Inovasi Mahasiswa KKN UNDIP BERAPI! Mengolah Sekam Padi menjadi Briket Arang




Campusnesia.co.id - Wonogiri, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menghadirkan inovasi yang berdampak kepada masyarakat Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Melalui program yang diberi nama BERAPI (Briket Arang Sekam Padi), mereka berhasil mengolah limbah pertanian sekam padi, menjadi briket arang yang bernilai ekonomis tinggi. 

Program BERAPI ini lahir dari banyaknya limbah sekam padi yang terbuang percuma setelah proses panen. Melihat potensi yang besar dari limbah tersebut, mahasiswa KKN berinisiatif untuk mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat. Dengan proses pengolahan yang tepat, sekam padi yang tadinya hanya dianggap sebagai sampah, kini disulap menjadi briket arang yang ramah lingkungan dan efisien sebagai bahan bakar alternatif. 

Maka dari itu, kami selaku mahasiswa-mahasiswi KKN Tim II Undip 2024 mengadakan penyuluhan terkait Briket Arang yang dibuat dari Limbah Sekam Padi yang kemudian menjadi program kerja multidisiplin kami. Program Kerja ini merupakan hasil kolaborasi beberapa keilmuan, diantaranya Biologi, Teknik Lingkungan, Kimia, dan lain sebagainya.

Kegiatan dilakukan pada Kamis 8 Agustus 2024 yang bertempat di Balai Pertemuan Desa Tanjungsari. Kegiatan dilakukan dengan edukasi terkait potensi sekam padi untuk diolah menjadi briket arang dan diteruskan pemaparan cara pembuatan BERAPI dan ditutup oleh pembagian leaflet serta produk briket arang yang telah kami buat kepada peserta yang hadir. 

Proses pembuatan briket arang dari sekam padi ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pembakaran sekam, penghancuran sekam, pencampuran dengan bahan pengikat, pencetakan, hingga proses pengeringan. Briket arang yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, daya bakar yang tinggi, dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap tebal saat dibakar.


Selain bernilai ekonomis, briket arang dari sekam padi juga memiliki sejumlah manfaat lainnya, antara lain:

a. Ramah lingkungan: Mengurangi limbah pertanian dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

b. Ekonomis dan efisien: Daya bakar yang tinggi dan waktu bakar yang lama serta tidak membutuhkan biaya yang besar.

c. Peluang usaha dan pemberdayaan masyarakat: Produksi briket arang dari sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha masyarakat, terutama pada daerah yang mata pencaharian utamanya petani

d. Sumber energi terbarukan: Briket arang dari sekam padi merupakan sumber energi yang dapat diperbarui sehingga mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan.

Program BERAPI mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tanjungsari dan pihak terkait. Wiyadi selaku Kepala Desa Tanjungsari menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP.

"Kami sangat mendukung program ini karena selain memberikan manfaat ekonomi, juga memberikan solusi terhadap permasalahan limbah pertanian," ujar Wiyadi selaku Kepala Desa Tanjungsari.



Penulis: 
Rif’atus Salma (FH/Hukum) & Wina Wandira (FSM/Biologi)
Mahasiswi KKN Tim II Undip 2024

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon