Gerakan Peduli Sampah : Atasi Permasalahan Sampah yang Menggunung, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Edukasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Dapur Organik Menjadi Pupuk Kompos Di Kelurahan Jungke, Karanganyar

  


Campusnesia.co.id - KKN Tim 2 Undip tahun 2024 telah dilaksanakan sejak 10 juli 2024 kemarin dengan program kerja yang diharapkan dapat membantu permasalahan serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sebanyak 7256 mahasiswa undip diterjunkan ke sebelas (11) kabupaten dan satu (1) kota di Jawa Tengah. Salah satunya adalah di kelurahan jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

Permasalahan sampah terus menjadi hal yang buntu solusi hingga saat ini. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah menumpuk, salah satunya pada limbah dapur organik. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bau tidak sedap, menarik hama, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan. 

Salah satu solusi yang efektif adalah mengubah limbah dapur organik menjadi pupuk kompos. Proses ini melibatkan dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme, yang menghasilkan pupuk alami yang kaya nutrisi bagi tanah. Dengan memanfaatkan metode ini, tidak hanya volume sampah yang dikurangi, tetapi juga menciptakan siklus bahan organik yang bermanfaat untuk pertanian dan taman kota, mendukung praktik ramah lingkungan serta berkelanjutan.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja edukasi dan pelatihan yang bertajuk “Mengubah Limbah Dapur menjadi Pupuk Kompos” dilakukan pada Jumat malam (2/8/2024) di kediaman Bapak Mulyono, Ketua RT 01, RW 01, Lingkungan Jungke, Kelurahan Jungke. Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Lingkungan (korling), perwakilan masing-masing RT, RW se-lingkungan Jungke dan perwakilan karang taruna. Kegiatan diawali dengan beberapa pertanyan diskusi tentang sampah dan pengolahannya. 

 

Pembuatan pupuk kompos dari limbah dapur organik 3 komponen utama, yaitu wadah pengomposan bisa berupa galon atau tong yang tidak terpakai, limbah dapur organik berupa sisa sayur dan sisa buah, dan aktivator berupa EM4 dan molase, kemudian dilakukan pengomposan. Kompos yang telah jadi akan berwarna kehitaman, tidak bau dan gembur. Kompos ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk budidaya tanaman disekitar kita.

Edukasi dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Selain edukasi dan pelatihan, mahasiswa juga memberikan leaflet/brosur kepada perwakilan ketua RT, RW dan karang taruna dengan harapan informasi tersebut dapat lebih diketahui masyarakat lainnya.
 

Program ini disambut dengan baik oleh warga setempat. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga yang aktif bertanya saat diskusi maupun ketika pelatihan. 

"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa KKN UNDIP yang telah melaksanakan program tentang pembuatan pupuk kompos ini. Kegiatan ini sangat berguna bagi warga masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang menumpuk dan bermanfaat untuk lingkungan" ujar Bapak Suyatmo, selaku ketua RW 3, Lingkungan Jungke, Kelurahan Jungke. Harapannya dengan adanya program kegiatan ini akan mengedukasi warga dan karang taruna Lingkungan Jungke mengenai pengelolaan sampah yang dapat selesai di rumah tangga dengan bijak dan tentunya akan menjadi peluang bisnis.




Penulis : 
Diyah Intan Maulana

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon