Mengubah Limbah Sehari-hari Menjadi Barang Yang Bernilai Jual


Gambar : Arisan RT 11 Desa Ngrombo, Kecamatan Plupuh

Campusnesia.co.idNgrombo, Plupuh (25/07/2024) -  Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya dari kegiatan memasak. Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas pakai yang sudah berwarna kehitaman dan tidak layak digunakan lagi karena dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama ibu-ibu RT 11 Desa Ngrombo pada kegiatan arisan rutin melakukan sosialisasi dan demonstrasi mengenai cara mengubah limbah minyak jelantah yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang lebih bernilai yaitu lilin aroma terapi. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya mengolah limbah dari sumber terutama ibu rumah tangga yang sehari-hari menghasilkan minyak jelantah sebagai limbah bekas memasak. Harapannya setelah adanya kegiatan ini limbah yang sudah tidak bernilai bisa berubah menjadi barang yang memiliki value lebih tinggi dan lebih jauhnya bahkan bisa dikembangkan menjadi ide bisnis yang menguntungkan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan dengan Administrasi Bisnis untuk menjelaskan lebih dalam mengenai strategi berbisnis dari limbah minyak jelantah.  Namun meski tidak sejauh itu, diharapkan limbah rumah tangga yang sulit diolah dalam hal ini ialah minyak jelantah sapat diubah menjadi barang yang berguna bagi rumah tangga itu sendiri. 

 
Gambar : Leaflet Cara Pembuatan Lilin Aroma Terapi 
Dari Limbah Minyak Jelantah

Antusiasme dari ibu-ibu yang menghadiri kegiatan ini jugaa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diberikan pada saat proses demonstrasi. Sri salah satu warga RT 11 mengatakan bahwa ia berharap dengan adanya sosialisasi dan demonstrasi pembuatan lilin ini, warga RT 11 dapat memanfaatkan limbah  rumah tangga. Ia juga mengapresiasi dan berterimakasih karena membuka pengetahuan baru bagi ibu-ibu untuk lebih inovatif dalam memanfaatkan limbah. 



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon