Campusnesia.co.id - Minggu, 28 Juli 2024. Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Manda Septiani Nur Bisma melakukan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan pupuk cair organic (PCO) dengan memanfaatkan limbah cair tahu kepada warga RW 10 Desa Parangjoro.
Limbah cair tahu diperoleh dari pembuangan pabrik tahu di Desa Parangjoro. Desa Parangjoro merupakan desa penghasil tahu Dimana para warga nya banyak yang memiliki pabrik tahu dan bekerja di pabrik tahu. Oleh karena itu pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk cair organik melalui proses fermentasi merupakan inovasi yang baik untuk Desa Parangjoro.
Limbah cair tahu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair karena mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan karbon organic. Limbah cair tahu juga memiliki komposisi protein (40-60%), karbohidrat (25-50%), dan lemak (10%).
Pupuk cair organic dari limbah cair tahu dibuat dengan cara mencampurkan limbah cair tahu, EM4, Molase dengan perbandingan 10:1:2. EM4 dan molase dapat diganti dengan air ragi dan air gula merah. Fermentasi pupuk cair organik dilakukan selama 7-14 hari dengan pengadukan setiap harinya.
Program ini laksanakan untuk mengedukasi warga RW 10 Desa Parangjoro cara membuat pupuk cair organik dari limbah cair tahu. Pada pelaksanaan program ini warga RW 10 sangat antusias, banyak pertanyaan yang diberikan warga RW 10 pada saat pemaparan materi. Pada program ini diberikan hasil pupuk cair organik kepada perwakilan warga RW 10 Desa Parangjoro.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar