Campusnesia.co.id - Griya Peradaban menggelar kuliah alternatif dengan tema “leadership” melalui zoom meeting pada sabtu (01/02/2025)
Perwakilan pegiat griya peradaban Sri Pujiati menyampaikan, kegiatan ini menghadirkan pemateri dari alumni kuliah alternatif 1 dan 3, diikuti oleh para pegiat dan peserta kuliah alternatif ke 9, dan ini merupakan sesi terakhir dari rangkaian kuliah alternatif ke 9 yang dilaksanakan pada tanggal 11, 16, 25 januari dan 1 Februari 2025.
“tema kuliah alternatif ini saling berkesinambungan yaitu literacy and civilization, spiritual and mental healty, professional and social network dan leadership yang orientasinya nanti akan menjadi pemimpin baik bagi dirinya sendiri maupun sosial. Saya berharap temen-temen semua dapat menerapkan apa yang sudah dipelajari dikuliah alternatif ini dan dapat bermanfaat bagi sesama” ujarnya.
Pemateri pertama Novianto menyampaikkan, leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Saat seseorang memiliki growth mindset, kegagalan bukanlah akhir, tapi hanyalah sebuah proses untuk tumbuh sebagai seorang pemimpin.
“temen-teman pernah dengar? seseorang yang terlahir dan mempunyai skill tertentu. Saya minta temen-temen tidak berpaku pada skill sejak lahir. Bakat atau skill perlu di asah dan jangan takut gagal karena jika kalian gagal berarti mempunyai kesempatan baru. Kalau kata orang pinter itu habiskan masa gagalmu di masa mudamu. Terus belajar, balajar dan belajar” jelasnya.
Pemateri kedua M. Asyrof Naf’il menyampaikan, loyalitas merupakan kesetiaan dan komitmen terhadap organisasi. Sedangkan, militansi merupakan semangat juang dan dedikasi tinggi dalam berorganisasi.
“untuk membangun loyalitas dan militansi dalam organisasi itu yang pertama harus mempunyai visi misi yang jelas, kemudian komunikasi yang efektif, berikan apresiasi, ciptakan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif dan yang terakhir dengarkan pendapat anggota. Kedekatan emosional antar anggota bisa diliat dari komunikasi yang efektif dan seorang pemimpin dapat mengetahui psikologi anggotanya” jelasnya.