Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan Alat Perontok Jagung Kering di Puhgogor



Campusnesia.co.idPuhgogor, Sukoharjo (28/01/2025) - Universitas Diponegoro kembali mengirimkan ribuan mahasiswanya yang tergabung dalam KKN Tim I ke berbagai kabupaten di Jawa Tengah. Selama sekitar 45 hari, mulai Januari hingga Februari 2025, mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam program pengabdian masyarakat di desa tujuan masing-masing. Salah satu lokasi pengabdian adalah Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Tim KKN yang ditempatkan di desa ini beranggotakan sepuluh orang dan akan menjalankan 22 program kerja, mencakup program monodisiplin, multidisiplin, serta berbagai program kerja lainnya.

Salah satu program unggulan yang dilaksanakan adalah Pemaparan Desain 3D dan Demonstrasi Penggunaan Alat Perontok Jagung Kering Portable. Program ini melibatkan 25 petani dari Dukuh Jatiagung dan Puhgogor dengan tujuan memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi pertanian, khususnya dalam proses pascapanen jagung. Selain itu, melalui kegiatan ini, petani diberikan pemahaman mengenai pentingnya penggunaan teknologi sederhana yang dapat menunjang produktivitas serta menghemat waktu dan tenaga kerja. Alat perontok jagung kering portable ini dirancang agar petani dan peternak dapat lebih mudah dalam memisahkan biji jagung dari tongkolnya, sehingga hasil panen dapat diolah lebih cepat dan efisien.

Pembuatan alat dimulai dengan proses permodelan 3 dimensi oleh Harits Thariq Athif, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, menggunakan perangkat lunak SolidWorks untuk merancang desain awal. Desain alat ini dibuat dengan mempertimbangkan efisiensi kerja, kemudahan penggunaan, serta biaya produksi yang terjangkau agar dapat diadopsi oleh petani secara luas. Setelah tahap permodelan selesai, proses dilanjutkan dengan pembuatan gambar teknik lengkap, mencakup detail ukuran, material, serta mekanisme kerja alat guna memastikan produksi alat yang presisi dan minim kesalahan. 


Samiono, salah satu ketua kelompok petani, mengaku selama ini banyak mendapat keluhan dari anggota kelompok mengenai proses pemberian pakan hewan menggunakan jagung kering yang masih dilakukan secara manual dan memakan waktu cukup lama. “Beberapa anggota mengeluhkan bahwa proses merontokkan jagung secara manual membutuhkan tenaga ekstra dan menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan pertanian lainnya. Jika ada alat yang bisa mempercepat proses ini, tentu akan sangat membantu kami dalam meningkatkan efisiensi kerja,” ujarnya.

Keberhasilan program ini mulai terasa dari dampak nyata yang dirasakan oleh petani dan peternak. Mereka mengaku proses perontokan jagung kini dapat dilakukan lebih cepat dan dengan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan metode manual. Selain itu, hasil perontokan yang lebih bersih dan efisien membantu meningkatkan kualitas pakan ternak serta mengurangi limbah. Dengan adanya alat ini, para petani dan peternak dapat mengalokasikan waktu dan tenaga mereka untuk kegiatan lain yang lebih produktif, sehingga berkontribusi pada peningkatan hasil pertanian dan peternakan secara keseluruhan.

Agus Dwi Purnomo, selaku Kepala Dusun Jatiagung dan Puhgogor, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN yang telah membawa inovasi bermanfaat bagi masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi kedatangan mahasiswa yang telah membantu memperkenalkan teknologi sederhana namun sangat berguna bagi petani dan peternak di desa kami. Inovasi seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan agar masyarakat semakin terbantu dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan," ujarnya.

Dengan adanya program kerja ini, mahasiswa KKN berharap dapat berkontribusi dalam mendukung program prioritas pemerintah di bidang ketahanan pangan, khususnya di desa-desa produktif yang menjadi penghasil hasil pertanian dan olahan ternak. Melalui penerapan teknologi sederhana ini, diharapkan petani dan peternak dapat meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi pemborosan waktu dan tenaga, serta memperbaiki kualitas hasil produksi. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya modernisasi dalam sektor pertanian dan peternakan, sehingga keberlanjutan produksi pangan di tingkat desa dapat terjaga dalam jangka panjang.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon