Ketua BEM FISIP Universitas Diponegoro 2023 Hadir di SMAN 2 Lamongan Bicara Mengenai The Power of Reading


Foto : Ketua BEM FISIP Universitas Diponegoro 2023 Yazid Suhada Jaelani 
bersama siswa dan siswi SMAN 2 Lamongan 



Campusnesia.co.id - Perkembangan era digital yang seperti sekarang urgensi literasi pada saat ini merupakan hal yang fundamental yang harus di kampanyekan dalam sebuah gerakan untuk menekankan bagaimana pentingnya membaca buku. SMAN 2 Lamongan merupakan salah satu SMAN unggul di Kabupaten Lamongan. Hal ini di dukung dengan banyaknya alumni yang bisa terus bersinergi dengan sekolah. 

“The Power of Reading yang di mulai dari SMA atau bahkan budaya membaca sejak dini merupakan sebuh investasi jangka panjang, masa transisi dari sekolah menengah atas ke dunia kampus tentu memiliki perbedaan yang signifikan khususnya lingkungan yang di haruskan mahasiswa/mahasiswi mempunyai bekal buku yang di baca untuk bisa survive di dunia kampus,” ujar Yazid Suhada Jaelani Ketua BEM FISIP Universitas Diponegoro 2023, Senin (19/08/2024).

Yazid menambahkan, dengan adanya gerakan budaya membaca buku hal ini awalnya terinspirasi oleh guru Bahasa Indonesia panutanya Bapak Aditya Akbar Hakim beliau juga sebagai penulis handal dan sebagai Owner Gemar Maos dan Sekretaris Jenderal Iqro Semesta. 
  
Foto : Ketua BEM FISIP Universitas Diponegoro 2023 Yazid Suhada Jaelani 
bersama siswa dan siswi SMAN 2 Lamongan 


Membaca buku jika kita berfikir bahwasanya hal yang membosankan hal ini di bantah langsung oleh Yazid karena banyak sekali manfaat yang tidak terduga ketika seorang mempunyai ilmu yang banyak dari referensi buku yang di baca. 

Semasa menjadi siswa SMAN 2 Lamongan Yazid terinspirasi dengan gerakan oleh Bapak Aditya Akbar Hakim yang mewajibkan anak didiknya membaca buku dan tertulis di dalam kontrak baca. Gerakan ini menurut Yazid bisa menjadikan siswa/siswi yang awalnya tidak kenal sama sekali dengan buku akhirnya bisa menjadi pembaca yang mampu menambah wawasan baru mereka. 

 
Foto : Ketua BEM FISIP Universitas Diponegoro 2023 Yazid Suhada Jaelani 
bersama Bapak Guru Aditya Akbar Hakim


Sebagai bentuk apresiasi Bapak Aditya Akbar Hakim memberikan Buku yang berjudul Lima Sebelum Lima. Buku tulisan beliau ini sudah terbit di Gramedia hal ini memberikan motivasi besar kepada Yazid Suhada Jaelani untuk bisa menerbitkan buku sendiri dengan perjalanan di dunia politik kampus hingga kariernya saat ini. 

Selaras apa yang di sampaikan sama Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”



Oleh : Tim Redaksi

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon