Peduli Balita, Mahasiswi Tim II KKN Undip Berikan Pelatihan Sensorik dan Motorik pada Anak Usia Dini



Campusnesia.co.idKabupaten Pekalongan (28/07/2024), mahasiswa Universitas Diponegoro mulai melaksanakan program pelatihan tentang pentingnya sensori dan motorik pada anak usia dini di Raudhatul Athfal Muslimat NU Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan pelatihan ditujukan kepada siswa dan siswi RA Muslimat NU, khususnya pada kelas A2. Pelaksanaan program bertujuan agar siswa dan siswi RA Muslimat NU dapat terlatih secara sensori dan motorik sehingga tidak terjadi gangguan yang disebabkan karena kurangnya pengenalan berbagai macam tekstur pada anak.  

Terdapat beberapa PAUD di Kelurahan Sapugarut, salah satunya RA Muslimat NU yang memiliki cukup banyak murid di setiap kelas. Hal ini menyebabkan kurang fokusnya pendidik saat memberikan stimulus sensori dan motorik pada siswa dan siswinya. Program pelatihan sensori dan motorik yang diberikan menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya gangguan sensori dan motorik pada anak usia dini, khususnya siswa dan siswi RA Muslimat NU Sapugarut. Program ini juga dapat menjadi media berkreasi agar anak dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.

Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro kelompok Kelurahan Sapugarut, Kabupaten Pekalongan, melakukan program kerja monodisiplin dengan judul “Plastisin Ceria: Pelatihan Sensori dan Motorik Anak Usia Dini” yang dapat menjadi latihan sensori dan motorik pada siswa dan siswi RA Muslimat NU Sapugarut. Program kerja Monodisiplin ini dilaksanakan oleh Patricia Galuh Mukti Pratiwi, mahasiswi program studi Psikologi Universitas Diponegoro, dengan bimbingan dari bapak Mujiono Hafidh Prasetyo, S. H., M. H., LL. M. dengan mengadakan pelatihan sensori dan motorik melalui media plastisin.

Program ini mendapat respon baik dari para pendidik dan antusiasme dari siswa dan siswi RA Muslimat NU Sapugarut. Para pendidik mengharapkan agar sensori dan motorik maupun imajinasi dan kreativitas siswa dan siswi mereka dapat terlatih dengan baik. Selain itu, Patricia Galuh Mukti Pratiwi membagikan plastisin beserta modul berisi dampak kurangnya stimulasi sensori dan motorik, contoh latihan motorik kasar dan halus, serta tutorial membentuk plastisin.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon