Jelita Lentera! Bukan Sulap Bukan Sihir Mahasiswa KKN Undip Ubah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi




Campusnesia.co.idSurakarta (28/07/2024) - Salah satu limbah rumah tangga penyumbang residu terbanyak di lingkungan adalah limbah minyak jelantah. Berdasarkan data BPS Kota Surakarta mempunyai rata-rata konsumsi minyak goreng (kelapa sawit, bunga matahari) pada tahun 2023 sebesar 0,173 liter/kapita/minggu. Konsumsi minyak goreng ini cukup besar dikarenakan tingginya minat masyarakat akan hidangan makanan yang digoreng, sehingga menyebabkan limbah minyak jelantah pun kian melimpah. 

Minyak jelantah apabila digunakan kembali dapat berbahaya bagi tubuh manusia karena mengandung zat karsinogenik dan pada umumnya belum ada pengelolaan khusus terhadap limbah minyak jelantah ini, sehingga ibu-ibu rumah tangga hanya membuangnya langsung ke lingkungan sekitar dan menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Diperlukan adanya tindakan 3R (Recycle, Reduce, Rause) untuk meminimalisir limbah minyak jelantah, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan menambah nilai jual limbah minyak jelantah adalah dengan memanfaatkannya menjadi lilin aromaterapi. Bahan dan alat yang diperlukan untuk membuatnya pun cukup mudah didapat dan terjangkau, sehingga masyarakat dapat membuat sendiri lilin aromaterapi dari minyak jelantah tersebut.
 
Program pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah disampaikan oleh Rahma Istanti yang merupakan mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dari Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika kepada anggota PKK RT 02/RW 13 Kelurahan Tipes pada Minggu, 28 Juli 2024 saat pertemuan rutin anggota PKK yang bertempat di Balai Sukromanis RT 02/RW 13 Kelurahan Tipes. 

Acara dimulai pukul 16.00 WIB dan selesai pada pukul 17.30 WIB yang dihadiri 60 peserta ibu-ibu anggota PKK RT 02/RW 13 Kelurahan Tipes. Kegiatan diawali dengan pembagian selebaran infografis yang menarik sebagai penunjang ketika pemaparan materi mengenai limbah minyak jelantah, mulai dari definisi, dampak negatif, hingga cara pengelolaan yang benar, terdapat pula alat, bahan, dan cara pembuatan lilin aromaterapi.  


Setelah pemaparan materi, Rahma melakukan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi. Langkah demi langkah mulai dari pengenalan alat dan bahan hingga proses pencetakan lilin dijelaskan dengan rinci. Para peserta sangat antusias dan penuh perhatian, bahkan produk hasil lilin aromaterapi yang cantik dan wangi diminta oleh beberapa ibu-ibu PKK untuk dibawa pulang. 

Program ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam mengurangi potensi bahaya limbah minyak jelantah terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar, serta kedepannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kelurahan Tipes.



Penulis : 
Rahma Istanti

Editor :
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon