Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Melakukan Penyuluhan Kebersihan Lingkungan dan Sanitasi: Upaya Mencegah Penyakit Menular di Kelurahan Joyotakan


Foto bersama dengan ketua RT 5 
dan warga di Kelurahan Joyotakan


Campusnesia.co.idSurakarta, 12 Agustus 2024 - Melihat dari lingkungan, kasus bencana banjir dan kasus penyakit demam berdarah sampai menyebabkan salah satu warga meninggal dunia di Kelurahan Joyotakan, mahasiswa Universitas Diponegoro, Nabila Ariavita Wulandari, mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran mengangkat bukti tersebut untuk mendasari kegiatan penyuluhan yang dilakukannya untuk masyarakat Joyotakan. 

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan sanitasi, kegiatan penyuluhan kesehatan digelar di Balai RW 2/RW 5 Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Surakarta. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan masyarakat RW 2/RT 5 yaitu kerja bakti dalam menyambut 17 Agustus. Kegiatan ini dihadiri oleh warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi sebagai langkah preventif untuk mencegah berbagai penyakit menular, seperti diare, demam berdarah, dan infeksi saluran pernapasan, malaria, dan lain-lain.


Materi Kebersihan Lingkungan dan Sanitasi
Kegiatan dimulai pada saat setelah warga RW 2/RT 5 melakukan kerja bakti. Setelah itu masyarakat diberikan media edukasi berupa leaflet satu persatu. Materi awal yang disampaikan terkait apa itu sanitasi, dan mengapa kebersihan lingkungan dan sanitasi penting dilakukan, sampai menjelaskan risiko penyakit menular itu apa saja. 

“Lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik merupakan kunci utama untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Lingkungan yang kotor dan sanitasi yang buruk dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit menular seperti nyamuk penyebab demam berdarah, air yang terkontaminasi, dan lainnya.” kata Nabila

Masyarakat diberikan penjelasan tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan selokan secara rutin, membuang sampah pada tempatnya, dan memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah yang dapat menjadi sarang nyamuk. Selain itu, pentingnya memiliki akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai juga ditekankan dalam penyuluhan ini.

 

Praktek Cuci Tangan 6 Langkah yang Benar
Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktek cuci tangan 6 langkah yang benar menggunakan hand sanitizer. Praktek ini dicontohkan terlebih dahulu oleh Nabila yang menunjukkan langkah-langkah mencuci tangan yang efektif untuk membunuh kuman dan mencegah penularan penyakit. Praktek ini juga difasilitasi oleh TIM Nabila untuk membagikan hand sanitizer ke semua masyarakat yang datang, Lalu, praktek ini dilakukan secara bersama-sama. 

Berikut adalah 6 langkah cuci tangan yang benar yang dipraktikkan dalam penyuluhan:

1. Usapkan sabun dengan kedua telapak tangan secara memutar

2. Usapkan dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Gosok punggung jari secara bergantian dengan posisi tangan saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok secara perlahan dan bergantian.


Antusiasme Masyarakat
Penyuluhan ini mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat. Beberapa masyarakat yang mengaku baru mengetahui cuci tangan 6 langkah dan memahami pentingnya cuci tangan 6 langkah yang benar. 

“Baru tau saya cuci tangan sampai 6 langkah.” - kata warga

Penyuluhan kebersihan lingkungan dan sanitasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit menular di Kelurahan Joyotakan. Ke depannya, diharapkan semua masyarakat Joyotakan dapat melakukan kebersihan lingkungan dan sanitasi secara baik untuk mencegah risiko terjadinya penyakit menular, selain itu melakukan cuci tangan 6 langkah secara benar sebelum melakukan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebelum dan sesudah makan, setelah dari toilet, atau setelah melakukan kerja bakti dan lainnya. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan masyarakat Kelurahan Joyotakan dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit menular.



Penulis : 
Nabila Ariavita Wulandari

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon