Mahasiswa Undip Gelar Kelas Pembuatan Probiotik Alami: Solusi Efisien untuk Pakan Ternak Lele di Desa Watusalam



Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
melakukan demonstrasi Pembuatan Probiotik Ikan 
berbasis Bahan-bahan Alami Limbah Dapur 


Campusnesia.co.idWatusalam, 5 Agustus 2024 - Dalam suasana cerah di Balai Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro menggelar seminar yang penuh makna bertajuk “Kelas Pembuatan Probiotik Alami untuk Pakan Ternak Lele sebagai Nutrisi Pangan Tambahan yang Murah dan Efisien”, yang mana acara ini menjadi bagian penting dari program multidisiplin Budikdamber yang dirancang untuk meningkatkan kualitas budidaya lele di desa tersebut.

Acara ini dihadiri oleh para peternak lele dan pelaku akuakultur skala rumah tangga yang antusias untuk meningkatkan produktivitas ternak lele mereka. Di tengah tingginya minat terhadap metode budidaya yang efisien dan berkelanjutan, seminar ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi pakan ternak yang lebih baik. Melalui metode workshop praktis, peserta diajarkan cara fermentasi bahan-bahan alami menjadi probiotik yang layak untuk dijadikan pakan lele.

Rangkaian workshop praktis dimulai dengan antusiasme tinggi dari peserta, khususnya kelompok wanita tani yang hadir. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN memperkenalkan metode fermentasi menggunakan bahan-bahan alami seperti gula jawa, jahe, kunyit, temulawak, bawang putih dan daun pandan. Kombinasi istimewa ini tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pakan ternak lele.

Sebagai langkah awal, peserta diajak untuk memahami berbagai bahan yang dibutuhkan serta proses pembuatan, penyimpanan, dan dosis pemberian probiotik yang tepat. Dengan gaya komunikasi yang interaktif, mahasiswa KKN membagikan pengetahuan tentang pentingnya pemberian nutrisi yang baik dan seimbang untuk ternak lele, serta menjelaskan manfaat probiotik alami sebagai pangan tambahan yang efisien.

“Probiotik ini mudah proses pembuatannya dan bahannya juga sangat terjangkau,” ungkap salah satu mahasiswa sambil menunjukkan langkah demi langkah proses fermentasi kepada peserta. “Dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita bisa memproduksi pakan lele yang lebih sehat dan bergizi,” tambahnya, disambut sorakan penuh semangat dari peserta. 

Peserta seminar tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif terlibat dalam praktik pembuatan probiotik. Dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan biaya produksi yang terjangkau, mereka belajar bagaimana cara mereformasi limbah organik menjadi makanan bergizi yang dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan. Di tengah pelatihan, diskusi dua arah berlangsung hangat, di mana pengalaman dan tips dari masing-masing peserta saling ditukarkan, menjadikan suasana semakin produktif. “Kalau bisa produksi pakan sendiri, kami bisa lebih hemat biaya dan pastinya kualitas pakan bisa lebih kami jaga,” kata Ibu Siti, salah satu peternak lele yang penuh antusias.

Melalui seminar ini, mahasiswa KKN berharap agar para pelaku akuakultur di desa Watusalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka ingin memastikan bahwa setiap peternak lele dapat memanfaatkan probiotik alami yang murah dan efisien untuk meningkatkan produktivitas serta kesehatan ikan peliharaan mereka. “Ini adalah pengetahuan yang sangat bagus buat kami. Dengan memproduksi probiotik sendiri, kami bisa menghemat biaya dan meningkatkan kualitas pakan ternak ikan kami” ujar Ibu Rini, salah satu peserta, penuh antusias. 

Dengan berakhirnya sesi pelatihan, harapan akan peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak lele semakin menyala. Melalui upaya kecil namun signifikan ini, mahasiswa KKN Undip dan pelaku akuakultur masyarakat Watusalam menunjukkan bahwa kolaborasi dan pengetahuan dapat menjadi kunci untuk pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Semoga langkah progresif ini akan menghasilkan panen yang melimpah serta meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon