Tampilkan postingan dengan label Education. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Education. Tampilkan semua postingan

Mahasiswa KKN Undip Dukung Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural di Dusun Sironjang

0
 


Campusnesia.co.idPada bulan Oktober 2024, sebanyak sebelas mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bertajuk “Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural” di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Program ini berlangsung selama 35 hari yang berada di bawah bimbingan dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian, Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU. Para peserta berasal dari berbagai jurusan, di antaranya Perencanaan Wilayah dan Kota, Peternakan, Hukum, Sastra Inggris, Arsitektur, dan Manajemen.  

Selaras dengan tema yang diusung, para mahasiswa menjalankan berbagai program yang bertujuan untuk mendukung pengembangan Dusun Sironjang sebagai desa wisata. Kegiatan utama meliputi pembangunan kios tradisional untuk Pasar Krempyeng, penanaman tanaman khas di lokasi-lokasi ikonik, serta revitalisasi Taman Toga (Tanaman Obat Keluarga).  


Pembangunan Kios Pasar Krempyeng
Salah satu program unggulan KKN ini adalah pembangunan kios untuk mendukung aktivitas Pasar Krempyeng, sebuah pasar tradisional yang hanya diadakan pada hari Minggu Legi dan Minggu Kliwon sesuai penanggalan Jawa. Pasar ini merupakan gagasan paguyuban setempat yang memanfaatkan lahan kosong dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. 
 
Kios yang dibangun dirancang dengan mempertahankan nuansa tradisional, menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu untuk menciptakan kesan yang selaras dengan budaya lokal. Dengan adanya kios ini, diharapkan Pasar Krempyeng dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus menjaga kelestarian budaya tradisional Dusun Sironjang.  



Penghijauan di Lokasi Ikonik Dusun Sironjang
Program penghijauan dilaksanakan di beberapa lokasi ikonik, salah satunya adalah Sendang Curug Sari. Sendang ini dahulu merupakan sumber mata air penting bagi warga dengan air yang jernih dan lingkungan yang asri. Untuk mengembalikan keindahannya, mahasiswa menanam tanaman Ceplok Piring atau Kacapiring Wangi di sekitar sendang. Penanaman ini bertujuan mencegah erosi tanah sekaligus mempercantik kawasan.  

Selain itu, tanaman Ceplok Piring juga ditanam di sepanjang jalan menuju Dusun Sironjang sebagai bagian dari upaya mewujudkan desa hijau. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memberikan manfaat ekologis bagi lingkungan sekitar.  


Revitalisasi Taman Toga
Dusun Sironjang memiliki Taman Toga, hasil swadaya warga RT 01 dan RT 02, yang sebelumnya berisi tanaman obat, sayuran, dan buah-buahan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, seiring waktu, taman ini kurang terawat. Mahasiswa KKN mengambil langkah untuk merevitalisasi taman ini dengan membersihkan area dan menanam berbagai jenis tanaman seperti jahe, temulawak, teh Afrika, serta sayuran seperti selada, daun bawang, dan seledri.  

Revitalisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada warga, baik sebagai sumber bahan pangan maupun untuk keperluan kesehatan, sehingga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.  


Harapan dan Dampak Kegiatan
Melalui rangkaian program tersebut, mahasiswa KKN Undip berharap Dusun Sironjang dapat semakin dikenal sebagai desa wisata yang mengintegrasikan aspek agroekokultural dengan pelestarian budaya tradisional. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.  

Inisiatif ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi warga Dusun Sironjang, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah untuk pengabdian kepada masyarakat.  



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa IISMA Memperkenalkan Budaya Seni, Makanan, dan Permainan Terkenal Indonesia kepada Siswa-Siswi University of Western Australia

0


Campusnesia.co.id - Perth, Australia - IISMA atau Indonesian International Student Mobility Awards merupakan program beasiswa dari Kemendikbud yang membuka kesempatan pertukaran mahasiswa ke luar negeri selama satu semester. Penerima IISMA melaksanakan pertukaran selama lima bulan dengan rentang waktu yang disesuaikan dengan masing-masing kurikulum kampus.

Terdapat 30 negara dan 150 universitas yang dapat dipilih oleh peserta baik sarjana maupun vokasi. Penulis sendiri, Fiolina Salsabila Maharani, mahasiswa FIB UNDIP angkatan 2021, mendapatkan kesempatan untuk belajar di The University of Western Australia (UWA), Perth, Australia, selama lima bulan dimulai dari tanggal 12 Juli sampai 12 November 2024.

Diawali dengan penugasan wajib yang diberikan oleh IISMA sendiri, mahasiswa IISMA UWA menyelenggarakan Culturise: Savour, Stitch, and Stage di tanggal 20 September 2023, yaitu acara budaya besar yang berkolaborasi dan disponsori oleh Kantor Urusan Internasional dari host university, UWA GLO (University of Western Australia’s Global Learning Office). Mahasiswa diberi bantuan pendanaan sebagai pembantu penyelenggaraan acara.  Culturise bertujuan untuk menyebarluaskan budaya Indonesia dari tiga segi: makanan (Savour), seni (Stitch) dan permainan/pertunjukan (Stage). Dikarenakan masih ada budaya Indonesia yang kurang diketahui oleh masyarakat luar negeri, awardee IISMA UWA menginginkan untuk memberi warga luar negeri kesempatan untuk merasakan budaya nasional. Acara ini didatangi oleh 315 pendatang internasional; sekitar 200 lebih banyak dari ekspektasi awal. 

Acara dibagikan tiga seksi, Exhibition dalam bentuk mading untuk menampilkan jenis-jenis karya seni Indonesia disertai penjelasan tertulis dalam bahasa Inggris, kemudian seksi Games yang terdapat kumpulan permainan nasional yang dapat dimainkan oleh para peserta, dan seksi Food atau Buffet yang dibagikan kepada seluruh peserta. Makanan sendiri dibagi menjadi dua jenis: makanan berat (nasi kotak rendang dengan sayur singkong, ayam cabe ijo dengan sayur urap, dan kari tahu dengan sayur singkong) dan makanan ringan (tahu isi, dadar gulung, kue lumpur, perkedel jagung), serta minuman (Nutrisari, bandrek, dan bajigur). Makanan berat diputuskan untuk menjadi salah satu hadiah untuk pemenang permainan untuk memberi motivasi kepada pendatang. Selain makanan berat, terdapat souvenir berbentuk dompet dan kipas bermotif batik yang diberikan sebagai hadiah.

Acara diawali dengan sambutan hangat dari MC serta dari perwakilan siswa IISMA UWA dan dilanjutkan dengan sesi makan-makan camilan. Selagi makan, pendatang dihimbau untuk berpartisipasi dalam lomba permainan tradisional seperti lomba makan kerupuk, memasuki pensil ke dalam botol, dan membawa bola kelereng menggunakan sendok kayu. Bila mereka menang, pemenang akan mendapatkan nasi kotak lengkap sebagai hadiah. Sementara acara berlangsung, seksi Exhibition menyelenggarakan kuis kecil melalui website Kahoot tentang topik yang telah ditampilkan di mading, yaitu meliputi sejarah batik, makanan Indonesia, serta sejarah seni pertunjukan nasional. Kuis dilakukan hanya sekali setiap 30 menit, dan pemenang diberi hadiah gantungan figurin makanan-makanan tradisional. 

Di beberapa titik keberlangsungan acara, diselenggarakan dua kali tarian Maumere yang dilakukan bersama-sama. Saat ini, baik panitia yang bertugas maupun sub-acara diberhentikan sementara agar tarian tersebut dapat meramaikan dan menambah keseruan. Orang WNI maupun WNA bergabung dan melaksanakan tarian tersebut secara bersama. 


Salah satu pendatang, James Skelton, membagikan kesan dan pesannya terhadap acara Culturise: Savour, Stitch, and Stage: “"When I first arrived, I was amazed by the atmosphere that it had created. Everyone was laughing and dancing, and the IISMA students were so approachable - they took me through all of the different stalls and were able to answer all of the questions I had. I really enjoyed Culturise and would 100% go again. 10/10," Sangat diharapkan bahwa acara ini dapat meninggalkan kesan yang penuh arti serta kesan pertama yang bagus tentang Indonesia bagi pendatang internasional. Mahasiswa IISMA UWA bersyukur telah mendapat kesempatan untuk mengharumkan nama Indonesia ke warga Perth, Australia Barat.



Penulis:
Fiolina Salsabila Maharani

Editor:
Achmad Munandar

Doom Spending Didukung Perkembangan Financial Technology: Mungkinkah Ekonomi Keriting?

0



Campusnesia.co.id - Melepas stres dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melakukan hobi, mencoba hal-hal baru, berekreasi, berbelanja atau sekedar berjalan-jalan. Cara untuk melepas stres dengan berbelanja umum terjadi. Namun, kurangnya kontrol diri dapat mengakibatkan terjerumusnya seseorang ke perilaku yang berlebihan. Doom spending atau perilaku impulsif dalam pembelian sesuatu di masa ketidakpastian, tak memikirkan fungsi dan tujuan barang tersebut dibeli. Hal ini mengacu kepada perilaku seseorang yang rela menghabiskan hartanya untuk kemewahan. Bahkan, hanya sekadar untuk mengisi konten media sosialnya. Rasa cemas dan takut ketinggalan sesuatu (FOMO) merupakan pemicu perilaku ini. Berbelanja memang dapat membantu meredakan stres dan menjadikan diri bahagia, tetapi jika berlebihan justru dapat menimbulkan stres lainnya berupa masalah finansial. 

Media sosial memberikan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Mengapa demikian? Mudahnya penyebaran informasi dan peran sosok influencer dapat membuat pengguna media sosial cenderung mengikuti dan setuju akan hal yang beredar. Termasuk gaya hidup influencer kesukaannya. Hal ini tentu dapat memicu seseorang berbelanja lebih banyak untuk mengikuti gengsinya, terlebih ketika merasa cemas. Selanjutnya, kemudahan financial technology mendukung seseorang melakukan doom spending. Layanan pembayaran digital dan e-wallet membuat proses pembayaran menjadi lebih cepat dan nyaman. Dengan demikian, makin sulit seseorang untuk mengontrol diri dalam berbelanja. Terutama, apabila mereka benar-benar cemas dan terburu-buru untuk mengikuti tren media sosial.

Tren di media sosial terus menerus berganti dalam waktu singkat. Sebagai contoh, boneka labubu, fast-fashion, makanan viral, cokelat dubai, gawai, dan lain sebagainya. Melihat orang lain mengunggahnya, membuat pengguna lain menjadi ingin memiliki hal tersebut karena mereka takut kehilangan momen dan ketinggalan tren. Mereka cemas akan kemungkinan lonjakan harga atau supply yang menipis, padahal sebenarnya barang tersebut tidak diperlukan sama sekali. Terlebih apabila terkena influence dari tokoh publik. Perasaan takut tertinggal itu disebut fear of missing out (FOMO), tentunya kondisi ini merugikan apalagi jika FOMO ke hal-hal yang tidak bermanfaat. Selain menghabiskan waktu, tenaga dan harta pun dapat ikut terkuras. Selanjutnya, perilaku ini dapat merugikan diri.

Dalam konteks doom spending, FOMO mempengaruhi daya beli seseorang. Namun, apa yang terjadi jika seseorang ingin terus menerus mengikuti tren karena FOMO dan di sisi lain ia sedang kesulitan secara finansial? Akibat pengaruh dari perilaku FOMO, tidak menutup kemungkinan seseorang akan menggunakan sistem cicilan, bahkan mengambil pinjaman online. Di sini lah doom spending menimbulkan dampak yang mengerikan. Perkembangan financial technology yang tidak digunakan secara tepat menimbulkan efek domino bagi penggunanya. Pengambilan pinjaman online umumnya memiliki bunga yang dapat dikatakan tinggi. Ketika seseorang tidak mampu membayar pinjaman tepat waktu, bunga akan terus bertambah, alhasil total utang semakin membengkak. Tak jarang mereka juga mengalami tekanan mental akibat utang yang dimiliki. Apa yang terjadi setelahnya? Tekanan ini mengakibatkan siklus doom spending terus berulang tiada henti. Tekanan mental menjadikan pengidapnya mencari sesuatu untuk meredakan stres. Nah, yang terjadi doom spending akan kembali terulang dan tentunya pengeluaran membengkak. 

Financial technology (fintech) berkembang seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan Fintech, permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan dapat diminimalkan (Murdinar, H., Zidny, M., 2023). Perkembangan financial technology yang menawarkan kemudahan bagi manusia justru dapat menjerumuskan mereka pada jurang kehancuran ekonomi. Kini proses transaksi tidak hanya secara konvensional, tetapi berkembang ke digital. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital banking telah meningkat pada awal Januari 2024 dibanding tahun sebelumnya. Nominal transaksi uang elektronik (UE) meningkat 41,70% (year on year/yoy) menjadi Rp253,39 triliun. 

Salah satu sistem transaksi digital yaitu Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disebut QRIS. Bagaimana QRIS dapat mempengaruhi kuantitas seseorang melakukan doom spending? QRIS memberikan kemudahan dalam transaksi baik secara daring maupun luring, cukup dengan memindai barcode yang disediakan, memasukan PIN dan transaksi selesai. Tak terasa berapa transaksi yang dilakukan, nominal yang dikeluarkan dan sisa saldo yang ada. Sebenarnya, kita dapat mengontrol hal ini melalui riwayat transaksi pada aplikasi keuangan yang digunakan. Namun, kepraktisan dari QRIS menjadikan seseorang sulit untuk mengontrol diri. Banyak sekali penawaran berupa cashback atau diskon yang mengakibatkan pengeluaran lebih dari yang diperkiraan, kembali lagi ke doom spending, adanya penawaran dan kepraktisan ini menimbulkan perilaku impulsif dalam berbelanja. Penawaran yang mendorong seseorang membuat keputusan agar tidak kehilangan kesempatan dan akhirnya membeli produk tersebut tanpa pikir panjang.

Kurangnya kemampuan untuk berpikir jangka panjang mengakibatkan kerugian bagi individu. Dampak dari segi ekonomi yaitu ketidakstabilan keuangan seperti timbulnya utang yang sulit dicicil tagihannya sehingga bunganya semakin tinggi. Ketika belanja secara impulsif, tabungan untuk masa mendatang terabaikan. Rancangan keuangan pun menjadi tidak teratur. Lantas, apa yang dimiliki untuk masa depan?

Dampak dari sisi psikologis akan membuntuti. Kecemasan akibat pengeluaran yang membengkak menimbulkan stres. Selain itu, akan muncul rasa bersalah setelah menyadari bahwa mereka telah melakukan transaksi yang tidak diperlukan. Merasa boros dan salah dalam mengambil keputusan. Perasaan bersalah yang terus menerus menjadikan individu semakin stres dan mengganggu kesehatan mental. 

Penggunaan sosial media serta pemanfaatan dari fintech perlu adanya kontrol dari individu. Perkembangan fintech sebenarnya sangat memudahkan manusia dalam bertransaksi. Inovasi yang ada dapat menghemat waktu, mengefisienkan pekerjaan dan memudahkan transaksi di berbagai tempat. Adanya adopsi solusi fintech yang lebih baik dan perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab, diharapkan ekonomi menjadi lebih baik. Pengeluaran yang terencana dan terukur untuk mengurangi risiko krisis ekonomi akibat pengeluaran yang tidak terkendali. Doom spending diharapkan dapat berkurang dengan perencanaan keuangan dan tanggung jawab pribadi akan perekonomian masing-masing. 



Penulis:
Sanny Tazkiyah Fastabiqul Husna
Lahir di Boyolali, 09 Maret 2007. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret pada Program Studi Informatika. 
Instagram: @tazkiyahfh

Daftar 9 Aplikasi untuk Belajar Bahasa Jepang dan Huruf Kanji

0


Campusnesia.co.id - Di era globalisasi ini menguasai lebih dari dua bahasa adalah hal yang wajib, pertama tentu saja bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang akan memudahkan kita berkomunikasi di daerah mana saja di Indonesia. Kedua yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang akan memudahkan kita berkomunikasi dengan warga negara mana saja.

Berikutnya penting untuk menguasai satu lagi bahasa negara lain, misalnya Jepang. Sebagaimana kita tahu dalam banyak aspek negara jepang lebih unggul dari negara kita, misalnya teknologi, industri, hiburan, transportasi dan pendidikan.

Saat ini jepang jadi salah satu tujuan paling poluler untuk wisata, belajar dan bekerja karena upahnya jauh lebih tinggi ketimbang di tanah air. Bahkan untuk pekerjaan merawat tanaman di kebun, negara Jepang memberikan upah yang besar bagi pekerjanya, maka tak heran banyak warga Indonesia yang ingin bekerja di sana bahkan hanya dengan berbekal pendidikan SMA, SMK dan sederajat.

Tapi sebelum memutuskan untuk bekerja di Jepang, salah satu hal yang sobat wajib pelajari dan siapkan adalah kemampuan berbahasa Jepang. Solusinya bisa belajar lewat LPK atau Lembaga Pelatihan Kerja atau bisa juga mandiri dengan menggunakan beragam aplikasi yang kini sudah tersedia dan bisa diinstall di handphone masing-masing.

Apa saja? ini dia daftarnya:


1. Anki
Anki is a free and open-source flashcard program. It uses techniques from cognitive science such as active recall testing and spaced repetition to aid the user in memorization. The name comes from the Japanese word for "memorization".


2. Imiwa?
is an online, multilingual Japanese dictionary which offers an intuitive search function with 170,000+ Japanese entries and the corresponding.


3. Italki
italki is an online language learning platform which connects language learners and teachers through video chat. The site allows students to find online teachers for 1-on-1 tutoring, and teachers to earn money as freelance tutors. italki is headquartered in Hong Kong, China.


4. JapanesePod101 
JapanesePod101  offers over 10,000 hours of videos and podcast lessons to teach you to speak Japanese. You will find grammar lessons, cultural lessons.


5. Memrise
Memrise is a British language platform that uses spaced repetition of flashcards to increase the rate of learning. It is based in London, UK. Memrise offers user-generated content on a wide range of other subjects.


6. LingoDeer 
LingoDeer will have you speaking Japanese and raising your fluency level from day one. It follows a fun building-block approach that feels more like a game.


7. Human Japanese
Human Japanese was created by a small dedicated team, and it shows. The app is extremely thorough, with explanations for just about everything every step.


8. Obenkyo
Obenkyo is the app to completely master Japanese characters and basic vocabulary. With drawing recognition and flashcards, you can repeatedly.


9. Duolingo
An all-round app for learning the basics of foreign languages, Duolingo has become hugely popular in the past few years. Learners of Japanese.




Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Daftar 9 Aplikasi untuk Belajar Bahasa Jepang dan Huruf Kanji, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

FAI Unisvet Bekali Mahasiswa dengan Pelatihan Leadership dan Keorganisasian

0



Campusnesia.co.idFakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ivet (Unisvet) Semarang mengadakan Workshop bertema Leadership dan Wawasan Berorganisasi pada Sabtu, 09 November 2024 yang bertempat di Bukit Alam Bandungan Kab. Semarang.

Pada acara ini dihadiri oleh Siti Maemunah M.S.I Dekan FAI, Raditya Ahmad Rifandi, S.Kel., M.Ling Ketua Unit Prestasi dan Ormawa Universitas Ivet, para Dosen FAI dan mahasiswa  Prodi Pendidikan Agama Islam serta mahasiswa Prodi Pendidikan Guru  Madrasah Ibtidaiyah di di lingkungan FAI.

Dewi Julia selaku panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan tenteng organisasi mahasiswa di Fakultas Agama Islam.

Pada saat memberikan sambutan, Siti Maemunah berpesan agar mahasiswa tidak hanya aktif dalam kegiatan akademik tetapi juga aktif dalam kegiatan non akademik dan kemahasiswaan di kampus.

"Mahasiswa adalah jenjang siswa yang tertinggi. Maka harus memiliki bekal skil yg mumpuni utk siap terjun ke masyarakat, jadi ketika diminta untuk memimpin diskusi, menjadi MC dan tugas lainnya sebagainya harus siap. Manfaatkan kegiatan ini dengan baik dan gali potensi kalian sebaik-baiknya." Tambah Dekan FAI.

Raditya Ahmad Rifandi Dosen Prodi Ilmu Lingkungan menyampaikan agar mahasiswa memiliki motivasi dan mengikuti berbagai perlombaan dan aktif di kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa.

Selian itu, beliau juga menginformasikan kampus siap memfasilitasi pendampingan dan pelatihan sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa.

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pemaparan materi Organisasi dan Kepemimpinan, Teknik Publik Speaking, dan Peran Mahasiswa dalam pengembangan mahasiswa.[Adm/akls]

Rekomendasi 5 Aplikasi Terbaik Untuk Belajar Bahasa Korea dan Huruf Hangul Bagi Pemula

0



Campusnesia.co.id – Budaya Korea saat ini sangat mendominasi segala bidang di Indonesia dari mulai industri musik, drama Korea, kecantikan, makanan, hingga gaya berpakaian.

Bagi para penggemar drama, mempelajari Bahasa Korea adalah suatu hal yang harus dilakukan agar bisa memahami alur cerita yang ditampilkan.

Untuk kamu para pemula yang ingin belajar Bahasa Korea hingga fasih seperti native speaker, 5 aplikasi berikut akan sangat membantu.

Berikut adalah rekomendasi 5 aplikasi terbaik untuk belajar Bahasa Korea hingga fasih yang kami kutip dari fluentu.com sangat cocok untuk pemula.


1. Duolingo
Duolingo merupakan platform online untuk belajar Bahasa terbesar dengan lebih dari 30 bahasa termasuk Bahasa Korea.

Aplikasi ini sangat cocok bagi pemula karena tampilannya yang tidak membosankan, layaknya bermain game, dan penuh dengan gambar-gambar menarik.

Cara kerja aplikasi Duolingo yang seperti game inilah yang terus memacu kita untuk meningkatkan kemampuan belajar Bahasa kita.

Belajar Bahasa Korea bagi pemula menjadi sangat mudah karena proses pembelajarannya runtut dari mulai pengenalan alfabet Korea, vocabulary, hingga struktur kalimat.

Pembelajaran di Duolingo didasarkan pada cara mengajarkan Bahasa kepada anak-anak dengan menampilkan informasi yang berulang ulang agar kita mampu mengingat dengan baik.

Hanya dengan waktu minimal 5 menit sehari, kita sudah bisa meningkatkan kemampuan berbahasa korea dengan Duolingo. 

Hal ini sangat cocok bagi pemula yang tidak punya banyak waktu untuk belajar Bahasa di kelas. Selain itu, belajar Bahasa Korea menjadi lebih menyenangkan karena dapat dilakukan bersamaan dengan aktivitas yang lain.



2. TenguGo Hangul
Aplikasi TenguGo Hangul adalah aplikasi yang cocok bagi pemula, terutama untuk yang ingin belajar dasar-dasar huruf Hangul.

TenguGo Hangul menjelaskan dengan detail bagaimana sejarah huruf Hangul diciptakan, sehingga membuat pengguna menjadi terbiasa dengan dasar dasar karakter hurufnya.

Aplikasi TenguGo Hangul menyediakan materi, kuis, dan flashcard yang berisikan huruf-huruf hangul yang akan dipelajari. 

Materi yang diajarkan sangat lengkap dari mulai huruf vokal, konsonan, dan cara pengucapannya.



3. Naver Dictionary
Naver Dictionary merupakan aplikasi kamus Bahasa Korea yang dilengkapi dengan audio pengucapan dan contoh kalimat.

Naver Dictionary merupakan bagian dari mesin pencari yang popular di Korea yaitu Naver. Naver telang mengembangkan mesin pencari dengan Bahasa Korea yang akurat dan komprehensif.

Aplikasi ini tersedia dalam 33 bahasa termasuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan pengguna dalam mulai belajar.

Naver Dictionary menyediakan berbagai macam contoh kalimat, kata popular Korea, dan struktur tata Bahasa yang benar.

Selain itu, Naver Dictionary juga dapat difungsikan sebagai alat yang mampu menerjemahkan kalimat sulit dengan cepat.



4. LingoDeer
LingoDeer merupakan aplikasi belajar Bahasa Korea yang sangat cocok untuk pemula. Aplikasi ini menyediakan dasar dasar kosakata, tata Bahasa, dan dialog dalam Bahasa Korea.

Aplikasi ini melatih penggunanya langkah demi langkah, sehingga para pemula dapat mengikuti pembelajaran dengan mudah.

LingoDeer menampilkan flashcard, cerita, dan kata dalam Bahasa Korea dengan tampilan yang membuat penggunanya tidak cepat bosan.



5. HelloTalk
Aplikasi HelloTalk merupakan aplikasi alih Bahasa yang dilengkapi dengan fitur unik yaitu dapat terhubung langsung dengan native speaker yang dapat membantu Latihan pengucapan dan koreksi tata Bahasa.

HelloTalk tidak hanya digunakan untuk belajar Bahasa Korea, tapi juga digunakan untuk belajar lebih dari 100 bahasa di dunia.

Aplikasi HelloTalk ini gratis dan dikembangkan oleh sukarelawan. Pengguna dapat mengirimkan video mereka saat berlatih Bahasa, lalu mendapat umpan balik dari native speaker.

Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang 5 Aplikasi Terbaik Untuk Belajar Bahasa Korea Bagi Pemula. Semoga bermanfaat, sampai jumpa.



Penulis


Sumber: https://www.fluentu.com

===
Baca juga:

Pegiat Griya Peradaban Khoirul Adib Raih Penghargaan Wisudawan Terbaik

0



Campusnesia.co.id - Semarang (07/11) - Pegiat Griya Peradaban Khoirul Adib menerima penghargaan “wisudawan terbaik” di acara wisuda ke-94 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Program Studi Teknologi Informasi 2024.

Penghargaan ini diberikan atas usahanya dalam menyelesaikan studi dengan waktu tiga koma tiga tahun dengan IPK 3,97 dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Framework Chatbot Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qorib Menggunakan LLM Gemini Untuk Meningkatkan Relevansi Jawaban” dalam kurun waktu dua bulan.

Meskipun dari keluarga sederhana, namun tidak menyurutkan semangat Adib untuk meraih pendidikan tinggi. Keadaan kedua orangtuanya dijadikan inspirasi dan motivasi dalam meraih mimpinya. Adib berasal dari Dusun Kedungkebo, Desa Rayung, Tuban, Jawa Timur.

“Tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk di capai. Setiap perjuangan akan membuahkan hasil jika di lakukan dengan sepenuh hati. Jangan pernah berhenti bermimpi dan berusaha, karena impian kita adalah jalan menuju masa dpan yang gemilang.” ungkapnya

Ma'as Shobirin selaku pendiri Griya Peradaban juga menjelaskan Adib juga sosok yang aktif dan kontributif sebagai pegiat di perkumpulan.

"Saya bangga atas capaian saudara Adib. Ia pribadi yang cakap dan selama dua tahun ini menjadi pegiat aktif di perkumpulan griya peradaban. Semoga hal baik ini terus dilahirkan oleh banyak generasi di griya peradaban", tuturnya.

Selain sebagai wisudawan terbaik, Adib juga menerima penghargaan sebagai Pemuda Utama Jawa timur 2023 atas kontribusinya dalam dalam pengembangan digitalisasi dan edukasi teknologi di Jawa Timur dan berkesempatan mengunjungi delapan Negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Turki, Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat  dalam rangka kompetisi dan student mobility. Adib juga meraih berbagai prestasi Internasional.

Keluarga griya peradaban menyampaikan selamat kepada Khoirul Adib atas prestasi gemilang yang diraih. Semoga penghargaanya menjadikan satu langkah dalam mencapai prestasi-prestasi lainya di masa yang akan datang dan dapat menginspirasi para  pemuda untuk perubahan yang positif.

Sosialisasi Desa Wisata Dan Pembuatan Pokdarwis

0



Campusnesia.co.id -  Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, (Jumat, 1/11/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peran Pokdarwis untuk Pengembangan Desa Wisata di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya mendukung pengembangan desa wisata dengan memberdayakan masyarakat lokal melalui pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Kegiatan ini diinisiasi oleh Harizky Aarfianto dan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai pentingnya Pokdarwis dalam mendukung pengembangan desa wisata lokal. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan organisasi remaja Irras (Ikatan Remaja Aktif Sironjang) yang akan menjadi pelopor dalam pembentukan Pokdarwis.

Kegiatan dimulai pada pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh perwakilan warga Dusun Sironjang serta organisasi remaja Irras (Ikatan Remaja Aktif Sironjang), yang akan menjadi pelopor dalam pembentukan Pokdarwis. Sosialisasi ini dipandu langsung oleh Harizky Aarfianto sebagai penyelenggara dengan bimbingan dari Ir. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph.D., IPU. 


Dalam sosialisasi ini, disampaikan materi mengenai pentingnya Pokdarwis dalam pengembangan desa wisata serta langkah-langkah pembentukan kelembagaan yang efektif. Pokdarwis diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengelola dan mempromosikan daya tarik wisata lokal, termasuk kesenian tradisional kuda lumping yang menjadi ciri khas Dusun Sironjang. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan semakin memahami potensi desa wisata dan pentingnya partisipasi mereka dalam menjaga dan mengembangkan potensi lokal. 

Acara diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana warga dan anggota Irras aktif dan termotivasi dalam pembentukan pokdarwis. Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan di Dusun Sironjang. Kegiatan ini berakhir pada pukul 21.30 WIB, dan berlangsung lancar serta mendapat respons positif dari seluruh peserta.



Editor:
Achmad Munandar

Sepeda Listrik Marak Digunakan Anak-anak Orang Tua Harus Waspada

0




Campusnesia.co.id - Tahun 2024 ini bisa dikatakan merupakan trennya kendaraan listrik dari mobil, sepeda motor hingga sepeda listrik. Khusus sepeda listrik misalnya, lima atau sepuluh tahun lalu harganya masih sangat mahal namun saat ini dengan memiliki uang dari 3-5 juta sudah bisa membawa pulang sebuah sepeda listrik yang tak perlu dikayuh lagi.

Penggemarnya adalah ibu-ibu dan anak-anak, bahkan di jalanan desa sudah sangat banyak ditemui anak-anak SD berangkat sekolah membawa sepeda listriknya.

Maraknya sepeda listrik hingga ke pelosok desa ini tidak lepas dari program pemerintah yang menggalakkan penggunaan Electronik Vehicle atau EV, tak tanggung-tanggung banyak subsidi yang diberikan hingga harganya sangat terjangkau dibanding awal-awal kemunculan kendaraan listrik tersebut.

Beragam merkpun mulai bermunculan, baik yang buatan lokal hingga produk impor yang kebanyakan impor dari China. Tidak bisa dipungkiri soal manufacturing kendaraan listrik terutama sepeda, China sangat memimpin dan bisa menjual dengan harga yang terjangkau.

Beberapa merk yang sering dijumpai di jalanan diantaranya sepeda listrik merk Uwinly dengan harga kisaran 2-3 juta, Selis, Bonjour, Viar dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sepeda listrik memang memiliki fitur yang menarik dan memudahkan serta asyik sebagai kendaraan jarak dekat dan sarana bermain. Tidak usah mengayuh layaknya sepeda onthel, cukup puter gas seperti sepeda motor, dilengkapi beragam aksesoris dan terlihat keren sebagai gaya.

Pengisian dayanya pun terbilang mudah, jika batery mulai habis cukup dicharge layaknya handphone dan beberapa jam sepeda siap digunakan kembali, biaya listriknya pun murah tak semahal jika harus beli bensin.


Orang tua harus waspada

Di luar semua kemudahan dan kerennya sepeda listrik di atas, orang tua yang membelikan anaknya sepeda listrik harus mewanti-wanti dan waspada dengan hal-hal yang terjadi di jalanan.

Sepeda listrik ini tidak ada suaranya, berbeda dengan sepeda motor sering kali pengendara lain di jalan tidak tahu kehadirannya sehingga berbahaya jika tidak hati-hati dalam menyalip misalnya.

Anak-anak yang umumnya SD belum memahami bagaimana berkendara di jalanan, sepeda listrik yang menggunakan gas layaknya sepeda motor namun lebih sensitif bisa sangat berbahaya baik bagi pengendaranya maupun pengguna jalan lain.

Dengan kemudahan dan bahaya di atas, sekali lagi sebagai orang tua harus bijak dan mewanti-wanti kepada anak-anaknya saat menggunakan sepeda listrik di jalanan. Harus sudah diberitahu tentang dasar-dasar berkendara layaknya naik sepeda motor misalnya harus menghidupkan lampu sein sebelum belok, tidak berhenti mendadak, berkendara dengan kecepatan sewajarnya tidak saling balapan atau mengebut di jalan dan memastikan kanan kiri sebelum berbelok.

Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Sepeda Listrik Marak Digunakan Anak-anak Orang Tua Harus Waspada, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Mahasiswa KKNT Universitas Diponegoro Bantu Konsepkan Eduwisata Melon Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen

0

Gambar 1. Kegiatan Presentasi Eduwisata Melon di Desa Sukorejo (29/10/2024)

Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro telah menjalin kerja sama yang erat dengan Desa Sukorejo, Sragen, dalam rangka mengembangkan Program Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk mendukung kesuksesan rangkaian kegiatan Desa Binaan Undip (IDBU) tahun 2024. Kerja sama ini ditujukan untuk memaksimalkan potensi desa melalui berbagai program pemberdayaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu kegiatan unggulan dalam program ini adalah pelaksanaan KKN-Tematik Zero Waste Farming System. Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terlibat dalam kegiatan KKN-Tematik ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan desa, khususnya dalam menginisiasi kegiatan yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan.

Pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, mahasiswa KKN-Tematik Zero Waste Farming System bersama dengan masyarakat dan perangkat desa mengadakan presentasi akhir untuk memaparkan hasil pembuatan siteplan kawasan eduwisata melon di Desa Sukorejo. Pembuatan siteplan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik pembangunan kawasan eduwisata, tetapi juga memaparkan konsep pengelolaan yang direkomendasikan oleh mahasiswa untuk memastikan bahwa perencanaan yang dibuat dapat bersifat berkelanjutan. Konsep yang diajukan bertujuan untuk memberikan arah pengelolaan yang tepat agar kawasan eduwisata melon ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Salah satu mahasiswa yang berperan dalam penyusunan konsep pengelolaan kawasan ini adalah Diyaz Layyina Rusyda, Layyina menjelaskan bahwa konsep pengelolaan yang diusulkan didasarkan pada pentingnya penerapan pendekatan kemitraan komunitas publik atau public community partnership. Menurutnya, pendekatan ini sangat krusial untuk memastikan bahwa masyarakat terlibat secara aktif dalam pengelolaan kawasan eduwisata melon, sehingga mereka memiliki rasa kepemilikan terhadap destinasi wisata yang dikembangkan. Dalam presentasinya, Layyina menyampaikan bahwa, "Destinasi wisata yang diinisiasi oleh BUMDes atau Pokdarwis rentan untuk berhenti beroperasi karena pengelolaannya yang tidak melibatkan masyarakat. Rasa kepemilikan masyarakat terhadap daya tarik wisata diperlukan untuk menjaga kualitas wisata, terlebih jika anggaran yang dikeluarkan cukup besar, jangan sampai output yang telah diberikan tidak mendapatkan input yang diharapkan." Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, kawasan ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga sumber penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Gambar 2. Konsep Pengelolaan dan RAB Eduwisata Melon Desa Sukorejo

Selain menyusun konsep pengelolaan, mahasiswa KKN juga berperan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) untuk pembangunan kawasan eduwisata melon seluas 7 hektar ini. Penyusunan RAB dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa pembangunan kawasan tersebut dapat berjalan secara efisien dan berkelanjutan. Kawasan eduwisata ini direncanakan untuk dapat dibangun dalam jangka waktu 20 tahun, pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas tertentu. Langkah ini diambil agar pembangunan dapat disesuaikan dengan ketersediaan anggaran serta potensi pengembangan kawasan secara optimal.

Pada lima tahun pertama, beberapa prioritas pembangunan yang direkomendasikan oleh mahasiswa adalah pembangunan infrastruktur jalan yang memadai serta pengembangan kawasan eduwisata melon. Pemilihan ini didasarkan pada analisis bahwa pembangunan jalan dan kawasan eduwisata melon akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan pada tahap awal, mengingat kawasan ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Dengan adanya profit dari tahap awal, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah terlibat dalam pengembangan kawasan ini 

Lurah Desa Sukorejo, Bapak Sukrisno S.Pd.SD., SH. Menyatakan bahwa pembuatan eduwisata ini menjadi pelengkap dari daya tarik wisata di Desa Sukorejo. “Paling tidak apabila sudah ada RAB dan rancangannya maka kami punya gambaran dasar apa saja yang harus dipersiapkan, dan kalau mau dipresentasikan ke pihak investor juga lebih baik jika sudah ada rancangan anggarannya”, ungkapnya. Diharapkan bahwa dengan konsep pengelolaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, kawasan eduwisata melon di Desa Sukorejo akan menjadi destinasi yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, serta menjadi contoh sukses dari penerapan sistem pertanian dan pengelolaan wisata yang ramah lingkungan.




Editor:
Achmad Munandar