Campusnesia.co.id - Tawangsari, (06/08/2024). Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu lebih dari 140/90 mmHg. Lansia tak jarang mengalami hipertensi di usianya yang sudah tidak muda lagi. Posyandu rutin lansia yang diadakan di setiap dusun membantu kader dan bidan desa untuk mengetahui seberapa banyak lansia yang mengalami hipertensi atau darah tinggi.
Di setiap pelaksanaan posyandu, lansia akan di cek tekanan darahnya terlebih dahulu, kemudian dilakukan senam lansia rutin di akhir. Jumlah lansia secara keseluruhan dari 3 dusun di Desa Pundungrejo cukup banyak, yaitu 400 orang. Sebagian besar lansia tersebut mengalami hipertensi dan masih belum mengetahui secara mendetail terkait dengan hipertensi.
Posyandu yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2024, tepatnya di Dusun Tobong, diawali dengan skrining hipertensi dengan pemeriksaan tekanan darah. Didapatkan hasil bahwa terdapat beberapa lansia yang masih belum melakukan pengobatan rutin di fasilitas pelayanan kesehatan.
Masalah kurangnya pengetahuan lansia mengenai hipertensi ini menjadikan alasan kuat mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro untuk melakukan edukasi terkait dengan hipertensi untuk meningkatkan kewaspadaan lansia terhadap kondisi tubuhnya sendiri. Tidak hanya itu senam antihipertensi juga dilakukan setelah edukasi. Kegiatan ini didampingi oleh bidan desa Ibu Farida yang sangat mendukung mahasiswa dalam mencegah terjadinya komplikasi hipertensi.
Partisipasi lansia sangat aktif dibuktikan dengan banyaknya tanggapan dan pertanyaan dari lansia tersebut. Edukasi dilakukan yang mengharapkan hasil menurunnya angka hipertensi, khususnya di Desa Pundungrejo. Dengan demikian harapan hidup lansia tanpa penyakit menjadi lebih tinggi.
Sebelumnya di posyandu tersebut, tepatnya pada tanggal 27 Juli, telah dilakukan senam antihipertensi bersama dengan lansia desa dan beberapa kader posyandu. Secara keseluruhan, baik senam yang dilakukan di balai desa maupun di posyandu, lansia tampak sangat bersemangat mengikuti senam. Bahkan, banyak lansia yang ingin melakukan senam berulang kali.
Tingkat pengetahuan lansia bertambah setelah dilakukan edukasi. Hal ini dibuktikan dengan setelah dilakukan edukasi dan mendapatkan pengarahan untuk memeriksakan kondisinya lebih lanjut ke fasilitas pelayanan kesehatan, banyak lansia yang datang ke puskesmas pembantu yang ada di sebelah balai desa.
Penulis:
Risma Intan Rahayu
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar