Universitas Wahid Hasyim Menggelar Orientasi Keaswajaan bagi Mahasiswa Baru





Campusnesia.co.idUniversitas Wahid Hasyim (Unwahas) menggelar orientasi keaswajaan pada tanggal 24-25 September 2024, yang diikuti oleh 1.463 mahasiswa baru, termasuk 23 mahasiswa asing dari berbagai negara di antaranya India, Vietnam, Kamboja, Thailand, Timor Leste, Afghanistan dan Sri Lanka. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai keaswajaan yang menjadi ciri khas Unwahas, serta mengintegrasikan pemahaman tentang pentingnya tradisi dalam konteks global yang semakin berkembang.

Kegiatan dibuka dengan bacaan Tahlil yang dipimpin oleh KH. Kholid Masyhari menjadi salah satu momen khidmat dalam acara ini. Ma’as Shobirin, Ketua Aswaja Center Unwahas memberikan sambutan awal dengan menyampaikan ucapan selamat datang dan menegaskan kepada semua mahasiswa akan pentingnya memahami dan menjaga nilai-nilai keaswajaan dalam kehidupan sehari-hari. “Keaswajaan bukan hanya sekadar pengertian, tetapi sebuah praktik yang harus diterapkan dalam berinteraksi dengan sesama, termasuk dalam konteks global, Ketokohan Kiai Wahid Hasyim hal mutlak untuk dijadikan teladan bagi kita semua ” jelasnya.


Secara resmi acara dibuka oleh Rektor Unwahas, Prof. Mudzakkir Ali, yang dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat menjadi mahasiswa moderat. Tema yang diangkat dalam orientasi ini adalah “Merawat Tradisi dan Menumbuhkan Inovasi di Era Global”, sebuah tema yang sangat relevan mengingat pesatnya perkembangan teknologi dan budaya saat ini. Prof. Mudzakkir menambahkan bahwa sebagai mahasiswa, mereka harus bisa menggabungkan pengetahuan yang diperoleh dengan nilai-nilai keaswajaan yang telah diwariskan.

Pada sesi pertama, para peserta diberikan kesempatan untuk mendengarkan berbagai pemaparan dari pembicara, di antaranya Dr. H. Nur Cholid, M.Ag, Ketua Pergunu Jawa Tengah, yang menjelaskan tentang upaya dalam merawat tradisi NU di lingkungan kampus. Muhammad Nuh, M.Si, Wakil Sekretaris PWNU Jateng, turut membagikan pandangan tentang keteladanan Kiai Wahid Hasyim. Dr. KH. Iman Fadhilah (Khodimul Majlis Al Fadhilah Semarang dan Dekan FAI Unwahas) menitikberatkan pada aspek inovasi berbasis komunitas sbagi generasi NU.

Pada sesi kedua, Materi Pilar Unwahas yang disampaikan oleh Dr. KH. Muh Syaifudin, Direktur Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim, Achmad Munib, M.Si, Ketua Majlis Asmaul Husna Unwahas, serta H. Ibrahim Arifin, Takmir Masjid Nurul Ulum Unwahas, memberikan wawasan mengenai praktik keagamaan yang dapat membentuk karakter mahasiswa. 


Hari kedua kegiatan dilaksanakan secara Luring di masing-massing fakultas. Mahasiswa diajak untuk lebih memahami detail mengenai keaswajaan di Tingkat fakultas agar lebih dekat dengan kajian keilmuan yang akan pelajari di bangku perkuliahan dan diampu oleh segenap pimpinan fakultas.  

Orientasi keaswajaan ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi mahasiswa, baik lokal maupun asing, untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai keaswajaan. Diharapkan, dengan semangat merawat tradisi dan menumbuhkan inovasi, mahasiswa Unwahas dapat berkontribusi positif dalam masyarakat dan menjadi teladan di era global yang penuh dinamika. Dengan demikian, Unwahas tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas, tetapi juga yang berkarakter dan berintegritas.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon