Campusnesia.co.id - Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar (31/07/24). Permasalahan sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan dan limbah pertanian menjadi masalah yang serius yang dihadapi di Desa Pendem. Penumpukan sampah organik yang tidak tertangani dengan baik dapat mencemari lingkungan. Namun, maggot sebagai solusi inovatif yang hadir di desa ini berkat program kerja monodisiplin dari mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro oleh Rahayu Lintang Yuhanda. Program ini memberikan alternatif solusi cara untuk mengatasi masalah organik dan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian lokal melalui penggunaan maggot sebagai pengurai sampah.
Dalam upaya untuk mengatasi penumpukan sampah organik yang mengganggu lingkungan dan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memperkenalkan metode pengelolaan sampah dengan berbudidaya maggot. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Selain sebagai pengurai sampah organik, maggot ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Salah satu aspek utama dari program ini adalah sosialisasi dan edukasi kepada kelompok ternak di Dusun Gombel. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara budidaya maggot, dari pemilihan bahan organik yang tepat hingga teknik pemeliharaan dan pengumpulan hasil panen. Edukasi ini juga mencakup manfaat jangka panjang dari pengelolaan sampah menggunakan maggot, baik untuk lingkungan maupun untuk perekonomian desa.
Selain manfaat lingkungan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kompos hasil pengolahan maggot dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Lebih jauh lagi, maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi, membuka peluang baru untuk usaha kecil dan menengah di desa.
Dengan adanya program monodisiplin ini, diharapkan warga Desa Pendem dapat memanfaatkan maggot sebagai solusi permasalahan sampah dan pemanfaatannya sebagai pakan ternak yang ramah lingkungan.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar