Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan

Mahasiswa KKN Undip Dukung Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural di Dusun Sironjang

0
 


Campusnesia.co.idPada bulan Oktober 2024, sebanyak sebelas mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bertajuk “Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural” di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Program ini berlangsung selama 35 hari yang berada di bawah bimbingan dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian, Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU. Para peserta berasal dari berbagai jurusan, di antaranya Perencanaan Wilayah dan Kota, Peternakan, Hukum, Sastra Inggris, Arsitektur, dan Manajemen.  

Selaras dengan tema yang diusung, para mahasiswa menjalankan berbagai program yang bertujuan untuk mendukung pengembangan Dusun Sironjang sebagai desa wisata. Kegiatan utama meliputi pembangunan kios tradisional untuk Pasar Krempyeng, penanaman tanaman khas di lokasi-lokasi ikonik, serta revitalisasi Taman Toga (Tanaman Obat Keluarga).  


Pembangunan Kios Pasar Krempyeng
Salah satu program unggulan KKN ini adalah pembangunan kios untuk mendukung aktivitas Pasar Krempyeng, sebuah pasar tradisional yang hanya diadakan pada hari Minggu Legi dan Minggu Kliwon sesuai penanggalan Jawa. Pasar ini merupakan gagasan paguyuban setempat yang memanfaatkan lahan kosong dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. 
 
Kios yang dibangun dirancang dengan mempertahankan nuansa tradisional, menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu untuk menciptakan kesan yang selaras dengan budaya lokal. Dengan adanya kios ini, diharapkan Pasar Krempyeng dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus menjaga kelestarian budaya tradisional Dusun Sironjang.  



Penghijauan di Lokasi Ikonik Dusun Sironjang
Program penghijauan dilaksanakan di beberapa lokasi ikonik, salah satunya adalah Sendang Curug Sari. Sendang ini dahulu merupakan sumber mata air penting bagi warga dengan air yang jernih dan lingkungan yang asri. Untuk mengembalikan keindahannya, mahasiswa menanam tanaman Ceplok Piring atau Kacapiring Wangi di sekitar sendang. Penanaman ini bertujuan mencegah erosi tanah sekaligus mempercantik kawasan.  

Selain itu, tanaman Ceplok Piring juga ditanam di sepanjang jalan menuju Dusun Sironjang sebagai bagian dari upaya mewujudkan desa hijau. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memberikan manfaat ekologis bagi lingkungan sekitar.  


Revitalisasi Taman Toga
Dusun Sironjang memiliki Taman Toga, hasil swadaya warga RT 01 dan RT 02, yang sebelumnya berisi tanaman obat, sayuran, dan buah-buahan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, seiring waktu, taman ini kurang terawat. Mahasiswa KKN mengambil langkah untuk merevitalisasi taman ini dengan membersihkan area dan menanam berbagai jenis tanaman seperti jahe, temulawak, teh Afrika, serta sayuran seperti selada, daun bawang, dan seledri.  

Revitalisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada warga, baik sebagai sumber bahan pangan maupun untuk keperluan kesehatan, sehingga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.  


Harapan dan Dampak Kegiatan
Melalui rangkaian program tersebut, mahasiswa KKN Undip berharap Dusun Sironjang dapat semakin dikenal sebagai desa wisata yang mengintegrasikan aspek agroekokultural dengan pelestarian budaya tradisional. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.  

Inisiatif ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi warga Dusun Sironjang, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah untuk pengabdian kepada masyarakat.  



Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi Desa Wisata Dan Pembuatan Pokdarwis

0



Campusnesia.co.id -  Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, (Jumat, 1/11/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peran Pokdarwis untuk Pengembangan Desa Wisata di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya mendukung pengembangan desa wisata dengan memberdayakan masyarakat lokal melalui pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Kegiatan ini diinisiasi oleh Harizky Aarfianto dan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai pentingnya Pokdarwis dalam mendukung pengembangan desa wisata lokal. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan organisasi remaja Irras (Ikatan Remaja Aktif Sironjang) yang akan menjadi pelopor dalam pembentukan Pokdarwis.

Kegiatan dimulai pada pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh perwakilan warga Dusun Sironjang serta organisasi remaja Irras (Ikatan Remaja Aktif Sironjang), yang akan menjadi pelopor dalam pembentukan Pokdarwis. Sosialisasi ini dipandu langsung oleh Harizky Aarfianto sebagai penyelenggara dengan bimbingan dari Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU. 


Dalam sosialisasi ini, disampaikan materi mengenai pentingnya Pokdarwis dalam pengembangan desa wisata serta langkah-langkah pembentukan kelembagaan yang efektif. Pokdarwis diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengelola dan mempromosikan daya tarik wisata lokal, termasuk kesenian tradisional kuda lumping yang menjadi ciri khas Dusun Sironjang. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan semakin memahami potensi desa wisata dan pentingnya partisipasi mereka dalam menjaga dan mengembangkan potensi lokal. 

Acara diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana warga dan anggota Irras aktif dan termotivasi dalam pembentukan pokdarwis. Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan di Dusun Sironjang. Kegiatan ini berakhir pada pukul 21.30 WIB, dan berlangsung lancar serta mendapat respons positif dari seluruh peserta.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKNT Universitas Diponegoro Bantu Konsepkan Eduwisata Melon Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen

0

Gambar 1. Kegiatan Presentasi Eduwisata Melon di Desa Sukorejo (29/10/2024)

Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro telah menjalin kerja sama yang erat dengan Desa Sukorejo, Sragen, dalam rangka mengembangkan Program Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk mendukung kesuksesan rangkaian kegiatan Desa Binaan Undip (IDBU) tahun 2024. Kerja sama ini ditujukan untuk memaksimalkan potensi desa melalui berbagai program pemberdayaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu kegiatan unggulan dalam program ini adalah pelaksanaan KKN-Tematik Zero Waste Farming System. Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terlibat dalam kegiatan KKN-Tematik ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan desa, khususnya dalam menginisiasi kegiatan yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan.

Pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, mahasiswa KKN-Tematik Zero Waste Farming System bersama dengan masyarakat dan perangkat desa mengadakan presentasi akhir untuk memaparkan hasil pembuatan siteplan kawasan eduwisata melon di Desa Sukorejo. Pembuatan siteplan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik pembangunan kawasan eduwisata, tetapi juga memaparkan konsep pengelolaan yang direkomendasikan oleh mahasiswa untuk memastikan bahwa perencanaan yang dibuat dapat bersifat berkelanjutan. Konsep yang diajukan bertujuan untuk memberikan arah pengelolaan yang tepat agar kawasan eduwisata melon ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Salah satu mahasiswa yang berperan dalam penyusunan konsep pengelolaan kawasan ini adalah Diyaz Layyina Rusyda, Layyina menjelaskan bahwa konsep pengelolaan yang diusulkan didasarkan pada pentingnya penerapan pendekatan kemitraan komunitas publik atau public community partnership. Menurutnya, pendekatan ini sangat krusial untuk memastikan bahwa masyarakat terlibat secara aktif dalam pengelolaan kawasan eduwisata melon, sehingga mereka memiliki rasa kepemilikan terhadap destinasi wisata yang dikembangkan. Dalam presentasinya, Layyina menyampaikan bahwa, "Destinasi wisata yang diinisiasi oleh BUMDes atau Pokdarwis rentan untuk berhenti beroperasi karena pengelolaannya yang tidak melibatkan masyarakat. Rasa kepemilikan masyarakat terhadap daya tarik wisata diperlukan untuk menjaga kualitas wisata, terlebih jika anggaran yang dikeluarkan cukup besar, jangan sampai output yang telah diberikan tidak mendapatkan input yang diharapkan." Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, kawasan ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga sumber penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Gambar 2. Konsep Pengelolaan dan RAB Eduwisata Melon Desa Sukorejo

Selain menyusun konsep pengelolaan, mahasiswa KKN juga berperan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) untuk pembangunan kawasan eduwisata melon seluas 7 hektar ini. Penyusunan RAB dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa pembangunan kawasan tersebut dapat berjalan secara efisien dan berkelanjutan. Kawasan eduwisata ini direncanakan untuk dapat dibangun dalam jangka waktu 20 tahun, pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas tertentu. Langkah ini diambil agar pembangunan dapat disesuaikan dengan ketersediaan anggaran serta potensi pengembangan kawasan secara optimal.

Pada lima tahun pertama, beberapa prioritas pembangunan yang direkomendasikan oleh mahasiswa adalah pembangunan infrastruktur jalan yang memadai serta pengembangan kawasan eduwisata melon. Pemilihan ini didasarkan pada analisis bahwa pembangunan jalan dan kawasan eduwisata melon akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan pada tahap awal, mengingat kawasan ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Dengan adanya profit dari tahap awal, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah terlibat dalam pengembangan kawasan ini 

Lurah Desa Sukorejo, Bapak Sukrisno S.Pd.SD., SH. Menyatakan bahwa pembuatan eduwisata ini menjadi pelengkap dari daya tarik wisata di Desa Sukorejo. “Paling tidak apabila sudah ada RAB dan rancangannya maka kami punya gambaran dasar apa saja yang harus dipersiapkan, dan kalau mau dipresentasikan ke pihak investor juga lebih baik jika sudah ada rancangan anggarannya”, ungkapnya. Diharapkan bahwa dengan konsep pengelolaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, kawasan eduwisata melon di Desa Sukorejo akan menjadi destinasi yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, serta menjadi contoh sukses dari penerapan sistem pertanian dan pengelolaan wisata yang ramah lingkungan.




Editor:
Achmad Munandar

Peta Tata Guna Lahan Desa Tengeng Wetan sebagai Media Informasi Penggunaan Lahan untuk Warga Desa

0



Campusnesia.co.idPerubahan penggunaan lahan pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan pembangunan, kenyataan bahwa penggunaan peta tata guna lahan sangat erat kaitannya dengan berbagai keperluan termasuk diantaranya pengelolaan daerah aliran sungai, teknis kehutanan, konservasi tanah dan air, jaringan jalan, reklamasi lahan-lahan terdegradasi, lahan pemukiman, serta masih banyak lagi kegiatan yang sangat memerlukan informasi lahan (Mangiri 2018).

Dalam upaya mendukung perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik, mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro telah berhasil menyusun peta tata guna lahan untuk wilayah Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam perencanaan tata ruang wilayah dengan memanfaatkan pengetahuan geologi dan teknologi pemetaan. Dengan adanya Peta Penggunaan Lahan Desa Tengeng Wetan diharapkan masyarakat Desa Tengeng Wetan mengetahui penggunaan lahan apa saja yang ada disetiap dusunnya dan mengetahui potensi tempat lahan yang akan digunakan oleh masyarakat disetiap dusun dengan kondisi sumberdaya alam/ buatan yang akan dibuat keberlanjutan sesuai lokasi yang akan digunakan sebagai objek pembangunan di Desa Tengeng Wetan tersebut.

 

Proses pembuatan peta tata guna lahan diawali dengan survey penggunaan lahan dan batas-batas lahan di Desa Tengeng Wetan. Data ini mencakup informasi mengenai jenis penggunaan lahan seperti pertanian, pemukiman, dan fasilitas umum seperti sekolah dasar, Tk, lapangan, serta fitur geografis seperti sungai dan jalan menggunakan software ARCGIS 10.3.1. Setelah itu dilakukan proses editing layout peta untuk membuat dan mengedit elemen-elemen dalam peta seperti judul peta, legenda, arah mata angin, skala, garis lintang dan garis bujur. Peta tata guna lahan dicetak dengan ukuran kertas HVS 42 x 59,4 cm.

Hasil Peta yang telah dibuat memuat berbagai informasi yaitu: penggunaan lahan seperti pertanian, pemukiman, dan fasilitas umum seperti sekolah dasar, Tk, lapangan, serta fitur geografis seperti sungai dan jalan. Penyerahan Peta dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2024 yang bertempat di Balai Desa Tengeng Wetan yang diwakilkan dengan Pak Haryatno selaku Sekretaris Desa Tengeng Wetan,. “Saya Ucapkan Terimakasih banyak atas mas mba Perangkat Desa serta teman-teman KKN Undip yang telah membantu Pembuatan Peta ini.”



Penulis : 
‘Afiifah Nur Kamiliya
 
Dosen Pembimbing
Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si

Lokasi : 
Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan
Kabupaten Pekalongan.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Wujudkan Infografis Kependudukan Desa Gilirejo yang Menarik dan Informatif

0




Campusnesia.co.id - Sragen (09/08) - Mahasiswa Tim II KKN UNDIP menemukan bahwa di kantor Desa Gilirejo belum terdapat informasi mengenai kependudukan yang dapat ditampilkan kepada warga dan pengunjung desa. Setelah melakukan wawancara dengan perangkat desa, terungkap bahwa data kependudukan sebenarnya sudah ada, namun data tersebut belum pernah disajikan secara visual di kantor desa. Menyadari pentingnya informasi ini bagi transparansi dan perencanaan pembangunan desa, mahasiswa KKN mengusulkan sebuah program untuk membuat infografis kependudukan yang menarik berdasarkan data yang telah tersedia di desa tersebut. Dalam merealisasikan program ini, mahasiswa KKN berkoordinasi dengan bagian IT atau tata usaha di perangkat desa untuk memperoleh akses dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, sehingga infografis yang dihasilkan nantinya dapat mencerminkan kondisi demografis desa di Desa Gilirejo.

Infografis merupakan bentuk visualisasi data yang menggabungkan elemen grafis dengan informasi penting untuk menyampaikan pesan secara efektif dan mudah dipahami yang dikemas dengan semenarik mungkin. Dalam infografis kependudukan ini, mahasiswa KKN memasukkan beberapa informasi penting yang mencakup geografi desa, rasio jenis kelamin, distribusi agama, mata pencaharian utama, tingkat kepadatan penduduk, dan komoditas pertanian yang menjadi andalan desa. 

Penyerahan poster infografis kependudukan Desa Gilirejo kepada pemerintah desa dilaksanakan pada Jum’at, 9 Agustus 2024, di Balai Desa Gilirejo. Diharapkan, dengan adanya infografis ini, masyarakat Desa Gilirejo dapat dengan mudah mengakses dan memahami data kependudukan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka akan kondisi demografis desa, serta mendorong partisipasi aktif dalam perencanaan dan pembangunan desa di masa depan. Selain itu, infografis ini juga diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna bagi perangkat desa dalam mengambil keputusan yang berbasis data untuk kesejahteraan bersama.



Penulis : 
Hanum Wifani Khasanah 
(Matematika - FSM)

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Mochammad Rizki Fitrianto, S.AP., M.AP

Editor:
Achmad Munandar

Maksimalkan Potensi Bisnis! Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Beralih ke WhatsApp Business

0



Campusnesia.co.id - Dalam era digital yang semakin berkembang, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berupaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Salah satu strategi yang kini banyak digunakan oleh pelaku UMKM adalah pengoptimalan WhatsApp Business sebagai alat komunikasi dan pemasaran. Aplikasi ini tidak hanya menjadi platform untuk berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memperluas jangkauan pasar.

Beberapa UMKM di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar masih menghadapi tantangan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan usaha kecil mereka. Salah satu UMKM yang belum memanfaatkan platform digital secara optimal adalah usaha cilok yang cukup dikenal di desa tersebut. Menyadari potensi besar dari penggunaan teknologi untuk mengembangkan bisnis, seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro berinisiatif untuk memberikan edukasi dan membantu pemilik usaha cilok dan minuman dalam membuat dan mengoptimalkan akun WhatsApp Business.

Mahasiswa KKN memulai inisiatif ini dengan mengadakan dialog langsung dengan pemilik UMKM cilok dan minuman untuk memahami tantangan yang dihadapi dalam operasional usaha. Selama diskusi, mahasiswa menjelaskan pentingnya memanfaatkan WhatsApp Business sebagai alat untuk memperluas jangkauan pelanggan dan meningkatkan profesionalisme dalam berinteraksi dengan konsumen. Edukasi ini menekankan manfaat yang bisa diperoleh, seperti kemudahan dalam menampilkan katalog produk, mengatur komunikasi dengan pelanggan, dan menggunakan fitur otomatis untuk meningkatkan efisiensi.


Setelah memberikan pemahaman yang jelas tentang pentingnya WhatsApp Business, mahasiswa KKN membantu pemilik usaha cilok dan minuman dalam proses pembuatan akun. Langkah demi langkah, pemilik usaha diajarkan bagaimana mengatur profil bisnis dengan informasi yang lengkap, menambahkan katalog produk yang menarik, dan memanfaatkan fitur-fitur seperti pesan otomatis untuk mempermudah transaksi. Mahasiswa juga memastikan bahwa pemilik usaha memahami cara menggunakan fitur-fitur tambahan seperti label pelanggan untuk mengorganisir kontak, serta memanfaatkan status WhatsApp sebagai media promosi.

WhatsApp Business menawarkan berbagai fitur yang sangat mendukung kebutuhan UMKM, seperti profil bisnis yang memungkinkan pelanggan untuk melihat informasi lengkap mengenai usaha, mulai dari alamat, deskripsi bisnis, hingga katalog produk. Dengan fitur ini, pelaku usaha dapat lebih mudah memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada calon pelanggan. Selain itu, fitur pesan otomatis dan balasan cepat membantu UMKM dalam menjaga komunikasi yang responsif dengan pelanggan, bahkan di luar jam operasional.

Respons dari pemilik UMKM cilok dan minuman sangat positif. Dengan bimbingan yang diberikan, ia merasa lebih siap dan percaya diri untuk memanfaatkan WhatsApp Business dalam mengembangkan usahanya. Mahasiswa KKN juga memberikan beberapa saran praktis terkait strategi pemasaran, seperti bagaimana menjaga hubungan baik dengan pelanggan melalui pesan personal dan konsisten, serta cara memanfaatkan momen-momen tertentu untuk promosi melalui fitur status.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM cilok dan minuman di Desa Karangmojo, dan menjadi model bagi pelaku usaha lainnya di desa tersebut. Penggunaan teknologi digital seperti WhatsApp Business dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usaha, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat desa secara keseluruhan.




Penulis: 
Aisyah Latifa 
(Fakultas Ekonomika dan Bisnis/12010121140260)

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Beri Edukasi Menabung dan Ajak Siswa SD Buat Celengan Kreatif

0



Campusnesia.co.id - Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini dan kepedulian terhadap lingkungan semakin mendesak, diperlukan langkah-langkah konkret untuk membentuk kebiasaan baik pada generasi muda. Di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, Aisyah Latifa, melihat peluang untuk memberikan kontribusi positif melalui program edukasi menabung dan pembuatan celengan dari limbah botol plastik. Program ini dirancang untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung, sekaligus mengajak mereka peduli terhadap lingkungan dengan cara yang kreatif.

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan di SDN 01 Karangmojo, khususnya di kelas 4B. Aisyah memulai dengan memberikan pemaparan mengenai pentingnya menabung. Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa menabung bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga tentang belajar mengelola keuangan secara bijak, merencanakan masa depan, dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif, sehingga siswa-siswi dapat dengan mudah memahami dan tertarik untuk mulai menabung.

Setelah materi mengenai menabung disampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan celengan dari limbah botol plastik. Aisyah memilih tema ini untuk mengajarkan dua nilai penting sekaligus: pengelolaan keuangan dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan menggunakan botol plastik bekas, siswa-siswi diajak untuk berkreasi membuat celengan mereka sendiri. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan motorik dan kreativitas anak-anak, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya mendaur ulang limbah plastik.

Selama kegiatan berlangsung, antusiasme siswa-siswi sangat tinggi. Mereka dengan penuh semangat mengikuti setiap langkah yang diajarkan, mulai dari menghias botol hingga merakitnya menjadi celengan yang kokoh. Aisyah juga aktif mendampingi setiap siswa, memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan celengan dengan baik. Melihat hasil karya mereka sendiri, siswa-siswi tampak bangga dan senang, yang semakin memperkuat motivasi mereka untuk mulai menabung.


Sebagai penutup, celengan-celengan yang telah selesai dibuat dibagikan kepada siswa-siswi sebagai hadiah. Aisyah berharap, dengan adanya celengan ini, anak-anak akan lebih termotivasi untuk menabung di rumah. Program ini juga diharapkan dapat menjadi titik awal bagi para siswa untuk mulai berpikir tentang pentingnya pengelolaan keuangan, serta menjadi lebih peduli terhadap lingkungan melalui kebiasaan mendaur ulang.

Inisiatif yang dilakukan oleh Aisyah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi siswa-siswi SDN 01 Karangmojo. Selain menanamkan kebiasaan menabung sejak dini, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah plastik. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan pendidikan keuangan dan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran mereka.




Penulis: 
Aisyah Latifa 
(Fakultas Ekonomika dan Bisnis/12010121140260)


Editor:
Achmad Munandar

Pelatihan Pembuatan Ecoprint KKN TIM II UNDIP Bersama Ibu-Ibu Dusun Magersari

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM  II Universitas Diponegoro berhasil mengadakan pelatihan Ecoprint untuk ibu-ibu di Dusun Magersari, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (23/7/2024) lalu, bertempat di kediaman ibu kepala dusun. Mahasiswa memberikan pelatihan tentang teknik ecoprint menggunakan metode pound.

Ecoprint adalah teknik mencetak motif dari alam ke media yang juga berasal dari alam. Teknik pound adalah salah satu cara yang mudah dan praktis untuk diaplikasikan. Mahasiswa KKN TIM II Undip bersama dengan 40 ibu-ibu berkumpul dan memulai acara dengan sambutan dari ibu kepala dusun, diikuti dengan penyampaian materi tentang ecoprint.
 

Materi ecoprint disampaikan oleh Wanoja Aghisna, mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Diponegoro. Tujuannya adalah untuk mengenalkan teknik ecoprint serta memberikan edukasi lebih mendalam tentang metode pound. Ibu-ibu di Dusun Magersari sangat antusias, karena banyak yang belum mengenai teknik pembuatan ecoprint.

Setelah pemaparan materi singkat, mahasiswa KKN TIM II Undip bersama ibu-ibu dusun memulai praktik pembuatan ecoprint. Proses ini dilakukan pada media pouch berbahan kanvas yang disediakan oleh mahasiswa KKN, serta dilengkapi dengan alat dan bahan lain yang diperlukan.

Diharapkan pelatihan ini dapat mendorong kreativitas ibu-ibu Dusun Magersari dalam memanfaatkan bahan-bahan alam untuk menciptakan produk yang unik dan kreatif, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.




Penulis: 
Wanoja Aghisna

Editor:
Achmad Munandar

Kreativitas Lokal, Citra Global: Peningkatan kesadaran akan pentingnya Merek bagi UMKM oleh Mahasiswa Tim 2 KKN Undip

0



Campusnesia.co.id -  Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya Merek untuk UMKM di Desa Ngargosari, Kec. Sumberlawang, Kab. Sragen, Tim 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan pendaftaran merek kepada UMKM setempat. 

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Dengan diundangkannya regulasi tersebut, pemerintah telah memfasilitasi perlindungan hukum bagi para pengusaha ataupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya dengan melalui pengembangan branding dengan mendaftarkan merek.

Berdasarkan diskusi dengan Bapak Sri Yono selaku Kepala Desa Ngargosari, UMKM di Desa Ngargosari, khususnya di daerah Boyolayar, sudah terbilang cukup maju dengan ciri khasnya berupa keripik ikan petek. Hal tersebut didasarkan dengan tercapainya penjualan keripik ikan petek ke mancanegara seperti Hongkong oleh salah satu UMKM di daerah Boyolayar. 

Akan tetapi, menurut keterangan Mba Arum sebagai salah satu penggiat usaha keripik ikan petek, UMKM di Desa Ngargosari belum sadar akan pentingnya pengembangan brand dalam kegiatan berusaha. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat tingkat penjualan keripik ikan petek oleh UMKM Desa Ngargosari sudah cukup tinggi dan telah mencapai mancanegara. Para penggiat UMKM Desa Ngargosari juga belum terpikirkan untuk mendaftarkan merek usaha mereka kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual demi mendapat perlindungan hukum secara langsung dari pemerintah.

Terkait dengan hal tersebut, salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2023/2024 yang memiliki latar belakang program studi Ilmu Hukum melakukan sosialisasi terkait pentingnya pendaftaran merek demi memajukan UMKM berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Sosialisasi tersebut meliputi tentang pengertian merek menurut hukum di Indonesia, pengenalan peran penting merek dalam berusaha, kategori merek yang tidak bisa didaftarkan, dan cara pendaftaran merek secara online melalui website DJKI.

Sosialisasi tersebut disambut positif oleh warga Desa Ngargosari dilihat dari ramainya peserta yang datang. Selain itu, para peserta sosialisasi juga cukup aktif dalam bertanya tentang pentingnya merek dan brand ini. 

Dengan pengenalan merek dan brand ini diharapkan para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya sekaligus mendapat perlindungan hukum terkait dengan merek dari usaha mereka. Dengan berkembangnya UMKM di Desa Ngargosari, sangat besar kemungkinannya perekonomian Desa Ngargosari dapat meningkat, bahkan juga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Sragen.




Editor:
Achmad Munandar

Strategi Pemetaan Tata Guna Lahan dan Mengungkap Batas Desa Menuju Pengelolaan dan Pembangunan yang Berkelanjutan

0
Gambar 1. Foto Bersama Perangkat Desa 


Campusnesia.co.idKondisi Desa Blacanan termasuk kelompok daerah  pesisir yang cukup luas, desa ini dimanfaatkan dengan berbagai tata guna lahan, namun masih belum ada sebaran terkait data penggunaan tata guna lahan dan luasan batas desanya, maka untuk melengkapi administrasi Vanessa mahasiswi KKN TIM II UNDIP merasa sangat terpanggil untuk memanfaatkan keilmuan geologinya dengan membuat Peta Tata Guna Lahan dan Batas Desa Blacanan. 

Pengelolaan dan pembangunan yang berkelanjutan memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai tata guna lahan dan batas desa. Pemetaan tata guna lahan dan pengungkapan batas desa adalah langkah krusial dalam mencapai pengelolaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan memahami penggunaan lahan dan batas administratif, dapat merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara efektif, mengelola sumber daya dengan bijaksana, serta menghindari konflik dan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. 
 
“Melihat kelengkapan administrasi dari Desa Blacanan yang sangat memprihatinkan, saya sangat tertarik untuk membuat Peta  Tata  Guna Lahan dan Peta Batas Desa Blacanan sebagai salah satu solusi pengembangan berjelanjutan untuk Desa Blacanan”, ungkap Vanessa dengan semangat. 


Gambar 2. Foto Bersama Perangkat Desa 

Peta ini dibuat dengan melakukan pemetaan, processing, analisis menggunakan software serta evaluasi data. Vanessa juga menyajikan peta dalam bentuk digital dan hardfile dalam bentuk Banner yang diserahkan kepada perangkat desa untuk melengkapi administrasi pada web Desa Blacanan dan Balai Desa Blacanan. 

Setelah peta selesai dibuat, Vanessa melakukan pemaparan terkait hasil peta tersebut dan juga memberikan edukasi terkait bagaimana keadaan dari penggunaan tata guna lahan dan  bagaimana kondisi geografis terkait batas wilayah dari Desa Blacanan berdasarkan analisis keilmuan yang dibutuhkan. Sekretaris Desa Blacanan menyambut baik kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Vanessa dan menerima hasil peta yang sudah dibuat “ Berdasarkan edukasi yang sudah dipaparkan dan penjelasan terkait hasil analisis peta, kami menjadi lebih tahu terkait bagaimana pengelolaan dari tata guna lahan dan seberapa luas batasan wilayah dari Desa Blacanan. Peta ini juga membantu kami dalam mengambil langkah-langkah dalam pengembangan berkelanjutan untuk mengatur tata guna lahan Desa Blacanan” ujarnya. 

Kegiatan edukasi dan pembuatan peta yang dilakukan Vanessa menjadi salah satu bukti nyata dari keilmuan yang didalami untuk membantu pengembangan Desa Blacanan. Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024 Desa Blacanan. 



#kknundiptim2 #p2kknundip #lppmundip #undip #teknikgeologi #peta

DPL :  
• Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph. D.
• Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si
• Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar