Kolaborasi Kreatif: Kampanye ''Jo Kawin Bocah'' Berdayakan Generasi Muda Melalui Pelatihan Canva

 


Kolaborasi Kreatif: Kampanye ''Jo Kawin Bocah'' 
Berdayakan Generasi Muda Melalui Pelatihan Canva. Foto: Ist.


Mahasiswa Univ. Diponegoro Berdayakan Siswa SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Lewat Pelatihan Aplikasi Canva.

Campusnesia.co.idWonosamodro, Jawa Tengah - Dalam upaya memberdayakan generasi muda, sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah memberikan edukasi mengenai bahaya pernikahan usia anak kepada siswa-siswi kelas 2 dan 3 SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. Kampanye "Jo Kawin Bocah" yang berarti "Jangan Menikah Muda" dalam bahasa Jawa, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak negatif pernikahan usia anak. Dalam sesi pemaparan materi, siswa mendapatkan informasi mengenai risiko kesehatan, sosial, dan ekonomi dari pernikahan usia anak. Pemateri juga menekankan pentingnya pendidikan dan pengembangan diri bagi remaja. 

Pernikahan usia anak masih menjadi masalah serius di wilayah Wonosamodro terutama Desa Repaking, yang berdampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan masa depan anak-anak khususnya perempuan. Kegiatan kampanye edukasi ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. 

Guna mendorong pengembangan diri bagi siswa-siswi, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro juga melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi desain grafis Canva kepada siswa kelas 2 dan 3 di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN yang bertujuan untuk membekali para siswa SMP dengan keterampilan digital yang relevan untuk masa depan mereka. 

Menurut Ibu Sintya Pramesti, perwakilan dari Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, kegiatan pelatihan semacam ini sangat bermanfaat bagi siswa. "Kami berharap para pelajar dapat memahami pentingnya menyelesaikan pendidikan serta menghindari pernikahan di usia muda, dan dengan dilaksanakannya pelatihan ini dapat mendorong siswa-siswi kami untuk terus mengembangkan kemampuan teknologi informasi. Hal ini penting agar mereka siap menghadapi tantangan di era digital saat ini," ujarnya.

Sayangnya, meskipun pihak sekolah telah menyediakan chromebook untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, penggunaannya belum dapat dioptimalkan secara maksimal. "Kami memang sudah memiliki chromebook dari pemerintah, tapi belum bisa memanfaatkannya dengan baik karena keterbatasan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa KKN ini sangat membantu kami," jelas Ibu Sintya.

Dalam pelatihan yang berlangsung selama satu hari, para mahasiswa KKN memperkenalkan berbagai fitur aplikasi Canva, mulai dari cara membuat desain sederhana hingga memanfaatkan fitur kolaborasi. Dengan kolaborasi, siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan suatu proyek desain secara bersamaan. Pada akhir sesi pelatihan, para siswa ditugaskan untuk membuat sebuah brosur yang berisikan pencegahan pernikahan usia anak guna mengoptimalisasi gerakan “Jo Kawin Bocah” yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah. 

"Kami ingin membekali siswa dengan keterampilan yang tidak hanya berguna untuk pembelajaran saat ini, tapi juga nanti saat mereka sudah bekerja. Canva adalah salah satu aplikasi desain yang banyak digunakan di dunia kerja, jadi pengetahuan ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan mereka," ujar Raven Fajar, salah satu mahasiswa KKN.
Selain edukasi dan pelatihan, pihak sekolah juga menerima brosur pencegahan pernikahan usia anak serta booklet panduan penggunaan Canva sebagai bahan ajar tambahan bagi para guru. Diharapkan, materi tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas pengajaran di kelas dan mendorong penggunaan chromebook secara optimal.

Ibu Sintya Pramesti mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro ini. "Kegiatan edukasi dan pelatihan semacam ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Tidak hanya menambah pengetahuan digital, tapi juga dapat mendukung proses belajar mengajar yang lebih menarik dan inovatif di kelas," ujarnya.

Melalui inisiatif tersebut diharapkan angka pernikahan usia anak di wilayah Desa Repaking dapat berkurang dan remaja diberikan kesempatan untuk memiliki masa depan yang lebih cerah. Hal ini juga dapat menjadi langkah awal bagi para siswa SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro untuk terus mengembangkan kemampuan teknologi informasi mereka demi masa depan yang lebih cerah.

 
Kolaborasi Kreatif: Kampanye ''Jo Kawin Bocah'' 
Berdayakan Generasi Muda Melalui Pelatihan Canva. Foto: 2nd.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon