Tas Rajut Bisa Bikin Tajir?! Mahasiswa KKN UNDIP Bongkar Rahasia Crocheting Ibu-Ibu Desa Pondok




Campusnesia.co.id - Klaten, 9 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP), Angelica Priscilia Maharani, dari Program Studi Administrasi Bisnis, FISIP, mengadakan pelatihan bertajuk "Sosialisasi Pembuatan UMKM Baru Crocheting Kreatif: Peluang Usaha bagi Ibu-Ibu PKK" di Balai Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten. Program ini diselenggarakan dengan kolaborasi bersama POKJA 2 dan dihadiri oleh 12 ibu-ibu PKK yang dibagi dalam tiga kelompok, masing-masing terdiri dari empat orang.

Pelatihan dimulai dengan pemaparan singkat mengenai potensi usaha crocheting sebagai alternatif penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga. Angelica menjelaskan bahwa crocheting, atau merajut, adalah kerajinan tangan yang membutuhkan ketelatenan dan bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika dikelola dengan baik.

Setelah pemaparan teori, Angelica membagikan masing-masing satu benang chunky yarn kepada setiap kelompok, yang kemudian digunakan sebagai bahan praktik. Dengan telaten, Angelica memandu para peserta untuk membuat simpul awal, diikuti dengan langkah-langkah dasar dalam pembuatan tas rajut sederhana berukuran 20 cm x 5 cm x 15 cm. 

"Simpul pertama yang kita buat adalah chain stitch, di mana kita memulai dengan satu lingkaran kecil dan kemudian menarik benang melalui lingkaran tersebut berulang kali hingga membentuk rantai," jelas Angelica sambil menunjukkan teknik tersebut kepada para peserta. Setelah rantai terbentuk, Angelica melanjutkan dengan teknik single crochet, yaitu dengan memasukkan hakpen ke dalam lubang rantai, menarik benang, dan kemudian mengaitkan kedua benang yang ada di hakpen. Proses ini diulang hingga membentuk dasar tas.


Ibu-ibu tampak antusias mengikuti setiap langkah yang ditunjukkan oleh Angelica. Suasana pelatihan menjadi semakin hidup ketika para peserta mulai bisa melihat hasil dari rajutan mereka yang mulai terbentuk. Selain praktik membuat tas, Angelica juga memberikan arahan tentang pentingnya branding dalam membangun UMKM. Ia memperkenalkan konsep brand label dan memberikan contoh label nama yang bisa digunakan oleh ibu-ibu untuk produk crocheting mereka di masa depan.

"Dengan adanya label nama ini, ibu-ibu bisa mulai memikirkan identitas produk yang akan dibuat. Branding adalah salah satu elemen penting dalam usaha karena bisa memberikan nilai tambah pada produk yang dijual," kata Angelica.

Pelatihan ini diakhiri dengan diskusi singkat dan sesi tanya jawab seputar peluang usaha crocheting di Desa Pondok. Ibu-ibu peserta mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dan merasa lebih termotivasi untuk mencoba merintis usaha rajut sebagai bagian dari UMKM di desa mereka.

Angelica berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu PKK di Desa Pondok dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mampu mengembangkan usaha kreatif berbasis kerajinan tangan yang potensial di pasar lokal.




Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon