Mahasiswa KKN Undip Berikan Pencerdasan Mengenai Optimalisasi Limbah Organik Rumah Tangga di Desa Tambakboyo

 


Campusnesia.co.idPada hari Minggu, 28 Agustus 2024 Mahasiswa KKN Undip Tim II yang terdiri dari 3 bidang ilmu berbeda yaitu Teknologi Rekayasa Kimia Industri (Sekolah Vokasi), Agroekoteknologi (Fakultas Pertanian dan Peternakan), Manajemen (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) telah melaksanakan program kerja tentang “Optimalisasi Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Produk Bernilai Guna Tinggi Untuk Desa Tambakboyo Tangguh” dengan melibatkan Ibu-Ibu RT 5/ RW 2 di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. 

“Didasari oleh banyaknya limbah organik rumah tangga yang belum terolah secara maksimal di Desa Tambakboyo, seperti daun kering dan air cucian beras, maka dipilihlah program kerja ini untuk memberikan gambaran kepada para warga bahwa limbah dapat membawakan berkah dengan dilakukannya pengolahan terlebih dahulu, ” Ujar Fatimah salah satu mahasiswa KKN jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri. 

Dalam pelaksanaannya kegiatan ini diawali dengan memberikan gambaran mengenai limbah secara umum terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sosialisasi pembuatan biobriket berbasis daun kering oleh Fatimah mahasiswi Teknologi Rekayasa Kimia Industri. Daun kering umumnya hanya dibakar dan dibiarkan begitu saja. Padahal daun kering dapat menjadi produk bernilai guna tinggi seperti briket. Pada sosialisasi disampaikan bahwa briket dibuat dengan bahan yang sangat mudah didapat yaitu daun kering, tepung tapioka, dan air. Selain itu dijelaskan pula bagaimana cara pembuatan briket dan bagaimana syarat briket yang baik.

Selain sosialisasi mengenai pembuatan briket, Syafira mahasiswi Agroekoteknologi juga memberikan sosialisasi serta demonstrasi pembuatan pupuk cair organik (POC) berbahan dasar limbah air cucian beras. Pada dasarnya limbah air cucian beras ini masih memiliki kandungan karbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, Vitamin B1, serta masih mengandung bakteri baik yang dapat bermanfaat bagi tanaman. Dalam sosialisasi yang ia lakukan disampaikan pula manfaat serta cara penggunaan pupuk cair tersebut. 

“Pembuatan POC ini sangat mudah, alat dan bahan yang digunakan pun juga murah hanya memerlukan air cucian beras, EM4, dan botol bekas. POC yang telah jadi dapat digunakan berkali-kali,” Ujar Syafira. 

Pembuatan briket dan pupuk organik cair ini memiliki potensi untuk dijadikan penghasilan tambahan bagi warga. Sehingga dilakukan pula sosialisasi mengenai pemanfaatan packaging dan cara pemasaran yang baik oleh Kresna mahasiswa manajemen.

“Melalui program ini kami berharap warga Desa Tambakboyo dapat memiliki penghasilan tambahan melalui limbah yang ada,” Ujar Kresna. 



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon