Mendobrak Stigma Dan Kesadaran: Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi Dan Kualitas Hidup Remaja

 
Psikoedukasi kepada Siswa-Siswi Kelas VI SD Negeri Sapugarut 
(Dokumentasi Pribadi)

Campusnesia.co.idKelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan (13/08/2024) – Masa remaja merupakan salah satu dari periode perkembangan manusia yang biasanya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Kelurahan Sapugarut adalah salah satu Kelurahan yang memiliki jumlah remaja yang perlu diberikan edukasi lebih mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Hal ini dikarenakan masih minimnya pemahaman para remaja mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

Berdasarkan hal itu, dilihat dari kebutuhan yang ada, maka Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berusaha untuk menjawab permasalahan tersebut, salah satunya yaitu dengan cara memberikan psikoedukasi kepada para remaja. Pada hari Jumat tanggal 02 Agustus 2024, mahasiswi Universitas Diponegoro, Nur Alifya Maulidah dari Program Studi Psikologi telah menyelesaikan kegiatan program kerja monodisiplin Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di SD Negeri Sapugarut dengan tema “Cegah Sedini Mungkin Untuk Remaja Yang Berkualitas: Psikoedukasi mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan Dampak Pernikahan Dini”. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi kelas VI agar mereka paham mengenai sex education, khususnya mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Diharapkan dengan adanya program kerja ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa-siswi kelas VI SD Negeri Sapugarut mengenai topik Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) sehingga dapat mencegah terjadinya pergaulan bebas yang nantinya dapat berdampak kepada terjadinya pernikahan dini pada remaja.

Selama program kerja berlangsung, Alifya memberikan materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan dampak pernikahan dini. Selain itu, siswa-siswa kelas VI SD Negeri Sapugarut pun diajak untuk mempelajari materi mengenai pergaulan bebas dan Penyakit Menular Seksual (PMS). Alifya juga memfasilitasi para siswa-siswi tersebut untuk melihat atau mengenal lebih dekat mengenai gambar-gambar organ reproduksi wanita dan laki-laki supaya hal tersebut tidak menjadi sesuatu yang tabu bagi para remaja. Tak hanya itu, Alifya pun juga memberikan kesempatan kepada siswa-siswi kelas VI SD Negeri Sapugarut untuk melakukan diskusi dan tanya jawab yang interaktif dengan harapan dapat melihat dan mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman dan pengetahuan mereka mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

Pemberian Buku Saku dan Sertifikat Penghargaan 
kepada Kepala Sekolah SD Negeri Sapugarut (Dokumentasi Pribadi)

Program kerja ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan pemberian buku saku beserta sertifikat penghargaan kepada pihak sekolah SD Negeri Sapugarut. Tak hanya itu, Alifya pun memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah bahwa mereka dapat menambahkan tema mengenai kesehatan reproduksi ke dalam mata pelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tujuan supaya siswa-siswi SD Negeri Sapugarut dapat lebih paham mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) sehingga harapannya program kerja ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan.



Penulis: 
Nur Alifya Maulidah/ Psikologi/ Fakultas Psikologi

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon