Campusnesia.co.id - Subah, Batang - 29 Juli 2024. Mahasiswa Universitas Diponegoro, Maulana Yusuf, berhasil menyita perhatian masyarakat Desa Kemiri Barat dengan program inovatifnya dalam pengelolaan sampah. Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan serentak dengan program multidisiplin GIATS, Maulana Yusuf memperkenalkan solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi masalah kebakaran akibat pembakaran sampah sembarangan.
Program yang diberi nama "Lempar Kebakaran" ini hadir sebagai respons terhadap kondisi Desa Kemiri Barat yang masih kesulitan mengakses tempat pembuangan sampah. Akibatnya, banyak warga yang memilih membakar sampah di sekitar rumah. Padahal, kebiasaan ini membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
"Bapak Ibu, membakar sampah sembarangan itu sama saja dengan menabur penyakit. Asap yang dihasilkan mengandung banyak zat berbahaya yang bisa merusak paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan. Selain itu, pembakaran sampah juga berkontribusi terhadap perubahan iklim," tegas Maulana Yusuf saat memberikan materi.
Dalam presentasinya yang dihadiri oleh sekitar 33 orang ibu-ibu PKK, Maulana Yusuf memaparkan secara detail bahaya pembakaran sampah. Mulai dari pencemaran udara, kerusakan lapisan ozon, hingga risiko kebakaran yang lebih besar. Ia juga memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang lebih baik, seperti prinsip reduce, reuse, dan recycle. Selain itu, mahasiswa Teknik Perkapalan ini juga menekankan pentingnya memilih waktu dan lokasi yang tepat untuk membakar sampah, serta cara memadamkan api dengan aman.
Inovasi APAR Lempar
Puncak dari program ini adalah demonstrasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) lempar. Maulana Yusuf menjelaskan bahwa APAR lempar memiliki dua jenis, yaitu kecil dan besar. Namun, dalam presentasinya, ia lebih fokus pada APAR lempar kecil yang dinilai lebih praktis dan mudah digunakan. Melalui video singkat, peserta diberikan panduan langkah demi langkah mengenai cara menggunakan APAR lempar dengan benar.
Untuk program ini, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 90.000 untuk pembelian 3 unit APAR lempar dengan harga satuan sekitar Rp 30.000. Satu unit APAR digunakan sebagai peraga dalam video demonstrasi, sementara dua unit lainnya diserahkan kepada perwakilan masyarakat.
Antusiasme Ibu-ibu PKK
Program "Lempar Kebakaran" mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, terutama para ibu-ibu PKK yang hadir dalam acara tersebut. Mereka merasa terbantu dengan adanya sosialisasi ini dan berjanji akan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami sangat berterima kasih atas inisiatif Mas Maulana. Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Sekarang kami jadi tahu cara yang benar dalam mengelola sampah dan bagaimana cara memadamkan api jika terjadi kebakaran," ujar Ibu Aris, salah seorang peserta dan selaku ketua ibu-ibu PKK.
Harapan ke Depan
Maulana Yusuf berharap program "Lempar Kebakaran" dapat menginspirasi masyarakat Desa Kemiri Barat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ia juga berharap program serupa dapat dilaksanakan di desa-desa lain yang memiliki permasalahan yang sama.
"Saya ingin masyarakat Desa Kemiri Barat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah. Dengan bersama-sama kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," tutur Maulana Yusuf.
#KKNDiponegoro #InovasiDesa #LingkunganBersih
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar