Campusnesia.co.id - Lontar Baru, Kota Serang (19/12/2024) - Annisa Khairani Zahra, Mahasiswa S1-Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro menjadi bagian dari Program Magang Bersertifikat Kebudayaan melakukan edukasi mengenai sejarah kebanksentralan. Edukasi ini dilaksanakan di gedung Halwany Michrob yang bertepatan dengan kegiatan Wates lengkah yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII.
Kegiatan edukasi dilakukan dengan membagikan leaflet sejarah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai perubahan peran bank sentral. Bank Indonesia masih dipandang sama dengan bank-bank komersial yang menerima simpanan masyarakat dan memberikan kredit serta pembiayaan lain kepada dunia usaha. Tak hanya itu, masyarakat hanya mengetahui bahwa Bank Indonesia mencetak dan mengedarkan uang karena dicantumkannya nama Bank Indonesia dalam rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Sasaran pembaca leaflet ini ialah dewasa, remaja, dan anak-anak. Untuk menarik minat pembaca, isi dan desain leaflet dirancang semenarik mungkin agar tetap menyenangkan untuk dibaca, meskipun topik tentang kebanksentralan yang tergolong cukup berat. Dalam pelaksanaa pembuatan leaflet menggunakan hasil wawancara dan arsip milik Bank Indonesia.
Perubahan de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia merupakan tonggak penting dalam sejarah perbankan dan kemerdekaan ekonomi Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia menyadari pentingnya memiliki bank sentral yang sepenuhnya dikelola oleh bangsa sendiri untuk mendukung kedaulatan ekonomi. Setelah dinasionalisasi pada 1 Juli 1953, de Javasche Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia. Bank Indonesia yang awalnya menempati bekas gedung de Javasche Bank kemudian karena tuntutan perubahan dalam struktur organisasi yang memerlukan ruang tambahan, maka BI pindah ke gedung Thamrin. Gedung BI kota yang sudah tidak digunakan lagi sebagai kantor operasional BI kemudian dialihkanfungsikan sebagai museum bank Indonesia sebagai wadah edukasi kebanksentralan.
Dengan informasi yang disajikan, diharapkan pembaca semakin tertarik dan menyadari pentingnya memahami sejarah kebanksentralan serta turut berperan dalam pelestarian bangunan cagar budaya. Leaflet ini juga mencantumkan waktu operasional Museum Bank Indonesia untuk berkunjung. Di sana, pengunjung dapat melihat langsung gedung cagar budaya yang bersejarah serta koleksi-koleksi berharga yang menceritakan perjalanan panjang Bank Indonesia.
Editor:
Achmad Munandar