Solusi Ramah Lingkungan: Mahasiswa KKN UNDIP Kembangkan Alat Pembakaran Sampah Minim Asap




Campusnesia.co.idCandimulyo (15/8/24) - Permasalahan sampah masih menjadi isu krusial di Indonesia, termasuk di Kabupaten Temanggung khususnya Desa Candimulyo. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait rincian jenis sampah merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan. Jika permasalahan tersebut tidak kunjung terselesaikan akan tumbuh masalah-masalah lain berkaitan dengan sampah. Penyelesaian masalah tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun semua elemen masyarakat juga harus bekerjasama untuk menemukan solusi yang efektif terkait permasalahan tersebut.

Berdasarkan kondisi tersebut, KKN Tim II Universitas Diponegoro termotivasi untuk membuat program kerja multidisiplin berupa pembuatan alat pembakaran sampah minim asap. Selain untuk membantu menyelesaikan permasalahan di atas, program kerja tersebut juga merupakan salah satu bukti pengabdian mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro ke masyarakat sekitar lokasi pelaksanaan KKN, yaitu Desa Candimulyo.

Alat pembakaran sampah minim asap merupakan sebuah bentuk inisiatif dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk mengurangi jumlah sampah dan limbah di Desa Candimulyo. Pembuatan alat ini ditujukan untuk meminimalisasi dampak pembakaran sampah terhadap lingkungan karena asap yang dikeluarkan adalah asap yang sudah terfilter dengan uap air. Adapun rangkaian alat pembakaran sampah minim asap tersebut terdiri dari 3 bagian utama, yaitu tungku, kompor dan tempat bahan bakar. Bagian tungku yang terbuat dari drum besi merupakan tempat dimasukkannya sampah dan limbah. Pada tungku tersebut telah disediakan pintu untuk memasukkan sampah yang akan dibakar.

Alat pembakaran sampah minim asap ini tergolong mudah untuk digunakan. Akan tetapi, sebelum menggunakan alat tersebut perlu disiapkan bahan bakar terlebih dahulu, yaitu air, oli, dan bensin. Siapkan pula sarung tangan tahan panas untuk keselamatan kerja. Adapun sampah yang direkomendasikan untuk dibakar menggunakan alat ini yaitu sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, rerumputan dan lain-lain. 

Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan alat pembakaran sampah minim asap:

1. Siapkan kompor pembakaran dan tungku

2. Pasang tungku di atas kompor dan pastikan lubang tungku tepat masuk ke dalam kompor pembakaran.

3. Masukkan air sekitar 2,5L ke dalam pipa yang terhubung ke kompor, masukkan air dengan posisi kran terbuka (banyaknya air tergantung banyak sampah yang dibakar)

4. Masukkan oli sekitar 0,4L ke tempat bahan bakar, lalu campurkan dengan bensin. Adapun perbandingan oli dan bensin yaitu 1:2

5. Nyalakan api pada tempat bahan bakar dan masukkan ke kompor

6. Tunggu kompor pembakaran menyala kurang lebih selama 10 menit hingga asap tidak pekat atau setara dengan waktu air mendidih

7. Buka tuas pintu untuk memasukkan sampah ke dalam tungku lalu tutup tuas kembali

8. Sampah mulai terbakar dan tunggu sampai asap menghilang

9. Pembakaran selesai dan abu hasil pembakaran langsung jatuh ke bagian bawah tungku



 
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang terdiri dari 9 orang ini saling bekerja sama untuk mewujudkan program kerja multidisiplin alat pembakaran sampah minim asap tersebut. Mereka saling berkontribusi dalam pembuatan alat tersebut sesuai dengan program keilmuan mereka masing-masing. Misalnya, Ailsa Fatika Kirani dan Aisya Syifa Azzahra dari program studi Akuntansi Perpajakan berkontribusi untuk membuat Rencana Anggaran Biaya. 

Laudy Adqa Febrian Kusuma dari program studi sejarah berkontribusi dalam mengedukasi pentingnya menjaga lingkungan sekitar sebab adanya timbal balik antara organisme "manusia" dengan lingkungannya. Pemberian edukasi ini dilanjutkan oleh Nafi’ Alifia Setiawan dari program studi Administrasi Publik yang memberikan edukasi terkait pengelolaan limbah-limbah yang dihasilkan melalui pemilahan sampah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Adapun Najma Adilah dari program studi Agribisnis berkontribusi pada pengedukasian dalam pengolahan limbah yaitu abu hasil pembakaran dapat diolah menjadi pupuk kompos serta pemberian edukasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari Dimas Maulana yang berasal dari program studi Teknik Industri. Kemudian, Selmy Malicca Auranisa dari program studi Statistika, Farhan Noufal dari program studi Sastra Indonesia dan Sandy Tampubolon dari program studi Teknik Komputer berkontribusi dalam pembuatan poster infografis dan penyusunan materi. 

Program kerja tersebut dilaksanakan melalui beberapa tahap. Langkah pertama merupakan kegiatan edukasi. Kegiatan edukasi mencakup perincian jenis-jenis sampah yang dapat dimusnahkan dengan alat. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan secara intensif melalui forum pertemuan resmi antara Tim KKN dengan perangkat desa dan perwakilan masyarakat. 

Langkah kedua adalah demonstrasi penggunaan alat pembakaran sampah minim asap, dimulai dari pengenaan bagian dan fungsi alat kemudian dilanjutkan dengan mekanisme penggunaan alat. Selanjutnya, langkah terakhir yaitu pendampingan praktik secara langsung yang dilakukan oleh peserta sosialisasi. Melalui program kerja multidisiplin pembuatan alat pembakaran sampah minim asap yang dilakukan dengan edukasi dan demonstrasi diharapkan program ini mampu menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Desa Candimulyo.



Penulis :
Ailsa Fatika Kirani (Akuntansi Perpajakan)
Aisya Syifa Azzahra (Akuntansi Perpajakan)
Dimas Maulana Adhi Nugraha (Teknik Industri)
Farhan Noufal Althof (Sastra Indonesia)
Laudy Adqa Febrian Kusuma (Sejarah)
Nafi’ Alifia Setiawan (Administrasi Publik)
Najma Adilah (Agribisnis)
Sandy Putra Hamonangan Tampubolon (Teknik Komputer)
Selmy Malicca Auranisa (Statistika)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): 
Dr. Dra. Rr. Hermini Susiatiningsih, M.Si.


Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon