Singkong Jadi Bintang: Mahasiswa UNDIP Ciptakan Brownies Gluten-Free Lezat dan Sehat




Campusnesia.co.id - Sukoharjo, 6 Agustus 2024  Singkong, yang selama ini dianggap sebagai makanan pokok sederhana kini menjelma menjadi bahan baku inovatif untuk menciptakan solusi kesehatan masyarakat. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 kembali berinovasi dengan menghadirkan solusi kreatif untuk permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Mojorejo. Kali ini, mereka berhasil mengolah singkong sebagai komoditas lokal yang melimpah menjadi brownies gluten-free yang lezat dan sehat. Brownies gluten-free ini menawarkan perpaduan sempurna antara manisnya coklat dan sedikit gurihnya singkong, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan menggugah selera.

Pelatihan pembuatan brownies gluten-free yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Mojorejo pada Selasa (6/8), disambut antusias oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Peserta diajak secara langsung untuk mempraktikkan pembuatan brownies tersebut.


Singkong: Solusi Manis untuk Masalah Kesehatan
Pemilihan singkong sebagai bahan utama brownies bukan tanpa alasan. Singkong kaya akan karbohidrat kompleks yang baik untuk pencernaan dan juga gluten-free. Hal ini membuatnya cocok untuk penderita diabetes, yang mana masih menjadi perhatian di Desa Mojorejo. Selain itu, dengan semakin populernya tren gaya hidup sehat yang mengutamakan makanan gluten-free, brownies dari singkong ini menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.

"Brownies gluten-free ini tidak hanya enak, tapi juga menyehatkan. Kami sangat senang bisa belajar membuat makanan baru yang bermanfaat bagi keluarga," ujar Ibu Sri, salah satu peserta pelatihan. 

Singkong juga mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, kandungan vitamin C pada singkong juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.


Meningkatkan Nilai Ekonomi Desa
Inovasi brownies gluten-free ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi Desa Mojorejo. Dengan mengolah singkong menjadi produk bernilai tambah, diharapkan pendapatan masyarakat khususnya petani singkong dapat meningkat. Brownies ini bisa dijual langsung kepada masyarakat sekitar dan juga dipasarkan secara online melalui platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Selain itu, produk dapat dipasarkan pada toko oleh-oleh dan kafe yang menyediakan menu sehat, sehingga memperluas jangkauan pasarnya.

"Kami berharap brownies gluten-free ini bisa menjadi produk unggulan Desa Mojorejo. Potensi pasarnya sangat besar, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk dipasarkan ke daerah lain," ungkap Paulina, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2024 di Desa Mojorejo.


Dukungan dan Harapan
Program ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan kelompok masyarakat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil bumi lokal menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis tinggi. 

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNDIP. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Mojorejo. Kami akan terus mendukung pengembangan produk brownies gluten-free ini," ujar Setyo Joko Susilo, selaku PJ Kepala Desa Mojorejo.
 


Langkah Selanjutnya
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP di Desa Mojorejo berharap program ini bisa terus memberikan manfaat jangka panjang dan dipantau kemajuannya oleh kerjasama antara pihak desa. Kerjasama ini penting untuk mendukung perkembangan dan pemberdayaan ekonomi desa. Dengan memberikan merek dagang dan kemasan yang menarik, produk brownies gluten-free ini bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran.


Kesimpulan
Mahasiswa KKN telah membuktikan diri sebagai penggerak ekonomi lokal dengan menciptakan brownies gluten-free dari singkong. Inovasi ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berperan sebagai pembaharu, tetapi juga sebagai pendukung ekonomi masyarakat. Melalui kreativitas dan semangat kerja sama, permasalahan kesehatan dan ekonomi dapat diselesaikan secara bersama-sama.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon