Transformasi Pertanian Desa Sugihan: KKN TIM II UNDIP Berhasil Memperkenalkan Pupuk Organik Cair dari Cangkang Telur

Demonstrasi pembuatan pupuk organik cair cangkang telur


Campusnesia.co.id - Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, menjadi saksi sebuah terobosan dari kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Pada pekan lalu, program kerja mahasiswa ini berhasil mempresentasikan dan mendemonstrasikan penggunaan pupuk organik cair yang inovatif, yang dibuat dari cangkang telur.

Cangkang telur, yang sering kali dianggap sebagai limbah, kini telah menjadi bahan utama dalam pembuatan pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan efektif. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi yang berkelanjutan bagi petani lokal dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat berdampak negatif terhadap tanah dan kesehatan tanaman.

Dalam acara tersebut, tim KKN UNDIP memaparkan proses pembuatan pupuk organik cair kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sugihan. Mereka menjelaskan cara-cara pengumpulan dan pengolahan cangkang telur menjadi pupuk yang berguna, serta manfaatnya bagi kesuburan tanah.
 
"Kami memilih cangkang telur karena kandungannya yang kaya kalsium, yang dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesehatan tanaman. Selain itu, proses pembuatan pupuk ini juga melibatkan bahan-bahan alami lainnya, sehingga aman bagi lingkungan," jelas Dheani dalam presentasinya.

Selama demonstrasi, ibu-ibu KWT terlihat sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam proses pembuatan pupuk. Mereka belajar cara mencampur cangkang telur yang telah dihancurkan dengan bahan lain seperti air dan bahan organik, serta teknik penyimpanan dan aplikasi pupuk tersebut pada tanaman.
 
Foto bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan untuk pertanian di Desa Sugihan. Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk organik dan pengelolaan limbah yang efisien. 




Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon