Mahasiswa KKN Berdayakan Potensi SDA Desa Bendo untuk Cegah Stunting

 


Camppusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen (06/08/2024) Dalam rangkameningkatkan kesehatan dan gizi anak serta remaja di Desa Bendo, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja multidisiplin yang melibatkan pelatihan antropometri anak, edukasi pilar utama gizi pada
golden age period, serta pemberian makanan tambahan dan tablet tambah darah. Kegiatan ini dihadiri oleh kader kesehatan posyandu setempat yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan program.

Program diawali dengan pelatihan antropometri anak yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader posyandu Desa Bendo dalam mengukur dan memantau pertumbuhan anak. Antropometri, yang meliputi pengukuran tinggi badan atau panjang badan, dan berat badan yang menjadi indikator penting dalam menilai status gizi dan pertumbuhan anak. Harapannya dengan adanya pelatihan tersebut para kader kesehatan Desa Bendo dapat lebih terampil dalam melakukan pengukuran antropometri, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat digunakan untuk intervensi gizi yang tepat.

Selanjutnya, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang pilar utama gizi anak pada periode emas (golden age period) anak, yaitu usia 0-5 tahun. Masa ini merupakan periode kritis dalam perkembangan fisik dan kognitif anak, sehingga pemenuhan gizi yang tepat sangat penting. Materi yang disampaikan mencakup konsep gizi utama, pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang seimbang, serta strategi penting dalam memberikan makanan pada anak.

Mahasiswa KKN melanjutkan program kesehatan mereka mengenai produk olahan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang belum tercukupi dari makanan pokok. Program ini difokuskan pada anak usia 0-2 tahun untuk mencegah stunting, meningkatkan status gizi, dan mendukung tumbuh kembang anak. Pada kesempatan kali ini, tim KKN memilih jagung sebagai bahan utama PMT karena kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, serat, vitamin B, vitamin C dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Olahan jagung akan diolah menjadi puding jagung. Puding ini dipilih karena selain kaya akan nutrisi, juga memiliki rasa manis dan tekstur lembut yang disukai anak-anak, sehingga memudahkan proses konsumsi. Puding jagung mudah dibuat di rumah dan harganya terjangkau. Mahasiswa KKN juga menayangkan video tutorial yang telah dibuat oleh tim KKN mengenai cara membuat PMT puding jagung. Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN juga mendistribusikan resep puding jagung dalam bentuk brosur dan puding jagung.


Program selanjutnya yaitu Pemberdayaan pengetahuan remaja dalam konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah stunting yang dilaksanakan pada 18 Juli 2024 di Posyandu Remaja Desa Bendo. Acara yang dihadiri oleh 30 peserta ini dibuka oleh Ketua Posyandu dan diisi oleh mahasiswa KKN, yang memberikan pengantar mengenai stunting serta peran tablet tambah darah dalam mencegahnya. Bidan Desa Bendo, Ibu Dwi Andriyani, Amd.Keb., menekankan “Anemia pada remaja putri merupakan faktor risiko stunting”. Materi disampaikan melalui poster edukatif dan mini poster, mencakup penjelasan stunting, dampaknya, dan cara konsumsi tablet tambah darah yang benar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 75% dan diakhiri dengan distribusi mini poster untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Hambatan awal terkait pemahaman peserta  berhasil diatasi melalui penjelasan interaktif. Sebagai tindak lanjut, kader Posyandu merencanakan pelatihan lanjutan dan distribusi poster informatif di desa. Program ini merupakan bagian dari rangkaian upaya pencegahan stunting yang berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari kader kesehatan posyandu. Ibu Dewi, salah satu kader, mengungkapkan, "Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain menambah pengetahuan, kami juga mendapatkan keterampilan baru yang dapat langsung diterapkan di posyandu." Mahasiswa KKN berharap program multidisiplin ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan anak dan remaja di Desa Bendo.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon