Campusnesia.co.id - Desa Kemiri Barat, Subah, Batang – 27 Juli 2024. Sebuah inovasi menarik hadir di tengah masyarakat Desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Sebanyak sembilan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil memikat perhatian masyarakat dengan program pemberdayaan pengolahan biji kopi menjadi produk-produk inovatif, yaitu KROPI (kripik kopi) dan LINOPI (lilin aroma terapi kopi).
Kegiatan yang melibatkan berbagai latar belakang keilmuan ini, mulai dari teknik perkapalan, administrasi bisnis, keperawatan, psikologi, ilmu kelautan, informasi dan humas, antropologi sosial, teknik geologi, hingga ilmu komunikasi, berhasil menyatukan potensi untuk memberdayakan kelompok istri-istri petani kopi serta masyarakat setempat.
Edukasi dan Inovasi untuk Tingkatkan Nilai Ekonomis Kopi
Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi pengolahan biji kopi menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis kopi sebagai komoditas utama Desa Kemiri Barat.
"Wah mas menarik banget itu programnya, kalau bisa saya minta resepnya juga ya mas buat pelatihan ibu-ibu kedepannya nanti. Kan lumayan juga itu kalau bisa dijadikan bahan jualan ya," ujar Pak Sulhan, salah satu masyarakat setempat, yang antusias dengan inovasi KROPI dan LINOPI.
Potensi Kopi Liberika dan Inovasi Produk
Dalam program ini, mahasiswa KKN UNDIP memanfaatkan biji kopi Liberika yang melimpah di Desa Kemiri Barat. Kopi Liberika, jenis kopi yang dikenal dengan rasa yang unik, cenderung lebih asam dan fruity dibandingkan arabika atau robusta, menjadi bahan dasar utama pembuatan KROPI dan LINOPI. Rasa asam alami dari kopi Liberika ini memberikan cita rasa yang khas pada KROPI, yang saat digabungkan dengan manisnya gula aren menghasilkan perpaduan rasa yang unik dan menggugah selera. Tekstur KROPI yang renyah dan krispi semakin menambah kenikmatan saat dinikmati.
Kontribusi Mahasiswa Teknik Perkapalan: Pengawetan KROPI
Salah satu poin penting dalam program ini adalah kontribusi dari Maulana Yusuf, mahasiswa Teknik Perkapalan. Maulana berhasil mengembangkan teknik pengawetan untuk KROPI agar produk ini dapat bertahan lebih lama dan memiliki daya simpan yang baik. Dengan demikian, KROPI dapat dipasarkan dalam kemasan yang menarik dan higienis.
Respon Positif Masyarakat
Kegiatan yang dihadiri sekitar 33 peserta ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Mereka antusias mengikuti pelatihan dan demonstrasi pembuatan KROPI dan LINOPI. Para peserta juga sangat tertarik dengan inovasi pengawetan yang dikembangkan oleh Maulana Yusuf.
Alasan Pemilihan Tema
Pemilihan tema pemberdayaan pengolahan biji kopi menjadi KROPI dan LINOPI didasarkan pada potensi besar yang dimiliki Desa Kemiri Barat dalam bidang perkopian. Dengan adanya inovasi produk turunan kopi, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal.
Bentuk Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
• Pemberian edukasi mengenai jenis-jenis olahan kopi yang unik
• Cara pengolahan KROPI dan LINOPI
• Teknik pemasaran produk olahan kopi
• Demonstrasi pembuatan KROPI dan LINOPI
Kesimpulan
Program KKN multidisiplin UNDIP ini berhasil memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Kemiri Barat. Melalui kegiatan pemberdayaan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal. Inovasi KROPI dan LINOPI menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi yang kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Informasi Kontak
Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini atau ingin berkolaborasi, dapat menghubungi ketua tim KKN, Maulana Yusuf, melalui email: maulanayusuf3838@gmail.com.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar