia adalah seorang agen penjualan dari Stanley Home Products). Di awal-awal tahun 1950an, penjualan meledak dan membuatnya dikenal oleh banyak orang. Hal ini terutama dikarenakan pengaruh dari Brownie Wise pada para wanita yang menjajakan Tupperware dengan memakai metode party tadi. Tupperware juga semakin dikenal pada masa-masa Perang Dunia II. Saat itu, para wanita dianjurkan untuk lebih memiliki waktu untuk keluarganya, dan dengan menjadi agen Tupperware menjadikan mereka memiliki penghasilan sendiri dari rumah. Selain itu ada tradisi yang dikenal dengan sebutan Assembly yang diadakan di setiap distributor Tupperware yang diadakan secara rutin. Tradisi ini diperkenalkan dan dilanggengkan hingga kini sebagai sarana untuk memberikan penghargaan kepada para penjual, perekrut terbaik baik untuk individu maupun secara team dan organisasi.

Tupperware menyebar ke daratan Eropa sejak kurun waktu 1960 ketika Mila Pond mengadakan sebuah Tupperware party di Weybridge, Inggris, serta beberapa kota lainnya. Namun pada tahun 2003, Tupperware menutup operasinya di Inggris Raya, dikarenakan kekecewaaan para penggunanya atas metode penjualan langsungnya, dan baru dibuka kembali pada tahun 2005 setelah ada restrukrisasi.

Rexall membeli saham Tupperware pada tahun 1958. Rexall menjual toko obat-obatan dengan namanya pada tahun 1977, dan kemudian dinamakan menjadi Dart Industries. Dart melakukan merger dengan Kraftco dan akhirnya membentu perusahaan dengan nama Dart & Kraft. Tetapi perusahaan itu pecah lagi, lalu aset-aset Dart sebelumnya dinamakan menjadi Premark International. Tupperware Brands kemudian dipecah dari Premark pada tahun 1996; kemudian Premark diakuisisi oleh Illinois Tool Works tiga tahun kemudian. Saat ini Tupperware sudah terjual di hampir 100 negara di seluruh dunia.


Demikian postingan kita kali ini tentang Sejarah Perusahaan Perkakas Tupperware, salah satu pelajarannya adalah, dalam bisnis tidak ada sesuatu yang terlalu besar untuk tumbang. Hal ini sudah terjadi pada Yahoo, Blackberry, hingga Nokia jadi buat sobat yang hari ini punya bisnis jangan berhenti berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, semoga bermanfaat sampai jumpa.




Branding UMKM di Desa Medari Melalui Platform Online E-Commerce

0


Campusnesia.co.id -  Medari, 29 Juli 2024. Desa Medari, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngadirejo di Temanggung Jawa Tengah, meluncurkan inisiatif baru untuk memperkuat branding UMKM lokal mereka melalui platform e-commerce. Program ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar digital.

Inisiatif ini diawali dengan pelatihan bagi para pelaku UMKM di desa tersebut mengenai cara memanfaatkan platform e-commerce salah satunya aplikasi shopee untuk pemasaran dan penjualan. Pelatihan tersebut mencakup pembuatan profil bisnis yang menarik, teknik fotografi produk, dan strategi pemasaran digital.

Menurut Kepala Desa Medari, Bapak kasianto, "Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan penjualan produk-produk lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa." Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat membantu UMKM di Desa Medari untuk beradaptasi dengan tren digital yang semakin berkembang.

Beberapa produk unggulan yang dipasarkan melalui platform ini meliputi makanan khas desa medari ataupun produk unggulan milik UMKM di desa Medari. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan asosiasi e-commerce, diharapkan UMKM Desa Medari dapat meraih kesuksesan di pasar online dan meningkatkan perekonomian lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Meningkatkan Jiwa Bisnis Remaja Ponowareng, KKN Ajak Buat Bisnis Model Kanvas

0



Campusnesia.co.idBatang, 3 Agustus 2024 - Asdya Linka Desfiva mahasiswi dari Universitas Diponegoro jurusan Akuntansi Perpajakan dengan dosen pembimbing lapangan Hega Bintang Pratama Putra, S.T.P., M.Sc. menjalankan program karena munculnya ide-ide bisnis kreatif dari para remaja. Remaja desa ponowareng akan diajarkan bagaimana membuat business model canvas

Kegiatan yang dilaksanakan di Mushola bersamaan dengan acara rutin Anggota IPNU dan IPPNU Desa Ponowareng ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini dan memberikan bekal pengetahuan dasar dalam merintis usaha sekaligus menjadi ide kegiatan ketika mereka ingin membuat peningkatan value organisasi secara internal.

Dengan business model canvas, kita dapat merancang model bisnis yang inovatif dan berkelanjutan. Pada kegiatan ini, mereka diajak untuk mengidentifikasi peluang bisnis di sekitar mereka, menganalisis pasar, dan merancang model bisnis yang unik.

Remaja desa yang mengikuti kegiatan terbagi menjadi dua tim, kedua tim  bersemangat untuk membuat bisnis model kanvas menggunakan karton yang dihias sesuai ide bisnis yang remaja desa inginkan.

Harapannya workshop kecil-kecil an ini dapat menjadi jembatan Remaja Desa Ponowareng untuk menuju kesukses-annya di masa depan dalam bidang bisnis.

program kerja ini berisi tentang apa itu Business Model Canvas, Manfaat ketika kita menyusun BMC, Bagaimana cara pembuatan BMC secara sederhana

Anggota IPNU dan IPPNU bagian dari organisasi remaja desa yang diikut sertakan dalam program mahasiswa KKN demi meningkatkan jiwa kewirausahaan.




Editor:
Achmad Munandar

Mendorong Kemajuan UMKM, Para Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Program "UMKM Berdaya" dengan Kolaborasi Teknologi QRIS di Desa Karangrejo

0



Campusnesia.co.id -  UMKM merupakan salah satu pondasi utama perekonomian bangsa Indonesia. Pendapat tersebut bukanlah sekedar opini belaka. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM), daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.  

Menyadari bahwa UMKM memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan perekonomian Indonesia,  maka Tim II KKN Universitas Diponegoro di Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil membuat program kerja multidisiplin bernama  "UMKM Berdaya" sebagai wujud kepedulian Mahasiswa KKN Undip dalam rangka memajukan UMKM di daerah pedesaan di Jawa Tengah khususnya di Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi UMKM yang luar biasa.  Tidak hanya itu, program ini pun turut mendukung implementasi SDGs no 1 (tanpa kemiskinan), SDGs 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDGs 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), dan SDGs 10 (mengurangi ketimpangan).

Program UMKM Berdaya ini diadakan dalam rangka memajukan UMKM Desa Karangrejo menuju Go Digital dengan kolaborasi pembayaran QRIS sehingga harapannya UMKM Desa Karangrejo tidak perlu lagi khawatir terkait tentang proses transaksi yang kurang aman dan tidak efisien. Di sisi lain, banyaknya pemilik UMKM di Desa Karangrejo yang bingung dalam hal pendaftaran dan penggunaan QRIS pun turut menjadi masalah yang melatarbelakangi berdirinya program UMKM Berdaya ini. Padahal, dengan program UMKM Berdaya, pemilik UMKM dan pelanggan pun dapat melakukan transaksi dengan efisien, mudah, dan sederhana.


  
Program UMKM Berdaya ini dilakukan melalui 3 sub program yang terdiri dari Pemberdayaan UMKM Melalui Digitalisasi Pembayaran QRIS, Peningkatan Pemahaman Dasar Hukum dan Perlindungan Usaha dari QRIS, Dan Urgensi Teknologi dalam UMKM Desa Karangrejo yang harapannya dapat membawa warna dan harapan baru bagi kemajuan UMKM Desa Karangrejo sekaligus mendukung visi Bank Indonesia untuk mengangkat UMKM menuju era digital. 

Program "Pemberdayaan UMKM melalui Digitalisasi Pembayaran QRIS" dilakukan dengan pemberian edukasi mengenai konsep dan pembuatan QRIS secara door to door ke berbagai UMKM, lalu pembuatan nya akan turut dibantu oleh pihak KKN Undip di Desa Karangrejo. Kemudian, UMKM tersebut pun turut diberikan leaflet dari program UMKM Berdaya ini. Sub program ini memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan UMKM di Desa Karangrejo. Dengan penerapan QRIS, sistem pembayaran yang lebih modern, aman, dan efisien dapat diwujudkan, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan layanan kepada konsumen. Selain itu, QRIS membantu UMKM untuk mengadopsi teknologi digital yang memungkinkan transaksi nontunai yang lebih praktis dan cepat, sekaligus memperluas jangkauan pasar mereka. 

Selain itu, rendahnya implementasi QRIS di Desa Karangrejo ini yang salah satunya disebabkan oleh keraguan masyarakat mengenai QRIS terutama dari segi keamanan turut membuat peserta KKN Undip memberikan edukasi mengenai Peningkatan Pemahaman Dasar Hukum dan Perlindungan Usaha 
dari QRIS. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan mereka terhadap regulasi yang berlaku, sehingga usaha yang dijalankan lebih terlindungi dari potensi risiko hukum.

Selain itu, melalui UMKM Berdaya, pemilik UMKM pun turut diberi pendampingan mengenai  urgensi adopsi teknologi dalam pengelolaan usaha di era digital sehingga harapannya, masyarakat Desa Karangrejo percaya bahwa teknologi merupakan salah satu kunci majunya suatu bisnis. 

Para pemilik UMKM Desa Karangrejo pun mengaku sangat antusias untuk mengimplementasikan program UMKM Berdaya terutama melalui implementasi QRIS dalam hal kemudahan transaksi yang dilakukan. Dengan adanya program ini, diharapkan warga Desa Karangrejo khususnya pemilik UMKM dapat lebih memajukan usahanya terlebih dengan teknologi seperti QRIS yang seiring dengan visi Bank Indonesia yakni membawa UMKM menuju era digital.



Penulis: 
TIM II KKN UNDIP 2024

Editor:
Achmad Munandar

Program Peningkatan Penjualan Umkm Menggunakan Ecommerce Di Desa Kedawung

0
Sumber: Dokumentasi Penulis


Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (15/08/24) – Di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan daya saing mereka melalui pemanfaatan teknologi digital. Namun, banyak UMKM, terutama di daerah, masih belum sepenuhnya mengoptimalkan potensi digital dalam menjualkan produk mereka. 

Menanggapi kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil inisiatif untuk membantu UMKM di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen, dengan cara memberikan pelatihan pembuatan dan pengoperasian akun e-commerce guna meningkatkan penjualan.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menjalankan program pendampingan yang berfokus pada dua aspek utama yaitu pengenalan penjualan online serta pengembangan penjualan melalui e-commerce. Program ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam menciptakan dan mengelola akun e-commerce, serta memahami cara efektif untuk memanfaatkan platform digital dalam menjualkan produk mereka. 

Dengan metode door-to-door dan mengikuti perkumpulan yang di adakan oleh UMKM, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada UMKM di Desa Kedawung serta organisasi UMKM di Kecamatan Mondokan, yang dikenal dengan nama E-Moncer. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dalam memulai penjualan online, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, dan memudahkan pelanggan dalam mengakses produk mereka secara digital.

Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa KKN menggunakan brosur dan video tutorial untuk membantu para pelaku UMKM memahami langkah-langkah pembuatan akun e-commerce, seperti di platform Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Mahasiswa KKN juga memberikan pendampingan langsung dalam mengoperasikan akun-akun tersebut, mulai dari pengunggahan produk hingga strategi penetapan harga dan promosi. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih mandiri dalam menjalankan bisnis secara digital, meningkatkan daya saing, dan pada akhirnya, memperkuat perekonomian lokal.

Program kerja KKN ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Desa Kedawung dan sekitarnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan teknologi digital. Dukungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang semakin kompetitif, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat lokal.



Penulis: 
Bilal Althaf Dwi Abimanyu

Lokasi Kegiatan: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Tetap Bertahan di Era Digital: Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pendampingan Penggunaan E-commerce sebagai Media Penjualan Online bagi UMKM Batik

0


Gambar 1 Edukasi dan Pemberian Modul Pengaplikasian 
E-commerce dan Media Sosial bagi Pelaku UMKM Batik

Campusnesia.co.idPekalongan (10/08/2024) Era digital mendorong berkembangnya pemasaran produk dan layanan secara online, salah satunya melalui e-commerce. Penjualan online melalui e-commerce memungkinkan suatu usaha menjangkau pasar yang lebih luas, mengurangi biaya operasional, dan menawarkan kenyamanan bagi para konsumen. Dalam menghadapi era digital, suatu usaha perlu melakukan penjualan online agar usahanya mampu bersaing dan tetap bertahan di era digital, namun para pelaku UMKM Batik di Kelurahan Kepatihan belum banyak yang memahami dan melakukan penjualan online. Hal ini mendorong Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan melakukan program kerja multidisiplin Pendampingan Penjualan Online melalui E-commerce kepada pelaku UMKM Batik. 

Program kerja pendampingan penggunaan e-commerce sebagai media penjualan online dilaksanakan oleh Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan. Pendampingan ini dilakukan terhadap salah satu pelaku UMKM Batik di Kelurahan Kepatihan, yaitu Batik Mas Agunx Q. Pendampingan dilakukan dengan memberikan modul tentang cara membuat dan mengelola akun e-commerce (Shopee dan TikTok) untuk memasarkan produk batik, baik dalam bentuk kain maupun pakaian jadi. Selain itu, media sosial seperti Instagram juga dapat digunakan dalam mendukung penjualan online dengan mengenalkan produk dan menjangkau pelanggan lebih luas. 
 

Gambar 2 Pendampingan Pembuatan 
Akun Instagram Bisnis sebagai Media Promosi

Pendampingan penjualan online ini mendapatkan respon positif dari Mas Agung selaku pemilik UMKM Batik Mas Agunx Q. Mas Agung juga bertanya mengenai tips dan trik supaya pemasaran online melalui TikTok dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Pada akhir pendampingan, Mas Agung berterima kasih kepada Tim KKN II UNDIP di Kelurahan Kepatihan karena sudah diberikan pelatihan untuk melakukan penjualan secara online, "terima kasih kepada Mbak Anggi dan Tim KKN UNDIP yang sudah mengenalkan tentang penjualan online dan mendampingi saya dalam membuat Instagram bisnis".

Kegiatan pendampingan pemanfaatan e-commerce sebagai media penjualan online ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pelaku UMKM Batik agar dapat melakukan penjualan produk secara online sehingga usahanya dapat lebih menjangkau banyak orang dan tetap bertahan menghadapi persaingan pasar di era digital saat ini. Penggunaan e-commerce untuk penjualan batin secara online diharapakan dapat terus berlanjut untuk dimanfaatkan para pelaku UMKM Batik sebagai media pemasaran yang efektif dan menguntungkan.


Editor:
Achmad Munandar

Bangkitkan Daya Saing UMKM: Transformasi Donat Ibu Nitta Dengan Identitas Visual Yang Menarik Dan Pelatihan Pembuatan Logo

0
 


 
Gambar 1. Output Program Kerja Monodisiplin


Campusnesia.co.id - Dusun Muntuk, yang terletak di Desa Krengseng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Indonesia, memiliki salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi donat dengan kualitas tinggi dan cita rasa yang lezat. Namun, meskipun produknya memiliki rasa yang sangat enak, UMKM ini sering menghadapi kesulitan dalam bersaing di pasar. Kesulitan ini terutama disebabkan oleh kurangnya identitas visual, seperti logo, yang membuat produk donat tersebut terlihat kurang menarik dan tidak dikenal oleh konsumen.

Untuk membantu mengatasi masalah ini, pada tanggal 26 Juli 2024, diadakan sebuah program pelatihan khusus yang bertujuan meningkatkan daya saing UMKM tersebut. Program kerja monodisiplin ini diberi nama “Pelatihan dan Pembuatan Desain Logo Produk UMKM Penghasil Kue”. Fokus utama dari program ini adalah Ibu Nitta, seorang pengusaha UMKM yang memproduksi donat di Dusun Muntuk. Selama program ini, Ibu Nitta diberi pelatihan tentang pentingnya logo sebagai elemen identitas dan alat pemasaran bagi suatu UMKM. Selain itu, dia juga diajarkan cara menggunakan aplikasi Canva untuk membuat logo yang menarik dan sesuai dengan karakteristik produknya.

Tidak hanya pelatihan menggunakan aplikasi Canva untuk membuat logo yang menarik, program ini juga menghasilkan hasil konkret berupa logo siap pakai untuk produk donat Ibu Nitta, serta sebuah booklet yang berisi panduan lengkap dan alat-alat yang dapat digunakan untuk membuat logo menggunakan aplikasi Canva. Booklet ini dirancang untuk membantu Ibu Nitta, dan pelaku UMKM lainnya, memahami cara membuat logo secara mandiri.

Gambar 2. Selesainya Program Kerja Monodisiplin

Setelah mengikuti program ini, Ibu Nitta berbagi pengalamannya, “Selama ini saya hanya fokus pada kualitas dan rasa donat, tetapi saya tidak menyadari betapa pentingnya memiliki identitas visual seperti logo. Melalui program ini, saya belajar banyak tentang bagaimana logo dapat meningkatkan daya tarik produk saya dan bagaimana cara membuat logo yang sesuai dengan keinginan saya menggunakan aplikasi Canva”.

Dengan berakhirnya program ini, harapannya produk donat dari Ibu Nitta dapat lebih kompetitif di pasar dan menarik perhatian lebih banyak konsumen. Selain itu, program serupa diharapkan dapat terus dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di daerah lain, sehingga produk-produk lokal dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.



Editor:
Achmad Munandar

Dukung Optimalisasi Kelompok UMKM Tugu Manunggal, Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Keterampilan Pelaku UMKM Desa Tugu Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

0



Campusnesia.co.idCawas, Klaten (13/8) - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting sebagai salah satu pilar perekonomian di Desa Tugu, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kinerja kelompok UMKM, Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program yang berfokus pada optimalisasi kelompok UMKM Tugu Manunggal di Desa Tugu. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dan produktivitas UMKM melalui berbagai pelatihan dan pendampingan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Pada hari Minggu (28/7/2024), kegiatan bertajuk “Optimalisasi Sumber Daya Manusia Kelompok UMKM Tugu Manunggal Desa Tugu: Meningkatkan Keterampilan dan Kapasitas Tenaga Kerja Lokal” telah dilaksanakan di Balai Desa Tugu. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus UMKM Tugu Manunggal serta pelaku UMKM dari berbagai sektor di Desa Tugu. Tujuan utama program ini adalah untuk membangkitkan kembali identitas kelompok UMKM Tugu Manunggal melalui sosialisasi dan pelatihan yang relevan, guna meningkatkan prospek dan daya saing usaha yang dijalankan.

Program yang dilaksanakan melibatkan serangkaian sosialisasi yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan UMKM, termasuk legalitas dalam berusaha, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), manajemen bisnis, pemasaran digital, keuangan, dan keterampilan teknis terkait produk. Materi pelatihan disampaikan oleh mahasiswa KKN Undip yang memiliki latar belakang studi sesuai dengan topik-topik tersebut sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan serta keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Adanya materi terkait legalitas dalam berusaha, membantu pelaku UMKM memahami persyaratan hukum dan perizinan yang diperlukan untuk menjalankan usaha secara sah. Selain itu, pentingnya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja untuk menjaga kesejahteraan pelaku usaha dijelaskan dalam materi K3. Pemaparan terkait keterampilan teknis diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan inovasi produk yang dihasilkan, termasuk manajemen keuangan, pemasaran digital, dan creative marketing.


Antusiasme peserta sangat terlihat dari ketertarikan dalam mengikuti setiap sesi. Salah seorang pelaku UMKM mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat, memberikan wawasan baru, serta membuka kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dalam manajemen dan pemasaran. Beberapa peserta juga menunjukkan ketertarikan khusus pada materi pemasaran digital, dengan harapan dapat memanfaatkan ilmu tersebut untuk mengembangkan pasar produk mereka lebih jauh.

Selain sosialisasi dan pelatihan, program ini juga mencakup analisis tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari setiap struktur pengurus UMKM Tugu Manunggal. Analisis ini bertujuan untuk memperkuat kondisi internal kepengurusan dan memastikan setiap anggota menjalankan perannya secara efektif. Tidak hanya itu, pemetaan UMKM di Desa Tugu dilakukan untuk mempermudah identifikasi potensi ekonomi dan mendukung pengembangan lebih lanjut. Dengan pemetaan ini, diharapkan dapat ditemukan potensi yang dapat dikembangkan dan area-area yang memerlukan intervensi tambahan.

Dengan adanya program ini, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam produktivitas dan efisiensi usaha UMKM Tugu Manunggal. Peningkatan ini diharapkan akan berdampak positif pada pendapatan dan kesejahteraan pelaku UMKM di Desa Tugu, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.



Penulis: 
Tim II KKN Universitas Diponegoro di Desa Tugu

Editor:
Achmad Munandar

Label Kemasan Jadi Kunci Sukses, Mahasiswa KKN Undip Dampingi Produsen Tahu Desa Pendem

0



Campusnesia.co.idDesa Pendem, Kec. Mojogedang, Kab. Karanganyar (01/08/24) - Di balik lezatnya tahu produksi Desa Pendem, tersimpan tantangan tersendiri yakni belum memanfaatkan label kemasan untuk produk tahu mereka. Kondisi ini membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan pendampingan dan peningkatan pengetahuan mengenai label kemasan pangan untuk produk tahu yang diproduksi di Desa Pendem. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Elizabet Eveline Piscesha.

Desa Pendem dikenal dengan keberadaan empat pabrik tahu yang beroperasi di wilayah tersebut. Namun, meski produk tahu buatan desa ini memiliki kualitas yang baik, para pengusaha tahu menghadapi kendala signifikan: tidak ada satupun dari produk mereka yang menggunakan label kemasan. Hal ini berdampak pada kurangnya informasi yang dapat disampaikan kepada konsumen dan mempengaruhi daya saing produk di pasar.

Pentingnya label kemasan pangan tidak bisa dipandang sebelah mata. Label yang informatif dan sesuai standar tidak hanya membantu konsumen dalam memilih produk yang aman dan berkualitas, tetapi juga meningkatkan daya saing produk di pasar. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pengusaha tahu lokal tentang pentingnya mencantumkan label yang jelas dan sesuai regulasi.

Dalam pelatihan ini, dijelaskan berbagai aspek mengenai pembuatan label, termasuk informasi yang harus dicantumkan, seperti nama produk, nama produsen, komposisi, tanggal kadaluarsa, serta berat bersih. Selain itu, juga diberikan panduan tentang cara mendesain label yang menarik dan mudah dibaca.

Program ini mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha tahu di Desa Pendem. Salah satu pengusaha tahu, Bapak Parman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa Undip. “Kami sangat senang dan terbantu dengan adanya pelatihan ini. Kami paham tujuan Mbak baik agar usaha tahu kami bisa semakin berkembang kedepannya,” ujarnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang label kemasan, para pengusaha tahu diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas jangkauan pasar.



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Manajemen Promosi, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berikan Edukasi dan Pembuatan Katalog Paket Bundling

0


Campusnesia.co.id -  Karanganyar, 12 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, telah meluncurkan program yang inovatif untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja unggulan yang diinisiasi oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut, adalah pembuatan Katalog Paket Bundling untuk UMKM Project Bamboo.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan penjualan UMKM melalui manajemen promosi dan strategi harga yang lebih efektif. Katalog Bundling yang dibuat oleh Okti tidak hanya menampilkan produk-produk yang dijual oleh UMKM Project Bamboo, tetapi juga menawarkan paket produk dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga jual per produk secara individu.

"Melalui Katalog Bundling ini, saya berharap dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan. Paket bundling ini dirancang untuk menarik lebih banyak konsumen dengan menawarkan nilai yang lebih besar untuk setiap pembelian," ujar Okti Wulandari.

Katalog ini dirancang untuk memberikan solusi dalam manajemen harga dan promosi bagi UMKM di Desa Pendem, yang sebagian besar masih berjuang untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan strategi bundling ini, Okti berharap produk-produk lokal bisa lebih dikenal dan diminati, sehingga mendongkrak pendapatan Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu tersebut. Langkah ini mendapat sambutan positif dari Pak Anton dengan harapan program-program seperti ini bisa terus berlanjut dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi di Desa Pendem.

Program kerja ini merupakan bagian dari upaya KKN Universitas Diponegoro untuk memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi dan penerapan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Dengan hadirnya program ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan UMKM di Desa Pendem dan sekitarnya.



Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Booklet Pengenalan UMKM Pabrik Tempe Rumahan Desa Siwalan

0


Campusnesia.co.id - Siwalan, Pekalongan (03/08/2024) - Tempe merupakan sebuah makanan yang terbuat dari kedelai yang melewati proses fermentasi. Keberadaan tempe ini sudah ada lebih dari 1000 tahun dan juga menjadi salah satu makanan yang digemari oleh orang Indonesia. 

Tempe digemari banyak kalangan karena memiliki banyak variasi olahan makanan, sehingga cocok untuk di segala jenis makanan. Selain menjadi salah satu makanan yang sering dimakan, Tempe memiliki banyak khasiat yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain: serat, Vitamin B, zat besi, kalsium, dan magnesium. Selain banyak khasiatnya, tempe memiliki manfaat bagi kesehatan, yaitu menurunkan kadar kolesterol, mengendalikan gula darah, dan meningkatkan kesehatan pencernaan. 


Salah satu pengusaha tempe rumahan di Desa Siwalan yaitu Mas Restu. Beliau memulai usaha tempe rumahan sejak lima tahun yang lalu. Usahanya ini juga dilakukan oleh seluruh anggota keluarganya. Dalam sekali produksi, mereka dapat menghasilkan tempe segar sebanyak 100 Kg yang akan dipasarkan ke beberapa pasar di Pekalongan. 

Untuk menciptakan sebuah tempe yang sempurna dan layak dimakan, diperlukan waktu selama tiga hari. Karena dalam pembuatan tempe ini memerlukan sebuah proses fermentasi dari sebuah mikroorganisme kapang Rhizopus Oligosporus. Rhizopus Oligosporus berperan besar dalam pembuatan tempe yang menghasilkan Enzim Protease. Enzim ini menghasilkan Enzim Fitase fitat yang membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar 30-50 jam. 



Penulis:
Muhammad Adam Permana
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Kreasi Makanan Berbahan Dasar Ikan di Desa Siwalan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Siwalan (21/07/24) - Desa Siwalan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan telah dilakukan pembagian menu makanan tambahan oleh mahasiswa TIM II dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Salah satu program yang dijalankan adalah kreasi makanan berbahan dasar ikan, yang tidak hanya meningkatkan nilai bagi masyarakat setempat, tetapi juga mempromosikan gizi seimbang dan kebermanfaatan sumber daya alam. 

Dengan berpartisipasi dalam program pemerintah yaitu PMT (Program Pemberian Makanan Tambahan). PMT merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Salah satu tema yang diusung dalam program ini adalah kreasi makanan berbahan dasar karena ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Program PMT di Desa Siwalan dilaksanakan sampai tanggal 30 Juli 2024 dengan 16  sasaran termasuk ibu hamil dan balita.

“Manfaat ikan untuk ibu hamil dan anak balita adalah ikan kaya protein, omega 3, vitamin dan mineral, meningkatkan imunitas, mendukung kesehatan jantung mencegah kekurangan gizi, baik untuk tumbuh kembang dan kecerdasan otak anak ,” jelas Debora, salah satu mahasiswa KKN.


Selanjutnyan dibagikan pembagian brosur kepada semua sasaran PMT di beberapa lokasi  bertujuan untuk memberikan demonstrasi cara mengolah ikan menjadi berbagai hidangan yang lezat dan bernutrisi, seperti nugget ikan.

Dengan membagikan nugget ikan yang sudah diolah dan belum diolah diharapkan ibu hamil dapat mengomsumsi ikan yang sehat dan kaya akan protein.

“Kami sangat berterimakasih dengan tambahan menu makanan yang sudah diolah dan penjelasan terkait manfaat ikan untuk kami konsumsi ,” kata Ibu hamil, sasaran ibuu hamil di Desa Siwalan.

Program PMT dengan tema kreasi makanan berbahan dasar ikan merupakan langkah efektif untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konsumsi ikan serta meningkatkan kreativitas dalam mengolah bahan pangan lokal. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain dalam upaya meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.



Penulis:
Debora Anastasya Panggabean
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Hari Susanta Nugraha S.Sos.,

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sukses Digitalisasi UMKM Bandungan dengan SIAPIK

0
 

Campusnesia.co.id - Bandungan, Jatinom, Klaten - Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, penting bagi pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan teknologi, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Desa Bandungan merupakan desa yang memiliki potensi yang besar pada UMKM nya, terlihat dari banyak sekali usaha kecil menengah yang berkembang di wilayah tersebut. Namun, dalam keberlangsungan usaha tersebut ternyata para pelaku UMKM masih melakukan pencatatan transaksi keuangannya dengan cara manual. Hal ini menjadi suatu hambatan dalam perkembangan usaha mereka dikarenakan kurang efektif dan efisiennya proses pencatatan keuangan yang diterapkan.

Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 program studi Akuntansi berhasil melaksanakan program digitalisasi pencatatan keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Program ini dilaksanakan secara door to door dan menggunakan aplikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yaitu Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan UMKM.
 
Kegiatan sosialisasi dimulai dengan memberikan pemahaman terkait pencatatan transaksi keuangan, dan juga manfaat mendigitalisasi pencatatan keuangan usaha. Sosialisasi dilanjutkan dengan pengenalan fitur-fitur SIAPIK, dan menjelaskan cara menginput data transaksi hingga pembuatan laporan keuangan. Selain Sosialisasi, mahasiswa KKN juga memberikan demonstrasi terkait penggunaan aplikasi SIAPIK kepada para pelaku UMKM, mulai dari cara mencatat persediaan, transaksi pengeluaran dan pemasukan, hingga pembuatan laporan keuangan sederhana. Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memberikan booklet kepada para pelaku UMKM yang berisi panduan lengkap terkait pencatatan keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK.


Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Masyarakat berkata dengan adanya sosialisasi ini, mereka jadi mengetahui bahwa penting sekali untuk mendigitalisasi pencatatan keuangan usahanya sebagai upaya untuk memudahkan pengelolaan keuangan usahanya. Bapak Aggi selaku pemilik usaha Kacang Kulit Semeru, mengungkapkan, "Dengan adanya SIAPIK, saya menjadi lebih mudah dalam mencatat semua transaksi keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan juga lebih akurat dan mudah dipahami, sehingga kami bisa lebih baik dalam mengelola keuangan usaha."

Dengan terlaksananya program "Digitalisasi Pencatatan Keuangan UMKM dengan SI APIK" ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Bandungan dapat lebih mandiri dalam mengelola keuangan usaha mereka dan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam pengelolaan keuangan usaha mereka. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian desa Bandungan. 



Editor:
Achmad Munandar

Reportase Kegiatan KKN: Optimalisasi UMKM melalui Sosial Media Marketing sebagai Bentuk Penerapan Digital Marketing

0
 
Campusnesia.co.id - Longkeyang, 22 Juli 2024. Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Diponegoro, kami mengadakan sebuah kegiatan edukasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui sosial media marketing. Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Juli 2024 di UMKM Keripik ND Snack. 

Di era digital saat ini, pemanfaatan sosial media menjadi kunci penting dalam strategi pemasaran. Potensi jangkauan yang luas dan biaya yang relatif rendah, sosial media dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk, menjangkau pelanggan baru, dan meningkatkan penjualan. 

Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang cara memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan UMKM. Acara dimulai dengan sambutan dari Andaya Fratama, yang menggarisbawahi pentingnya digital marketing dalam pengembangan usaha dan bagaimana sosial media dapat menjadi platform yang menguntungkan bagi UMKM. 

Materi yang disampaikan mencakup pemilihan platform sosial media yang tepat, pembuatan konten yang menarik, teknik periklanan berbayar, serta pengukuran hasil kampanye. Para peserta diajarkan cara membuat rencana pemasaran yang terstruktur, mulai dari penetapan tujuan hingga evaluasi hasil. Selain itu, Andaya Fratama juga membagikan tips praktis tentang cara berinteraksi dengan audiens dan membangun komunitas online yang loyal. 


Bagian praktis dari acara ini adalah dengan memberikan tata cara pengelolaan sosial media marketing dalam hal ini pelaku usaha di fokuskan dalam pemanfaatan TikTok dan TikTok shop sebagai media marketing dan penjualan produk UMKM ND Snack. Sesi tanya jawab juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini, memberikan kesempatan kepada Pak Tarsim sebagai pelaku UMKM untuk mengajukan pertanyaan spesifik mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam pemasaran melalui sosial media. 

Berbagai isu seperti algoritma, manajemen konten, dan analisis performa kampanye menjadi topik yang banyak dibahas. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi penutupan dan pembagian Poster  kepada Pak Tarsim sebagai bentuk Output dari kegiatan edukasi dan sosialisasi ini Kami berharap melalui kegiatan ini, pelaku UMKM di Desa Longkeyang dapat lebih memanfaatkan potensi sosial media untuk meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan usaha mereka di pasar yang semakin kompetitif.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pelaku UMKM yaitu Pak Tarsim yang telah berpartisipasi dan mendukung acara ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan UMKM di Desa Longkeyang dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.



Reporter:
Andaya Fratama
Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Administrasi Bisnis


Lokasi: 
UMKM Keripik ND Snack 
milik Pak Tarsim, RT 14, RW 4
Dusun Lebe Lurah, Desa 


Editor:
Achmad Munandar